Tak lama kemudian terdengar suara salam dan pintu yang diketuk dari luar.
Syauqi pun langsung beranjak dari tempat duduknya untuk membukakan pintu dan juga menjawab salam.
Tampak Gus Faris berdiri di depan pintu rumah Syahla. Syauqi pun langsung mempersilakan mereka untuk masuk ke dalam.
Gus Faris kini duduk berhadapan dengan Syahla yang didampingi oleh kedua orang tuanya. Sedangkan Syauqi memilih untuk masuk ke dalam kamarnya.
"Gus Faris, kami sebagai orang tua meminta maaf atas apa yang dilakukan oleh Syahla dan membuat antum merasa kecewa sampai memutuskan hubungan pertunangan kalian berdua!" tutur Ustadz Rizqi.
"Saya sudah memaafkan kesalahan Syahla, Ustadz. Tapi jika diperbolehkan, apa saya boleh berbincang berdua dengan putri anda?" tanya Gus Faris meminta izin.
"Silakan Gus Faris!" Ustadz Rizqi memberikan waktu untuk mereka berdua saling bicara.
"Ayo bu, kita masuk ke dalam!" ajak Ustadz Rizqi kepada istrinya.
Setelah orang tua Syahla masuk ke dalam, Faris pun mengarahkan pandangannya kepada Syahla yang sedari tadi diam dan menundukkan kepalanya.
"Syahla, ini adalah pengalaman yang sangat menyakitkan bagiku. Dimana wanita yang sudah aku pinang dan persunting menjadi istri, ternyata tidak bisa menjaga dirinya dari seorang laki-laki lain!"
"Apa maksud Gus Faris mengatakan aku tidak bisa menjaga diri? Selama Kaisar tinggal di sini, aku sama sekali tidak pernah mengobrol dengannya seperti kita berdua saat ini!" tegas Syahla yang mulai mengangkat kepalanya dan memandang tajam ke arah Faris.
"Kamu tidak tahu siapa laki-laki bengal itu Syahla! Kaisar itu anak jalanan, dia pasti habis dikeroyok dengan teman-temannya dan kini justru telah kamu selamatkan!"
"Seharusnya kamu biarin aja Kaisar mati agar bumi tidak semakin rusak karena dipenuhi orang-orang urakan seperti Kaisar."
"Dia adalah anak yang suka bikin onar di jalanan dan banyak nyawa yang hampir melayang karena sikapnya yang ugal-ugalan di jalan!" terang Gus Faris.
"Aku pribadi tidak mengenal Kaisar sama sekali. Aku hanya membantu orang yang sedang membutuhkan pertolongan tanpa harus mengenal siapa dia, Gus!"
"Bukankah dalam agama diajarkan untuk menolong orang yang membutuhkan tanpa memandang siapa dia dan dari mana asalnya?" balas Syahla.
Gus Faris mengusap wajahnya kasar. "Kedatanganku ke sini sebenarnya bukan untuk berdebat Syahla. Aku ingin memberi tahukanmu bahwa yang kau lakukan itu salah."
"Harusnya kau menyadari kesalahanmu, meminta maaf kepadaku, dan memohon kepadaku agar aku memberikan kesempatan kedua untukmu, Syahla?"
"Bukan malah mengajakku berdebat seperti sekarang ini!"
Syahla menghela nafasnya panjang. Ia sama sekali tidak terfikir untuk memohon kepada Faris agar memberikan kesempatan kedua untuknya.
Entah kenapa kemarahan Faris kemarin membuat Syahla merasakan trauma yang mendalam.
"Maaf Gus, Aku tidak tahu apa yang diinginkan oleh Gus Faris sampai datang kemari. Aku hanya ingin mempertegas jika aku sama sekali tidak melakukan hal yang melanggar aturan dan ajaran agama!"
"Kenapa kau sangat keras kepala sekali Syahla? Aku hanya ingin kamu mengakui kesalahanmu yang telah merendahkan dirimu di depan lelaki bejat seperti Kaisar!"
"Dan aku akan memberikan kesempatan kedua untuk hubungan kita berdua. Dengan begini, orang tuamu tidak akan malu besok saat ayahku mengumumkan putusnya hubungan kita."
"Aku hanya memikirkan Ustadz Rizqi dan Bu Aminah. Apa kau sama sekali tidak memikirkan kedua orang tuamu Syahla?"
Penjelasan Gus Faris kali ini membuat Syahla sangat bimbang. Ia tidak mau mengakui hal yang menurutnya tidak salah di mata hukum dan agama.
Namun di sisi lain, reputasi kedua orang tuanya yang bekerja di pesantren milik ayah Gus Faris kini sedang dipertaruhkan.
"Baik, kali ini aku mengaku salah dan meminta maaf, Gus!" ucap Syahla yang terdengar sangat terpaksa.
