Mata abu-abu yang jernih itu tampak gugup, tempat dan ruangan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil serta susunan yang rapi dan udara yang bersih karna penyaring.
"Maaf membuat Anda menunggu terlalu lama,"
Wanita itu menoleh, menatap ke arah pria yang selalu menatap nya dengan begitu dingin semenjak pertama kali bertemu.
"Tidak apa-apa, seharus nya saya yang meminta maaf." jawab Livanya dengan bahasa Prancis yang fasih karna ia dari dulu memang sudah sering menggunakan nya.
Tak ada jawaban, Derrly pun duduk tepat di depan wanita itu dan kemudian mengeluarkan surat dalam map yang berisi biaya perbaikan dari mobil yang akan di perbaiki.
"Anda bisa baca ini terlebih dahulu, saya akan keluar sebentar." jawab Derrly yang juga meletakkan kertas yang berisi dokumen untuk mencari guru pelatih bermain piano.
Livanya mengangguk sembari menatap sekilas ke arah pria yang pergi itu.
Siang tadi ia di telpon dengan nomor tak di kenal setelah mengangkat nya ia baru di kabari jika seseorang yang menelpon nya merupakan pemilik yang ia tabrak sebelum nya.
"Mampus aku, banyak banget biaya nya!" ucap Livanya bergumam.
Setelah ia datang, ia baru di kabari jika pemilik mobil itu adalah atasan dari pria yang saat ini ia temui.
Dan tentu nya merupakan pemilik dari perusahaan di mana ia sedang berada saat ini.
"Hum?"
Mata bulat yang jernih itu tanpa sadar menangkap ke arah selembar data yang seperti akan di sebarkan untuk mencari guru privat.
"Gaji nya..." gunam Livanya yang menatap dengan tatapan mata yang bersemangat saat ia melihat nominal angka.
Belum lagi jika di rupiah kan ke tempat tinggal nya yang asli.
"Anda terus melihat nya, apa Anda memiliki kenalan yang bisa di hubungi?"
Derrly kembali setelah ia merawa wanita cantik itu telah memakan 'umpan' yang sudah di buat atasan nya.
Livanya menggelengkan kepala nya dan tersenyum kaku saat ia melihat ke arah pria yang kembali dengan tiba-tiba itu.
Derrly kembali duduk sembari membawakan secangkir kopi di tangan nya dan menyodorkan ke arah Livanya.
"Saya mencari tau dari kartu nama Anda jika Anda bukan penduduk asli di sini, jadi saya akan tekankan untuk pembayaran perbaikan nya."
Livanya tak menjawab dan hanya menatap ke arah pria itu dengan wajah yang gugup karna ia sudah seperti membuat kesalahan yang begitu besar.
Bukan nya menenangkan diri karna perselingkuhan suami nya, ia malah mendapatkan masalah untuk diri nya sendiri.
"Saya akan membuat kontrak selama 6 bulan agar Anda bisa melunasi hutang Anda dan jika Anda berpikir untuk kabur ke negara asal Anda itu akan berakhir percuma karna kami akan terus mencari Anda," sambung Derrly yang kali ini membuat wanita itu terkejut.
"6 bulan?!" tanya Livanya yang tentu saja ia tak bisa lama di tempat itu sampai 6 bulan dan yang lebih jelas nya lagi ia juga tak akan bisa mengganti uang sebanyak itu dalam kurung waktu setengah tahun.
"Ya," jawab Derrly cepat dengan singkat dan tatapan yang lurus.
Livanya terdiam karna begitu terkejut sampai ia tak lagi bisa berkata-kata.
Mau cari kerja dimana? Jual ginjal juga ga akan cukup!
Iris abu-abu yang panik itu mulai menoleh ke segala arah sampai kembali melirik ke kertas yang berisi tengah mencari guru privat itu.
"Sebenarnya saya lulusan musik juga, apa saya bisa ikut ini?" tanya Livanya dengan senyuman kaku.
Entah pikiran gila apa yang membuat nya sampai memutar otak dan mengatakan hal yang tak masuk akal.
Derrly tak menjawab, untuk sesaat ia melihat wajah yang cantik namun tampak menyembunyikan kepanikan serta kegelisahan nya.
"Kalau begitu Anda bisa mendaftar sesuai prosedur, kami akan menghubungi lagi nanti untuk masalah itu." jawab Derrly yang seakan menunjukkan jika ingin bekerja maka harus melewati tahap seleksi seperti pelamar yang lain nya.
Walaupun sebenarnya lowongan pekerjaan itu memang di buat khusus untuk wanita bermata abu-abu yang cantik itu.
Livanya mengangguk, "Baik."
"Kalau begitu Anda bisa baca dengan teliti dan juga tanda tangani kesepakatan pembayaran nya." jawab Derrly yang kembali ke meja nya dan meneruskan pekerjaan nya.
Livanya mengangguk, ia menarik napas nya dan benar-benar teliti untuk kali ini.
Surat kesepakatan untuk pembayaran dari mobil yang ia rusak dan juga surat persyaratan untuk pelamar pekerjaan baru nya.
Sementara itu Derrly sesekali menatap ke arah wanita yang tampak fokus itu, ia juga melihat ke arah kopi yang ia berikan.
Isi nya sudah berkurang karna sesekali Livanya mengesap minuman nya.
"Dia gila..." gumam Derrly karna ia memasukkan obat tidur di minuman itu atas perintah atasan nya.
...
Apa ini?
Rasa nya seperti mengunyah sesuatu yang lembut, atau apa?
Papermint?
Harum sekali...
Seluruh tubuh ku terasa geli tapi aku juga sangat mengantuk....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
A Yani
hadeeehhh
2023-07-18
0
Zuraida Zuraida
habis dikau diemut liv 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-06-14
0
Tini Nara
POV Livanya lagi apa ya itu??? mimpi atau apa sih sebenarnya? 😄🤭 cepet up nya ya kak othor, jangan lama-lama lagi☹️
2023-06-07
0