Perhatian

"Bagus juga kerja nya, baru kali ini ruangan ku sebersih dan serapih ini." gumam pak Ramly yang puas dengan hasil kerja nya Alvin.

Pak Ramly memang sengaja menyuruh Ramzi untuk menempatkan Alvin di lantai lima belas, karena pak Ramly ingin melihat sekaligus menguji Alvin dalam bekerja.

"Kalau aku menyimpan uang, sudah pasti dia ngga bakalan mengambil nya, kalau begitu aku ketik salah saja dengan berkas ini, kalau dia melihat nya pasti dia akan membenarkan nya, aku ingin tahu kemampuan dia." gumam pak Ramly , lalu dengan sengaja dirinya menyimpan berkas yang sudah dia ubah di atas meja kerja nya.

Jam makan siang pun tiba, Rara dengan sengaja memanggil Alvin untuk datang ke ruangan nya.

"Permisi bu, apa ibu memanggil saya?" tanya Alvin dengan sopan.

"Iya mas, masuk saja." jawab Rara sambil terus menunduk karena lagi mengerjakan berkas nya yang belum selesai.

"Ada yang bisa saya bantu bu?" tanya Alvin yang sudah berdiri di depan Rara.

"Mas, tolong belikan saya dua porsi bakso di kantin ya? sama es jeruk hangat nya satu, yang dingin nya satu." ucap Rara sambil memberikan uang satu lembar seratus ribu.

"Baik bu." ucap Alvin lalu pergi meninggalkan ruangan Rara.

Rara tersenyum melihat Alvin pergi dari ruangan nya, "Dia pasti bertanya-tanya dengan jumlah porsi nya." gumam Rara sambil tersenyum, lalu kembali mengerjakan pekerjaan nya.

"Apa ngga salah, bu Rara mau makan bakso sebanyak dua porsi? Tapi kalau benar bu Rara menghabiskan nya, kok bisa ya makan nya banyak tapi tubuh nya langsing begitu." gumam bathin Alvin sambil terus berjalan menuju kantin perusahaan.

Alvin orang yang cepat tanggap dan cepat paham dengan apa yang di pelajari nya, hingga setelah membersihkan ruangan yang ada di lantai lima belas dirinya berkeliling untuk mengetahui seluk beluk perusahaan ini sampai dia hapal semua ruangan.

"Bu, pesan bakso nya dua porsi, sama es jeruk nya yang satu hangat dan yang satu dingin." ucap Alvin.

"Pasti es jeruk hangat ini buat non Rara?" tanya c ibu kantin.

"Kok ibu tahu?" tanya Alvin dengan wajah kaget nya karena tebakan si ibu kantin benar ada nya.

"Saya sudah hapal sama kesukaan orang-orang kantor nak, kamu pekerja baru ya di sini? Soalnya saya baru melihat nya?" tanya ibu kantin sambil menyiapkan pesanan Alvin.

"Iya bu, saya baru di sini." jawab Alvin.

"Pantas saja ibu baru melihat kamu, ini nak pesanan nya sudah selesai." ucap si ibu kantin sambil memberikan pesanan Alvin.

Alvin pun memberikan uang yang di kasih Rara sama ibu kantin.

"Ini kembalian nya." ucap ibu kantin sambil memberikan uang kembalian kepada Alvin.

"Makasih bu." ucap Alvin lalu pergi menuju ruangan Rara.

Sebelum menuju ruangan Rara, Alvin berinisiatif pergi ke pantry dulu untuk mengambil mangkuk dan gelas beserta sendok dan garpu nya.

Setelah semua nya dirasa lengkap, Alvin pun langsung menuju ruangan Rara.

"Permisi bu, pesanan nya datang." ucap Alvin sambil membuka pintu setelah sebelum nya mengetuk pintu nya dulu.

"Masuk mas." ucap Rara yang sudah duduk di sofa dengan berkas di depan nya.

"Dimakan dulu bu, nanti keburu dingin, kerjaan kan bisa di lanjut nanti." ucap Alvin sambil memberikan bakso yang sudah dia masukan ke dalam mangkok.

"Makasih ya mas." ucap Rara sambil mengambil bakso yang sudah di siapkan oleh Alvin.

"Selamat menikmati makan siang nya bu, kalau begitu saya kembali ke pantry." ucap ALvin sambil siap-siap melangkah kan kaki nya.

"Mau kemana mas?" tanya Rara.

"Mau ke pantry bu." jawab Alvin dengan polos.