"Kau terlambat untuk mengaku salah dan meminta maaf, Syahla. Aku tidak akan memberikan kesempatan kedua untuk hubungan kita!"
"Laki-laki yang baik memang seharusnya mendapatkan pasangan wanita yang baik juga, bukan wanita yang keras kepala sepertimu!"
"Terima kasih sudah menggoreskan luka yang paling dalam di hatiku. Aku benar-benar menyesal pernah jatuh cinta dengan wanita sepertimu, Syahla."
"Aku pamit, sampaikan salamku untuk kedua orang tuamu. Assalamu'alaikum!"
Gus Faris langsung berdiri dan beranjak keluar dari rumah Syahla. Kini Syahla pun menangis sejati-jadinya karena telah dipermainkan oleh mantan tunangannya sendiri.
Bu Aminah pun langsung keluar dari kamarnya dan memeluk Putrinya.
"Jangan sedih, nak! Ibu paham bagaimana posisimu saat ini. Ibu dan ayah sudah mendengar semuanya."
"Kami juga sudah siap jika harus menanggung malu saat pengumuman dari Pak Kyai besok!" tutur bu Aminah membuat Syahla merasa sangat lega.
Tak lama kemudian, Ustadz Rizqi pun bergabung untuk menghibur anak perempuannya.
"Ayah juga akan menjelaskan kepada Pak Kyai masalah ini secara detail seperti apa yang dikatakan oleh Syauqi tadi. Jangan risau, Syahla!" tukas Ustadz Rizqi.
"Maafkan Syahla yang sudah membuat malu kalian berdua Ayah, Ibu!"
"Tidak masalah sayang! Sekarang kau masuklah ke kamar dan gantilah pakaianmu. Setelah itu kita makan malam bersama!" ajak Bu Aminah.
Syahla pun mengangguk dan langsung menuju ke kamarnya. Ia pun membersihkan badannya dengan kilat dan mengganti pakaiannya.
Selepas itu ia kembali bergabung dengan keluarganya yang sudah menunggu di meja makan.
Syahla merasa sangat bersyukur saat ayah, Ibu, dan juga adik laki-lakinya kini berada di pihaknya dan tidak menghakiminya.
☘️☘️☘️
Keesokan harinya, Syahla berangkat lebih awal dari biasanya. Sebagai kepala perawat, ia harus menyambut kedatangan wakil pemilik Rumah Sakit yang baru.
"Ayah, Ibu, Syahla berangkat duluan yaa!" pamit Syahla sambil menyalami tangan orang tuanya bergantian.
"Loh, gak nunggu sarapannya matang sayang?" tanya Bu Aminah yang masih belum selesai memasak.
"Nanti sarapan di kantin rumah sakit aja bu. Assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikum salam!" jawab Ustadz Rizqi dan istrinya serempak.
Syahla langsung keluar dari rumah dan berangkat menuju ke rumah sakit. Karena waktu masih menunjukkan jam 6 pagi, jalanan masih sangat lengang dan membuat Syahla tiba lebih cepat dari biasanya.
Namun tanpa ia sadari, ada sepasang mata yang memperhatikannya mulai dari ia memasuki gerbang rumah sakit, sampai di tempat parkiran.
"Dia itu kepala perawat di rumah sakit yang diangkat di usia muda, Kai. Namanya Syahla Adiba. Perawat dengan sejuta prestasi!" terang Pak Andika saat mendapati putranya terus memandangi Syahla.
Kaisar pun langsung menyunggingkan senyumannya mendengar keterangan dari Papanya.
"Dia juga wanita yang sudah merawat Kaisar selama satu minggu dan membuat Kaisar bertekad untuk berubah menjadi lebih baik, Pa!" timpal Kaisar.
"Alhamdulillah, Papa sangat senang mendengarnya. Kau hutang penjelasan pada papa apa yang sudah terjadi saat satu minggu meninggalkan rumah tanpa kabar."
"Aku akan menceritakan semuanya, asal papa berjanji untuk membantuku kali ini!"
"Of course, Kaisar!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Maya Sari
Gus gadungan itumah ngerti ilmu agama kok ucapan n kelakuannya gk mencerminkan org yg paham agama si seakan akan dia org yg paling benar n suci halloooo hidup mati seorang yg pantas menentukan itu Allah bukan kau . merasa hebat ya karena terlahir dari pasangan kyai trs org lain hrs tunduk n hormat pd mu kau msh manusia bukan tuhan
2024-06-14
2
RossyNara
ko ada ya Gus kaya gitu suka nilai orang lain buruk padahal dirinya sendiri belum tentu lebih baik dari orang lain
2024-06-14
1
Cherry🍒
setan mulut nya doa yang kencang bilang mohon malah gitu sama syahla
2024-05-23
1