"Bagaimana, apa adik kamu sudah berangkat?" tanya Bima yang kini sudah berada di rumah Syifa.
"Sudah bang." jawab Syifa sambil menunduk.
"Kalau begitu saya ngga mau menunggu lama lagi, jadi sekarang kita menikah." ucap Bima sambil tersenyum.
"Tapi bang, kata abang minggu depan."
"Kamu mau menikah dengan saya sekarang atau kembalikan uang nya sekarang juga." ucap Bima dengan nada yang sedikit tinggi.
Syifa hanya mengangguk pasrah, "Iya saya mau bang." ucap Syifa.
"Bagus lah kalau begitu, Den, kamu panggilkan pak penghulu sekarang juga." teriak Bima kepada bawahan nya.
"Baik bos." jawab Deni dan langsung pergi memanggil pak penghulu yang ada di desa itu.
"Tapi saya belum persiapan apapun bang." ucap Syifa.
"Kamu ngga perlu persiapkan apapun, kamu cuma duduk manis dan lakukan apa yang aku minta." ucap Bima.
""Ibu, nanti ada yang datang mengantarkan makanan, tolong nanti ibu terima dan ini uang nya." ucap Bima sambil memberikan uang kepada ibu nya Syifa.
"Iya nak." ucap bu Salma sambil mengambil uang dari tangan nya Bima.
Hampir satu jam Bima menunggu Deni yang sedang memanggil pak penghulu untuk menikahkan mereka.
"Mana sih si Deni, lama banget." gumam Bima.
"Di minum dulu bang." ucap Syifa.
"Syifa, sebentar lagi aku ini jadi suami kamu, panggil aku mas."
"Maaf bang, eh mas." ucap Syifa yang masih kaku dengan panggilan baru nya kepada Bima.
"Nah gitu dong, kan enak di dengar jadi nya."
"Assalamualaikum, bos ini pak penghulu nya." ucap Deni lalu masuk dan di ikuti sama pak penghulu nya.
"Waalaikum salam, silahkan duduk pak." ucap Syifa.
"Siapa yang mau menikah?" tanya pak penghulu.
"Bos Bima sama Syifa pak." jawab Deni.
"Wali nya bisa di hadir kan?" tanya pak penghulu.
"Maaf pak, ayah saya sudah meninggal." jawab Syifa dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Oh maaf, kalau begitu saya yang wakilkan saja bagaimana?" tanya pak penghulu.
"Boleh pak."
Syifa sudah pasrah, dirinya seakan-akan sudah menjual dirinya sendiri demi bekal buat adik nya pergi ke kota.
Sementara ibu nya sejak tadi sudah menangis melihat nasib anak nya saat ini, hanya demi bekal buat sang adik Syifa rela menikah dengan Bima yang sudah beristri.
Akhirnya Syifa kini sudah sah menjadi istri seorang Bima.
"Akhir nya kamu jadi milik aku juga." gumam bathin Bima sambil melirik Syifa yang kini sudah menjadi istri siri nya.
Air mata Syifa tidak berhenti untuk mengallir, dia teringat mendiang ayah nya dan juga teringat adik laki-laki nya yang sudah pergi merantau ke kota besar.
"Ayah, maafkan Syifa, andai ayah masih ada, mungkin pernikahan ini ngga bakalan terjadi." gumam bathin Syifa sambil terus mengusap air mata nya.
Pernikahan pun hanya di saksikan oleh bu Salma, Deni, pak penghulu dan pak Rt setempat.
"Dek, maafkan kakak." gumam bathin Syifa.
Dengan perasaan sedih bu Salma pun menyajikan makanan yang sudah di pesan oleh Bima.
"Demi adik kamu menuju sukses, kamu rela mengorbankan diri kamu sendiri nak." gumam bathin bu Salma sambil mengusap air mata nya.
"Mari pak penghulu, pak Rt kita makan dulu." ucap bu Salma..
"Terima kasih bu."
Mereka pun akhir nya makan bersama, terpancar wajah bahagia Bima berbanding balik dengan wajah Syifa dan bu Salma yang menampak kan wajah sedih nya.
