Menggoda Rara

Pertemuan pak Ramly dengan para klien nya pun lancar dan akhir nya terjalin kerja sama diantara kedua nya.

Semua nya berkat bantuan dari Alvin, Alvin yang awal nya hanya diam dan memperhatikan pembicaraan antara para pengusaha besar pun ikut mengeluarkan suara nya dan memberikan ide untuk perusahaan pak Ramly ke depan nya, hingga klien yang dari singapura itu tertarik dengan perusahaan pak Ramly dan mengajukan kerja sama.

Untung klien yang dari singapura fasih berbahasa indonesia, hingga Alvin bisa ikut berbaur dan mengemukakan pendapat nya.

Pak Ramly dan Rara sungguh kagum dengan kepintaran Alvin, padahal Alvin ini hanya lulusan SMA, tapi kepintaran nya melebihi S2.

Setelah kerja sama terjalin, acara pun diakhiri dengan makan malam bersama.

"Bu, kak, kalian sudah makan belum? Aku di sini lagi makan enak, andaikan kita dekat, sudah aku bungkusin makanan ini buat kalian berdua." gumam bathin Alvin dengan mata berkaca-kaca.

"Pak Alvin mau nambah?" tanya Rara membuyarkan lamunan nya.

"Ngga bu, makasih, sudah cukup." jawab Alvin lalu kembali menyantap makanan nya hingga habis tak bersisa.

"Baik, kalau begitu kita permisi, semoga kerja sama kita ini lancar ke depan nya, selamat malam." ucap klien dari singapura.

"Selamat malam mister." ucap pak Ramly sambil menjabat tangan klien nya.

"Saya suka dengan anak muda ni, dia genius." ucap klien nya sambil menepuk pundak Alvin.

"Terima kasih mister." ucap Alvin.

"Kamu kuliah dimana Vin?" tanya pak Ramly yang penasaran dengan Alvin.

Pak Ramly bertanya kepada Alvin setelah keprgian klien nya.

"Saya hanya lulusan SMA pak." jawab Alvin jujur.

"Tapi tadi kamu bisa membantu saya meyakinkan mereka, dan juga seperti nya kamu mengerti tentang saham?" tanya pak Ramly.

"Oh itu saya belajar dari koran dan majalah bisnis pak." jawab Alvin.

"Hebat kamu, hanya belajar lewat dari majalah dan koran saja sudah bisa masuk di otak kamu, apalagi kalau kamu sekolah tinggi." ucap pak Ramly yang memuji Alvin.

"Kenapa kamu ngga kuliah?" Rara yang ikut penasaran pun akhir nya bertanya.

"Saya hanya orang desa yang hidup pas-pas san, jadi saya memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah." jawab Alvin.

Pak Ramly dan Rara pun hanya mengangguk tanda mengerti.

"Di sini kamu tinggal dimana?" tanya Rara.

"Saya kos di daerah xxxx, alhamdulilah ibu kos nya baik dan memberikan harga murah buat saya dengan syarat saya harus membersihkan halaman kos san setiap hari nya." jawab Alvin.

"Kamu memang anak baik, jadi kamu akan selalu bertemu dengan orang baik, ya sudah kalau begitu sekarang kita pulang sudah malam." ucap pak Ramly sambil melihat ke arah jam tangan mewah nya.

Mereka bertiga pun berjalan menuju parkiran, Rara dan Alvin terus curi-curi pandang sampai mereka masuk ke dalam mobil pak Ramly.

"Pak, kita ke daerah xxxx ini dulu ya, kita antar pulang Alvin dulu." ucap pak Ramly kepada sopir nya.

"Baik pak."

"Ngga usah pak, biar saya pulang naik taxi saja." ucap Alvin yang merasa ngga enak dengan pak Ramly.

"Ngga apa-apa, sekalian biar saya tahu kos san kamu."

Alvin pun pasrah dengan keputusan pak Ramly, akhirnya mereka pun mengantar Alvin dulu sebelum pulang ke rumah nya.

*

*

"Pah, yakin kalau mas Alvin mau di tempatkan sebagai ob? Dia itu pintar lo pah?" tanya Rara setelah mengantarkan Alvin ke kos san nya.

"Papah yakin sekali dengan keputusan papah, papah hanya ingin melihat kinerja dia dari bawah, kita lihat beberapa bulan ke depan, kalau kinerja dia bagus kita tingkatkan lagi posisi nya."

