Keesokan harinya, Gus Faris sengaja menunggu Syahla di depan rumahnya sejak habis subuh dan kebetulan Ustadz Rizqi sedang ada kajian kitab di masjid pesantren.
Sedangkan bu Aminah sudah sibuk di dapur pondok pesantren sejak adzan subuh belum berkumandang karena ia sudah kembali pada aktivitasnya sebagai tukang masak di pesantren An-Naja.
Jadi Gus Faris sengaja menunggu di luar rumah tanpa berani mengetuk pintu. Kebetulan Syahla hari ini tidak solat subuh di masjid, jadi Gus Faris menunggu agak lama sampai fajar hampir menyingsing.
Tak lama kemudian pintu rumah Syahla terbuka dan tampak Syauqi keluar dari rumahnya sambil membawa sapu.
"Gus Faris!" panggil Syauqi.
"Lagi nunggu ayah ya?"
Pertanyaan Syauqi kali ini langsung di jawab oleh Faris dengan gelengan kepalanya.
"Bukan Syauqi, saya mau bertemu dengan kakak kamu!" jawab Gus Faris membuat Syauqi menghela nafasnya sedikit berat.
"Oh, silakan masuk ke dalam Gus! Kak Syahla masih sibuk memasak di dapur. Sebentar lagi saya panggilkan!" tutur Syauqi yang kemudian berbalik dan menuju ke dapur.
Kini Faris menunggu kedatangan Syahla dengan perasaan yang sedikit berdebar-debar. Kali ini ia sudah memutuskan untuk tidak mengedepankan egonya.
Ia akan meminta maaf kepada Syahla dan memperbaiki kesalahannya serta berharap penuh Syahla mau kembali menerimanya sebagai tunangan atau lebih tepatnya calon suami.
Tak lama kemudian Syahla pun keluar dari dapur dan berjalan ke arah Gus Faris. Lalu ia duduk di kursi yang berhadapan dengan Gus Faris.
"Ada keperluan apa Gus?" tanya Syahla datar.
"Aku ingin kita memulai hubungan yang baru sebagai tunangan dan calon suami istri, Syahla!" jawab Gus Faris.
"Aku tidak sungguh-sungguh memutuskan hubungan kita berdua karena ini hanya gertakan biasa untuk mendidik menjadi istri yang baik nantinya untukku. Tidak lebih!"
"Tapi keluarga Syahla sudah malu bukan main, Gus Faris! Lagi pula Syahla juga sudah menerima kenyataan ini dimana aku juga bukanlah istri yang baik untuk Gus Faris!"
"Tapi apa nantinya keluargamu tidak semakin malu jika kau justru menikah dengan anak jalanan yang tidak tahu menjalankan perintah agamanya dengan baik!" lanjut Gus Faris.
"Afkara benar - benar tidak bisa menjadi imam yang baik untukmu, Syahla!" tegas Gus Faris.
Sayangnya Syahla tidak begitu menanggapi ucapan Gus Faris kali ini.
"Baik dan buruknya calon suamiku tentunya tidak ada campur tangan dari Gus Faris sedikit pun bukan?“ balas Syahla yang kemudian beranjak dari tempat duduknya.
"Maaf Gus Faris, saya masih sangat sibuk di dapur. Jika memang sudah tidak ada lagi yang ingin anda sampaikan, saya harus undur diri."
Syahla langsung berbalik menuju ke dapur, sedangkan Syauqi kini yang menemani Gus Faris di rumah tamu.
"Syauqi, aku mohon bujuk kakakmu untuk menerima aku menjadi tunangannya kembali dan juga calon suaminya!" pinta Gus Faris dan membuat Syauqi langsung menggelengkan kepalanya.
"Tidak bisa Gus Faris, saya tidak mau ikut campur dengan permasalan yang kini di alami oleh kak Syahla."
"Tapi, Syauqi! Apa kau tega membiarkan Afkara membuat keluarga kalian menuai malu karena sikapnya yang sangat liar sebagai anak jalanan?" tanya Gus Faris mempengaruhi Syauqi.
"Insya Allah tidak Gus!" timpal Syauqi membuat Gus Faris tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Akhirnya dengan berat hati Gus Faris undur diri dari rumah Syahla karena Syauqi harus mempersiapkan dirinya ke sekolah. Begitu juga dengan Syahla yang harus berangkat bekerja ke rumah sakit.
