Percakapan antara Gus Faris dengan Ustadz Rizqi malam ini samasekali tidak membuahkan hasil apa-apa.
Ustadz Rizqi dengan santun dan bijaksana menjelaskan keputusannya untuk menikahkan Syahla dengan Kaisar.
Yang Pertama, tentunya untuk menghindari fitnah yang berkepanjangan.
Yang Kedua, demi menjaga nama baik dua keluarga di kalangan pesantren dan juga masyarakat sekitar.
Jika Syahla dan Faris kembali memperbaiki hubungan mereka berdua, tentunya keluarga Kyai Badrun juga akan mendapat malu karena keputusannya dinilai sangat plinplan.
"Jadi Gus Faris, sekali lagi saya mewakili seluruh keluarga saya benar-benar memohon maaf yang sebesar-besarnya karena sudah meninggalkan kesan yang buruk untuk Gus Faris dan keluarga!" tutur Ustadz Rizqi di akhir perbincangan mereka berdua.
"Tapi ustadz, saya benar-benar sudah jatuh cinta dengan Syahla dan ingin kembali menjalin hubungan dengannya!" tutur Gus Faris sendu.
"Tolong fikirkan kembali apa yang saya sampaikan tadi, Gus Faris! ini semua saya lakukan demi nama baik keluarga kita semua!" jelas Ustadz Rizqi dengan cukup tegas.
Jika ditanya bagaimana perasaan ustadz Rizqi saat mendengar putusnya pertunangan antara Syahla dengan Gus Faris? Tentunya jawabannya adalah" sangat kecewa".
Namun rasa kecewanya berangsur-angsur hilang selaras berjalannya waktu. Terlebih saat Pak Andika datang ke rumahnya dan kemudian meminang Syahla.
Dan kini kekecewaan itu justru dirasakan oleh Gus Faris dan juga keluarganya. Akhirnya dengan berat hati, Gus Faris pun undur diri dari rumah Ustadz Rizqi sambil menatap ke lantai atas.
Syahla yang sedari tadi sengaja mendengarkan pembicaraan mereka berdua dari balik tirai jendela kamarnya pun langsung bersembunyi saat Gus Faris mengalihkan pandangannya ke lantai atas.
"Kalau begitu, saya pamit dulu ya Ustadz. Tolong sampaikan salam saya untuk Syahla saya masih sangat menyayangi dan juga mencintainya!" ucap Faris yang sengaja menaikkan nada bicaranya agar Syahla mendengarnya.
"Insya Allah nanti akan saya sampaikan ya Gus Faris. Hati-hati di jalan!" pesan Ustadz Rizqi sambil mengantarkan Gus Faris sampai depa rumahnya.
Syahla yang mendengar jelas ucapan Faris barusan langsung memegang dadanya yang terasa begitu sesak. Tak lama kemudian, tangisnya pun pecah seketika mengingat segala masalah yang menimpa dirinya saat ini.
"Kalo Mas Faris memang menyayangi dan mencintai Syahla, kenapa Mas Faris langsung memutuskan pertunangan kita secara sepihak, Mas?" tanya Syahla sambil tertelungkup di atas bantal.
"Kenapa Mas Faris juga tega mengumumkan kandas nya hubungan kita didepan banyak orang? Ini semua membuat Syahla an keluarga sangat malu."
"Syahla juga cinta sama Mas Faris! Tapi Mas Faris sudah menorehkan banyak luka di hati Syahla!"
"Hati Syahla sakit, Mas. Bahkan sekarang justru terasa semakin sakit setelah mendengarkan pembicaraan Mas Faris tadi!"
"Apa seperti ini sikap orang yang saling menyayangi dan mencintai?"
"Kenapa Mas Faris tega? Kenapa Mas?"
Syahla terus saja terisak di dalam kamar hingga tanpa sengaja, Bu Aminah mendengarkan rintihan Putrinya.
Hati Bu Aminah pun terasa sangat teriris mendengarkan tangisan Syahla atas masalah yang kini sedang menimpanya.
Ia pun langsung menuruni anak tangga dan melaporkan kesedihan Syahla kepada suaminya.
"Tangisan Syahla membuat hatiku teriris, Mas! Aku takut, Syahla akan semakin menderita setelah menikah dengan Kaisar!" tutur Bu Aminah.
"Mas sangat mengenal Kaisar Afkara dengan baik, dek. Meskipun begitu, kita tetap harus pasrahkan semuanya kepada Allah."
"Ingat dek! Manusia memiliki banyak perencanaan, tapi Allah tetap yang akan memberikan jalan yang terbaik!" balas Ustadz Rizqi sambil mengusap punggung istrinya agar istrinya sedikit merasa tenang.
"Dek, lebih baik hibur Syahla dan kuatkan dia agar bisa menghadapi masalah ini dengan hati yang lapang!" pinta Ustadz Rizqi kepada istrinya.
