17. Kedatangan mantan istri Brian

Dari arah belakang, tante Linda yang mendengar keributan. Gegas melihat untuk memastikan apa yang sedang terjadi di ruang tamu.

"Jawab, mau apa kau ke sini?" tekan Brian pada sosok yang tepat berdiri diambang pintu.

"Aku gak boleh ya main ke sini? Aku juga kangen sama Mama, apa salahnya jika aku datang." Seolah tanpa punya rasa salah, wanita itupun dengan beraninya berbicara seperti itu.

Melihat itu tante Linda berusaha mencairkan suasana, namun jika dirinya langsung datang. Itu membuat Brian semakin marah.

"Tidak harus malam kan bertemunya, dan harusnya kau tahu ini sudah malam. Tidak baik jika bertamu tanpa adab," ujar Brian dengan senyuman menyingrai.

"Ian, siapa yang datang?" ucap tante Linda berpura-pura.

"Perempuan tak tahu malu, aku pergi dulu Ma. Mau nyusul istriku," kata Brian yang langsung menerobos keluar di saat wanita itu masih berdiri di tengah pintu.

"Kamu, ada apa tiba-tiba datang ke sini?" tanya tante Linda dengan tatapan tidak suka.

"Mama ...."

"Jangan panggil aku 'Mama' karena kamu bukan lagi dari bagian itu," gertak tante Linda yang tak suka dengan panggilan tersebut.

"Tante, apa Tante masih benci dengan aku. Di sini Mira cuma mau bersilaturahmi apa itu tidak boleh," ucap perempuan yang bernama Mira, tanpa di suruh pun wanita itu lekas duduk meski sang tuan rumah tidak mempersilahkan.

"Aku yakin, jika kedatangan kamu ada maksud lain. Bukannya sudah cukup lama bukan kamu tidak menampakkan wajahmu di depanku," kata-kata dari tante Linda membuat Mira mengeluarkan seulas senyuman. Senyuman yang tanpa beban, tanpa merasa bahwa dirinya pernah salah dimasa lalu, dan pernah melukai hati seseorang.

"Sebetulnya aku ada keperluan dengan Brian, tapi orangnya keburu pergi."

"Dia sedang menjemput istrinya, karena waktunya pulang kerja."

"Tidak mungkin Tante kalau—."

"Apa yang tidak mungkin. Jika kamu ada keperluan datanglah besok, karena sekarang sudah malam di tambah tidak enak dengan istrinya Brian."

Mendengar akan hal itu. Mira tidak gentar sama sekali, karena sekarang sudah berada di rumah mantan mertuanya. Itu sebabnya ia harus menyelesaikan urusannya malam ini.

"Mira akan menunggu itu, meski ada istrinya Mas Brian aku tidak peduli."

Tidak ingin berdebat, tante Linda memilih pergi karena jika dirinya mengusir tidak akan mempan. Jadi, tante Linda membiarkan anaknya yang menangani masalah ini.

Beberapa jam kemudian.

Tepat pukul 22:00, Key dan Brian sudah datang meski keduanya sempat membuat drama terlebih dulu.

Brian mengernyitkan dahinya pada saat melihat mantan istrinya itu masih berada di rumahnya.

"Siapa wanita itu?" Brian kira Key tidak akan peduli dan bertanya akan sosok wanita dewasa itu, yang tengah duduk dengan kaki disilangkan. Sehingga menampilkan paha ayam yang menggiurkan.

"Dia ...."

"Eh kamu Mas, baru pulang." Ternyata Mira menyadari akan kepulangan Brian, dan wanita itu pun langsung berdiri guna menyambutnya.

"Apa urusan kamu sama dia?" Brian seakan tidak bisa menemukan celah untuk menjawab, karena sebelum ia menjawab Key sudah menyerobot dulu.

"Dia mantan suami saya, dan sebentar lagi kami akan rujuk. Terus kamu siapa berani bertanya seperti itu, dasar bocah." Mira mendengus kesal, bukan Brian yang menjawab justru bocah yang ada di samping Brian lah yang langsung menyahuti.

"Cuma mantan kan, kenalin saya Key istri dari om Brian." Key dengan terang-terangan mengakui jika dirinya adalah istri dari Brian, dan hal itu membuat Brian sedikit terkejut. Pasalnya tidak menyangka kalau Key mau berkata sedemikian.

"Hye bocah, mana ada seorang Brian menikahi bocah seperti kamu!" tegas Mira.

"Om, selesaikan urusanmu dengan wanita seribu kaki ini. Atau kalau tidak, tidak ada malam spesial, ingat itu!"

