Mencari Pinjaman

Pagi hari seperti biasa bu Salma menyiapkan sarapan buat ke dua anak nya, walaupun hanya nasi goreng atau pun cuma dadar telur, tapi mereka selalu lahap menyantap nya.

"Bu, apa ibu mengizinkan aku pergi ke kota?" tanya Alvin di sela makan nya.

"Iya nak, ibu mengizinkan nya, tapi tunggu ibu dan kakak kamu mendapatkan uang untuk ongkos dan bekal kamu ya nak." jawab bu Salma.

"Maaf kan aku ya bu, sudah menjadi beban buat ibu, aku berjanji kalau aku akan mewujudkan semua keinginan ayah, dan akan membuat kalian berdua hidup bahagia." ucap Alvin.

"Kamu jangan bicara seperti itu, semua ini sudah menjadi kewajiban ibu sebagai orang tua." ucap bu Salma.

"Bu, kak, kalian ngga usah repot-repot mencari uang buat bekal aku, kalau cuma buat ongkos aku punya kok dari hasil aku nabung selama ini." ucap Alvin.

"Dek, hidup di kota itu keras, kalau kamu ngga punya pegangan kamu mau jadi apa di sana, kakak ngga mau kamu menderita di sana." ucap Syifa.

"Benar kata kakak kamu nak, kamu tunggu siang nanti ya, kita akan menjual perhiasan yang kita punya buat bekal kamu." bu Salma memang punya perhiasan, tapi yang dia punya hanya anting yang dia pakai saja.

Syifa menatap ke arah bu Salma, Syifa tahu kalau ibu nya tidak punya banyak perhiasan.

"Tapi itu buat bekal ibu dan kakak di sini." ucap Alvin yang merasa ngga enak dengan ibu dan kakak nya.

"Kamu jangan memikirkan ibu dan kakak kamu nak, kamu fokus saja sama cita-cita kamu, semoga kamu jadi orang sukses dan membuat perubahan hidup untuk kita semua." ucap bu Salma.

"Makasih bu, kak, kalian berdua adalah orang yang sangat aku sayangi, aku akan membahagia kan kalian berdua." ucap Alvin sambil tersenyum kepada ibu dan kakak nya.

"Ya sudah kalau begitu ibu dan kakak pergi dulu ya nak." ucap bu Salma.

"Iya bu, hati-hati."

Bu Salma dan Syifa pun pergi meninggalkan Alvin sendirian.

Mereka berdua berjalan kaki menuju rumah nya Bima, tapi di tengah perjalanan mereka bertemu sama orang yang mereka cari.

Bima yang kala itu sedang melintas sambil mengendarai mobil nya seketika berhenti ketika melihat wanita cantik incaran nya.

Bima pun langsung menghampiri bu Salma dan Syifa yang sedang memandang ke arah nya.

"Kalian berdua mau kemana?" tanya Bima basa basi.

"Kita sebenar nya mau ke rumah bang Bima, tapi ternyata bang Bima nya mau pergi." jawab Syifa sambil menunduk.

"Ada apa gerangan mau bertemu saya?" tanya Bima sedikit senang karena di cari-cari sama wanita pujaan nya.

"Bagaimana kalau kita duduk di sana nak, soalnya ngga enak bicara sambil berdiri begini." ucap bu Salma sambil menunjuk sebuah gubuk kosong tempat para anak muda santai di sore hari.

"Baiklah, silahkan." ucap Bima.

Mereka bertiga pun berjalan dan duduk di gubuk itu.

"Begini nak, kami ingin bertemu nak Bima mau pinjam uang, itu juga kalau nak Bima mau kasih kami pinjam." ucap bu Salma dengan sopan.

Bima pun terdiam sambil menatap Syifa dengan penuh damba.

"Pinjam uang? Buat apa?" tanya Bima.

"Buat bekal dan ongkos Alvin adik saya, dia ingin pergi ke kota." jawab Syifa jujur.

"Butuh berapa?"

"Lima juta saja, tapi kami bayar nya secara mencicil ya bang." ucap Syifa.

"Kesempatan tidak datang dua kali, dan saat ini adalah kesempatan buat aku mendapatkan kamu Syifa." gumam bathin Bima dengan sedikit tersenyum.

