Menemui Pak Ramly

"Maaf pak, apa benar ini dengan perusahaan xxxx?" tanya Alvin pada seorang satpam.

"Iya benar, ada yang bisa saya bantu?" pak satpam pun balik bertanya.

"Saya mau bertemu dengan pak Ramly." jawab Alvin.

"Kalau begitu anda masuk dan tanyakan kepada resepsionis di dalam, tapi seperti nya sudah pada mau pulang, tapi coba saja siapa tahu mereka masih ada di dalam, masalah bisa bertemu atau ngga nya saya ngga tahu." ucap pak satpam.

"Baik pak, terima kasih, kalau begitu saya masuk dulu." ucap Alvin dengan sopan.

"Perusahaan nya sangat besar sekali, apa aku bisa mempunyai perusahaan sebesar ini." gumam bathin Alvin sambil berjalan dan melihat ke sekitar perusahaan.

Ramzi sedang berjalan menuju parkiran untuk pulang.dan melihat Alvin yang seperti nya lagi mencari seseorang.

"Maaf, anda mencari siapa?" tanya Ramzi sambil menatap Alvin dari atas sampai bawah.

"Saya mencari pak Ramly, apa saya bisa bertemu dengan beliau." jawab Alvin dengan sopan.

"Ada keperluan apa anda mau bertemu dengan pak Ramly?" tanya Ramzi.

"Ada hal yang sangat penting yang ingin saya sampaikan secara langsung kepada pak Ramly." jawab Alvin.

"Kalau begitu anda tunggu di sini dulu, biar saya yang akan menyampaikan nya kepada pak Ramly." ucap Ramzi, lalu pergi ke ruangan pak Ramly.

Alvin bisa saja memberikan tas milik pak Ramly kepada satpam atau pun orang yang barusan bertemu dengan nya, tapi dia tidak ingin terlalu percaya sama orang lain, karena ini kota besar, dimana di kota besar ini banyak orang yang ngga jujur nya, dan Alvin ngga mau tas yg dia temukan jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab.

Alvin pun menunggu dengan sabar sambil melihat para karyawan yang keluar yang hendak pulang.

*

*

"Maaf lama menunggu, anda di suruh langsung ke ruangan nya, mari saya antar." ucap Ramzi.

"Terima kasih pak." ucap Alvin lalu mengikuti langkah Ramzi menuju ruangan pak Ramly.

"Kira-kira siapa ya nak, yang ingin bertemu sama papah?" tanya pak Ramly pada Rara.

"Mana Rara tahu pah, ya sudah kalau gitu Rara balik ke ruangan dulu ya pah, awas jangan telat ya pah, kita sebentar lagi harus ke pertemuan sama klien dari singapura itu." Rara pun mengingat kan ayah nya.

"Iya, setelah ketemu orang ini kita langsung berangkat." ucap pak Ramly.

Rara pun bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju pintu lalu membuka nya.

"Ya ampun kaget saya." ucap Rara begitu pintu terbuka sudah ada Ramzi bersama satu orang pria tampan sedang berdiri.

Alvin terpesona melihat kecantikan Rara, hingga dirinya tidak berkedip melihat wajah cantik nya Rara.

"Ya ampun, cantik sekali." gumam bathin Alvin sambil terus menatap Rara.

"Tampan sekali dia, tapi di lihat dari penampilan seperti nya dia lagi mencari pekerjaan." gumam bathin Rara.

"Maaf bu, saya kesini hanya mengantarkan dia yang ingin bertemu dengan pak Ramly." ucap Ramzi.

Ramzi dan Rara selalu profesional, dimana kalau lagi berdua dan di depan orang mereka suka berbeda panggilan nya.

Di kala berdua mereka kadang aku kamu, atau panggil kakak adik, sedangkan kalau di depan orang lain panggilan mereka berubah menjadi bapak dan ibu.

"Oh masuk saja, sudah di tunggu." ucap Rara lalu pergi menuju ruangan nya.

"Mari silahkan masuk." ucap Ramzi sambil membukakan pintu.

"Maaf pak, mengganggu, ini orang yang ingin bertemu dengan bapak." ucap Ramzi.

"Silahkan duduk." ucap pak Ramly.

"Kalau begitu saya permisi pak, sudah waktu nya jam pulang." pamit Ramzi.

