Bab 4 Kanaya Veer

Hari yang di tunggu pun tiba, dimana pertemuan besar yang di adakan di salah satu Hotel ternama milik perusahaan Ka'Vee Corp.

Pertemuan antara pembisnis di seluruh penjuru, dan yang membuat tranding adalah sosok pemimpin Ka'Vee Corp sudah kembali dan memegang kendali semua nya.

Aula Hotel sudah di dekor dengan sedemikian rupa, hidangan terlihat di setiap penjuru dengan berbagai menu yang berpariasi.

Tamu berdatangan silih berganti memenuhi tempat tersebut, dari pembisnis kalangan menengah hingga atas ada disana. Dan hal itu juga membuka jalan bagi mereka yang memang benar-benar ingin mencari relasi bisnis lainnya.

Acara akan di laksanakan sebentar lagi, pembawa acara sudah siap di depan dengan mata melirik banyak nya tamu undangan yang hadir dengan membawa keluarga mereka.

Bahkan, Vano beserta keluarga nya pun sudah ada disana. Mereka duduk di kursi yang tak jauh dari arena depan karena memang perusahaan dia bekerja sama dengan perusahaan Ka'Vee Corp.

*

Acara pun di mulai dengan begitu meriah, berbagai sambutan dengan sepatah duapatah kata terlontarkan dari petinggi perusahaan Ka'Vee Corp.

"Dan, inilah acara puncak nya. Acara yang kita tunggu-tunggu, yaitu pengenalan pewaris sah dari keluarga Veer dan ternyata hanya Putri tunggal dari seorang Hendrawan Veer dan Julia Veer"

"Inilah dia, pewaris semua Ka'Vee Corp Kanaya Veer. Dia adalah Putri tunggal dari seorang miliarder Veer dan hanya dia pewaris sah dari semua kekayaan milik keluarga nya" ucap pembawa acara dengan sangat antusias dan heboh.

Semua tamu undangan berdiri dan melihat wanita yang sedang berjalan dengan anggun nya di karpet merah itu.

Kanaya Veer, ya dia selama ini menyiapkan semua nya dengan matang dan sempurna. Bahkan kedudukan di perusahaan pusat pun sudah ia ambil alih 1 bulan setelah berpisah dengan Vano.

"Silahkan Nona" ucap pembawa acara kala Kanaya sudah sampai di atas panggung.

Kanaya mengangguk kecil sambil menerima mix dari pembawa acara tersebut, ia lalu membalikan tubuh nya dengan wajah datar dan sorot mata tajam.

"Selamat malam dan selamat datang semuanya, perkenalkan saya Kanaya Veer yang akan memegang semua kendali perusahaan Ayah saya"

"Mohon bimbingan dan maklum nya jika semua tak sesuai dengan apa yang kalian kira" ucap Kanaya dengan datar dan santai. Bahkan setelah nya ia pun kembali turun dan duduk bersama dengan sang Asistennya.

Acara pun kembali di lanjutkan dengan mencicipi semua hidangan dan menikmati berbagai hiburan disana.

Dan sudah pasti meja milik Kanaya sudah di kerubuni berbagai pihak penjilat yang sudah sejak tadi menunggu moment ini.

Sedangkan di bagian belakang, keluarga Vano terbengong dengan apa yang baru saja mereka dapatkan.

Apalagi Vano, ia sangat syok dan langsung terduduk dengan kepala terus saja menggelengkan kepala.

"Heh, kalian membuang berlian yang sesungguh nya" celetuk Adik Vano dengan ketus nya.

"Kau kalah jauh Kakak ipar, dia itu berlian berharga" olok nya kembali pada Cintya dengan wajah tengil.

Ck,

Cintya berdecak kesal, dia lalu menggoyangkan lengan Vano agar pria itu sadar dengan kelakuannya saat ini.

Dan yang lebih kesal nya lagi, Vano malah menatap ke arah Kanaya dengan dalam.

*

Acara demi acara pun sudah terlewati begitu saja dengan lancar, kini Kanaya sudah berjalan untuk ke arah dimana mobil nya terparkir.

Malam ini rasanya sangat melelahkan, ia cukup muak mendengarkan para penjilat yang terus saja bersilat lidah.

"Kanaya" panggil seseorang dengan suata familiar.

