Keyla pun langsung tersadar saat suara dari seseorang langsung membuatnya mendongakkan kepalanya, guna mengetahui siapa yang ditabrak.
Glek.
"Ini orang apa tiang listrik ya?" batin Key saat melihat penampakan yang berada di depannya sekarang.
"Kenapa, lihatnya seperti itu. Kamu naksir sama saya ya, tapi maaf kamu bukan selera saya." Ucapan dari pria tersebut, mampu membuat Key mencabik kan bibirnya. Bagaimana bisa Key suka dengan om-om yang pantas di sebut Ayahnya.
Ada-ada saja, pikir Key.
"Maaf Om, Om ini manusia apa tower ya. Tinggi amat," ujar Key yang merasa jika tubuhnya paling pendek.
"Jangan mengalihkan pembicaraan bocah!" kata lelaki dewasa itu.
"Yeeee ... enak saja ngatain saya suka sama situ. Emang situ merasa tampan dan merasa paling cool, cih menyebalkan." Ucapan Key langsung membuat lelaki itu membulatkan matanya.
"Baru kali dikatain bocah edan, biasanya juga di sanjung para wanita." Lelaki itu pun lekas berbalik dan ingin segera lari dari kenyataan, karena tidak mau kalau kata-katanya akan membuatnya malu sendiri.
"Hye Om, jangan kabur. Apa Om mau makan siang sama saya!" seketika pria itu menoleh dan matanya saling berhadapan.
"Etss ... tapi bohong, wlee." Inilah yang dinamakan balas dendam karena Key yang tidak terima, ganti mengerjainya.
"Bisa-bisanya ini bocah ngerjain aku," gumam si lelaki tersebut dengan sorot tatapan yang tajam. Kedua tangan terkepal, karena merasa jika Key sudah berani kepadanya. Sebelumnya tidak ada yang berani mengejeknya, dan orang yang pertama adalah Key, Key terlalu berani tanpa mengetahui siapa si lelaki itu.
"Harusnya kerja yang giat, jangan mikirin pacaran. Sana kerja hus ... hus," Lelaki itu berbicara dan layaknya sedang menggiring ayam, dengan kedua tangannya.
"Om yang buat masalah kenapa jadi saya, yang seakan-akan salah." Key tidak terima dengan pria yang sudah membuatnya darah tinggi.
"Key, jangan membuat masalah dengan pembeli. Sebaiknya kita melanjutkan pekerjaan ini agar cepat selesai," Ayu pun berujar kepada Key, untuk tidak lagi menanggapi seorang pelanggan karena pekerjaan juga masih banyak. Selain itu Ayu khawatir jika pria yang tengah berdebat dengan Key, tengah bermasalah dengan isi kepalanya.
"Iya bener kamu juga sih, siapa tahu orang itu 50 kurang 10% persen." Jawab Key yang membenarkan ucapan Ayu.
Sedangkan pria itu mendengus kesal karena merasa jika Key yang salah. Justru tidak mau meminta maaf kepadanya.
"Kenapa hari diriku apes terus sih," gumam si pria tersebut.
"Sudah di kejar orang gila, sekarang ketemu sama bocah gak jelas. Oh Tuhan, berikan hamba jodoh lagi supaya gak apes mulu." Dalam hati lelaki yang bernama Brian hanya bisa menghela nafas berat, karena sedari tadi pagi dirinya merasa apes.
.................
Setelah ada drama di minimarket. Key merasa lega karena sekarang pukul empat. Akhirnya dirinya dan juga teman yang lain bisa pulang ke rumah masing-masing, namun tidak dengan Key dan Ayu. Yang memilih untuk keluar sekedar melepas dahaga.
"Key, kita jadi ke cafe, kan?" tanya Ayu yang kebetulan melihat Key yang sudah berada di atas motornya, namun Ayu dengan buru-buru langsung menghampiri Key, karena takut jika Key akan melupakan hal itu. Lagipula ia sudah janjian tapi tetap saja harus diingatkan.
"Astaghfirullah. Untung kamu ngingetin, kalau tidak mungkin aku sudah pulang." Benar saja , dugaan Ayu tidak pernah salah karena memang Key lupa dengan janji yang tadi pagi disepakati.
"Key, Key. Kalau kamu janjian saja bisa lupa! Bagaimana pas punya kekasih dan yang ada kamu pun lupa, jika sudah tidak jomblo lagi." Ayu sengaja mengolok Key, karena memang Key adalah sosok yang pelupa meski tidak sempurna, namun tetap saja jika penyakit lupa obatnya susah dicari.
"Si*lan kamu! Bisa-bisanya teman sendiri di ejek," gerutu terhadap Ayu.
"Bodoh amat, kenyataannya memang begitu, kan."
"Dasar teman tidak punya akhlak," umpat Key karena Ayu telah membuka aibnya saja.
Beberapa detik kemudian.
Key dan Ayu sudah sampai di cafe, dan mereka juga sudah memesan minuman.
"Yu, aku mau ke kamar mandi dulu ya." Key pun lantas ingin ke kamar mandi dan berpamitan pada Ayu.
"Iya, kamu pergi saja." Jawab Ayu disertai anggukan.
Key yang tengah asik berjalan ke arah kamar nandi, namun siapa sangka jika bertemu dengan musuh barunya.
"Hye bocah, sengaja ya buntutin saya! Niat banget saking sukanya sama saya."
Huaaaaaaaa.
"Emakkkk!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Anie Jung
Haa ketemu lg sama musuh baru.🤣🤣
2023-05-31
0
@Kristin
Vote mendarat semangat 💪 udh favorit juga dan Rate bintang lima ke karya mu.
2023-05-15
1
Rini Antika
Semangat terus say, vote meluncur
2023-05-15
1