Part 4 : Kembali Ke Setelan Pabrik

Arkha melihat drama yang sangat membosankan ini, padahal dirinya sendiri lah yang tengah melakukan drama. Ia harus segera mencari alasan untuk bisa lebih cepat pergi dari rumah ini.

''Ehm, maaf saya potong.'' ucap Arkha yang sudah merasa semakin bosan.

''Maaf, sepertinya kami tidak bisa berlama-lama disini, jadi setelah ini saya akan kembali ke apartemen. Bapak, Ibu, sama Mbak,''

''Gini saja, biar disini saja, katanya besok sudah balik ke kampung 'kan?'' potong kakeknya Mikha yang mendapatkan anggukan dari Dewi.

''Iya benar, ya biar bisa ngobrol-ngobrol dulu.'' timpal Dewi yang sengaja ingin membuat momen berdua antara Arkha dan Vina.

''Oh gitu? ya, terserah bagaimana Ibu sama Bapak saja.'' balas Arkha tidak memaksa.

''Kami mah iya-iya saja, mau kemana-mana juga nggak paham, hihi.'' jawab bapak jujur.

''Ya sudah, Mikha ikut kita ya.'' ajak Arkha.

Mikha langsung tampak berpikir keras untuk mengambil keputusan.

''Emmmmm, nggak mau ah, Mikha mau disini dulu sama nenek. Kata Papa 'kan, nanti malam kita pergi dinner, jadi sekalian nanti malam aja.'' jawab Mikha.

Dewi terlihat menyembunyikan senyum tipisnya ketika mendengar jawaban sang cucu.

Arkha dan Vina menatap Mikha, lalu keduanya saling menatap.

''Kalau gitu, biar saya di sini aja dulu nemani Mikha.'' ujar Vina.

''Lho, ya nggak bisa gitu dong, Vin. Kalian ini 'kan baru saja menikah, kamu harus ikut suamimu, Vina. Kalau Mikha masih mau di sini ya nggak papa, ini 'kan mumpung kumpul.'' sahut Dewi.

''Iya Nduk, kasian juga suami kamu, nanti kalau perlu apa-apa bagaimana?'' imbuh ibunya Vina.

Setelah melakukan kode-kodean, akhirnya Arkha dan Vina memutuskan untuk pulang ke apartemen tanpa membawa keluarga mereka dan juga Mikha.

Vina dan Arkha sudah melepaskan pakaian yang mereka kenakan untuk ijab qobul tadi, sekarang mereka sudah berganti pakaian biasa.

''Mikha beneran nggak mau ikut?'' tanya Vina memastikan lagi.

Vina sudah membayangkan kesuraman nanti ketika sudah sampai di apartemen Arkha. Jika ada Mikha, tentu saja ia memiliki teman dan tidak terlalu menerima hal-hal mencengkam saat hanya berdua dengan Arkha.

Mikha tetap menggeleng, ia dengan manja meminta pangku pada orangtua Vina.

''Nggak, Mamaa ... nanti aja.'' tolak Mikha yang masih bersikeras.

''Ya sudah, yang penting Mikha tidak boleh nakal lho ya.'' imbuh Arkha.

''Iya, Pa.'' jawab Mikha.

Arkha melirik Vina dan memberikan kode untuk segera pamit.

''Kita pamit dulu ya, sampai ketemu lagi nanti malam.'' ucap Vina.

Arkha dan Vina segera berpamitan, berat sekali langkah Vina kali ini untuk meninggalkan rumah itu. Ia cemas karena membayangkan hal-hal negatif yang akan ia terima nantinya.

Arkha menarik koper berukuran sedang milik Vina, lalu ia letakkan di belakang.

''Naik depan! saya bukan supirmu!'' gertak Arkha dengan suara yang lirih, namun, penuh penekanan.

''Maaf.'' ucap Vina lalu maju.

Vina dan Arkha menoleh ke belakang, keluarganya berdiri di teras rumah. Keduanya pun tersenyum sembari melambaikan tangan.

Perjalanan ini dilanjutkan dengan cuaca yang mulai mendung. Perubahan cuaca yang begitu cepat, tadi pagi masih terlihat sangat cerah.

''Kenapa anak kampung itu diam saja?'' bathin Arkha.

Vina menatap ke samping, ia melihat toko-toko dan bangunan lain yang berjejer di sepanjang jalan yang ia lalui.

