Pagi ini adalah keberangkatan kedua orang tua Rara, Alvin, Rara dan Ramzi pun mengantarkan mereka sampai bandara, lokasi nya memang tidak jauh seperti ke kampung halaman nya Alvin, tapi karena mereka orang kaya dan punya banyak uang, jadi mereka milih naik pesawat karena ingin cepat sampai dan tidak terlalu capek.
Setelah di rasa orang tua Rara sudah masuk pesawat, mereka bertiga pun langsung pergi ke kantor masing-masing.
"Mas, aku ikut kak Ramzi ya?"
"No, yang suami kamu itu aku, kenapa harus ikut sama kak Ramzi?"
"Tapi aku takut ketahuan sama karyawan lain mas."
Sudah, itu urusan nanti, sekarang kamu masuk." ucap ALvin sambil membuka kan pintu mobil nya.
"Ya sudah Ra, kamu bareng sama suami kamu saja, kakak juga mau langsung ke kantor karena mau meeting jam sepuluh." ucap Ramzi sambil melihat jam di tangan nya yang sudah menunjukan hampir jam sembilan.
"Ya sudah deh, tapi awas aja ya kalau sampai mereka tahu status kita."
"Iya." Alvin pun ikut masuk dan duduk di belakang kemudi setelah melihat Rara duduk dengan nyaman di kursi nya.
"Kak, duluan ya." teriak Alvin sambil menekan klakson mobil.
"Oke." Ramzi pun melajukan mobil nya menuju kantor pak Ramly yang lain nya.
"Mas bukan nya ini jalan ke kontrakan kamu yang dulu ya?" tanya Rara sambil melihat ke rah jalanan yang pernah dia lalui.
"Memang iya?"
"Mau apa mas? Kita itu harus nya ke kantor bukan ke sini."
"Cuma mau bertemu dengan bu Lastri, udah lama aku ngga bertemu dengan beliau."
Rara pun terdiam dan hanya menurut saja, hingga akhir nya Alvin menepikan dan menghentikan mobil nya.
Terlihat seorang ibu paruh baya sedang menyapu halaman rumah nya.
Alvin dan Rara pun turun dari mobil dan tidak lupa Alvin membawa uang yang sudah ia siapkan sejak semalam.
"Pagi bu." ucap ALvin sambil tersenyum.
"Nak Alvin? Kamu sudah sukses ya sekarang, kamu lebih tampan dan rapih, lo, ini siapa cantik sekali."
"Kenalkan bu, ini istri Alvin." Alvin pun mengenalkan Rara kepada bu Lastri.
"Ya ampun nak, ternyata kamu sudah menikah, istri kamu cantik banget, ayo masuk nak." bu Lasmi pun mengajak Alvin dan Rara masuk ke dalam rumah.
"Bu, saya mampir hanya sebentar, karena saya mau berangkat ke kantor, ini ada sedikit rezeki buat ibu mohon di terima, terima kasih ibu sudah menolong saya semenjak saya menginjakkan kaki di kota ini, ibu sudah baik sama saya, saya tidak akan pernah lupa dengan kebaikan ibu." Alvin pun memberikan segepok uang dalam amplop.
"Tidak nak, kamu ngga boleh seperti ini, ibu ikhlas kok menolong kamu, uang nya pakai saja untuk membangun rumah ibu dan kakak kamu di kampung." bu Lasmi tahu kehidupan ALvin di kampung, karena Alvin pernah menceritakan nya.
"Tolong di terima bu, ibu jangan khawatir, untuk membangun rumah sudah saya siapkan, dan ini khusus untuk ibu dari saya, tolong di terima ya bu." Alvin pun memberikan uang itu dengan sedikit memaksa bu Lasmi utuk menerima nya.
"terima saja bu, mas Alvin ikhlas memberikan nya, mas Alvin sering menceritakan kebaikan ibu sama saya, anggap saja ini bakti mas Alvin kepada ibu."