"Kamu duduk di sini, temani saya makan siang, dan ini bakso untuk kamu, masa saya makan sekaligus dua porsi." ucap Rara.

"Tapi bu," ucap Alvin dengan wajah bingung nya.

"Ngga ada tapi-tapian, mas sekarang duduk dan makan bakso nya, kalau tidak, saya akan meminta pak Ramly untuk memecat mas sekarang juga." ucap Rara dengan sedikit mengancam Alvin.

Dengan perasaan terpaksa dan pasrah, akhirnya Alvin pun duduk di depan Rara untuk menemani Rara makan bakso.

"Ini es jeruk yang dingin nya buat mas, sedangkan punya saya yang hangat." ucap Rara sambil tersenyum.

Alvin sungguh terpesona dengan perlakuan Rara saat ini, sudah cantik, berkelas, baik hati lagi, Rara tidak malu duduk makan siang bersama seorang ob.

"Baik sekali bu Rara ini, sudah cantik, rendah hati, ngga sombong lagi, jarang-jarang wanita berkelas seperti bu Rara mau makan bareng dengan seorang ob seperti aku ini." gumam bathin Alvin sambil menatap Rara yang sedang menuangkan sambal ke dalam mangkok nya.

"Bu cukup, jangan terlalu banyak sambal, nanti perut ibu sakit." ucap Alvin sambil menahan tangan Rara yang sedang menuangkan sambal ke mangkok nya.

"Deg," jantung keduanya berdegup kencang dan ada sebuah aliran seperti aliran listrik pada tubuh mereka ketika tangan mereka saling bersentuhan.

"Perasaan apa ini, tidak, aku tidak boleh punya perasaan lebih kepada bu Rara, aku hanya seorang ob." gumam bathin Alvin sambil menatap mata Rara.

"Perasaan apa ini? Baru kali ini ada yang menyentuh tanganku hingga ada rasa seperti ini, ah perhatian sekali kamu mas." gumam bathin Rara sambil menatap balik mata Alvin.

Untuk sejenak mereka saling menatap dan merasakan getaran-getaran yang tumbuh pada diri mereka masing-masing.

"Maaf saya sudah lancang." ucap Alvin yang sudah menyadari nya.

"Ngga apa-apa mas, makasih sudah mau mengingatkan saya." jawab Rara.

Mereka pun menikmati makan siang nya dengan sesekali saling melirik satu sama lain nya, hingga tak terasa bakso yang ada di mangkok pun habis tidak bersisa.

Alvin pun langsung membersihkan meja dan mengambil mangkok dan gelas yang kotor bekas mereka makan.

Rara yang kembali fokus mengerjakan pekerjaan nya tidak melihat kalau Alvin sedang memperhatikan dirinya.

"Bu, maaf lancang, kalau menurut saya ini salah, seharus nya ini begini." ucap Alvin sambil menunjuk ke berkas yang salah.

Alvin pun dengan fasih dan cepat langsung memberikan saran dan ide kepada Rara atas laporan yang Rara buat.

"Coba tolong kamu kerjakan mas," ucap Rara sambil memberikan berkas nya kepada Alvin.

Tanpa membutuhkan waktu lama, Alvin pun sudah menyelesaikan pekerjaan Rara.

Selama mengerjakan berkas nya Rara, Alvin terlihat Fokus dan serius, Rara pun menatap Alvin yang sedang fokus tanpa berkedip.

"Aku mau jadi pendamping kamu mas Alvin, apapun pekerjaan kamu aku akan menerima nya." Gumam bathin Rara sambil tersenyum dengan pandangan masih menatap Alvin.

Terpopuler

Comments

Helen@Ellen@Lenz

Helen@Ellen@Lenz

ayo rara jgn diam aja lngsung ungkapkan cintamu sama alvin pasti allvin terima kok

2023-05-17

2

Michelle Rafa

Michelle Rafa

uluh uluh so sweet,, ayo Rara Pepet trus Alvin nya 🤣🤣 GK PP cewek agresif sedikit 🤣🤣🤣 udh dpt lampu ijo kok dri momy 🤣