"Ya, hati-hati." ucap pak Ramly

Ramzi ini pemberian nama dari pak Ramly, karena dia menginginkan anak laki-laki, Ramzi adalah anak dari salah satu pekerja di rumah nya yang khusus bagian membersihkan taman, tapi sudah dianggap seperti anak nya sendiri.

Ramzi pun di sekolahkan hingga lulus kuliah oleh pak Ramly, hingga kini bekerja di perusahaan nya.

Meski keluarga pak Ramly sangat menyayangi nya dan menganggap dirinya sebagai anak, tapi dia tetap sadar diri siapa dirinya,

"Maaf pak, mengganggu waktu pulang anda, kenalkan saya Alvin." ucap Alvin sambil mengulurkan tangan nya.

"Saya Ramly, ada yang bisa saya bantu?" tanya pak Ramly sambil duduk di depan Alvin.

"Begini pak, sebelum nya saya minta maaf karena saya sudah lancang membuka tas dan melihat sebagian isi nya, tadi selagi saya beristirahat di taman tanpa sengaja kaki saya menyentuh sebuah tas, karena saya bingung mengembalikan nya kepada siapa, jadi saya buka tas bapak dan akhir nya saya menemukan alamat bapak, apa benar ini tas milik bapak?"" ucap Alvin sambil memberikan sebuah tas warna hitam di tangan nya.

"Ini tas saya, dari tadi saya mencari tas ini." ucap pak Ramly sambil mengambil tas dari tangan Alvin.

"Maaf pak, saya telat mengembalikan nya pada bapak, soalnya saya mencari-cari alamat nya dulu tadi." ucap Alvin.

"Tidak, kamu tepat waktu, di sini ada berkas-berkas buat meeting sebentar lagi, terima kasih kamu sudah mau mengembalikan tas ini." ucap pak Ramly sambil memeriksa isi tas nya.

"Semua nya masih lengkap, anak ini ternyata sangat jujur, padahal ini ada uang cash dua puluh juta, tapi dia tidak mengambil nya selembar pun." gumam bathin pak Ramly sambil mengecek isi tas nya.

"Kenapa kamu tidak menghubungi saya dulu lewat telepon?" tanya pak Ramly.

"Saya tidak punya ponsel pak." jawaban yang sangat jujur sekali dari Alvin.

"Apa! di zaman seperti sekarang ini, kamu tidak punya ponsel?" tanya pak Ramly sambil menatap heran Alvin.

"Saya berada di kota ini baru satu bulan, selama itu juga saya belum mendapat kan kerjaan, saya sudah kesana kemari mencari tapi tetap tidak ada yang mau menerima saya, jadi saya belum berani untuk membeli sebuah ponsel, lebih baik uang nya buat bekal saya hidup di kota besar ini." jawab Alvin.

"Sungguh jujur sekali anak ini, jarang ada anak muda sejujur anak ini." gumam bathin pak Ramly.

"Kalau begitu ini terimalah sebagai tanda terima kasih saya, karena kamu sudah mengembalikan tas saya." ucap pak Ramly sambil memberikan uang dua puluh juta yang ada di dalam tas nya.

"Tidak pak, terima kasih, saya mengembalikan tas bapak ikhlas tanpa mengharapkan balasan." ucap Alvin yang menolak pemberian uang dari pak Ramly.

"Tapi ini bisa buat kamu beli semua kebutuhan kamu termasuk beli ponsel." ucap pak Ramly.

"Tidak pak, terima kasih, kalau begitu saya permisi karena hari sudah terlalu sore." ucap Alvin sambil berdiri dari duduk nya.

