Beberapa detik kemudian.
"Bagaimana para saksi?"
Sah.
Sah.
Sah.
"Alhamdulillah."
Tiga orang saksi mengatakan sah, dan keduanya resmi menikah walau itu hanyalah pernikahan sirih, namun tidak jadi masalah karena nantinya akan di sah kan secara hukum.
"Kalian sudah menjadi suami istri, semoga hubungan kalian langgeng hingga tua." Ucapan penghulu mendapat senyuman dari Brian, tapi tidak dengan Key yang merasa dunianya hancur. Dalam sekejap mata karena lelaki tua-tua keladi yang selalu membuatnya, dihantam oleh masalah.
"Key, senyum." Bu Endang sengaja menyenggol lengan Key, agar bisa tersenyum ramah meski sedikit dipaksakan.
Hiiiiii.
Key yang mengerti akan hal itu, langsung membuka mulutnya dan tertawa, hingga menampakkan gigi putihnya.
"Astaghfirullah."
Bu Endang tepuk jidat karena Key memberikan senyuman yang berlebihan.
Sedangkan Brian menghela nafas.
"Mimpi apa aku semalam bisa-bisanya menikah dengan bocah tengil ini, tapi tak ada masalah juga kan menikahi bocil biar mukaku ikut awet muda juga?" batin Brian karena tidak menyangka bahwa selama enam tahun ini menyendiri dan pada akhirnya akan merengkuh manisnya madu.
Sayangnya hal itu sulit dilakukan mengingat usianya sudah hampir kepala empat, sedang Key masih 18 tahun, entah rumah tangga seperti apa yang nantinya akan mereka jalani. Melihat keduanya sama-sama benci dan suka mengolok satu sama lain.
"Brian, Key, kalian sudah menjadi pasangan suami istri dan Ibu harap kalian tidak akan berantem lagi." Syara tegas dari bu Endang membuat pasangan baru itu lantas menatap bu Endang.
"Bu, aku gak mau punya suami dia! Apalagi udah tua pula." Key yang kalap menangis meraung bagaikan anak macan, karena tidak terima jika masa mudanya harus di habiskan dengan om-om.
"Waduh." Brian tepok jidat saat melihat Key seperti orang step dan gulung-gulung lantai karena tidak mau menjadi istrinya.
Huaaaaa.
"Bapakkkk!"
Huhuhuhuhu.
"Makkkkk! Key gak mau kawin."
Pletak.
Huaaaaa.
"Sakit tau Om, ini kepala bukan batok kelapa." Key pun semakin menjadi kala keningnya menjadi landasan jemari Brian yang segede pisang 'Raja' dan alhasil Key pun meringis.
"Lagian kenapa pula kamu gulung-gulung seperti itu? Lagian kita sudah jadi suami istri. Apa yang mau diributin, tenang saja malam ini saya tidak minta jatah—."
"Om!" potong Key yang tak ingin mendengar lebih jauh lagi.
"Apa?"
"Ada Ibu sama Bapak, tolong ya itu mulut di jaga!" seru Key yang sudah terlanjur malu.
"Dasar mantu somplak, gak tau tempat kalau bicara." Pak Rudi dan bu Endang sama-sama mengumpat karena tak habis pikir dengan sosok pria yang baru saja menjabat sebagai menantu.
"Ups ... bablas," kata Brian yang sudah terlanjur malu dan hanya bisa menggaruk tengkuk lehernya.
"Dasar mantu somplak," ucap pak Rudi dan setelah itu ia berdiri lalu masuk ke dalam rumah.
"Key, bapak kamu yang lain adalah mertuaku kenapa?" tanya Brian dengan perasaan campur aduk namun ia berusaha untuk tetap senyum seolah-olah tidak terjadi masalah apapun itu.
"Orang tua kamu bagaimana Nak Bule?" Key tak sempat membalas ucapan Brian, karena bu Endang sudah lebih dulu bertanya.
"Tenang saya Ibu mertua, mama ku tidak akan mempermasalahkan semua ini dan saya yakin. Pasti semua akan baik-baik saja dan berjalan sesuai jalannya," kata Brian menyakinkan ibu nya Key.
"Sekarang pulanglah, beritahu orang tuamu yang sebenarnya." Ucapan bu Endang membuat Brian langsung membulatkan matanya, dan ia pun berpikir meski mama nya tidak diberi tahu sekalipun pasti akan menyetujui pernikahannya dengan Key.
