Hari demi hari Kanaya lewati dengan penuh sukacita, dia hanya sibuk bekerja dan mengembangkan perusahaan peninggalan orangtua nya yang memang sudah berkembang sejak lama.
Apalagi sekarang perusahaan Kanaya sedang menjalin kerja sama dengan kerjaan bisnis terbesar, Axel Prayoga.
Dan, keduanya juga nampak dekat satu sama lainnya. Bahkan Kanaya sudah tidak heran jika Axel datang ke perusahaan di jam-jam tertentu.
Seperti saat ini, jam makan siang sudah datang dan Axel pun sudah duduk santai di sofa ruangan Kanaya.
"Mau makan dimana sekarang?" tanya Kanaya sambil merapikan meja kerja nya.
"Ayo ikut saja, aku punya rekomen tempat baru dan itu lesehan" jawab Axel dengan santai.
Kanaya menganggukan kepala, dia lalu berdiri dan mengambil tas milik nya. Keduanya pun pergi bersama yang entah keberapa kali dan gosip mereka juga sudah trending topik.
Namun keduanya mengabaikan gosip tersebut, bahkan mereka tidak terganggu sama sekali.
*
Singkat cerita, kini Kanaya dan Axel tiba di tempat makan yang menurut Axel sangat rekomen. Dan ternyata memang tempat nya sangat nyaman.
"Mau pesan apa?" tanya Kanaya dengan memperhatikan buku menu di depannya
"Samakan saja sepertimu, Nay" jawab Axel.
Kanaya mengangguk-anggukan kepala sambil memilih menu, setelah itu ia memberitahu pada pelayan dan setelah nya sang pelayan pergi dari sana.
"Nay, malam ini kamu ada acara gak?" tanya Axel dengan wajah serius nya
Kanaya terdiam sesaat sebelum akhir nya ia menggelengkan kepala tanda tak punya acara ataupun janji dengan siapapun.
"Aku akan menjemputmu nanti, malam ini Mommy ingin mengajakmu makan malam di mansion utama" jelas Axel tersenyum kecil.
"Baiklah, nanti kabari saja kalau akan menjemput" ucap Kanaya santai walaupun jantung berdetak kencang.
Keduanya berbincang dengan santai, ya mereka memang sedekat itu dan bahkan di luar sana beredar gosip kalau keduanya menjalin asmara.
Dan tak berselang lama obrolan mereka terhenti, pesanan mereka sudah sampai dan sedang di tata di atas meja.
"Selamat menikmati, Tuan dan Nyonya"
"Terimakasaih"
Kanaya mengangguk seraya tersenyum, dia lalu memulai makan siang dengan Axel. Sesekali Axel mencuri pandang pada Kanaya, yang orang sebut dengan wanita Janda konglomerat.
Namun,
Byur.
"Arrhhhhhh" pekik Kanaya dengan kaget.
Axel langsung berdiri dan membantu Kanaya membersihkan wajah nya dari jus yang di tumpahkan oleh seorang wanita.
"Apa maksudmu ini, hah" bentak Axel penuh kemarahan.
Wanita asing tersebut hanya terkekeh, dia lalu menatap Kanaya penuh kebencian.
"Wanita ini menggoda suami saya, dasar janda penggoda" teriak wanita itu dengan lantang serta mengundang atensi pelanggan disana.
Hah.
Kanaya membuang nafas kasar, dia menerima jas yang Axel ulurkan agar lekuk tubuh bagian atas tak terlihat karena basah oleh minuman barusan.
"Kenapa kau takut? Bukannya kau juga penggoda ulung Nona Cintya" balas Kanaya dengan santai.
Heh.
"Kau menyebutku wanita penggoda? Lalu kau apa? Suami mu itu mantan suamiku, apa kau lupa?" ejek Kanaya dengan mengambil tas kecil nya dan membawa Axel pergi dari sana.
Cintya juga langsung pergi dari sana, dia pergi dengan wajah yang memerah entah karena malu atau marah.
Hampir pelanggan di sana mencibir Cintya yang tak tau malu itu, bahkan mereka ada yang terang-terangan mengatakan pela*or pada Cintya.
*
Axel tidak membawa Kanaya pulang ke perusahaan nya, dia membawa ke butiq terlebih dahulu untuk mengganti pakaian Kanaya dan setelah nya Axel melajukan mobil yang tak tau tujuan Kanaya.