Beberapa menit kemudian, mereka tiba di apartemen baru milik Arkha. Sesuai dengan persyaratan yang pernah diajukan oleh Vina yaitu harus meninggalkan apartemen lama, karena sudah sering menjadi tempat yang Arkha gunakan untuk hal-hal tidak baik. Kesimpulan Vina adalah di apartemen sebelumnya sudah memiliki jejak kotor.

''Cepat ambil kopermu!'' suruh Arkha setelah keduanya sudah keluar dari mobil.

''Baik, Tuan.'' jawab Vina.

Jika dari rumah kakek dan nenek Mikha, Arkha yang menarik koper karena agar terlihat sebagai suami yang baik, beda halnya dengan sekarang, sudah tidak ada yang mengawasi mereka. Sudah saatnya untuk mereka kembali ke setelan pabrik.

Arkha berjalan mendahului Vina, sementara Vina yang masih di belakangnya berjalan terburu-buru mengikuti langkah suaminya itu sembari membawa koper. Tak lupa bibirnya terus mengomel sendiri.

Mereka masuk ke dalam lift, tetap tidak ada yang mereka bicarakan. Arkha sibuk dengan ponselnya, sementara Vina sibuk dengan isi kepalanya yang saling bertempur melawan hati.

Saat sampai di lantai dimana apartemen Arkha berada, Arkha tetap cuek. Tidak ada kesan keindahan sebagai pasangan pengantin baru. Vina menarik napas kesal sesaat, lalu kembali terburu-buru melanjutkan langkahnya.

''Dasar suami kejam!'' gerutu Vina.

''Ini apartemen anda, Tuan?'' tanya Vina ketika Arkha menghentikan langkahnya.

''Punya Barack Obama!'' jawab Arkha ketus.

Lagi-lagi, Vina harus menarik napas panjang sembari berkata, ''sabaaar'', orang sabar sudah pasti emosi.

''Assalamu'alaikum.'' ucap Vina ketika pintu itu terbuka.

"Wa'alaikumussalam." jawab Vina.

"Dasar aneh!" gumam Arkha mendengar suara ucapan salam Vina yang di jawab sendiri.

Apartemen ini terlihat lebih mewah dari apartemen sebelumnya. Sepertinya juga masih aman dan belum pernah ditempati oleh Arkha, karena mengingat di apartemen sebelumnya yang sangat berantakan.

Ucapan salam itu membuat Arkha langsung melirik sekilas sembari mengernyitkan keningnya.

''Kita diwajibkan untuk mengucapkan salam ketika masuk ke dalam rumah, Tuan. Sekalipun tempat itu kosong.'' ujar Vina.

''Siapa yang tanya!'' balas Arkha ketus.

Vina menggeleng pelan, ''Tidak ada, Tuan, saya hanya memberikan informasi. Siapa tau anda belum tau soal itu, karena anda langsung menunjukkan keheranan mendengar saya mengucap salam.'' jelasnya.

Arkha mendengus kesal, ia meninggalkan Vina yang masih berdiri di ruang tamu itu.

''Terus, aku harus kemana ini?'' gumam Vina bingung.

Tidak ada perintah untuk masuk ke kamar mana yang harus ia tempati, Vina memilih duduk di sofa. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan itu.

''Aku deg-degan juga, sedangkan dia tetap biasa saja seperti tidak ada apa-apa.'' gumam Vina sembari menunduk.

''Ingat Vin, kamu harus sabar, ketika kamu yakin pernikahan ini menjadi jalan terbaikmu, meskipun jalan ini tidaklah mudah, suatu hari nanti, kamu pasti akan menerima kebahagiaan yang telah kamu upayakan dengan keikhlasan, bismillah.''

