Aku menarik napas ku, mata ku masih menatap ke arah gerbang sekolah yang bahkan belum terbuka karna aku menjemput putra ku terlalu cepat.
Rasa nya sesak berada di rumah itu, dia yang selalu mengelu-elu kan kekasih nya membuat ku merasa tak nyaman.
Cemburu?
Tentu aku masih merasakan nya karna tanpa ku bohongi pun aku masih mencintai pria itu.
Pria yang menjadi pertama nya bagi ku dalam segala hal.
"Cek kandungan?" gumam ku tertawa getir. Memang aku tak bisa melakukan apapun selain tawa yang merasa kasihan.
Kasihan pada diri ku sendiri!
Mata ku memejam, menyandarkan pada stir mobil yang masih ku naiki sekarang.
Semalaman aku tak bisa tidur sama sekali, rasa nya sulit untuk memejam dan kemudian melupakan sejenak masalah ku.
Durhaka kamu jadi istri
Deg!
Mata ku langsung terbuka, kata-kata yang tadi ku dengar rasa nya menggema dan berdengung di telinga ku.
Aku salah lagi?
Rasa nya kesalahan dan kebenaran bercampur menjadi satu, aku tidak bisa membedakan nya seperti pasir dan tanah.
Tuk!
Aku langsung terperanjat, melihat ke arah jendela kaca ku yang berbunyi.
Senyuman yang tampak lebar itu mengetuk dari luar untuk menunggu ku membuka pintu.
"Mama?" panggil Keinan yang melihat ke arah ku dengan wajah yang bagi ku menjadi anak paling menggemaskan di dunia.
"Iya? Gimana tadi sekolah nya?" tanya ku saat melihat putra kecil ku mencoba masuk dan duduk di samping ku.
"Seru!" jawab nya singkat dengan penuh semangat.
"Papa udah pulang Ma?"
Aku diam sejenak, pura-pura tak mendengar dan fokus pada kendaraan ku saja.
"Ma! Papa udah pulang?" Keinan mencoba mengulang dan menarik tangan ku yang masih memegang stir.
"Sudah, tadi dia pulang." jawab ku dengan singkat karna aku sedang tidak ingin membahas apapun tentang Ray.
Karna mungkin sekarang dia sedang berada di rumah sakit untuk memperhatikan kandungan kekasih nya.
Dan jujur saja aku membenci gadis itu, bahkan sangat membenci nya.
Aku bukan wanita yang berhati malaikat untuk bisa tidak memiliki amarah atau kebencian pada gadis yang merusak rumah tangga ku.
"Yeyy! Papa udah pulang!"
Keinan tampak begitu senang, sampai dia terlihat memainkan tangan nya dan bersenandung.
Aku tidak memberikan respon apapun, mengemudikan mobil ku ke beberapa tempat karna tak ingin pulang sekarang.
......................
Rumah sakit.
Mata gadis itu tampak berbinar menatap ke arah USG yang sedang bergerak di perut nya.
"Anak kita..." ucap nya yang kegirangan sembari menatap ke arah kekasih nya.
Rayvan memberikan senyuman nya, ia melihat ke arah kekasih nya yang bahagia dan tentu ia pun merasa bahagia juga.
Setelah beberapa prosedur pemeriksaan akhir nya kontrol hari ini berjalan dengan lancar dan selesai.
...
Rasha masih meminum es yang berada di tangan nya dengan penuh krim rasa vanila yang masih berada di atas minuman yang cantik itu.
"Kamu kapan nikahin aku?" tanya Rasha yang membuyarkan lamunan pria yang saat ini tengah duduk bersama nya.
Reyvan langsung tersentak dan kemudian menatap ke arah gadis nya sekali lagi.
"Iya, nanti aku bilang ke Livanya untuk tanda tangan surat persetujuan menikah lagi." jawab Rayvan dengan suara dan tatapan nya yang lembut itu.
"Tapi kapan? Bentar lagi perut aku besar loh?" ucap Rasha yang merasa tak sabar karna ia memang sudah cukup menahan semua rasa cemburu nya selama dua tahun.
"Sebentar lagi," jawab Rayvan singkat dan kemudian langsung mengalihkan pembicaraan.
Ia masih memikirkan sikap sang istri yang sekarang sudah berubah bahkan mungkin seperti tak lagi bisa ia kenali.
......................
Apart
Livanya melirik sekilas ke arah putra nya yang terlihat sedang asik bermain dengan sang ayah.
Ia tak mencegah karna ia tau putra yang sangat di cintai nya memang begitu menyayangi ayah nya.
"Kak?"
Suara gadis yang membuat wanita cantik itu langsung menoleh.
Senyuman tipis dan canggung terlihat jelas di wajah gadis yang masih berusia 25 tahun.
"Sudah ku bilang aku bukan kakak mu kan?" ucap Livanya dengan nada ketus dan kemudian melihat kembali ke arah televisi.
Rasha duduk di sofa yang berada dekat dengan Livanya namun ia tak duduk bersebelahan.
"Tapi nanti kalau aku menikah dengan Rey, kita kan bisa jadi kakak adik. Dari dulu aku selalu mau punya kakak." ucap Rasha dengan senyuman tipis nha yang tampak begitu manis.
