CEO Ku Suamiku

CEO Ku Suamiku

Kepergian Ayah

"Ayah bangun." teriak Alvin dan Syifa sambil menangis, sedangkan ibu mereka sudah tidak sadarkan diri karena merasa tertekan kehilangan suami yang sangat dia cintai.

"Kalian sabar, kalian berdua harus ikhlas menerima semua ini, masih ada ibu kalian yang harus kalian perhatikan." ucap seorang ibu yang memang tetangga yang paling dekat dengan rumah mereka.

Rumah bu Lala memang tidak terlalu jauh dari rumah mereka, jadi bu Lala tahu apa yang sedang terjadi di rumah mereka.

Syifa pun menghapus air mata nya, lalu melihat ke arah ibu nya, "Bu, bangun bu, ibu jangan begini, ibu masih ada aku dan Alvin yang akan menemani ibu." ucap Syifa sambil berusaha menyadarkan ibu nya.

Alvin terus menangis sambil menatap jasad ayah nya yang sudah terbujur kaku di hadapan nya.

"Ayah, aku berjanji akan mengabulkan keinginan ayah, ayah mau kita membuat rumah besar kan yah? Ayah mau melihat aku sukses kan yah? Dan aku berjanji, aku akan menjaga ibu dan kakak." gumam bathin Alvin sambil menghapus air mata nya.

"Dek, tolong pindah kan ibu ke kamar, kakak mau ngurus jasad ayah." ucap Syifa kakak nya Alvin.

"Baik kak." ucap Alvin lalu menggendong ibu nya dan membawa nya ke dalam kamar.

Syifa dan Alvin pun mengurus jasad ayah nya di bantu para tetangga sekitar, sedangkan ibu mereka di temani ibu Lala.

Ayah mereka pun sudah di makam kan dan kini Alvin dan Syifa menghampiri ibu nya yang sudah mulai sadar.

"Nak, ayah kalian." ucap bu Salma sambil menangis.

"Sudah bu, ikhlaskan semua nya, ibu harus tenang, ibu masih ada aku dan kakak yang akan selalu menemani ibu." ucap Alvin sambil memeluk ibu nya sambil terus menenangkan nya.

"Benar yang di katakan adek, kita berdua akan selalu menjaga ibu." ucap Syifa yang ikut memeluk ibu nya.

"Benar apa yang dikatakan mereka berdua bu, ibu beruntung punya anak yang sangat menyayangi ibu, ya sudah kalau begitu saya permisi pulang, jaga ibu kalian ya." ucap bu Lala.

"Iya bu, makasih ya bu, sudah menemani ibu saya." ucap Syifa.

"Iya nak sama-sama." ucap bu Lala lalu pergi meninggalkan rumah mereka.

*

*

Tiga bulan berlalu dari kepergian sang ayah, kini bu Salma sudah bisa mengikhlaskan kepergian suami nya dan hidup bersama kedua anak nya.

"Tidak ada cara lain, aku harus pergi ke kota untuk mewujudkan semua keinginan ayah." gumam bathin Alvin.

Mereka memang tinggal di rumah sederhana yang hanya ada dua kamar saja, selama ini Alvin sering tidur di ruang tengah karena ngga kebagian kamar.

Jangan kan ponsel mahal dan canggih, ponsel biasa pun mereka tidak punya, apalagi ayah mereka yang sering sakit-sakitan membuat mereka harus menjual apa yang bisa mereka jual untuk berobat sang ayah.

"Apa yang sedang kamu lamunkan dek?" tanya Syifa sambil menepuk pelan bahu Alvin.

"Kak, aku ingin pergi ke kota, aku ingin mencari kerja di sana, aku ingin mewujudkan semua impian ayah." ucap Alvin.

"Kamu yakin dek?" tanya Syifa.

"Aku yakin kak, aku ingin menjadi orang sukses, aku ingin membangun rumah yang besar untuk kalian, aku ingin mewujudkan semua keinginan ayah." jawab Alvin dengan sungguh-sungguh.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya bu Salma dari belakang mereka.

"Ini bu, adek ingin pergi ke kota, dia ingin mencari kerja di sana." jawab Syifa.

"Kamu mau meninggalkan ibu dan kakak kamu nak?' tanya bu Salma.

"Aku ingin menjadi orang sukses bu, dan aku ingin mewujudkan semua impian ayah, salah satu nya ingin membuat rumah yang besar buat kalian." jawab Alvin.

