Kanaya memandang dengan takjub akan dekorasi yang ada di hadapannya, ini adalah pertama bagi dirinya mendapatkan kejutan kecil yang indah.
Bagaimana tidak, Axel menyewa Restoran yang cukup bergengsi di Kota itu. Hamparan lampu kota dan kendaraan tersuguh indah di hadapan Kanaya saat ini.
"Apa kau suka?" tanya Axel lirih.
Kanaya mengangguk dengan senyum yang sangat berbinar, dan hal itu sontak saja membuat Axel ikut tersenyum juga.
"Kita makan malam dulu, baru setelah nya kau bisa menikmati malam di sini atau mau jalan-jalan juga bisa" jelas Axel menggandeng lengan Kanaya dan membawa nya ke salah satu meja yang sudah di isi berbagai menu.
Kanaya dan Axel duduk berhadapan, keduanya mulai makan dengan hening serta sesekali melemparkan senyuman kecil satu sama lainnya.
'Aku takkan melupakan malam ini, karena aku mendapatkan apa yang belum pernah aku dapatkan dari siapapun'
Sesekali Kanaya menatap sekeliling sambil menikmati nikmat nya makanan yang di buat oleh restoran itu.
"Ini restoran rekomen banget, udah view nya bagus eh makanannya pun enak lagi" ucap Kanaya setelah menyelesaikan makanannya.
"Ini rekomen dari Daddy, dan cobalah es krim ini yang pasti nya akan membuat kamu semakin ketagihan akan kesini lagi" balas Axel dengan memberikan semangkuk es krim pesanan Kanaya.
Mata indah Kanaya pun langsung berbinar seraya tangannya mengambil es krim, lalu ia melahap nya dan seketika senyum merekah di wajah nya.
"Ehemm ini lezat sekali Axel, mau coba" ucap Kanaya dengan berbinar dan tanpa sadar ia menyuapi Axel memakai sendok bekas dirinya.
"Lezat" lirih Axel tersenyum kecil.
Sampai es krim tersebut habis dan Kanaya belum sadar bahwa ia sudah menyuapi Axel.
Sedangkan Axel? Ia hanya diam dan terus menerima suapan tersebut dengan senang hati dan penuh senyuman.
*
Setelah makan malam, Kanaya memutuskan jalan-jalan dan menikmati malam dengan ke indahan Kota Bogor.
Udara yang cukup sejuk dan tak banyak polusi udara, dan hal itu yang membuat Kanaya maupun Axel menikmati malam terakhir disana.
"Besok pagi kita akan pulang?" tanya Kanaya.
"Siang dari sini, kita tinggal berangkat saja karena semua bawaan kita sudah di bawa Mommy" jelas Axel yang mana membuat Kanaya kaget.
Hah.
"Ya, tadi Mommy mengirim pesan harus pulang lebih awal karena Daddy ada pekerjaan esok hari nya. Dan ia juga mengatakan barang bawaan kita sudah di bawa dan hanya menyisakan keperluan buat besok saja" jelas nya lagi.
Kanaya hanya mengangguk, dia lalu mengajak Axel pulang karena hari sudah sangat larut malam.
Dan selama perjalanan pulang hanya ada suara musik saja , sedangkan Kanaya sudah terlelap sejak tadi.
Axel sesekali melirik Kanaya dan ia tersenyum, bahkan dengan nakal nya tangan Axel mengusap lembut pipi Kanaya.
'Hah kau sangat menggemaskan'
Hingga tak berselang lama mobil yang Axel lajukan sudah sampai di Villa.
Axel menggendong Kanaya dan membawa nya masuk ke dalam kamar, dia menyelimuti nya sebelum beranjak keluar kamar tersebut.
Cup.
"Selamat malam princess" gumam Axel setelah mengecup kening Kanaya dengan lembut.
Axel mematikan lampu utama dan menghidupkan lampu tidur, dia menutup pintu dengan perlahan dan langsung saja menuju ke kamar nya sendiri.
...****************...
Tepat jam 7 pagi, masakan buatan Kanaya sudah tersaji di meja makan. Terlihat Axel yang baru keluar dan mendapati Kanaya sudah selesai masak nya.
"Eumm harum apa nih" celetuk Axel dengan duduk di kursi.
"Cobain aja, kalau tak enak bilang saja ya" balas Kanaya dengan tersenyum kecil.
Lalu keduanya duduk dan memulai sarapan nya, Axel sangat menikmati makanan hasil Kanaya yang sangat pas di lidah nya dan begitu nikmat.