"begini saja, bagaimana kalau saya kasih sekarang lima sepuluh juta, tapi kamu harus mau menikah dengan saya dan uang ini ngga usah kalian bayar." ucap Bima sambil memberikan uang sebanyak sepuluh juta yang dia ambil dari dalam tas nya.

Syifa menatap ibu nya, dia merasa bingung dengan permintaan Bima.

"Kita pinjam lima juta saja nak, dan nanti kita bayar secara mencicil." ucap bu Salma.

"Saya ngga bakal kasih kalian pinjam, karena saya ngga mau kalian mencicil nya, jadi terserah kalian, mau menerima tawaran dari saya atau tidak." ucap Bima sambil memasukan uang nya kembali.

Bu Salma dan Syifa pun terdiam, mereka bingung harus kemana lagi mencari pinjaman uang, sedangkan yang punya banyak uang hanya Bima seorang, yang lain pun ada yang kaya seperti Bima, tapi mereka ngga bakal ngasih pinjam mereka dengan keadaan mereka seperti sekarang.

Bima pun berdiri lalu kembali menuju mobil nya dan ingin melanjutkan lagi perjalan nya.

"Bu, aku terima saja ya permintaan nya bang Bima," ucap Syifa sambil menatap punggung Bima.

"Tapi nak, kalau kamu menerima permintaan nya, berarti kamu menjadi istri ke dua nya." ucap bu Salma dengan tatapan sendu nya.

"Aku rela bu yang penting kita mendapatkan uang nya untuk Alvin pergi ke kota." ucap Syifa.

"Tapi nak."

"Sudah lah bu, percayakan semua nya sama Syifa, Syifa akan baik-baik saja." ucap Syifa sambil menggenggam kedua tangan bu Rahma.

Bima pun masuk dan ingin melajukan kembali mobil nya, tapi samar-samar mendengar seseorang memanggil nya.

"Bang Bima, tunggu." teriak Syifa sambil sedikit berlari menghampiri Bima ke arah mobil nya.

"Kamu tidak akan bisa menolak nya Syifa, dan kamu akan tunduk sama aku," gumam Bima sambil melihat Syifa yang sedang menghampiri nya lewat kaca spion mobil.

"Ya apa kamu memanggil saya?" tanya Bima sambil membuka pintu mobil nya.

"Iya bang." jawab Syifa yang kini sudah berdiri di hadapan Bima.

"Kenapa? apa kamu mau menerima tawaran saya tadi?" tanya Bima dengan bibir tersenyum.

"Iya saya mau menjadi istri nya bang Bima, tapi dengan syarat menikahi saya setelah kepergian Alvin, dan saya tetap tinggal di rumah ibu saya, karena ibu saya ngga ada yang menemani." jawab Syifa.

"Baiklah, cuma itu kan persyaratan nya?" tanya Bima.

"Iya bang." jawab Syifa sambil mengangguk.

"Kapan adik kamu berangkat?" tanya Bima.

"Kalau ngga sore ini mungkin besok dia berangkat." jawab Syifa.

"Baiklah kalau begitu minggu depan kita menikah, dan ini uang yang kamu minta saya tambahin jadi lima belas juta, tapi ingat, jangan coba-coba melarikan diri dari saya." ucap Bima sambil memberikan uang sebanyak lima belas juta.

Syifa pun mengambil uang itu dengan air mata yang sudah turun di pipi nya, dia ngga menyangka hidup nya akan menjadi istri kedua dari orang yang tidak dia sukai.

"Aku harus kuat dihadapan ibu dan Alvin, aku tidak mau mereka melihat aku bersedih." gumam bathin Syifa sambil menghapus air mata nya.