"Tidak perlu Bu mertua, saya akan langsung membawa Key ke rumah dan akan tinggal di rumah pribadi saya yang sudah saya siapkan." Brian pun dengan rasa bangga berujar jika dirinya sudah siap dengan segala sesuatunya.
"Tidak bisa gitu dong, aku mau di sini dan lagian aku harus kerja!" Key yang mencoba protes pada Brian karena ia tidak mau di kekang pada saat berada di rumahnya Brian sendiri.
Ckckckck.
"Dasar kolot," sungut Brian yang tak menyukai sifat Key.
"Apa Om bilang, coba ulangi!" dengus Key yang tidak terima dibilang kolot.
"Kamu itu kolot, sudah gitu tengil pula." Nampaknya Brian juga tidak mau kalah dari Key.
Diaaammmm!
Teriakan dari pak Rudi nampaknya membuat keduanya diam.
"Apa kalian tidak lelah dari tadi membuat keributan, hum!" sepertinya pak Rudi sudah tidak tahan melihat Key dan Brian yang berantem. Baru beberapa menit mereka jadi pasangan suami istri, tapi sepertinya mereka tak pantas di sebut pasangan karena terus saja membuat masalah.
"Lagian kenapa pula Bapak setuju saat kita di nikahkan. Orang kenal kaga, pacaran pun kaga, eh sekarang Key main jadi istri saja." Key masih tidak terima dengan kenyataan yang sekarang ada di depan mata, mencoba menolak namun itulah kenyataannya.
"Kenapa pula kamu harus nyalahin Bapak! Itu kan kesalahan kalian berdua," ucap pak Rudi pada Key.
"Pak," tegur Key.
"Hum," timpal pak Rudi.
"Sepertinya ini semua cuma mimpi deh, kan sering tuh ya. Key mimpi punya pacar orang kaya tapi aslinya kere, Key yakin sekarang Key masih ada di dunia mimpi."
"Mimpi saja sono, kalau bisa jangan bangun. Sekalian tar Bapak bisa buat tahlilan," pekik pak Rudi
"etah, sadis banget si Bapak." Key mencabik karena bapaknya sama sekali tak ada aura bercanda.
"Sudahlah Key, terima saja dengan ikhlas." Bu Endang lantas ikut menimpali perkataan suaminya yang tak lain adalah bapaknya Key, yang sekarang menjadi mertua Brian.
"Lalu untuk kamu, kamu tolong jaga Key dan tolong juga untuk tetap sabar saat menghadapinya. Tentu kamu tahu karena perbedaan usia kalian terlampau jauh. Sesungguhnya kami sebagai orang tua tentunya belum bisa menerima namun bagaimana lagi, aturan di kampung ini sudah mutlak dan tak bisa di nego, kamu mengerti kan." Kini keadaan sedikit hening karena Brian yang tengah mendapatkan petuah dari bu Endang, Brian tahu dan mengerti akan kondisinya sekarang, maka dari itu ia berusaha untuk mengiyakan.
"Saya akan berusaha dan mencoba menjadi suami serta Ayah untuk Key, karena saya pun sadar karena diantara kita berdua usia yang menjadi penghalang. Namun, kalian juga tidak perlu khawatir dengan Key."
"Saya pegang omongan kamu," tekan pak Rudi yang langsung menyahut.
"Bapak mertua bisa yakin dengan saya," kata Brian yang berusaha untuk tetap menyakinkan orang tua Key.
"Tunggu! Key mau kerja karena tidak ada ijin jadi mau tidak mau Key harus masuk," ujar Key yang tak mau tahu walau keadaan sekarang sedang tidak baik-baik saja.
"Tunggu Key!"
"Buruan, atau tidak maka Om akan aku pecat jadi suami."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Dede Mila
bertamu langsung jadi mantu.... /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Casual/ mantul dah tuh si Brian /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm/
2024-03-29
0
kholifah ifah
cie cie cie udah nikah aja😁Bertamu sekali langsung dapat bini🤣🤣
sungguh jodoh rahasia ilahi ya om bule.....tau tau dapat istri tengil🤭samawa ya kaliannn🥰🥰
btah bagaimana Kedepannya RT kalian.. membayangkan q kok jadi ngakak sendiri 🤣🤣🤣
2023-07-01
0
Rini Antika
Semangat terus, iklan mendarat
2023-06-13
0