"Boleh aku nambah?" ucap Axel tersenyum kecil sambil memberikan piring kosong pada Kanaya.
Kanaya mengangguk dengan terkekeh kecil, lalu ia mengambilkan beberapa menu lagi untuk Axel.
🐰
Tepat jam 10, Axel dan Kanaya meninggalkan Villa untuk kembali ke Ibu Kota.
Kanaya sibuk dengan Asistennya yang menelpon sejak tadi, bahkan Axel diam saja karena tak ingin mengganggu.
"Apa ada masalah?" tanya Axel setelah Kanaya selesai menelepon.
"Huh, kata Fani ada seorang wanita yang mengaku Bibi ku dan meminta hasil perusahaan setengah nya" jelas Kanaya dengan jujur, dia berusaha akan terbuka bersama Axel.
"Kirim detail data dia ke email ku, aku akan menyuruh Asistenku mencari tau nya lebih dulu" ucap Axel.
Kanaya mengangguk, dia lalu mengotak-ngatik ponsel nya dan Axel sendiri menghubungi sang Asisten.
Setelah itu, Kanaya memutuskan memejamkan mata sejenak guna menghilangkan perasaan tak mengenakan sejak mendapatkan kabar tersebut.
"Tidurlah sebentar agar perasaanmu lebih rilexs" jelas Axel mengusap lembut kepala Kanaya.
Kanaya mengangguk patuh, dia merebahkan tubuh nya dan memejamkan mata.
Axel menggenggam tangan Kanaya sebelah dengan erat, dia menguatkan wanita itu dan seolah memberitahu bahwa masih ada dirinya.
*
2 jam berlalu dan kini Axel serta Kanaya sudah sampai di kediaman Kanaya.
Axel ikut masuk terlebih dulu guna ikut istirahat sebentar agar kantuk nya hilang.
"Duduklah dulu, aku buatkan kopi atau mau tidur dulu disini?" tawar Kanaya.
"Kopi ajalah, kalau tidur disini takut keblablasan" balas Axel dengan terkekeh kecil.
Ishh.
Decak kesal Kanaya dengan wajah yang cukup merona, dia pergi ke dapur untuk membuatkan kopi.
Meski banyak pelayan namun ia selalu membuat sendiri makanan yang ingin ia makan atau minum.
Setelah berbincang dan menghabiskan kopi, Axel berpamitan pada Kanaya.
Kanaya sendiri mengantarkan Axel sampai ke depan, ia melambaikan tangannya saat mobil yang Axel lajukan berangkat.
*
"Nona, tadi ada orang yang mau maksa masuk ke dalam mansion" ucap salah satu penjaga saat Kanaya akan masuk.
"Siapa Pak?" tanya Kanaya
"Tuan Vano, katanya suami Nona" jawab nya dengan bingung.
Kanaya menghela nafas kasar, dia sangat pusing dengan permasalahan yang datang seperti ini.
"Jika dia datang lagi jangan di kasih masuk, dia hanya mantan suami saya" tegas Kanaya.
Penjaga menganggukan kepala nya, lalu ia kembali berjaga dan meninggalkan Kanaya yang sudah ingin masuk.
"Ck, dasar gila kau Vano" gumam Kanaya sambil melangkah ke arah kamar nya
Kanaya ingin merebahkan tubuh nya terlebih dahulu sebelum nanti nya ia akan mengurus beberapa pekerjaan yang Fani sudah kirimkan lewat email.
Namun, kelopak mata Kanaya susah sekali terpejam dan ia malah memainkan ponsel nya agar kantuk itu datang. Kanaya butuh istirahat sebentar agar ia nanti nya lebih segar dan pikiran pun tak kemana-mana.
*
Sedangkan Axel, dia baru saja tiba di Apartemen milik nya dan disana sudah ada sang Asisten yang menunggu.
"Bagaimana? Siapa dia sebenarnya?" tanya Axel tak sabaran.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
𝗩𝗮𝗻𝗼 𝗺𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴 𝗺𝘂𝗸𝗮 𝘁𝗲𝗺𝗯𝗼𝗸..
2023-10-30
0
Yani
Dih.... ga punya malu ngaku" suami mantan juga mau ngapain juga si vanuan ?
2023-06-08
0
Evha Ibunya Ezha
ayoo thor karma untuk vano dan kel juga cintia...... somoga bisa mnyelesaikan masalahnya..
2023-05-24
0