Hari ini Alvin mulai menjabat sebagai seorang CEO, dia sangat di percaya oleh pak Ramly, itu semua berkat kejujuran dan ketekunan dia dalam bekerja, banyak karyawan wanita yang melirik dan berharap menjadi pasangan nya Alvin, sejak Alvin jadi ob mereka mana ada yang mau melirik, mereka malah meremehkan Alvin, tapi melihat Alvin yang sekarang, banyak sekali para wanita jomblo ingin mendekati nya bahkan ingin memiliki nya.
Rara sedikit resah dengan tatapan-tatapan para karyawan wanita, mau bagaimana pun Rara tidak ingin Alvin pindah ke lain hati, maka keputusan nya untuk menikah dengan ALvin secara diam-diam sudah bulat.
Mereka memang sudah sepakat untuk menikah diam-diam dan tidak mengadakan pesta dulu, karena Alvin ingin di kala pesta pernikahan nya diadakan, ibu dan kakak nya ingin ikut serta hadir diantara mereka, Alvin juga ingin ibu dan kakak nya ikut merasakan kenahagiaan yang dia rasakan.
Hari pertama Alvin menjabat sebagai CEO masih didampingi pak Ramly, karena pak Ramly harus memberitahukan semua pekerjaan yang harus Alvin hadle dan Alvin kuasai.
Tidak membutuhkan waktu yang lama Alvin pun dengan cepat langsung memahami dan menguasai pekerjaan nya, Pak Ramly tersenyum bangga dengan kinerja Alvin dan pak Ramly semakin yakin kalau Alvin penerus nya, dan bisa membawa perusahaan nya lebih maju lagi.
Waktu terus bergulir, hari sudah semakin sore dan waktu nya para karyawan semua untuk pulang termasuk Alvin dan Rara.
Pak Ramly sejak siang sudah pulang ketika dirinya melihat kalau Alvin sudah menguasai pekerjaan nya.
"Sayang, ayo pulang." ucap Alvin sambil membuka pintu ruangan Rara.
"Mas, ini masih di kantor, nanti ada yang mendengar nya lagi."
"Maaf lupa, oh iya mau bareng ngga? Atau kita bertemu di mall?"
"Bertemu di mall saja mas, kalau bareng nanti ada yang curiga lagi."
"Kenapa sih Yang kamu ngga mau ketahuan mereka?"
"Karena kalau mereka tahu aku ini anak pemilik perusahaan ini dan sekarang adalah calon istri nya seorang CEO di perusahaan ini, mereka akan cari muka dan sok baik di depan aku, aku tidak suka dengan orang yang bersikap seperti itu, kalau seperti ini aku jadi tahu sifat asli mereka."
"Kamu memang calon istri mas yang cantik dan pintar, tapi apa kamu masih tahan dengan posisi seperti ini terus? sampai kapan kamu akan menutupi status kamu?"
"Sampai kita merayakan pesta pernikahan kita, dengan cara seperti itu lah aku bisa memberi tahu kepada mereka semuanya, termasuk klien papah."
"Kamu ini, ya sudah kalau begitu aku tunggu kamu di mall ya? Kita beli perhiasan buat acara nikah besok." sebelum pergi Alvin mendaratkan sebuah ciuman di bibir Rara setelah dirinya melihat situasi kantor.
"Mas."
"Iya, iya mas pergi." aAlvin pun pergi meninggalkan Rara dengan senyuman lebar nya, Alvin senang sekali menggoda Rara di kantor.
Alvin masuk ke dalam lif yang ternyata sudah banyak karyawan perempuan di dalam nya, tanpa merasa risih Alvin pun masuk dengan wibawa nya.
Alvin tersenyum kepada semua karyawan nya, bukan Alvin tebar pesona, tapi memang ibu nya mengajarkan dirinya untuk tidak sombong dan selalu tersenyum dan rendah hati kepada orang lain.