*
*
Alvin pun kini sudah sampai di kota besar, dia menatap takjub kota besar itu, banyak nya kendaraan yang sedang berlalu lalang dan juga tampak gedung-gedung yang sangat tinggi membuat dia kagum akan kota besar itu.
"Bu, kak, aku sudah sampai, aku akan berjuang di sini sendiri hingga sukses, aku ngga akan pulang sebelum aku benar-benar sukses." gumam Alvin sambil menatap keramaian kota besar itu.
"Suatu saat aku akan mempunyai gedung yang tinggi seperti itu," gumam Alvin sambil menatap gedung tinggi di depan nya.
Alvin pun terus berjalan mencari kos san untuk dirinya tinggal sementara.
"Ini dia yang aku cari." gumam bathin Alvin sambil menatap tulisan di depan nya.
Tertulis di sebuah pagar rumah, "Terima Kos khusus Pria."
Alvin pun masuk ke halaman rumah tersebut sambil melihat-lihat sekitar.
"Cari siapa nak?" tanya seorang ibu kepada Alvin.
"Saya lagi mencari kos san bu? Apa masih ada yang kosong?" tanya Alvin dengan sopan.
"Kebetulan ada yang keluar tadi, jadi kamu bisa menempati nya." jawab si ibu yang ternyata pemilik kos-kos san pria itu.
"Berapa ya bu?" tanya Alvin.
"Tujuh juta per tahun nya." jawab bu Lasmi.
"Apa bu, tujuh juta?" ucap Alvin dengan sedikit berteriak.
"Iya tujuh juta, apa kurang jelas?" tanya bu Lasmi.
"Ngga ada yang dua juta ya bu? Soalnya saya baru sampai di sini dan hanya punya uang lima juta, itu pun buat bekal saya di sini sebelum saya mendapat kerjaan." ucap Alvin dengan wajah memelas nya.
"Ngga ada nak, ini kota besar, apa-apa serba mahal." ucap bu Lasmi.
"Ya sudah kalau begitu makasih ya bu." ucap Alvin lalu membalik kan tubuh nya dan pergi dari hadapan bu Lasmi.
"Seperti nya dia anak baik, apa aku kasih sewa dua juta saja ya? Kasihan dia." gumam bu Lasmi.
"Nak, tunggu." teriak bu Lasmi sambil melambaikan tangan nya.
Alvin pun membalikan tubuh nya kembali dan menatap kepada bu Lasmi.
"Ibu memanggil saya?" tanya Alvin.
"Iya nak, kamu boleh menempati kamar kosong itu dengan harga dua juta, tapi dengan satu syarat." ucap bu Lasmi.
"Apa bu syarat nya?" tanya Alvin.
"Kamu harus membersihkan halaman kos san ini setiap hari sebelum kamu mendapat kerja, bagaimana? Kamu siap?" ucap bu Lasmi.
"Beneran bu? Saya mau bu, terima kasih banyak ya bu." ucap ALvin dan langsung mencium telapak tangan bu Lasmi karena saking bahagia nya.
"Ya sudah itu kamar kamu dan ini kunci nya." ucap bu Lasmi sambil memberikan kunci kepada Alvin.
Entah kenapa bu L:asmi merasa kalau Alvin ini anak baik, jadi dirinya merasa tersentuh dan percaya kepada Alvin.
Alvin pun masuk ke kamar kosong yang dia sewa.
"Baru saja ibu bersihkan, karena yang menempati sebelum nya baru saja keluar dari kamar ini karena kerja nya di pindah kan." ucap bu Lasmi.
"Makasih banyak atas kebaikan ibu, dan ini uang sewa nya." ucap Alvin sambil memberikan uang sejumlah dua juta rupiah.
"Ibu terima ya nak, dan semoga betah tinggal di sini." ucap bu Lasmi sambil menerima uang yang diberikan Alvin kepada dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Michelle Rafa
semangat Alvin semoga perjuangan Syifa GK sia"
2023-05-13
4