"Ya sudah kalau gitu Rara sih ikut saja keputusan papah." ucap Rara.

"Kamu menyukai Alvin ya nak?"

"Blush." wajah Rara pun berubah warna menjadi sedikit kemerahan dengan pertanyaan dari ayah nya.

"Apa sih pah, baru juga bertemu, lagian dia juga belum punya kerja masa iya aku harus langsung menyukai nya." jawab Rara sambil menahan rasa malu nya lalu turun dari mobil karena sudah sampai di depan rumah nya.

"Tapi papah melihat kamu itu menyukai Alvin sejak pandangan pertama tadi." ucap Ayah nya yang sedang menggoda Rara sambil masuk ke dalam rumah.

"Pah, biar mas Alvin nya nyari kerja dulu baru Rara akan menyukai mas Alvin." ucap Rara.

"Rasa suka itu jangan nunggu dia dapat kerja atau belum? karena kesempatan tidak datang untuk ke dua kali nya." ucap Rasti ibu nya Rara yang sudah menunggu kedatangan mereka berdua dari siang tadi.

"Mamah, kenapa ikut berkomentar juga?" tanya Rara lalu duduk di sofa.

"Dengarkan mamah nak, kita kalau menyukai seseorang jangan menunggu dia jadi orang sukses dulu, karena begitu sukses kita ngga bakalan di lirik nya, tapi orang yang menemani nya dari nol hingga dia sukses, dia akan selalu jadi yang utama dan selalu di pertahan kan, seperti mamah dan papah, mamah menyukai papah sewaktu papah masih jadi pengangguran, tapi karena mamah yang selalu memberikan dorongan dan semangat buat papah, akhir nya papah menjadi orang sukses sampai sekarang, kamu jangan melihat seseorang itu dari sisi jelek atau buruk nya tapi kamu lihat dari ketulusan dan rasa sayang nya sama kamu." ucap bu Rasti.

"Memang nya papah sama mamah setuju kalau aku pacaran hanya dengan seorang ob?" tanya Rara.

"Nak, apapun pekerjaan nya yang penting dia sudah mau bekerja keras dan selalu berusaha, dan terutama dia bertanggung jawab, karena ke suksesan akan menyertai orang-orang yang selalu mau berusaha." jawab bu Rasti sambil tersenyum.

"Apalagi dia itu kelihatan nya baik dan bertanggung jawab, tadi saja dia yang menemukan tas papah mah, dan dia mengembalikan nya tanpa ada yang kurang satu pun, padahal di tas itu ada uang dua puluh juta, dan posisi dia lagi membutuhkan uang, tapi begitu papah mau berikan semua uang itu, dia menolak nya dengan halus dan sopan, selain dia itu jujur, dia juga pintar hingga dia menemukan kesalahan yang di tulis Rara di dalam berkas, dan juga dia sudah ikut andil dalam kerja sama dengan klien dari perusahaan besar yang ada di singapura." ucap pak Ramly.

"Wah, baik benar itu anak, bisa dong mamah di kenalin dengan anak itu pah?" tanya Rasti yang merasa kagum dengan sosok Alvin.

"Nanti juga bakalan kenal mah, kalau Rara sudah menjadi kekasih nya." ucap pak Ramly sambil tersenyum.

"Papah mulai deh, dah ah, aku mau istirahat saja." ucap Rara sambil berdiri dan berlalu menuju kamar nya.