☘️☘️☘️
Sesampainya di rumah sakit, Syahla langsung dimintai untuk mengikuti rapat dadakan yang akan dipimpin oleh Wakil Direktur Rumah Sakit yang akan meluncurkan penemuan barunya.
Ia pun bergegas untuk bergabung di ruang meeting dan siap untuk mendengarkan pemaparan dari Kaisar kali ini.
Kehadiran Syahla di ruang meeting tentunya membuat hati Kaisar berdebar-debar tidak menentu. Namun, ia tidak boleh mengabaikan kesempatan ini untuk membuktikan jika dirinya pantas untuk bersanding dengan Syahla.
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!" ucap Kaisar yang langsung dijawab oleh karyawan rumah sakit yang hadir dalam meeting.
"Terima kasih sudah hadir dalam meeting perdana yang saya pimpin pada pagi hari ini! Kali ini saya akan menyampaikan perencanaan baru terhadap pelayanan masyarakat di rumah sakit ini."
"Tentunya, program ini sudah banyak diterapkan oleh rumah sakit islam yang ada di luar negeri!"
Kaisar terus saja menjelaskan perencanaannya yang disertakan dengan power point yang dibuat sangat menarik.
Penjelasan Kaisar yang sangat jelas mendapat apresiasi dari seluruh karyawan tanpa terkecuali, begitu juga dengan Syahla.
Bahkan Syahla diam-diam juga mulai mengagumi Kaisar yang tampak sangat keren saat menjelaskan presentasinya.
'Masya Allaah, Mas Kaisar ternyata keren sekali! Aku benar-benar tidak menyangka jika ia sepintas ini dalam membuat suatu perencanaan!' gumam Syahla dalam hati.
Kekagumam Syahla kali ini justru membuat Syahla tidak berani mengangkat kepalanya untuk memandang Kaisar yang tengah menjelaskan di depan para pegawai rumah sakit.
Selepas meeting, semua staf rumah sakit langsung menyebar untuk memberitahukan kepada staf yang lainnya tentang hasil meeting kali ini dan langsung menggerakkan perencanaan yang dibuat oleh Kaisar.
Begitu juga dengan Syahla yang langsung menyampaikan kepada perawat yang lainnya untuk meningkatkan pelayanan mereka dan lebih mengedepankan nilai nilai islam seperti yang dijelaskan oleh Kaisar.
Bahkan mulai hari ini, perencanaan yang dibuat oleh Kaisar juga sudah mulai diterapkan. Hal ini tentunya membuat Pak Andika sangat bangga melihat perkembangan pesat yang akan dicapai oleh putranya meskipun baru saja bergabung.
Jam makan siang pun tiba. Syahla yang sudah begitu lelah tidak mau menunda jam makan siangnya kali ini. Ia langsung bergegas menuju ke kantin dan memesan menu makan siangnya.
"Ehm!"
Saat Syahla hendak menyendokkan nasi ke dalam mulutnya, tiba-tiba Kaisar mendekati mejanya dan berdehem pelan.
"Apa aku boleh duduk di sini?" tanya Kaisar memuat Syahla menelan ludahnya kasar dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling kantin.
Beberapa teman kerjanya juga tengah menikmati makan siang sepertinya dan kedatangan Kaisar ke meja makannya tentunya membuatnya sebagai bahan tontonan kali ini.
"Ta-tapi pak...!"
"Oh, tidak masalah jika kau merasa malu jika aku duduk di sini. Tapi setelah makan siang, apa aku boleh ke ruangan mu?" tanya Kaisar lagi.
Syahla pun kini semakin kikuk di buatnya.
"Jika Pak Kasar butuh membicarakan sesuatu dengan saya, nanti saya akan datang ke ruangan bapak selepas makan siang!" balas Syahla membuat hati Kaisar langsung bersorak gembira.
"Oke, saya tunggu, Syahla!" ucap Kaisar yang langsung berbalik menuju ke ruangannya dengan senyum yang merekah lebar di bibirnya.
☘️☘️☘️
Sambil menunggu cerita selanjutnya, mampir yuk ke Novel bestie aku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ranny
terlambat loe
2024-03-29
3
Ita rahmawati
bner² plin plan nih si a gus 😂😂
2023-12-06
1
Sulaiman Efendy
LAKI2 TK TAU MALU, KMARIN BKNNYA LO UDH NUDUH SYAHLA BRZINAH DGN KAI..
2023-08-22
0