Hari Pertama Kerja

Pagi hari nya Alvin sudah rapih dengan kemeja yang paling bagus menurut dia, Alvin merasa bahagia mendapatkan pekerjaan, walaupun hanya sebagai seorang ob saja.

"Tumben nak Alvin sudah rapih dan tampan?" tanya bu Lasmi.

"Iya bu, saya sudah mendapatkan pekerjaan." jawab Alvin sambil tersenyum.

"Alhamdulilah, syukur kalau nak Alvin sudah mendapatkan pekerjaan, yang rajin ya nak kerja nya." ucap bu Lasmi.

"Iya bu, tapi maaf ya bu, saya tidak bisa membersihkan halaman kos san seperti biasa nya, tapi kalau masih sempat nanti saya bersihkan."

"Ngga usah di pikirkan nak, kamu fokus sama kerjaan kamu saja, oh iya kamu kerja bagian apa nak?"

"Aku kerja cuma bagian ob bu."

"Ngga apa-apa, apa pun pekerjaan nya, kamu harus harus selalu mensyukuri nya, oh iya di perusahaan mana nak?" kembali bu Lasmi bertanya.

"Di perusahaan xxxx bu."

"Ya ampun nak, itu perusahaan besar, kamu sangat beruntung sekali bisa bekerja di sana walaupun hanya sebagai ob, banyak sekali orang yang mau bekerja di sana tapi ngga pernah berhasil."

"Begitu ya bu, berarti aku sangat beruntung sekali dong."

"Sangat nak, kamu sangat beruntung, kamu jangan sia-sia kan kesempatan ini, kamu yang rajin dan jujur dalam bekerja, ibu yakin kelak kamu akan menjadi orang yang sukses."

Semenjak Alvin menginjak kan kaki nya di depan halaman kos-kos san milik nya, bu Lasmi sudah yakin kalau Alvin anak yang baik dan akan menjadi anak yang sukses nanti nya.

"Iya bu, kalau begitu aku berangkat dulu ya bu, takut terlambat." ucap Alvin lalu mencium telapak tangan bu Lasmi.

"Hati-hati ya nak, oh iya ini ambil buat sarapan kamu nanti di tempat kerja kamu." ucap bu Lasmi sambil memberikan sebuah tupperware yang sudah berisi makanan.

"Bu kenapa harus repot-repot, aku jadi merasa ngga enak selalu ngerepotin ibu." ucap Alvin yang merasa ngga enak sama bu Lasmi.

Bu Lasmi memang sering memberi Alvin makanan, karena bu Lasmi merasa kasihan dengan Alvin, apalagi bu Lasmi sudah tahu dengan cerita hidup Alvin di desa.

"Ibu ngga repot kok nak, sudah ambil saja lalu berangkat." ucap bu Lasmi.

"Makasih ya bu, kalau begitu saya berangkat." ucap Alvin lalu pergi meninggalkan bu Lasmi dengan menenteng tas selempang dan tupperware pemberian dari bu Lasmi.

Bu Lasmi menatap kepergian Alvin dengan bibir tersenyum, dia merasa ikut bahagia melihat Alvin sudah mendapatkan pekerjaan.

*

*

Alvin pun sudah sampai di kantor milik nya pak Ramly dan langsung masuk ke dalam kantor setelah mendapat izin dari satpam perusahaan.

"Pagi mbak, apa pak Ramzi sudah datang?" tanya Alvin pada seorang wanita yang ada di situ.

"Seperti nya belum, anda tunggu saja di sana." ucap wanita itu sambil menunjuk sebuah kursi yang tersedia.

"Makasih mbak." ucap Alvin lalu duduk di kursi yang di tunjuk tadi.

Sambil menunggu Alvin pun membaca koran yang tersimpan rapi di atas meja di depan nya.

Ramzi yang baru sampai melihat ke arah Alvin yang sedang membaca koran.

"Anda yang kemarin ingin bertemu dengan pak Ramly kan?" tanya Ramzi sambil menatap Alvin.

Alvin pun menyimpan kembali koran nya, lalu berdiri dan menatap Ramzi.

"Iya pak, apa anda yang bernama pak Ramzi?" Alvin pun balik bertanya.

"Iya benar saya Ramzi, kenapa?" tanya Ramzi kembali.

"Begini pak, kemarin saya di terima kerja sebagai ob sama pak Ramly, dan saya di suruh menemui bapak pagi ini."

"Oh jadi kamu diterima jadi ob di sini? Ya sudah kalau begitu kamu ikut saya sekarang."

