Duda Somplak VS Bocah Tengil
Lihat rumahku, penuh dengan perabotan. Ada yang kecil dan juga ada yang besar. Tengok di sebelah kanan dan kiri Semua perabotan.
Kebiasaan Keysa saat hendak berangkat kerja, bersenandung pada saat bersih-bersih rumah, jika tidak Ibu tirinya akan mengomelinya habis-habisan.
Bukan, marah akan benci, namun membiasakan anak dari suaminya agar tetap membantu pekerjaan rumah karena ada saatnya Keysa menjadi seorang ibu rumah tangga, dan hal itu sudah mutlak jika perempuan harus bisa mengurus rumah selain berdandan.
Na ... na ... na.
"Key, suaramu jelek. Apa bisa diam pada saat Ibu masak, kuping Ibu panas karena denger suara kamu!" sebuah teriakan dari arah belakang. Membuat Key mencabik kesal, karena sedang asik-asiknya bersenandung justru di ganggu oleh sang Ibu.
"Bu, cuma itu yang bisa Key lakuin, lagian suara Key enak kok. Ibu saja yang gak serius dengerinnya," jawab Key dari arah luar.
"Tik ... tik ... tik, bunyi kodok ada di sawah—."
"Key! Diam gak. Kalau masih nyanyi, lihat saja sapu ini akan terbang di badanmu." Sang Ibu yang marah, membuat Key langsung diam karena tidak mau barang pusaka milik Ibunya akan terbang dan di kendarai oleh nenek sihir.
"Bu, baru juga mau nyanyi udah main potong."
"Ibu mau denger gak lagu ayam yang mau di sembelih nyanyi dulu," ujar Key lagi dengan tangan masih memegang pel.
"Suaramu itu jelek, jangan harap Ibu akan mendengarkan kamu nyanyi," tolak Ibu Key yang mau jika Key sampai menyanyi karena bukan suara rocker yang akan didengar. Melainkan suara blek biskuit di pukul.
"Yang ini beda Bu, maka dengerin Key nyanyi bentar." Jawab Key yang tak mau menyerah karena berusaha menyakinkan sang Ibu.
Potong ayam jago, jago berkelahi.
"Keysa!"
Prang.
Prang.
Prang.
"Waw, Mak kucing marah!" batin Keysa yang sengaja membuat kesal sang Ibu.
"Jika kamu terus bernyanyi yang tak masuk akal, maka setelah ini Ayahmu bangun. Ibu akan memintanya untuk menggantung di pohon cabe," ucap Ibunya Keysa dengan geram, hingga ada banyak tutup panci yang dilempar. Agar Key berhenti benyanyi dengan nada tidak jelas, karena alurnya yang tidak taat peraturan itulah yang membuat istri dari Bapaknya marah, yang tak lain adalah Ibu pengganti dari Ibu kandungnya yang telah lama meninggal.
Hufff.
Nasib-nasib, kalau punya Mak garang macam guru ngajiku dulu. Saat ini justru Key teringat dengan masa kecilnya yang pernah diomeli oleh guru ngajinya, karena menurutnya satu sama dengan galaknya sang Ibu.
"Bu, gak sekalian digantung di pohon toge?" ujar Key yang semakin semangat menggoda Ibu nya.
Tidak berapa lama kemudian.
"Bapaaaak!"
Gubrak.
Seorang laki-laki dengan usia yang sudah mencapai setengah abat itu, langsung terjatuh dari dipan( atau tempat tidur) karena mendengar teriakan yang begitu kencang. Hingga membuatnya langsung terjungkal.
"Apa-apaan ini sih. Memangnya mereka gak tau sekarang masih jam berapa?" suami dari Ibunya Key mendengus kesal karena jam pun masih pagi, namun suka sekali mencari huru-hara di pagi hari.
"Apa istriku tidak tahu, kalau Ayah dari Key. Sampai harus terjatuh hanya gara-gara mendengar suara tarzan betina berteriak, sungguh menyebalkan." Ayah Key terus saja mengumpat sembari memegangi pant*atnya yang terasa sakit. Akibat terjatuh dari dipan barusan.
"Bapak, bangun!" ulang Ibunya Key yang terus berteriak dari luar kamar.
