Egois?

Pria itu terlihat duduk di kursi makan nya, melihat gadis yang berusia 25 tahun itu menyiapkan roti bakar untuk sarapan nya saat ini.

"Papa? Dia siapa?" suara anak kecil berumur 7 yang tampak menggemaskan itu menatap dengan mata bulat dan pipi yang menggembung itu.

"Dia? Dia nanti jadi mama kamu, kamu panggil dia mama juga ya nanti?" ucap Rayvan yang mengelus kepala putra nya dengan lembut.

Anak kecil itu tak tau apapun, ia menatap sang ayah dengan bingung sembari memiringkan kepala nya.

"Kei, kan udah punya Mama?" ucap nya yang tentu mengingat hanya ada satu ibu nya yang selalu mengurus nya saat ini.

"Berarti sekarang Keinan punya dua Mama! Kan seru!" ucap Rey dengan senyuman nya yang begitu lembut menatap ke arah anak laki-laki nya.

Keinan tersenyum, ia tak tau apapun dan menganggap yang terjadi saat ini bukan lah masalah yang besar.

"Berarti nanti Kei juga bakal punya dua Papa?" tanya nya dengan polos pada sang ayah.

"Kei tetap punya satu Papa tapi sekarang punya dua Mama." jawab Reyvan yang tentu tak ingin putra nya memiliki dua orang ayah.

"Kenapa? Kei bisa punya dua Mama? Kenapa ga bisa punya dua Papa?" tanya anak kecil itu dengan mata memelas dan begitu polos.

"Nama nya siapa? Kamu suka roti bakar?" gadis dengan rambut hitam dan kulit yang putih bersih serta wajah yang cantik itu datang menyapa.

Keinan menoleh, ia tak sampai menunggu sang ayah menjawab nya dan kini langsung melihat ke arah gadis itu.

"Keinan," jawab nya singkat.

"Rasya," ucap gadis itu yang kemudian mengulurkan tangan nya.

"Kei ga mau makan roti bakar, mau nya makan nasi sama telur kukus!" ucap anak kecil itu yang menolak karna ia biasa di berikan makanan yang banyak oleh sang ibu.

"Maaf ya, Mama Rasya cuma bisa masak ini. Nanti Mama belajar lagi kok," ucap gadis cantik itu yang mengusap kepala anak kecil yang menolak masakan nya itu.

"Mama mana Pa?" tanya Keinan yang mengelak saat kepala nya ingin di elus.

Ia memang tak terbiasa dengan orang asing yang tiba-tiba melakukan kontak fisik dengan nya.

"Mama? Dia masih di ka-"

"Mama!" panggil anak kecil itu yang langsung turun dan berlari ke arah sang ibu yang baru saja keluar.

"Hum?" mata bulat nya menatap heran melihat ke arah wajah sayup sang ibu dengan mata yang bengkak walaupun sudah di tutup dengan make up yang cantik.

"Kok muka Mama beda?" tanya Keinan dengan nada polos nya.

Wanita itu tak menjawab, ia melirik ke arah suami nya dengan seorang gadis yang berdiri dan tampak canggung itu.

Livanya Abellard, wanita cantik berusia 30 tahun berdarah campuran Prancis Indonesia dan bahkan tak menunjukan sedikit pun wajah oriental Asia karna genetik sang ayah yang lebih kuat pada penampilan nya.

"Keinan udah sarapan?" tanya Livanya sembari menatap ke arah wajah tampan putra nya yang mirip dengan sang suami walaupun juga mirip dengan nya.

Anak kecil itu menggeleng sembari menatap ke arah sang ibu, "Belum, Kei mau nya telur kukus yang kayak waktu itu! Goyang-goyang telur nya!"

Livanya tersenyum kecil, hati nya masih hancur namun begitu mendengar suara polos putra nya membuat ia bisa sedikit bernafas.

"Nanti Mama buatkan," ucap wanita cantik itu yang kemudian bangun dan tentu membuatkan telur kukus yang di campur dengan susu dan daging sehingga menghasilkan tekstur yang lembut dan rasa yang begitu memanjakan lidah.

Keinan pun langsung mengikuti sang ibu dan kembali duduk, sedangkan Reyvan masih duduk tak mengatakan apapun begitu juga dengan gadis yang ia bawa.

Terlalu arogan jika ia berpikir istri nya akan menurut lagi kali ini pada nya!