Glek

Brian yang mendengar akan hal itu, langsung menelan ludah karena biar bagaimana pun Brian adalah pria normal.

"Kamu tenang saja sayang, aku akan membereskan masalah ini, dan tunggulah suami kamu di dalam kamar." Seakan keduanya tengah memerankan sebuah tokoh utama di TV, Brian lantas mengedipkan satu matanya pada Key sebagai kode.

"Baiklah Om duda yang membuatku candu. Segera naik jika urusanmu sudah kelar," ucap Key dengan nada menggoda.

"Idih, gak banget harus bersikap konyol sama om-om gila itu." Key mengumpat dirinya sendiri yang terlalu berani menggoda Brian.

"Lagian, kenapa juga mantan istrinya datang. Bikin orang mual saja, lagian kenapa sama om Brian gak di usir langsung. Bete kesel banget deh," gumam Key yang sekarang tengah bingung harus membuka kamar yang mana, karena Key tidak tahu dimana kamar Brian.

Sedangkan di bawah.

Brian dan Mira tengah duduk berdua meski berpindah tempat Mira justru terus mendekati Brian dan hal itu membuatnya jijik.

"Jika kau tak punya baju, punya mama ada." Saat Brian berkata Mira pun langsung mencabikkan bibirnya, niat ingin menggoda justru malu yang didapat.

"Bukannya kamu dulu suka Mas, saat aku seperti ini apalagi kita akan berangkat tidur."

"Tutup mulutmu! Itu hanya masa lalu dan jangan pernah diungkit kembali, ingat kita sudah berpisah sejak lama dan kau datang ke sini sengaja untuk menggodaku, apa suamimu bangkrut sehingga inilah alasannya!" tekan Brian dengan penuh aura kebencian.

Ia ingat bagaimana Mira meninggalkannya di saat usahanya bangkrut dan mempunyai hutang dimana-mana, lantas mantan istrinya Brian memilih meninggalkannya demi orang yang lebih kaya karena bisa menuruti, semua kemauannya.

"Aku sudah lama berpisah, dan sudah setahun ini aku menjanda." Entah apa maksud Mira berbicara pada Brian seperti itu.

"Jangan harap kamu merebut om Brian dariku wanita uget-uget," gerutu Key yang berada di atas yang tengah melihat antara Brian dan Mira tengah bertengkar.

Tidak ingin melihat pemandangan yang tak enak dilihat, Key memutuskan untuk duduk sembari menunggu Brian, namun tiba-tiba saja.

Gedebuk.

"Auh ... sakit pant*tku," Key meringis karena tanpa sengaja dirinya tersandung keset.

Di kamar seseorang baru saja keluar dan langsung menghampiri Key, yang masih duduk di lantai sambil memegang bok*ngnya.

"Lho Key ... kamu kok di sini, jangan bilang kalau kamu istrinya Brian!"

"I-ya Tante, Key yang jadi istrinya Brian."

"Baguslah kalau begitu, jika sekarang kamu berada ada di bawah dengan mantan istrinya. Maka sampai besok pun kalian tidak akan tidur," ucap tante Linda pada Key.

Apa itu artinya Key harus ikut andil, untuk mengusir mantan istrinya Brian?

"Sekarang turun dan jangan banyak berpikir," titah tante Linda lagi.

Dengan dukungan mertuanya, Key langsung turun tangga diikuti oleh tante Linda di belakangnya.

Brian yang melihat kedatangan Key dan mama nya di buat bingung.

"Key, bukannya kamu akan menunggu ku di kamar?" ujar Brian pada Key.

"Om, aku cemburu ya. Kalau kalian berduaan terus di sini dan ingat! Di tengah-tengah kalian ada setan jika terus sedekat itu," kata Key dengan bekacak pinggang.

"Om, aku tidak bisa tidur karena di rumah ini ada hama. Baiknya segera bersihkan karena nantinya akan membuatku nyaman jika ingin tidur ...,"

"Apa maksudmu bocah, dengan mengatakan hama!"

Ups.

Key menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Itu artinya Tante merasa jika Tante adalah hama," ucap Key yang membuat Brian tersenyum simpul, dan tante Linda tidak pernah menyangka bahwa Key bisa diandalkan dan tidak seperti anaknya itu.

"Mas, ajari sopan istri tengilmu itu! Lagian aku tidak yakin jika bocah ini adalah istrimu." Ucapan Mira membuat Key seperti menemukan mainan.

Cup.

Cup.

Cup.

"Lihatkan kan."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***