2023-05-17

2

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Ayah
2 Mencari Pinjaman
3 Keputusan Syifa
4 Demi adik ku
5 Menemukan Tas
6 Menemui Pak Ramly
7 Saling Mengharapkan
8 Menggoda Rara
9 Hari Pertama Kerja
10 Perhatian
11 Jatuh Cinta
12 I Love U
13 Restu
14 Kompak
15 Menjadi CEO
16 Calon Istri
17 Pesan Papah Mertua
18 Skandal
19 Jatuh Cinta Beneran
20 Lapar
21 Mengikuti
22 Mencari Tahu
23 Rencana Mayang
24 Menahan Amarah
25 Ceo Ku Suamiku
26 Status Rara
27 Mengajak Pulang
28 Terkejut
29 Kesedihan Alvin
30 Penganiayaan
31 Emosi
32 Janji Alvin
33 Emosi Alvin
34 Keren dan Tampan
35 Rabun
36 Konser
37 Hasutan
38 Amarah Rara
39 Kasihan Deh Lo
40 Menyesal
41 Kagum
42 Kaget
43 Mulai Tenang
44 Di Temani Cewek Cantik.
45 Kakak Kamu Kakak Aku Juga
46 Merubah Penampilan
47 Bodoh
48 Masuk Kantor
49 Perasaan Aneh
50 Kedatangan Bu Marta
51 Memaafkan
52 Tidak Rela
53 Bangkit
54 Melawan Rasa Trauma
55 Pusing
56 Sepemikiran
57 Gejala
58 Mengetahuinya
59 Tidak Suka
60 Hadiah Terindah
61 Positive
62 Berbagai Soto
63 Terlambat
64 Terlena
65 Ngga Bisa Tidur
66 Martabak Telor Bebek
67 Syifa Maharani
68 Perasaan Ramzi
69 Menerima Nya
70 Keinginan Syifa
71 Keputusan Syifa
72 Tidak Tenang
73 Penyambutan
74 Perjuangan Bersama
75 Dia Sudah Sembuh
76 Menguntit
77 Menikmati Ice Cream
78 Pembahasan
79 Syifa Hilang
80 Dia Calon Istri Saya
81 Membawa Syifa pulang
82 Terbongkar
83 Minta Cerai
84 Tampil Cantik
85 Manja
86 Sah
87 Tunangan
88 Ambil Saja Dia
89 Hadiah Dari Rara
90 Kehausan
91 Menggoda Syifa
92 Melahirkan
93 Alvaro Mahesa
94 Resepsi Kedua
95 Happy Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Kepergian Ayah
2
Mencari Pinjaman
3
Keputusan Syifa
4
Demi adik ku
5
Menemukan Tas
6
Menemui Pak Ramly
7
Saling Mengharapkan
8
Menggoda Rara
9
Hari Pertama Kerja
10
Perhatian
11
Jatuh Cinta
12
I Love U
13
Restu
14
Kompak
15
Menjadi CEO
16
Calon Istri
17
Pesan Papah Mertua
18
Skandal
19
Jatuh Cinta Beneran
20
Lapar
21
Mengikuti
22
Mencari Tahu
23
Rencana Mayang
24
Menahan Amarah
25
Ceo Ku Suamiku
26
Status Rara
27
Mengajak Pulang
28
Terkejut
29
Kesedihan Alvin
30
Penganiayaan
31
Emosi
32
Janji Alvin
33
Emosi Alvin
34
Keren dan Tampan
35
Rabun
36
Konser
37
Hasutan
38
Amarah Rara
39
Kasihan Deh Lo
40
Menyesal
41
Kagum
42
Kaget
43
Mulai Tenang
44
Di Temani Cewek Cantik.
45
Kakak Kamu Kakak Aku Juga
46
Merubah Penampilan
47
Bodoh
48
Masuk Kantor
49
Perasaan Aneh
50
Kedatangan Bu Marta
51
Memaafkan
52
Tidak Rela
53
Bangkit
54
Melawan Rasa Trauma
55
Pusing
56
Sepemikiran
57
Gejala
58
Mengetahuinya
59
Tidak Suka
60
Hadiah Terindah
61
Positive
62
Berbagai Soto
63
Terlambat
64
Terlena
65
Ngga Bisa Tidur
66
Martabak Telor Bebek
67
Syifa Maharani
68
Perasaan Ramzi
69
Menerima Nya
70
Keinginan Syifa
71
Keputusan Syifa
72
Tidak Tenang
73
Penyambutan
74
Perjuangan Bersama
75
Dia Sudah Sembuh
76
Menguntit
77
Menikmati Ice Cream
78
Pembahasan
79
Syifa Hilang
80
Dia Calon Istri Saya
81
Membawa Syifa pulang
82
Terbongkar
83
Minta Cerai
84
Tampil Cantik
85
Manja
86
Sah
87
Tunangan
88
Ambil Saja Dia
89
Hadiah Dari Rara
90
Kehausan
91
Menggoda Syifa
92
Melahirkan
93
Alvaro Mahesa
94
Resepsi Kedua
95
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!