"Kak, ada yang bisa aku bantu? Dan..."

"Seperti nya kita perlu berkenalan aku Ras-"

"Aku bukan kakak mu," potong Livanya dengan ketus tanpa menoleh dan wajah yang tak ramah sama sekali melihat ke arah gadis cantik itu.

Rasya tampak terdiam, ia menoleh ke arah pria yang membawa nya ke rumah apart yang besar itu.

Rayvan tampak menggeleng dan memberi isyarat agar gadis itu duduk saja di samping nya dan membiarkan istri nya yang masih marah itu untuk masak.

Tak lama kemudian masakan pun telah selesai, telur kukus dengan daun bawang dan minyak wijen di atas nya serta nasi panas yang memberikan aroma tersendiri.

Rasya menelan liur nya saat melihat masakan yang sekaan memanggil untuk ia makan namun ia masih diam tak mengatakan apapun.

Sedangkan Rayvan yang berada di samping nya tentu menyadari jika gadis nya menginginkan masakan yang mengunggah selera itu.

"Ini, makan yang banyak ya? Biar cepet besar." ucap Livanya yang memberikan set makanan pada putra nya dan membawa untuk diri nya sendiri.

"Sarapan ku mana? Lalu untuk Rasya?" tanya Rayvan yang merasa sang istri tak menyiapkan makanan untuk nya seperti biasa.

Livanya tak menjawab, ia melirik sejenak dan kemudian menatap kembali ke arah putra nya.

"Bukan nya sudah di beri makan? Itu pacar mu yang buat kan?" tanya Livanya sembari menunjuk roti bakar dengan selai coklat yang berada di atas piring itu.

"Kamu kan tau aku ga biasa makan roti untuk sarapan," ucap Rayvan yang menarik napas nya.

"Kamu kan bisa minta dia untuk masak kan? Punya tangan kan? Masih sehat kan?" cerca wanita cantik itu pada sang suami.

"Maaf, aku hanya bisa buat ini..."

"Karna biasa selalu kerja aku jadi ga pintar masak..." sambung Rasya lirih yang mendengar ucapan dan nada ketus dari wanita yang menjadi istri sah kekasih nya.

"Ga apa-apa, kamu bisa belajar kok." Rayvan mencoba menenangkan kekasih nya sembari menghilangkan kepala nya dengan tatapan yang tak menyangka pada sang istri.

"Liv? Sekarang kamu siapin dua mangkuk lagi." ucap Rayvan yang menatap ke arah sang istri mencoba memberikan ketegasan.

Wanita itu diam sejenak, hati nya menciut dan berdenyut namun ia menarik napas nya sekali lagi walaupun suara nya seperti tertahan dengan luapan kupu-kupu yang tak bisa terbang.

"Ga mau tuh," jawab Livanya yang mencoba tenang walau suara nya mulai kembali gemetar dan serak.

"Livanya! Aku suami mu!" ucap Rayvan yang baru pertama kali mendengar sang istri tak menuruti ucapan nya.

Wanita itu tersentak, ia diam sejenak dan menatap ke arah putra nya yang terkejut ketika mendengar suara sang ayah yang meninggi.

"Rey? Aku juga istri mu, bukan pembantu kalian!" jawab wanita itu dengan suara yang sedikit goyah dan mata yang gemetar tak bisa menatap lama ke arah pria di depan nya agar tak kembali menangis.

"Aku tau, aku cuma minta siapin dua makanan lagi. Rasya lagi hamil, dia juga kerja. Kalau kamu kan di rumah satu harian ja-"

"Kamu pikir ibu rumah tangga itu ga kerja?" potong Livanya dan kemudian bangun dari duduk nya.

"Bukan begitu mak-"

"Pa? Mau makan punya Kei aja? Papa Mama jangan berantem..." ucap anak kecil itu lirih yang merasa hawa tak enak dari kedua orang tua nya.

Rayvan menarik napas nya dengan kesal akan sikap sang istri yang sedikit berubah.

"Egois kamu!" ucap nya yang melirik kesal ke arah Livanya dan tak menjawab tawaran putra nya sama sekali.

Terpopuler

Comments

kaname senpai

kaname senpai

katanya mandiri??ko g bisa masak bang?

2024-02-25

0

Yulay Yuli

Yulay Yuli

w cabein juga nih ber2 /Facepalm/

2024-01-29

0

Ari Peny

Ari Peny

lakinya yg egois

2023-07-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!