Hah.

Kanaya membuang nafas kasar, dia lalu menghentikan langkah nya dan menatap orang yang telah menghalangi jalan nya.

"Kemana saja kau selama ini? Aku mencarimu" ucap nya lagi dengan tak tau malu nya.

"Lalu apa hubungan nya dengan anda Tuan Vano? Kemana pun aku pergi itu terserah saya dong" balas Kanaya santai dengan wajah tetap datar.

Ck.

Dengan malas Kanaya pun pergi dari sana saat melihat Cintya pun datang dengan kedua mantan mertua Kanaya.

"Hei kau wanita penggoda, mau apa lagi kau mendekati suamiku hah" teriak Cintya penuh emosi.

"Ya ampun, bukankah anda ya yang seorang wanita penggoda Nona? Kau bahkan rela jadi istri simpanan ah bahkan di sembunyikan oleh suamiku dulu. Ups, sekarang udah jadi mantan suami" balas Kanaya dengan santai.

Segelintir orang yang masih ada disana pun berhenti dan memperhatikan bagaimana Kanaya dengan gaya elegant dan santai nya membalas Cintya.

"Kenapa marah, bukankah benar ya? Bahkan kau setiap kali liburan memakai uangku dan fasilitasku. Ah bukan hanya kamu, tapi kalian juga" celetuk Kanaya kembali sambil melangkah masuk ke dalam mobil.

"Kalau ingin berbicara maka saring dulu, jangan buat senjata itu berbalik pada kalian" kekeh Asisten Kanaya dengan melambaikan tangannya.

...****************...

Ke esokan pagi nya, berita terhot ada dua kubu. Berita tentang pewaris Veer dan pertengkaran yang semalam di perbuat oleh Cintya.

Lagi dan lagi Cintya berteriak kesal, ia kesal karena selalu kalah saing dengan Kanaya.

"Awas saja kau Kanaya, akan ku buat kau bertekuk di hadapanku" gumam Cintya penuh dengan amarah.

Cintya pun keluar kamar, dia melihat semua orang sudah menunggu nya termasuk Putra nya yang sudah mandi dan bersiap.

Hah.

"Apa kamu sudah lihat bagaimana kelakuan kamu, Cin? Gara-gara semua itu saham perusahaan anjlok" ucap Vano dengan penuh kesal.

"Kenapa kau jadi berubah bar-bar begini? Sudah aku katakan bukan kalau kau itu jauh berbeda dengan Kanaya, dan dengan adanya masalah ini sudah di pastikan kau akan membuat semua orang memandang mu rendah" lanjut nya lagi sambil pergi dari sana.

Cintya menatap Vano dengan kesal, bagaimana tidak ia malah di bandingkan dengan Kanaya.

"Kan memang dia rendahan, kalau tidak mana mungkin mau bersama dengan Kak Vano yang sudah punya istri" cibir Adik Vano dengan santai nya

"Diam kau bocah" bentak Cintya.

Adik Vano hanya mengangkat bahu acuh, dia lalu mengajak sang ponakan pergi ke ruang makan untuk sarapan karena sudah lapar.

Sedangkan kedua orangtua Vano hanya menggelengkan kepala saja, mereka di buat muak dengan tingkah Cintya yang semakin hari semakin membuat ulah.

Sudah di pastikan Vano akan di buat pusing dengan masalah ini, karena biasanya ia akan di bantu oleh Kanaya yang memang sangat cerdas.

"Cin, mama dan papa serta Adik mu akan pulang hari ini" ucap mama sambil berdiri dari duduk nya

"Ya silahkan" balas Cintya cuek.

Cintya pun pergi ke ruang makan mengikuti mertua nya, disana sudah terlihat bahwa Putra nya sudah menyelesaikan sarapan bersama Adik ipar nya.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

𝘀𝗲𝗯𝗲𝗻𝘁𝗮𝗿 𝗹𝗮𝗴𝗶 𝗸𝗮𝘂 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗻𝗰𝘂𝗿 𝗩𝗮𝗻𝗼..

2023-10-30

0

Yani

Yani

Tunggu kehancuran perusahaan mu Vano

2023-06-07

1

Sarna Ambu

Sarna Ambu

kpn up yh sat

2023-05-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!