"Nikah? Yakin kamu? Kalau aku ga kasih izin? Mau nikah apa kalian? Nikah sirih? Ya ga apa-apa sih, palingan itu anak ga masuk anak sah." jawab Livanya dengan nada mengejek dan wajah yang ketus.
Walaupun hati nya sakit namun sebisa mungkin ia tak ingin menunjukkan kerapuhan nya pada gadis yang menjadi penghancur rumah tangga mereka.
Rasha mengernyit tak suka, "Kamu kenapa sih? Lagi pula nanti ini juga bisa jadi anak kamu kan? Dia bisa sama-sama kita urus, aku juga bisa sayang sama Kei seperti anak aku sendiri."
"Anak aku? Sejak kapan jadi anak aku? Kalian yang buat kok, dan lagi pula aku juga ga mau tuh ngurus anak haram. Selingkuhan lagi, lagi pula kamu ga mikir nanti anak kamu mau jadi apa?" tanya Livanya yang menatap dengan raut yang juga tak suka.
"Jaga ya ucapan kamu!" Rasha membulatkan mata nya tak terima dengan ucapan yang baru saja di lontarkan oleh wanita itu.
"Iya aku jaga ucapan kamu jaga kehormatan kamu aja ya? Jangan sampai ga ada rem," jawab Livanya tanpa menoleh lagi dan kemudian mengganti Chanel televisi padahal ia pun tak akan sempat menonton nya.
"Yang ada di perut aku juga anak suami kamu, bisa kamu bicara seperti itu?" ucap Rasha yang merasa perselingkuhan ini tak sepenuh nya masalah yang berawal dari diri nya.
"Salah sendiri mau di hamilin sama suami orang, kan susah kan? Mau nikah ga aku kasih izin," balas Livanya yang seperti mengejek.
Rasha diam sejenak, ia terlihat menunduk tanpa mengatakan apapun dan kemudian mengangkat kembali wajah nya dengan mata yang sembab.
"Kenapa sih kamu sampai kayak gitu sama aku? Aku itu udah coba ngerti perasaan kamu! Aku yang selalu ngalah sama kamu! Aku yang coba dekat sama kamu! Tapi kamu malah hina aku!" ucap Rasha dengan suara yang serak.
Livanya mengernyit mendengar, ia langsung menoleh dan menatap ke arah gadis yang menangis itu.
Kenapa?
Bukan nya ia yang harus nya menangis?
"Kalau kamu ngerti perasaan aku, kamu ga bakal mau jadi selingkuhan." jawab wanita cantik itu saat melihat ke arah tangisan Rasha dan melirik sekilas ke arah sang suami yang seperti nya tak menyadari pertengkaran mereka.
Tak ada jawaban apapun dari gadis itu selain air mata yang tampak sendu.
"Okey, sekarang gini aja. Nanti kalau kamu udah bareng lama sama Rey sampai 10 tahun atau mungkin 20 tahun."
"Aku harap dia bawa pacar nya lagi ke rumah, kenalin ke kamu terus pacar nya manggil kamu kakak, kamu mau?" tanya Livanya yang menatap ke arah gadis itu.
"Kamu berharap Rey selingkuh dari aku?" tanya Rasha yang menatap dengan tak suka.
"Loh? Kenapa? Kan kalian nanti sama-sama jadi lulusan jadi selingkuhan kan? Kamu pasti bakalan ngerti karna kan sama-sama pernah di posisi yang sama?" jawab Livanya dengan enteng.
Rasha tak menjawab lagi, raut wajah nya berubah.
Livanya pun lagi mengatakan apapun, berbicara dengan gadis itu membuat nya kehabisan energi yang membuat nya ingin segera pergi.
Auch!
Baru saja beberapa langkah wanita itu pergi menjauh, Gadis itu mulai terlihat kesakitan.
Ia menunduk dan memegang ke arah perut nya.
"Rey!" panggil nya yang tentu sudah terbiasa memanggil ke pria nya.
Livanya tak tergerak, ia seperti wanita kejam yang tak memiliki niatan membantu sama sekali ketika melihat seseorang kesakitan.
"Rasha? Astaga!"
Pria itu tersentak, ia langsung meninggalkan putra nya dan menghampiri dengan cepat ke arah gadis nya.
"Kamu kenapa?" tanya Reyvan yang langsung melangkah mendekat.
Rasha tak menjawab, ia hanya meringis dan kemudian melirik sekilas ke arah wanita yang tak beranjak menolong nya sama sekali.
Rayvan pun menoleh dan kemudian melihat ke arah sang istri.
Bibir yang tak mengatakan apapun namun tatapan mata yang seakan sudah menunjukan tuduhan pada sang istri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Yus Nita
akting jalang di mulai.
ini bagus ny si lakik di mutilasi y, biar sadar dan tau diri
2025-04-11
0
marie_shitie💤💤
dasar suami kyk gini mah dah mending ditinggalin
2023-06-22
1
marie_shitie💤💤
mana mau pasti ngamuk lah dia
2023-06-22
0