Terpopuler

Comments

Michelle Rafa

Michelle Rafa

lanjut momy 😘😘

2023-05-10

10

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Ayah
2 Mencari Pinjaman
3 Keputusan Syifa
4 Demi adik ku
5 Menemukan Tas
6 Menemui Pak Ramly
7 Saling Mengharapkan
8 Menggoda Rara
9 Hari Pertama Kerja
10 Perhatian
11 Jatuh Cinta
12 I Love U
13 Restu
14 Kompak
15 Menjadi CEO
16 Calon Istri
17 Pesan Papah Mertua
18 Skandal
19 Jatuh Cinta Beneran
20 Lapar
21 Mengikuti
22 Mencari Tahu
23 Rencana Mayang
24 Menahan Amarah
25 Ceo Ku Suamiku
26 Status Rara
27 Mengajak Pulang
28 Terkejut
29 Kesedihan Alvin
30 Penganiayaan
31 Emosi
32 Janji Alvin
33 Emosi Alvin
34 Keren dan Tampan
35 Rabun
36 Konser
37 Hasutan
38 Amarah Rara
39 Kasihan Deh Lo
40 Menyesal
41 Kagum
42 Kaget
43 Mulai Tenang
44 Di Temani Cewek Cantik.
45 Kakak Kamu Kakak Aku Juga
46 Merubah Penampilan
47 Bodoh
48 Masuk Kantor
49 Perasaan Aneh
50 Kedatangan Bu Marta
51 Memaafkan
52 Tidak Rela
53 Bangkit
54 Melawan Rasa Trauma
55 Pusing
56 Sepemikiran
57 Gejala
58 Mengetahuinya
59 Tidak Suka
60 Hadiah Terindah
61 Positive
62 Berbagai Soto
63 Terlambat
64 Terlena
65 Ngga Bisa Tidur
66 Martabak Telor Bebek
67 Syifa Maharani
68 Perasaan Ramzi
69 Menerima Nya
70 Keinginan Syifa
71 Keputusan Syifa
72 Tidak Tenang
73 Penyambutan
74 Perjuangan Bersama
75 Dia Sudah Sembuh
76 Menguntit
77 Menikmati Ice Cream
78 Pembahasan
79 Syifa Hilang
80 Dia Calon Istri Saya
81 Membawa Syifa pulang
82 Terbongkar
83 Minta Cerai
84 Tampil Cantik
85 Manja
86 Sah
87 Tunangan
88 Ambil Saja Dia
89 Hadiah Dari Rara
90 Kehausan
91 Menggoda Syifa
92 Melahirkan
93 Alvaro Mahesa
94 Resepsi Kedua
95 Happy Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Kepergian Ayah
2
Mencari Pinjaman
3
Keputusan Syifa
4
Demi adik ku
5
Menemukan Tas
6
Menemui Pak Ramly
7
Saling Mengharapkan
8
Menggoda Rara
9
Hari Pertama Kerja
10
Perhatian
11
Jatuh Cinta
12
I Love U
13
Restu
14
Kompak
15
Menjadi CEO
16
Calon Istri
17
Pesan Papah Mertua
18
Skandal
19
Jatuh Cinta Beneran
20
Lapar
21
Mengikuti
22
Mencari Tahu
23
Rencana Mayang
24
Menahan Amarah
25
Ceo Ku Suamiku
26
Status Rara
27
Mengajak Pulang
28
Terkejut
29
Kesedihan Alvin
30
Penganiayaan
31
Emosi
32
Janji Alvin
33
Emosi Alvin
34
Keren dan Tampan
35
Rabun
36
Konser
37
Hasutan
38
Amarah Rara
39
Kasihan Deh Lo
40
Menyesal
41
Kagum
42
Kaget
43
Mulai Tenang
44
Di Temani Cewek Cantik.
45
Kakak Kamu Kakak Aku Juga
46
Merubah Penampilan
47
Bodoh
48
Masuk Kantor
49
Perasaan Aneh
50
Kedatangan Bu Marta
51
Memaafkan
52
Tidak Rela
53
Bangkit
54
Melawan Rasa Trauma
55
Pusing
56
Sepemikiran
57
Gejala
58
Mengetahuinya
59
Tidak Suka
60
Hadiah Terindah
61
Positive
62
Berbagai Soto
63
Terlambat
64
Terlena
65
Ngga Bisa Tidur
66
Martabak Telor Bebek
67
Syifa Maharani
68
Perasaan Ramzi
69
Menerima Nya
70
Keinginan Syifa
71
Keputusan Syifa
72
Tidak Tenang
73
Penyambutan
74
Perjuangan Bersama
75
Dia Sudah Sembuh
76
Menguntit
77
Menikmati Ice Cream
78
Pembahasan
79
Syifa Hilang
80
Dia Calon Istri Saya
81
Membawa Syifa pulang
82
Terbongkar
83
Minta Cerai
84
Tampil Cantik
85
Manja
86
Sah
87
Tunangan
88
Ambil Saja Dia
89
Hadiah Dari Rara
90
Kehausan
91
Menggoda Syifa
92
Melahirkan
93
Alvaro Mahesa
94
Resepsi Kedua
95
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!