Episodes
1 Part 1 : Persiapan Pernikahan
2 Part 2 : Saya Terima Nikahnya
3 Part 3 : Sah
4 Part 4 : Kembali Ke Setelan Pabrik
5 Part 5 : Dinner
6 Part 6 : Dasar Bocil
7 Part 7 : Tidur Bersama
8 Part 8 : Saya Tidur Dimana
9 Part 9 : Bukankah Ini Wajar?
10 Part 10 : Ini Tidak Mungkin!
11 Part 11 : Menutupi Jejak-jejak Kekreatifan
12 Part 12 : Pepaya Anak Kampung!
13 Part 13 : FOUNDATION LIMA CENTIMETER
14 Part 14 : Bersiap-siaplah Untuk Perceraianmu
15 Part 15 : Dasar Nggak Konsisten!
16 Part 16 : TOBAT SAMBEL
17 Part 17 : Dasar Cewek Aneh!
18 Part 18 : SIAPA YANG MAU CERAI?
19 Part 19 : Percaya atau Tidak
20 Part 20 : Siapa Tau Jadi Jodoh
21 Part 21 : JANGAN MASUKKAN PRIA LAIN
22 Part 22 : Tidak Sepolos Yang Kamu Kira
23 Part 23 : Cukup Bertanggungjawab Juga
24 Part 24 : SIAPA LAKI-LAKI ITU?
25 Part 25 : Anda Cemburu Ya?
26 Part 26 : Terima Kasih Atas Perhatian
27 INFO KUIS-KUISAN CIMAI
28 Part 28 : Berikan Padaku Sekarang Juga
29 Part 29 : Hanya Sakit Sebentar
30 Part 30 : Masih Terlalu Kecil
31 Part 31 : Ternyata Kembali Kokoh Lagi
32 Part 32 : Murung
33 Part 33 : Apa Aku Berani?
34 Part 34 : Terlihat Sangat Menyayangi Bosmu
35 Part 35 : Nanti Akan Saya Jelaskan
36 Part 36 : Hanya Antara Majikan dan Pembantu
37 Part 37 : Untung Nggak Saya Jual
38 Part 38 : Kurang Gizi
39 Part 38 : Percaya Atau Tidak!
40 Part 40 : Andaikan Aku
41 Part 41 : Apa Itu Maksudnya?
42 Part 42 : Sebagai Permintaan Maaf
43 Part 43 : Terlihat Menggemaskan
44 Part 44 : TERJADI ATAU TIDAK
45 Part 45 : Sangat Mencintainya Kala Itu
46 Part 46 : Lagi-lagi Dia Modus!
47 Part 47 : Dia Cantik Apa Adanya
48 Part 48 : Dia Perempuan Biasa
49 Part 49 : Akal-akalan Arkha
50 Part 50 : Persiapkan Dirimu
51 Part 51 : Overthinking
52 Part 52 : Ikuti Permainan Mereka
53 Part 53 : Semakin Imut
54 Part 54 : Mimpi Buruk
55 Part 55 : Istriku Hanya Satu, VINA!
56 Part 56 : Waktu Yang Tepat
57 Part 57 : Bikin Adik Untuk Mikhael
58 Part 58 : Firasat
59 Part 59 : Petunjuk
60 Part 60 : Tetap Bersama Saya
61 Part 61 : Menikah Dengan Rachel!
62 Part 62 : Orangtua Egois
63 Part 63 : Kamu Bukan Sumber Masalah
64 Part 64 : Menjadi Suami Pengangguran
65 Part 65 : Fitonah
66 Part 66 : Petaka
67 Part 67 : Sudah Taubat
68 Part 68 : Bahagia Versi Kita
69 Part 69 : Panggil Sayang
70 Part 70 : Sengaja Ingin Mencari Masalah
71 Part 71 : Pulang Kampung
72 Part 72 : Suamimu Ganteng Banget
73 Part 73 : Dalam Suasana Bahagia
74 Part 74 : Dasar Tukang Maksa!
75 Part 75 : Semoga Cepat Dikasih Momongan
76 Part 76 : Cantik
77 Part 77 : Jadi Artis Dadakan
78 Part 78 : Menjadi Menantu Kesayangan?
79 Part 79 : Nggak Jadi Mantu Kesayangan
80 Part 80 : Akan Selalu Mendampingi Kamu
81 Part 81 : Karena Do'a-do'a Kamu
82 Part 82 : Syukuran
83 Part 83 : Cemburu Sama Anak Sendiri
84 Part 84 : Kedatangan Mikhael
85 Part 85 : Aku Juga Ingin Berbicara
86 Part 86 : Hamil (final episode)
87 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Part 1 : Persiapan Pernikahan