Bu Salma terdiam, dia bingung karena dirinya ngga ada uang buat bekal dan ongkos anak nya pergi ke kota.

"Boleh kan bu, kalau aku pergi ke kota?" tanya Alvin dengan penuh harap.

"Nanti kita bicarakan lagi dek, sekarang kita istirahat." ucap Syifa.

"Baiklah, besok kita bicarakan lagi, dan aku ingin secepat nya pergi ke kota." ucap Alvin lalu pergi ke kamar kakak nya untuk tidur.

Semenjak ayah nya meninggal, Alvin tidur di kamar kakak nya, sedangkan kakak nya sendiri tidur bersama ibu nya.

"Nak, adek kamu ingin ke kota tapi ibu ngga punya uang untuk bekal dan ongkos dia." ucap bu Rahma pelan.

"Ibu tenang saja, biar aku yang mencarikan uang buat adek." ucap Syifa.

"Kamu mau cari kemana dek, pergi ke kota membutuhkan banyak uang." ucap bu Salma.

"Aku akan pinjam sama bang Bima." jawab Syifa.

"Kenapa harus sama dia nak? kamu cari pinjaman ke yang lain saja." ucap bu Salma yang mengetahui tabiat Bima yang kasar.

"Ke siapa lagi bu? Di kampung ini yang banyak uang nya hanya bang Bima seorang." jawab Syifa.

"Tapi ibu ngga mau terjadi apa-apa sama kamu nak." ucap bu Salma.

"Ibu tenang saja, aku yakin bang Bima ngga bakalan ngapa-ngapain aku." ucap Syifa menenangkan ibu nya.

"Ya sudah terserah kamu saja, maaf kan ibu ya nak, ibu sudah membuat kalian menderita, ibu tidak bisa menyenangkan kalian selama ini." ucap bu Salma sambil meneteskan air mata nya.

"Ibu ngga boleh bicara seperti itu, kita berdua sudah sangat bahagia sekali menjadi anak ibu selama ini." ucap Syifa sambil memeluk bu Salma.

"Makasih ya nak, sudah mau mengerti keadaan ibu selama ini." ucap bu Salma.

"Iya bu, sekarang ibu istirahat, besok pagi aku akan menemui bang Bima." ucap Syifa.

Bu Salma pun membaringkan tubuh nya dengan perasaan antara sedih dan bahagia.

Sedih karena ngga bisa membahagia kan ke dua anak nya, Bahagia karena dia memiliki dua orang anak yang begitu mengerti dan menyayangi nya.

"Aku harus memberanikan diri menemui bang Bima, apapun persyaratan nya akan aku penuhi asalkan dia mau meminjamkan uang nya buat ongkos dan bekal adek ke kota." gumam bathin Syifa sambil menatap langit-langit kamar nya yang sudah kusam.

Bima adalah seorang pria kaya di kampung itu, dia sudah punya istri, tapi dia masih selalu menggoda wanita cantik terutama Syifa, tapi selama ini Syifa selalu menghindar dari Bima.

Syifa tahu kalau Bima menyukai dirinya, tapi mau bagaimana lagi, ini semua demi adik nya yang ingin merubah keadaan mereka, demi adik nya yang ingin mewujudkan semua keinginan ayah mereka, maka dia rela melakukan apa saja buat mendapatkan uang nya, termasuk dirinya menemui Bima secara langsung.

Syifa pun terus bergelut dengan pikiran nya hingga dia pun kini tertidur dengan lelap.

Terpopuler

Comments

Imas Syamsiah

Imas Syamsiah

mf baru mampir mom 🤭

2023-07-07

4

ℋℐᎯτυs

ℋℐᎯτυs

baru lg ya😁

2023-05-12

2

ALADIN

ALADIN

aku kasih 🌹dan vote langsung buat mommy mah tanpa harus mikir....