"Baik pak." ucap Alvin lalu mengikuti langkah Ramzi.

Alvin pun mengikuti langkah Ramzi menuju ruang pantry, Alvin di kasih seragam ob dan di perkenalkan sama ob lain nya serta di beri bimbingan sebelum melakukan kerjaan nya.

"Alvin lantai lima belas sekarang tanggung jawab kamu, jadi setiap hari kamu harus membersihkan bagian lantai tersebut, jangan sampai lantai tersebut kotor karena lantai lima belas adalah ruangan pak Ramly." ucap Ramzi.

"Baik pak."

"Ya sudah sekarang kalian semua mulai dengan kerjaan kalian masing-masing." ucap Ramzi.

Mereka pun langsung mengambil peralatan kebersihan mereka masing-masing.

"Bisa tunjuk kan aku lantai lima belas sebelah mana?" tanya Alvin pada Dodo.

"Kamu ikuti saya, nanti saya tunjuk kan, karena saya kebagian membersihkan lantai empat belas."

"makasih Do."

"Kamu kok tahu nama saya?"

"Itu." jawab Alvin sambil nunjuk ke arah name tag yang nempel di baju Dodo.

"Oh iya, saya lupa." ucap Dodo sambil tersenyum.

"Sebelum kerja di sini kamu kerja di mana?" tanya Dodo sambil berjalan.

"Ini kerjaan saya pertama kali nya, karena sebelum nya saya hidup di desa." jawab Alvin.

"Oh, jadi benar-benar baru ya? Nah nanti kalau lift nya kebuka di angka lima belas, berarti itu ruangan yang harus kamu bersihkan." ucap Dodo sambil menekan angka empat belas dan lima belas ketika mereka sudah masuk ke dalam lift.

Pak Ramly memang orang kaya dan yang punya perusahan besar ini, tapi dia ngga membedakan antara para pejabat tinggi di perusahaan sama karyawan lain nya termasuk ob sekalipun, jadi siapa pun boleh menggunakan lift tersebut.

Alvin akhirnya sampai di lantai lima belas, dia langsung membersihkan di setiap sudut ruangan, satu persatu ruangan yang ada di lantai tersebut dia bersihkan hingga benar-benar terlihat bersih dan rapih.

"Ini ruangan bu Rara cantik." gumam bathin Alvin sambil terus membersihkan setiap sudut ruangan, tiba dirinya membersihkan meja Rara.

"Cantik dan imut." gumam Alvin sambil memandang poto Rara yang Rara simpan di atas meja kerja nya.

Alvin terpesona dengan kecantikan Rara, dirinya terus memandang poto Rara dan sejenak melupakan pekerjaan nya.

"Bu, Kak, kalian pasti setuju kalau aku bersama bu Rara, tapi aku ngga yakin dengan bu Rara, bu Rara orang nya cantik, pasti dia sudah memiliki seseorang yang berarti dalam hidup nya." gumam bathin Alvin sambil terus menatap poto Rara.

"Mas Alvin?" tanya Rara yang baru masuk ke dalam ruangan nya.

Alvin yang kaget pun menjatuhkan sapu yang sedang dia pegang dari tadi.

"Maaf bu, saya sudah lancang masuk, saya hanya membersihkan ruangan ibu, ruangan nya sudah bersih jadi saya mohon undur diri." ucap Alvin yang kaget karena kehadiran Rara yang tiba-tiba.

Rara hanya terdiam sambil memandang ke arah Alvin yang mulai menghilang di balik pintu.

"Cuma pakai seragam ob saja sudah tampan, apalagi kalau pakai jas." gumam bathin Rara sambil tersenyum.