Bu Aminah pun langsung menganggukkan kepalanya dan segera menaiki anak tangga menuju ke kamar Syahla.
Namun baruu saja masuk ke dalam kamar beberapa saat, bu Aminah sudah keluar kembali.
"Syahla udah tertidur dengan mata yang sembab, Mas!" ucap istrinya sambil menuruni anak tangga.
"Tidak masalah! Biarkan dia istirahat. Masih ada hari esok untuk berbicara dengannya.
☘️☘️☘️
Sedangkan di sisi lain, Kaisar kini tengah berkutat di depan Macbook untuk mengecek kembali perencanaan dan target operasional bidang medis yang ia buat.
Jika perencanaan yang ia buat disetujui dan terlaksana, tentunya Rumah Sakit milik ayahnya akan semakin maju dan tetap menjadi rumah sakit terbaik.
"Loh, anak ayah gak tidur?" tanya Pak Andika saat melihat putranya yang masih sangat sibuk di ruang kerja yang biasa ia gunakan.
"Belum, Yah! Kaisar harus launching perencanaan yang Kaisar buat sebelum nikah!" ucap Kaisar tanpa mengalihkan pandangannya dari macbook nya.
"Wow! Amazing! Tapi menurut ayah, lebih baik kamu istirahat untuk mempersiapkan berbagai persiapan pernikahan kalian berdua yang akn dihelat satu minggu lagi loh Kai!" timpal Pak Andika.
"Ini juga Kaisar sedang menyiapkan diri untuk menikah, ayah! Waktunya sangat singkat untuk membuktikan diri Kaisar bisa mebjadi suami yang baik untuk Syahla!"
"Kaisar mau memberi nafkah pertama istri Kaisar nanti dengan keberhasilan perencanaan program rumah sakit yang sedang Kaisar buat! Biar berkah, karena ini adalah hasil jerih payah Kaisar untuk yang pertama kalinya!" jelas Kaisar tanpa mengalihkan konsentrasinya sedikit pun.
"Masyaa Allaah, Kai! Alhamdulillah, ayah seneng banget dengernya. Semoga Allah meridhoi apa yang menjadi hajat dan keinginan kamu!" ucap Pak Andika yang langsung melantunkan doa tulusnya untuk Kaisar.
Kaisar pun cepat-cepat mengangkat tangannya tinggi-tinggi. "Aamiin yaa Allah! Kabulkanlah doa ayahandaku ini!" ucap Kaisar sambil menyapu kan kedua telapak tangannya di wajah.
"Ya udah. Kalau gitu ayah istirahat dulu ya Kai! Selamat berjuang!" ucap Pak Andika sambil menepuk bahu putranya.
"Selamat istirahat ayah!" balas Kaisar.
Waktu terus saja bergulir sampai menunjukkan pukul setengah satu dini hari. Pekerjaan Kaisar sudah selesai dan siap untuk Launching besok.
Ia pun segera berwudhu dan kemudian kembali menuju ke kamarnya. Namun saat ia hendak merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, ponselnya pun berdering.
Tampak panggilan dari Aldo masuk ke dalam ponselnya. Kaisar sengaja tidak mengangkat panggilan tersebut dan mengubah mode panggilannya menjadi mode getar.
Namun, ponselnya terus saja bergetar tanpa henti dan lagi-lagi panggilan dari Aldo. Karena belasan panggilan dari Aldo diabaikan oleh Kaisar, Aldo pun akhirnya mengirim pesan untuk Kaisar.
✉️ Aldo
Kaisar, tolong jawab panggilan dariku! Laura dalam bahaya!
✉️ Aldo
Laura terancam akan menjadi tawanan Reno jika kau tidak menerima tantangannya di lintasan.
✉️ Aldo
Tolong jawab aku, Kai! Aku berjanji, ini untuk yang terakhir kalinya.
Beberapa pesan masuk dari Aldo yang sengaja tidak dibuka oleh Kaisar namun masih terbaca di layar ponselnya membuat Kaisar menghela nafasnya panjang.
"Maaf Aldo! ini semua sudah tidak ada hubungannya denganku!" gumam Kaisar pelan dan langsung mematikan daya ponselnya.
❤️❤️❤️
Sambil menunggu kelanjutannya, mampir yuk ke Novel bestie aku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Wiwik Murniati
mantaaaaap 👍👍👍👍
2024-04-17
1
ardan
kereeeennnn sungguh jawabannya sesuai harapan para readers, krn kalo diikuti keinginan aldo utk menolong laura dan terlibat taruhan balap liar lagi, maka kusut alur ceritanya hehe 😁
2024-04-09
2
A Yes
Betul. takutnya tidak ada kata "usai" sekali memulai lagi yg ada kecebur lagi. emang Laura tanggung jawab loe?? kan ada orangtua nya🤣🤣🤣🤣🤣 sebodo teing ya Kai
2024-04-07
1