2023-05-10

44

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Ayah
2 Mencari Pinjaman
3 Keputusan Syifa
4 Demi adik ku
5 Menemukan Tas
6 Menemui Pak Ramly
7 Saling Mengharapkan
8 Menggoda Rara
9 Hari Pertama Kerja
10 Perhatian
11 Jatuh Cinta
12 I Love U
13 Restu
14 Kompak
15 Menjadi CEO
16 Calon Istri
17 Pesan Papah Mertua
18 Skandal
19 Jatuh Cinta Beneran
20 Lapar
21 Mengikuti
22 Mencari Tahu
23 Rencana Mayang
24 Menahan Amarah
25 Ceo Ku Suamiku
26 Status Rara
27 Mengajak Pulang
28 Terkejut
29 Kesedihan Alvin
30 Penganiayaan
31 Emosi
32 Janji Alvin
33 Emosi Alvin
34 Keren dan Tampan
35 Rabun
36 Konser
37 Hasutan
38 Amarah Rara
39 Kasihan Deh Lo
40 Menyesal
41 Kagum
42 Kaget
43 Mulai Tenang
44 Di Temani Cewek Cantik.
45 Kakak Kamu Kakak Aku Juga
46 Merubah Penampilan
47 Bodoh
48 Masuk Kantor
49 Perasaan Aneh
50 Kedatangan Bu Marta
51 Memaafkan
52 Tidak Rela
53 Bangkit
54 Melawan Rasa Trauma
55 Pusing
56 Sepemikiran
57 Gejala
58 Mengetahuinya
59 Tidak Suka
60 Hadiah Terindah
61 Positive
62 Berbagai Soto
63 Terlambat
64 Terlena
65 Ngga Bisa Tidur
66 Martabak Telor Bebek
67 Syifa Maharani
68 Perasaan Ramzi
69 Menerima Nya
70 Keinginan Syifa
71 Keputusan Syifa
72 Tidak Tenang
73 Penyambutan
74 Perjuangan Bersama
75 Dia Sudah Sembuh
76 Menguntit
77 Menikmati Ice Cream
78 Pembahasan
79 Syifa Hilang
80 Dia Calon Istri Saya
81 Membawa Syifa pulang
82 Terbongkar
83 Minta Cerai
84 Tampil Cantik
85 Manja
86 Sah
87 Tunangan
88 Ambil Saja Dia
89 Hadiah Dari Rara
90 Kehausan
91 Menggoda Syifa
92 Melahirkan
93 Alvaro Mahesa
94 Resepsi Kedua
95 Happy Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Kepergian Ayah
2
Mencari Pinjaman
3
Keputusan Syifa
4
Demi adik ku
5
Menemukan Tas
6
Menemui Pak Ramly
7
Saling Mengharapkan
8
Menggoda Rara
9
Hari Pertama Kerja
10
Perhatian
11
Jatuh Cinta
12
I Love U
13
Restu
14
Kompak
15
Menjadi CEO
16
Calon Istri
17
Pesan Papah Mertua
18
Skandal
19
Jatuh Cinta Beneran
20
Lapar
21
Mengikuti
22
Mencari Tahu
23
Rencana Mayang
24
Menahan Amarah
25
Ceo Ku Suamiku
26
Status Rara
27
Mengajak Pulang
28
Terkejut
29
Kesedihan Alvin
30
Penganiayaan
31
Emosi
32
Janji Alvin
33
Emosi Alvin
34
Keren dan Tampan
35
Rabun
36
Konser
37
Hasutan
38
Amarah Rara
39
Kasihan Deh Lo
40
Menyesal
41
Kagum
42
Kaget
43
Mulai Tenang
44
Di Temani Cewek Cantik.
45
Kakak Kamu Kakak Aku Juga
46
Merubah Penampilan
47
Bodoh
48
Masuk Kantor
49
Perasaan Aneh
50
Kedatangan Bu Marta
51
Memaafkan
52
Tidak Rela
53
Bangkit
54
Melawan Rasa Trauma
55
Pusing
56
Sepemikiran
57
Gejala
58
Mengetahuinya
59
Tidak Suka
60
Hadiah Terindah
61
Positive
62
Berbagai Soto
63
Terlambat
64
Terlena
65
Ngga Bisa Tidur
66
Martabak Telor Bebek
67
Syifa Maharani
68
Perasaan Ramzi
69
Menerima Nya
70
Keinginan Syifa
71
Keputusan Syifa
72
Tidak Tenang
73
Penyambutan
74
Perjuangan Bersama
75
Dia Sudah Sembuh
76
Menguntit
77
Menikmati Ice Cream
78
Pembahasan
79
Syifa Hilang
80
Dia Calon Istri Saya
81
Membawa Syifa pulang
82
Terbongkar
83
Minta Cerai
84
Tampil Cantik
85
Manja
86
Sah
87
Tunangan
88
Ambil Saja Dia
89
Hadiah Dari Rara
90
Kehausan
91
Menggoda Syifa
92
Melahirkan
93
Alvaro Mahesa
94
Resepsi Kedua
95
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!