Terpopuler

Comments

π$@|m∆π~sang putra

π$@|m∆π~sang putra

boring

2023-06-04

1

Michelle Rafa

Michelle Rafa

ayo Rara Pepet trus Alvin nya jngn sampai lepas,, 🤣🤣🤣

2023-05-16

3

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Ayah
2 Mencari Pinjaman
3 Keputusan Syifa
4 Demi adik ku
5 Menemukan Tas
6 Menemui Pak Ramly
7 Saling Mengharapkan
8 Menggoda Rara
9 Hari Pertama Kerja
10 Perhatian
11 Jatuh Cinta
12 I Love U
13 Restu
14 Kompak
15 Menjadi CEO
16 Calon Istri
17 Pesan Papah Mertua
18 Skandal
19 Jatuh Cinta Beneran
20 Lapar
21 Mengikuti
22 Mencari Tahu
23 Rencana Mayang
24 Menahan Amarah
25 Ceo Ku Suamiku
26 Status Rara
27 Mengajak Pulang
28 Terkejut
29 Kesedihan Alvin
30 Penganiayaan
31 Emosi
32 Janji Alvin
33 Emosi Alvin
34 Keren dan Tampan
35 Rabun
36 Konser
37 Hasutan
38 Amarah Rara
39 Kasihan Deh Lo
40 Menyesal
41 Kagum
42 Kaget
43 Mulai Tenang
44 Di Temani Cewek Cantik.
45 Kakak Kamu Kakak Aku Juga
46 Merubah Penampilan
47 Bodoh
48 Masuk Kantor
49 Perasaan Aneh
50 Kedatangan Bu Marta
51 Memaafkan
52 Tidak Rela
53 Bangkit
54 Melawan Rasa Trauma
55 Pusing
56 Sepemikiran
57 Gejala
58 Mengetahuinya
59 Tidak Suka
60 Hadiah Terindah
61 Positive
62 Berbagai Soto
63 Terlambat
64 Terlena
65 Ngga Bisa Tidur
66 Martabak Telor Bebek
67 Syifa Maharani
68 Perasaan Ramzi
69 Menerima Nya
70 Keinginan Syifa
71 Keputusan Syifa
72 Tidak Tenang
73 Penyambutan
74 Perjuangan Bersama
75 Dia Sudah Sembuh
76 Menguntit
77 Menikmati Ice Cream
78 Pembahasan
79 Syifa Hilang
80 Dia Calon Istri Saya
81 Membawa Syifa pulang
82 Terbongkar
83 Minta Cerai
84 Tampil Cantik
85 Manja
86 Sah
87 Tunangan
88 Ambil Saja Dia
89 Hadiah Dari Rara
90 Kehausan
91 Menggoda Syifa
92 Melahirkan
93 Alvaro Mahesa
94 Resepsi Kedua
95 Happy Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Kepergian Ayah
2
Mencari Pinjaman
3
Keputusan Syifa
4
Demi adik ku
5
Menemukan Tas
6
Menemui Pak Ramly
7
Saling Mengharapkan
8
Menggoda Rara
9
Hari Pertama Kerja
10
Perhatian
11
Jatuh Cinta
12
I Love U
13
Restu
14
Kompak
15
Menjadi CEO
16
Calon Istri
17
Pesan Papah Mertua
18
Skandal
19
Jatuh Cinta Beneran
20
Lapar
21
Mengikuti
22
Mencari Tahu
23
Rencana Mayang
24
Menahan Amarah
25
Ceo Ku Suamiku
26
Status Rara
27
Mengajak Pulang
28
Terkejut
29
Kesedihan Alvin
30
Penganiayaan
31
Emosi
32
Janji Alvin
33
Emosi Alvin
34
Keren dan Tampan
35
Rabun
36
Konser
37
Hasutan
38
Amarah Rara
39
Kasihan Deh Lo
40
Menyesal
41
Kagum
42
Kaget
43
Mulai Tenang
44
Di Temani Cewek Cantik.
45
Kakak Kamu Kakak Aku Juga
46
Merubah Penampilan
47
Bodoh
48
Masuk Kantor
49
Perasaan Aneh
50
Kedatangan Bu Marta
51
Memaafkan
52
Tidak Rela
53
Bangkit
54
Melawan Rasa Trauma
55
Pusing
56
Sepemikiran
57
Gejala
58
Mengetahuinya
59
Tidak Suka
60
Hadiah Terindah
61
Positive
62
Berbagai Soto
63
Terlambat
64
Terlena
65
Ngga Bisa Tidur
66
Martabak Telor Bebek
67
Syifa Maharani
68
Perasaan Ramzi
69
Menerima Nya
70
Keinginan Syifa
71
Keputusan Syifa
72
Tidak Tenang
73
Penyambutan
74
Perjuangan Bersama
75
Dia Sudah Sembuh
76
Menguntit
77
Menikmati Ice Cream
78
Pembahasan
79
Syifa Hilang
80
Dia Calon Istri Saya
81
Membawa Syifa pulang
82
Terbongkar
83
Minta Cerai
84
Tampil Cantik
85
Manja
86
Sah
87
Tunangan
88
Ambil Saja Dia
89
Hadiah Dari Rara
90
Kehausan
91
Menggoda Syifa
92
Melahirkan
93
Alvaro Mahesa
94
Resepsi Kedua
95
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!