Sedangkan Ayahnya Key, masih membetulkan sarungnya sebelum keluar. Dari tempat bertapanya untuk melihat keadaan diluar, kenapa dan ada apa? Hingga harus menghebohkan para penghuni rumah.
Beberapa detik kemudian.
"Bu, ada apa sih. Ayam juga masih satu dan dua yang berkokok. Sudah main ribut saja," sungut suami ayah dari Key, yang sedang memarahi istrinya.
"Lihat kelakuan anak kamu!" ujar Ibunya Key yang bernama Bu Endang.
"Kenapa jadi Key sih Bu, orang Key cuma nyanyi." Key pun mencoba membela diri agar sang Ayah tidak ikut-ikutan menyerangnya seperti istri dari sang Ayah.
"Gak ada masalah yang serius, kenapa harus membangunkan para penghuni yang menempati rumah ini."
Peletak.
"Aduh," rintih Ayah Key.
"Rasain," ucap Ibunya Key yang berhasil menyentil kening suaminya.
Jika Key sedang tertawa dalam hati, lain halnya dengan Ayahnya yang merasa sudah kalah telak karena jika seperti itu. Maka ada ucapan yang salah saat berbicara dengan sang istri tercinta.
"Gak Bapak, gak anak sama saja." Bu Endang mendengus kesal kesal karena diantara kedua orang yang ada di hadapannya, sama-sama tidak beres.
"Sudahlah, Key mau mandi karena ini sudah jam tujuh."
Makan, makan sendiri. Minum minum sendiri, tidur pun sendiri.
"Dasar bocah edan," gumam Bu Endang saat menatap kepergian Key, tidak lupa sambil bernyanyi ria.
.........
Pukul 08:00 pagi.
Key yang baru saja lulus SMA, sengaja tidak melanjutkan kuliah karena tidak mau merepotkan kedua orang tuanya.
Meski Bu Endang hanya sosok pengganti dari Ibu kandungnya. Namun, beliau sangat menyayangi Key. Anak satu-satunya Bu Endang tidak pernah pulang dari perantauan, karena setelah lulus kuliah sosok lelaki yang menjadi saudara tiri Key. Memutuskan untuk ke kota xxxx untuk mengadu nasib.
"Key, kenapa kamu menolak kuliah dan memilih untuk bekerja. Bukannya Abang kamu mau memberi biaya pada kamu," ucap sang teman yang tak habis pikir dengan keputusan yang diambil oleh Key, dan memilih bekerja daripada melanjutkan pendidikannya.
"Aku tidak mau bergantung pada Abangku, karena aku ingin merasakan bagaimana mencari uang dengan hasil keringatku. Dengan begitu apapun yang aku ingin tidak harus menunggu belas kasihan," jawaban yang bagus, Ayu bangga pada Key yang mempunyai pemikiran dewasa sepertinya.
"Nah, kebetulan hari ini kan malam minggu. Kita jalan yuk," ajak Ayu karena biar bagaimana pun mereka butuh hiburan agar mukanya tidak dipenuhi oleh barang-barang yang sekarang sedang di tata.
"Boleh juga, kebetulan kita juga dapat sif pagi kan, jadi bisa cari cowok." Key pun mengangguk setuju karena ini adalah kesempatan untuk mencari pacar. Siapa tahu ada yang nyantol layaknya gantungan baju.
"Pacar mulu isi kepala kamu," ejek Ayu dengan dipenuhi sebuah tawa.
"Sekarang kan sudah lulus, jadi gak ada masalah dong." Key menjawab sembari tertawa kecil dan dengan keadaan kedua tangannya. Tengah membawa keranjang untuk meletakkan barang-barang yang seharusnya berada di tempatnya, namun tiba-tiba.
Brukh.
"Auh, sakit kepalaku." Key meringis kesakitan karena kepalanya menatap sesuatu benda keras namun, ia juga merasakan jika benda itu memiliki nafas.
"Apa sudah selesai untuk memikirkan tentang apa yang kau tabrak barusan, hum."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Dede Mila
kocak..../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-03-28
1
Wo Lee Meyce
ceritax menghibur,,aku suka
2023-10-05
2
mama oca
haii kak sekarang saya mampir disini dulu sambil nunggu mandi mayit up...
2023-08-31
0