Para karyawan wanita pun pada histeris di dalam hati nya ketika mendapatkan senyuman manis dari Alvin, ingin sekali mereka berjingkrak-jingkrak atau mungkin memeluk Alvin, tapi mereka semua masih sadar kalau Alvin adalah CEO mereka.
*
*
"Mas, aku mau yang ini." ucap Rara sambil memperlihatkan sebuah cincin couple yang bermata kan berlian.
"Ya sudah ambil saja, kasih saja mbak yang dia mau." ucap Alvin kepada pelayan toko perhiasan dan tidak lupa Alvin menyunggingkan sebuah senyuman manis nya.
Wanita yang melayani Rara dan ALvin pun terpesona dengan senyuman ALvin, wanita itu menatap Alvin tanpa berkedip sedikit pun.
"Senyuman nya bikin aku meleleh, boleh ngga sih aku berharap dia jadi pasangan aku." gumam bathin wanita itu.
"Mas, bisa ngga kalau sama wanita lain itu jangan tersenyum seperti itu?" bisik Rara yang merasa risih dengan tatapan wanita itu kepada calon suami nya.
"Senyum itu ibadah sayang."
"Terserah kamu lah mas, tapi lihat saja kalau ada wanita yang terpikat sama senyuman kamu, aku yang akan membantai nya."
"wah ternyata calon istriku ini seram ya kalau lagi marah."
Rara hanya diam sambil sedikit cemberut, dia kesal dengan Alvin yang selalu tersenyum kepada orang yang di temui nya.
"Mbak, halo, kita mau bayar cincin pernikahan kita." sengaja Rara menekan kan kata-kata pernikahan agar wanita itu sadar kalau Alvin sudah ada yang memiliki.
Wanita itu tersadar dari lamunan nya, dengan wajah malu nya dia membungkus perhiasaan yang di minta Rara.
"Oh iya maaf, ternyata kalian sepasang kekasih, saya kira kalian adik kakak."
"Bukan mbak, perempuan cantik dan imut yang berada di samping saya ini adalah calon istri saya, dan besok kita akan menikah." ucapan Alvin membuat bahagia Rara, karena sudah mengakui nya sebagai calon istri di hadapan orang lain.
"Oh, kalau begitu selamat ya mas, mbak, semoga langgeng." sebenar nya hati wanita itu kecewa ketika mendengar kalau mereka sepasang kekasih bahkan besok mau menikah, tapi bagaimana pun dia masih sadar kalau dirinya hanya mengagumi nya saja.
"Terima kasih mbak, kalau begitu kami permisi." Rara pun mengambil paper bag yang berisi perhiasan nya.
"Mbak, jaga suami nya ya? Pasti banyak yang menggoda." bisaik wanita itu.
"Tenang mbak, kalau ada yang menggoda nya akan aku kirim langsung kepada yang di atas."
Rara pun menggandeng mesra tangan Alvin dan keluar meninggalkan toko perhiasan itu.
"Untung aku belum menggoda nya, coba kalau sudah menggoda nya aku tinggal nama saja di dunia ini." gumam bathin wanita itu sambil bergidik.
"Pelayan itu bilang apa tadi?" Alvin bertanya karena tadi sempat melihat wanita itu berbisik kepada Rara.
"Dia menyuruh aku menjaga kamu dari para wanita penggoda."
"Dengarkan aku, walaupun ada sepuluh wanita cantik yang menggoda aku, di hatiku tetap ada kamu, kamu jangan ragukan kesetiaan aku, aku tersenyum kepada mereka karena ibu ku bilang tersenyum dan ramah lah kepada semua orang dan jangan jadi orang yang sombong apa pun kedudukan aku, besok kamu akan menjadi istriku, jadi aku milik kamu dan kamu milik aku seutuh nya."
Rara pun kembali ternyum setelah mendengar ucapan jujur Alvin, karena waktu sudah mulai menjelang malam mereka pun pulang dengan mobil terpisah, tapi Alvin dengan setia berada di belakang mobil Rara, mengantarkan Rara sampai depan rumah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Michelle Rafa
oh so sweet,,, 😘😘😘😘😘
2023-05-23
3