Terpopuler

Comments

Michelle Rafa

Michelle Rafa

waahh tambah seru momy lanjut momy 🤣😁😁

2023-05-15

4

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Ayah
2 Mencari Pinjaman
3 Keputusan Syifa
4 Demi adik ku
5 Menemukan Tas
6 Menemui Pak Ramly
7 Saling Mengharapkan
8 Menggoda Rara
9 Hari Pertama Kerja
10 Perhatian
11 Jatuh Cinta
12 I Love U
13 Restu
14 Kompak
15 Menjadi CEO
16 Calon Istri
17 Pesan Papah Mertua
18 Skandal
19 Jatuh Cinta Beneran
20 Lapar
21 Mengikuti
22 Mencari Tahu
23 Rencana Mayang
24 Menahan Amarah
25 Ceo Ku Suamiku
26 Status Rara
27 Mengajak Pulang
28 Terkejut
29 Kesedihan Alvin
30 Penganiayaan
31 Emosi
32 Janji Alvin
33 Emosi Alvin
34 Keren dan Tampan
35 Rabun
36 Konser
37 Hasutan
38 Amarah Rara
39 Kasihan Deh Lo
40 Menyesal
41 Kagum
42 Kaget
43 Mulai Tenang
44 Di Temani Cewek Cantik.
45 Kakak Kamu Kakak Aku Juga
46 Merubah Penampilan
47 Bodoh
48 Masuk Kantor
49 Perasaan Aneh
50 Kedatangan Bu Marta
51 Memaafkan
52 Tidak Rela
53 Bangkit
54 Melawan Rasa Trauma
55 Pusing
56 Sepemikiran
57 Gejala
58 Mengetahuinya
59 Tidak Suka
60 Hadiah Terindah
61 Positive
62 Berbagai Soto
63 Terlambat
64 Terlena
65 Ngga Bisa Tidur
66 Martabak Telor Bebek
67 Syifa Maharani
68 Perasaan Ramzi
69 Menerima Nya
70 Keinginan Syifa
71 Keputusan Syifa
72 Tidak Tenang
73 Penyambutan
74 Perjuangan Bersama
75 Dia Sudah Sembuh
76 Menguntit
77 Menikmati Ice Cream
78 Pembahasan
79 Syifa Hilang
80 Dia Calon Istri Saya
81 Membawa Syifa pulang
82 Terbongkar
83 Minta Cerai
84 Tampil Cantik
85 Manja
86 Sah
87 Tunangan
88 Ambil Saja Dia
89 Hadiah Dari Rara
90 Kehausan
91 Menggoda Syifa
92 Melahirkan
93 Alvaro Mahesa
94 Resepsi Kedua
95 Happy Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Kepergian Ayah
2
Mencari Pinjaman
3
Keputusan Syifa
4
Demi adik ku
5
Menemukan Tas
6
Menemui Pak Ramly
7
Saling Mengharapkan
8
Menggoda Rara
9
Hari Pertama Kerja
10
Perhatian
11
Jatuh Cinta
12
I Love U
13
Restu
14
Kompak
15
Menjadi CEO
16
Calon Istri
17
Pesan Papah Mertua
18
Skandal
19
Jatuh Cinta Beneran
20
Lapar
21
Mengikuti
22
Mencari Tahu
23
Rencana Mayang
24
Menahan Amarah
25
Ceo Ku Suamiku
26
Status Rara
27
Mengajak Pulang
28
Terkejut
29
Kesedihan Alvin
30
Penganiayaan
31
Emosi
32
Janji Alvin
33
Emosi Alvin
34
Keren dan Tampan
35
Rabun
36
Konser
37
Hasutan
38
Amarah Rara
39
Kasihan Deh Lo
40
Menyesal
41
Kagum
42
Kaget
43
Mulai Tenang
44
Di Temani Cewek Cantik.
45
Kakak Kamu Kakak Aku Juga
46
Merubah Penampilan
47
Bodoh
48
Masuk Kantor
49
Perasaan Aneh
50
Kedatangan Bu Marta
51
Memaafkan
52
Tidak Rela
53
Bangkit
54
Melawan Rasa Trauma
55
Pusing
56
Sepemikiran
57
Gejala
58
Mengetahuinya
59
Tidak Suka
60
Hadiah Terindah
61
Positive
62
Berbagai Soto
63
Terlambat
64
Terlena
65
Ngga Bisa Tidur
66
Martabak Telor Bebek
67
Syifa Maharani
68
Perasaan Ramzi
69
Menerima Nya
70
Keinginan Syifa
71
Keputusan Syifa
72
Tidak Tenang
73
Penyambutan
74
Perjuangan Bersama
75
Dia Sudah Sembuh
76
Menguntit
77
Menikmati Ice Cream
78
Pembahasan
79
Syifa Hilang
80
Dia Calon Istri Saya
81
Membawa Syifa pulang
82
Terbongkar
83
Minta Cerai
84
Tampil Cantik
85
Manja
86
Sah
87
Tunangan
88
Ambil Saja Dia
89
Hadiah Dari Rara
90
Kehausan
91
Menggoda Syifa
92
Melahirkan
93
Alvaro Mahesa
94
Resepsi Kedua
95
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!