"Kita akan kemana, Xel? Ini sudah melewati batas ke perusahaanku" ucap Kanaya bingung.
"Kita ke suatu tempat dulu, aku tau kamu butuh tempat yang agak tenang" balas Axel dengan tersenyum.
Kanaya tertegun kala melihat senyuman dari pria di hadapannya itu, dia tidak pernah melihat Axel tersenyum lebar begitu.
Dan tak berselang lama mobil pun tiba di pantai yang cukup sepi, Axel membuka pintu mobil dan membukakan pintu untuk Kanaya.
"Ayo" ajak Axel mengulurkan tangannya
Kanaya tersenyum, dia menerima uluran tangan itu dan melangkah keluar dari mobil.
Keduanya dengan langkah perlahan mendekati air laut, dengan tangan Kanaya masih menggenggam tangan Axel.
Huh.
Kanaya menghirup dan membuang nafas dengan kasar, dia menatap lurus ke arah air laut yang seolah tenang namun selalu ada ombak.
"Aku tau semua ini tak mudah bagimu, tapi aku mohon jadilah wanita kuat" ucap Axel yang sama menatap lurus ke depan.
"Aku sudah berusaha, sudah lama kami berpisah namun mereka selalu saja mencari masalah denganku. Bahkan saat aku di angkat ke publik pun mereka semakin menjadi, ini sudah hampir 7 bulan aku berpisah dengan pria pengkhianat itu" jelas Kanaya dengan wajah yang terlihat sangat rapuh.
Dengan keberanian yang entah dari mana, Axel pun memeluk Kanaya dengan erat dan di sanalah tumpah air mata Kanaya dengan sesak yang di rasakan Axel.
"Aku juga seorang wanita biasa , dimana semua ini membuatku rapuh dan sesak, Xel" ucap Kanaya dengan terisak di dada Axel.
"Menangislah, namun setelah ini jangan menangis lagi untuk masalah mereka. Karena air mata mu terlalu berharga bagi mereka" jelas Axel lembut.
Axel bahkan mengecup pucuk kepala Kanaya beberapa kali, bahkan keduanya semakin memperat pelukannya dengan Kanaya yang sudah berhenti dari menangis nya.
Hampir 1 jam mereka disana dengan posisi berpelukan, dan saat itu juga Axel mendengar dengkuran halus dari wanita di hadapannya.
"Ck, menggemaskan sekali" gumam Axel sambil menggendong Kanaya.
Salah satu dari anak buah membukakan pintu untuk Axel, dan Axel menyuruh nya untuk melajukan mobil ke kediaman utama.
"Entah sejak kapan perasaan ini ada, namun rasa sayang dan ingin melindungimu semakin kuat kala melihat kerapuhanmu, sayang"
🐰
Tepat jam 7 malam Kanaya bangun dari tidur nya, ia menggeliatkan tubuh nya dan tersentak kala mendapati dirinya bukan di kamar milik nya.
"Loh, ini dimana" ucap Kanaya langsung duduk dengan wajah bingung.
"Ini di rumah utama, kamu terlelap dengan nyaman dan aku putuskan membawamu kemari. Maaf aku bertindak atas izin darimu" balas Axel yang sedang duduk di sofa.
Hah
Kanaya mengangguk mengerti, ia lalu beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Itu pakaian mu, Mommy yang memesannya" ucap Axel.
Ehh.
Kanaya menatap Axel yang sedang duduk santai, dia mengedikan bahu nya dan pergi dari sana.
Kanaya hanya menghela nafas saja, dia lalu melanjutkan kembali langkah nya untuk masuk ke dalam kamar mandi.
Kanaya berendam sebentar untuk merilekan tubuh nya yang cukup lelah dan menguras energi, pertemuan dengan Cintya tadi membuat emosi nya naik turun.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
𝗺𝗮𝗻𝘁𝗮𝗽 𝗔𝘅𝗲𝗹....𝗺𝗮𝗷𝘂 𝗱𝗮𝗻 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗺𝘂𝗻𝗱𝘂𝗿....
2023-10-30
0
Yani
Dasar Cintya pelakor teriak pelakor
2023-06-07
0
Uthie
Suka ceritanya... menarik.. 👍🤗
2023-05-21
0