"Terima kasih nak, kalian itu pasangan yang cocok, yang satu tampan yang satu cantik, ketampanan dan kecantikan kalian di sertai budi baik kalian, ibu terima hadiah nya, dan sekali lagi ibu ucapkan terima kasih, semoga kalian hidup bahagia sampai tua dan sampai maut yang memisahkan, dan segera di berikan bayi yang lucu."
"terima kasih bu do* a nya, baiklah kalau begitu kita berdua mohon pamit mau ke kantor." ucap ALvin dengan sopan.
"Kalian hati-hati ya nak."
Alvin dan Rara pun keluar dari rumah bu Lastri setelah mencium telapak tangan bu Lastri.
*
*
Rara dan Alvin turun dari mobil lalu masuk ke dalam kantor, sebagian mata karyawan menatap mereka dengan tidak suka.
"Kok aku curiga ya sama mbak Rara, seperti nya dia menyukai pak ALvin deh." ucap sah satu karyawan perempuan.
"Tahu dari mana kamu?"
"Lihat saja mereka sering jalan berdua bahkan sekarang saja datang nya barengan."
"Dia kan sekertaris, ya wajar lah sering pergi berdua dengan bos nya, kalau kamu yang bareng sama pak ALvin, baru harus di curigai."
"Tapi lihat saja, aku akan mendampingi pak ALvin, akan aku buat pak ALvin bertekuk lutut di hadapan aku."
"Jangan macam-macam kamu."
"Aku ngga macam-macam, cuma satu macam kok, aku menginginkan pak Alvin, bagaimana pun cara nya aku harus mendapatkan nya."
"Terserah kamu saja lah Jul, tapi kalau ada apa-apa kamu jangan bawa-bawa aku, aku ngga mau jadi pengangguran karena keluarga ku lagi butuh biaya."
Juli pun hanya diam dan tersenyum penuh arti, dia sudah bertekad ingin memiliki Alvin sang CEO baru.
"Mas, seperti nya mereka memperhatikan kita deh."
Kini Alvin dan Rara sudah berada di ruangan ALvin.
"Sudah biarkan saja, mereka mau gimana pun terserah mereka, yang penting kita sudah sah dan halal." Alvin pun memeluk mesra Rara dari belakang.
Seakan Rara menjadi candu nya, Alvin tidak bisa jauh-jauh dari Rara, Alvin mulai mengabsen setiap inch tubuh Rara.
"Mas, ini masih di kantor, lagian ngga ada puas nya ya, semalam kan udah, terus tadi pagi mas malah minta lagi, masa sekarang mau lagi."
"Apa yang ada di tubuh kamu sudah menjadi candu buat mas."
Rara hanya pasrah dengan apa yang suami nya lakukan, Alvin sudah mulai pintar membuat Rara terlena dan terbuai, Alvin sudah mengetahui segala titik rangsangan yang ada di tubuh Rara, hingga membuat Rara selalu pasrah dan menerima nya.
Alvin membalikan tubuh Rara, dengan penuh perasaan dan dengan kelembutan Alvin meraup bibir Rara dengan tangan sudah kemana-mana.
Selagi asik bercumbu, terdengar suara ketukan di pintu membuat Rara menjauhkan tubuh nya dari Alvin.
"Mas, ada orang." Rara pun merapihkan rambut dan baju nya, dirasa sudah rapih kembali, Rara pun membuka pintu ruangan, sedangkan Alvin sudah duduk dengan berkas di depan nya.
"Oh mbak Juli, silahkan masuk mbak." Rara pun menyuruh Juli masuk, Juli ini bagian HRD kadang memang suka berhubungan dengan CEO.
Juli pun masuk dengan tatapan curiga nya, apalagi melihat rambut Rara sedikit kusut tidak seperti biasa nya.
"Seperti nya dugaan aku benar, mereka pasti ada skandal antara bos dan sekertaris." gumam bathin Juli sambil menatap Rara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Michelle Rafa
wah ulet bulu mulai dikeluarkan sama momy 🤣🤣🤣
2023-05-25
3