2
Part 2 : Saya Terima Nikahnya
3
Part 3 : Sah
4
Part 4 : Kembali Ke Setelan Pabrik
5
Part 5 : Dinner
6
Part 6 : Dasar Bocil
7
Part 7 : Tidur Bersama
8
Part 8 : Saya Tidur Dimana
9
Part 9 : Bukankah Ini Wajar?
10
Part 10 : Ini Tidak Mungkin!
11
Part 11 : Menutupi Jejak-jejak Kekreatifan
12
Part 12 : Pepaya Anak Kampung!
13
Part 13 : FOUNDATION LIMA CENTIMETER
14
Part 14 : Bersiap-siaplah Untuk Perceraianmu
15
Part 15 : Dasar Nggak Konsisten!
16
Part 16 : TOBAT SAMBEL
17
Part 17 : Dasar Cewek Aneh!
18
Part 18 : SIAPA YANG MAU CERAI?
19
Part 19 : Percaya atau Tidak
20
Part 20 : Siapa Tau Jadi Jodoh
21
Part 21 : JANGAN MASUKKAN PRIA LAIN
22
Part 22 : Tidak Sepolos Yang Kamu Kira
23
Part 23 : Cukup Bertanggungjawab Juga
24
Part 24 : SIAPA LAKI-LAKI ITU?
25
Part 25 : Anda Cemburu Ya?
26
Part 26 : Terima Kasih Atas Perhatian
27
INFO KUIS-KUISAN CIMAI
28
Part 28 : Berikan Padaku Sekarang Juga
29
Part 29 : Hanya Sakit Sebentar
30
Part 30 : Masih Terlalu Kecil
31
Part 31 : Ternyata Kembali Kokoh Lagi
32
Part 32 : Murung
33
Part 33 : Apa Aku Berani?
34
Part 34 : Terlihat Sangat Menyayangi Bosmu
35
Part 35 : Nanti Akan Saya Jelaskan
36
Part 36 : Hanya Antara Majikan dan Pembantu
37
Part 37 : Untung Nggak Saya Jual
38
Part 38 : Kurang Gizi
39
Part 38 : Percaya Atau Tidak!
40
Part 40 : Andaikan Aku
41
Part 41 : Apa Itu Maksudnya?
42
Part 42 : Sebagai Permintaan Maaf
43
Part 43 : Terlihat Menggemaskan
44
Part 44 : TERJADI ATAU TIDAK
45
Part 45 : Sangat Mencintainya Kala Itu
46
Part 46 : Lagi-lagi Dia Modus!
47
Part 47 : Dia Cantik Apa Adanya
48
Part 48 : Dia Perempuan Biasa
49
Part 49 : Akal-akalan Arkha
50
Part 50 : Persiapkan Dirimu
51
Part 51 : Overthinking
52
Part 52 : Ikuti Permainan Mereka
53
Part 53 : Semakin Imut
54
Part 54 : Mimpi Buruk
55
Part 55 : Istriku Hanya Satu, VINA!
56
Part 56 : Waktu Yang Tepat
57
Part 57 : Bikin Adik Untuk Mikhael
58
Part 58 : Firasat
59
Part 59 : Petunjuk
60
Part 60 : Tetap Bersama Saya
61
Part 61 : Menikah Dengan Rachel!
62
Part 62 : Orangtua Egois
63
Part 63 : Kamu Bukan Sumber Masalah
64
Part 64 : Menjadi Suami Pengangguran
65
Part 65 : Fitonah
66
Part 66 : Petaka
67
Part 67 : Sudah Taubat
68
Part 68 : Bahagia Versi Kita
69
Part 69 : Panggil Sayang
70
Part 70 : Sengaja Ingin Mencari Masalah
71
Part 71 : Pulang Kampung
72
Part 72 : Suamimu Ganteng Banget
73
Part 73 : Dalam Suasana Bahagia
74
Part 74 : Dasar Tukang Maksa!
75
Part 75 : Semoga Cepat Dikasih Momongan
76
Part 76 : Cantik
77
Part 77 : Jadi Artis Dadakan
78
Part 78 : Menjadi Menantu Kesayangan?
79
Part 79 : Nggak Jadi Mantu Kesayangan
80
Part 80 : Akan Selalu Mendampingi Kamu
81
Part 81 : Karena Do'a-do'a Kamu
82
Part 82 : Syukuran
83
Part 83 : Cemburu Sama Anak Sendiri
84
Part 84 : Kedatangan Mikhael
85
Part 85 : Aku Juga Ingin Berbicara
86
Part 86 : Hamil (final episode)
87
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!