Terpopuler

Comments

Michelle Rafa

Michelle Rafa

God job momy 😘😘

2023-05-13

4

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Ayah
2 Mencari Pinjaman
3 Keputusan Syifa
4 Demi adik ku
5 Menemukan Tas
6 Menemui Pak Ramly
7 Saling Mengharapkan
8 Menggoda Rara
9 Hari Pertama Kerja
10 Perhatian
11 Jatuh Cinta
12 I Love U
13 Restu
14 Kompak
15 Menjadi CEO
16 Calon Istri
17 Pesan Papah Mertua
18 Skandal
19 Jatuh Cinta Beneran
20 Lapar
21 Mengikuti
22 Mencari Tahu
23 Rencana Mayang
24 Menahan Amarah
25 Ceo Ku Suamiku
26 Status Rara
27 Mengajak Pulang
28 Terkejut
29 Kesedihan Alvin
30 Penganiayaan
31 Emosi
32 Janji Alvin
33 Emosi Alvin
34 Keren dan Tampan
35 Rabun
36 Konser
37 Hasutan
38 Amarah Rara
39 Kasihan Deh Lo
40 Menyesal
41 Kagum
42 Kaget
43 Mulai Tenang
44 Di Temani Cewek Cantik.
45 Kakak Kamu Kakak Aku Juga
46 Merubah Penampilan
47 Bodoh
48 Masuk Kantor
49 Perasaan Aneh
50 Kedatangan Bu Marta
51 Memaafkan
52 Tidak Rela
53 Bangkit
54 Melawan Rasa Trauma
55 Pusing
56 Sepemikiran
57 Gejala
58 Mengetahuinya
59 Tidak Suka
60 Hadiah Terindah
61 Positive
62 Berbagai Soto
63 Terlambat
64 Terlena
65 Ngga Bisa Tidur
66 Martabak Telor Bebek
67 Syifa Maharani
68 Perasaan Ramzi
69 Menerima Nya
70 Keinginan Syifa
71 Keputusan Syifa
72 Tidak Tenang
73 Penyambutan
74 Perjuangan Bersama
75 Dia Sudah Sembuh
76 Menguntit
77 Menikmati Ice Cream
78 Pembahasan
79 Syifa Hilang
80 Dia Calon Istri Saya
81 Membawa Syifa pulang
82 Terbongkar
83 Minta Cerai
84 Tampil Cantik
85 Manja
86 Sah
87 Tunangan
88 Ambil Saja Dia
89 Hadiah Dari Rara
90 Kehausan
91 Menggoda Syifa
92 Melahirkan
93 Alvaro Mahesa
94 Resepsi Kedua
95 Happy Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Kepergian Ayah
2
Mencari Pinjaman
3
Keputusan Syifa
4
Demi adik ku
5
Menemukan Tas
6
Menemui Pak Ramly
7
Saling Mengharapkan
8
Menggoda Rara
9
Hari Pertama Kerja
10
Perhatian
11
Jatuh Cinta
12
I Love U
13
Restu
14
Kompak
15
Menjadi CEO
16
Calon Istri
17
Pesan Papah Mertua
18
Skandal
19
Jatuh Cinta Beneran
20
Lapar
21
Mengikuti
22
Mencari Tahu
23
Rencana Mayang
24
Menahan Amarah
25
Ceo Ku Suamiku
26
Status Rara
27
Mengajak Pulang
28
Terkejut
29
Kesedihan Alvin
30
Penganiayaan
31
Emosi
32
Janji Alvin
33
Emosi Alvin
34
Keren dan Tampan
35
Rabun
36
Konser
37
Hasutan
38
Amarah Rara
39
Kasihan Deh Lo
40
Menyesal
41
Kagum
42
Kaget
43
Mulai Tenang
44
Di Temani Cewek Cantik.
45
Kakak Kamu Kakak Aku Juga
46
Merubah Penampilan
47
Bodoh
48
Masuk Kantor
49
Perasaan Aneh
50
Kedatangan Bu Marta
51
Memaafkan
52
Tidak Rela
53
Bangkit
54
Melawan Rasa Trauma
55
Pusing
56
Sepemikiran
57
Gejala
58
Mengetahuinya
59
Tidak Suka
60
Hadiah Terindah
61
Positive
62
Berbagai Soto
63
Terlambat
64
Terlena
65
Ngga Bisa Tidur
66
Martabak Telor Bebek
67
Syifa Maharani
68
Perasaan Ramzi
69
Menerima Nya
70
Keinginan Syifa
71
Keputusan Syifa
72
Tidak Tenang
73
Penyambutan
74
Perjuangan Bersama
75
Dia Sudah Sembuh
76
Menguntit
77
Menikmati Ice Cream
78
Pembahasan
79
Syifa Hilang
80
Dia Calon Istri Saya
81
Membawa Syifa pulang
82
Terbongkar
83
Minta Cerai
84
Tampil Cantik
85
Manja
86
Sah
87
Tunangan
88
Ambil Saja Dia
89
Hadiah Dari Rara
90
Kehausan
91
Menggoda Syifa
92
Melahirkan
93
Alvaro Mahesa
94
Resepsi Kedua
95
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!