Keberadaan Kaisar di Mansion memperlihatkan perubahan yang sangat besar. Ia mulai bisa menerima Bu Ina sebagai ibu tirinya.
Jika biasanya Kaisar tampak sangat acuh, kini ia mulai bisa membaur dengan mulai ikut makan bersama dengan papa, mama tiri, dan juga adik tirinya. Kaisar juga tidak lagi berkata kasar dan ketus saat menimpali pertanyaan dari Papanya.
"Kaisar!" panggil papanya. "Ada yang ingin papa bicarakan denganmu!"
"Apa kita bisa berbincang di ruang kerja papa setelah makan?"
Kaisar langsung menjawab pertanyaan papanya dengan anggukan kepalanya. "Bisa Pa!"
"Okey, kalau begitu papa tunggu!" Papa Kaisar langsung meninggalkan meja makan terlebih dahulu dan menuju ke ruang kerjanya.
Sedangkan Kaisar kini masih harus menyelesaikan makan malamnya dan kemudian menyusul papanya ke ruang kerja.
"Mama, aku lihat Mas Kaisar berubah banget ya. Sekarang jadi lebih lembut dan sopan. Bahkan Mirza lihat beberapa kali mas Kaisar mulai sholat loh di kamarnya!" tutur Mirza yang saat ini masih duduk di kelas XI SMA.
"Alhamdulillah, mama juga bersyukur karena akhirnya Kaisar menerima kita berdua! Padahal dulunya hubungan Mama dengan mama kandungnya sempat tidak baik karena ada sedikit kesalah pahaman.."
"Tapi Mirza penasaran banget loh apa yang bikin Mas Kaisar berubah secepat itu. Padahal sebelumnya dia kan gak pulang sama sekali ke rumah sekitar satu minggu."
Bu Ina hanya mengedikkan bahunya, "Mama juga tidak tahu pasti apa yang menyebabkannya berubah. Yang jelas mama sangat bersyukur karena Kaisar sudah jauh lebih baik sekarang!"
"Ya udah, Mirza belajar dulu gih! Bentar lagi kan mau ada tes kenaikan kelas!" titah Bu Ina.
Mirza pun langsung menurut dan bergegas menuju ke kamarnya.
Sedangkan di ruang kerja papanya Kaisar, tampak mereka berdua duduk di sofa dan mengobrol dengan santai.
"Alhamdulillah, Papa sangat bersyukur melihat perubahan kamu yang sangat baik tiga hari ini, Kaisar. Apalagi saat mengetahui kamu sudah bisa menerima Bu Ina dan juga Mirza sebagai mama dan juga adikmu!" tukas Pak Andika dengan penuh rasa bangga.
"Tapi ada sedikit yang membuat papa penasaran, apa yang sudah terjadi denganmu saat kamu tidak pulang ke Mansion selama seminggu, Kaisar?"
Pertanyaan Pak Andika membuat Kaisar menghela nafasnya panjang. "Maaf papa, Kaisar belum bisa cerita banyak dengan papa! Yang jelas ada seseorang yang membuat Kaisar semangat untuk berubah menjadi baik!" balas Kaisar.
"Apa dia seorang wanita?" tanya Pak Andika yang langsung diangguki oleh Kaisar.
"Alhamdulillah, Papa yakin dia adalah wanita yang sangat baik dan sholihah karena bisa membuatmu memiliki tekad yang luar biasa untuk berubah menjadi orang yang baik!"
"Apa Kaisar mau papa pinangkan wanita itu untuk kamu?" tawar Pak Andika membuat Kaisar langsung menggelengkan kepalanya.
"Gak perlu, pa!"
"Loh, kenapa?"
"Kaisar belum bekerja dan belum bisa menjadi imam yang baik untuknya. Lagi pula wanita itu juga sudah bertunangan dengan seorang laki-laki!" jelas Kaisar.
"Yaaah, meskipun pertunangan mereka harus kandas karena Kaisar!" lanjut Kaisar membuat Pak Andika terhenyak.
"Ooooh, sayang sekali yaaa!" tukas Pak Andika sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Untuk masalah pekerjaan, jangan risau Kaisar! Bukankah papa sudah memintamu untuk membantu papa mengelola dan mengembangkan rumah sakit. Kira-kira, kapan kamu siap untuk bergabung dengan papa?" tawar Pak Andika.
"Apa papa tidak takut jika Kaisar tidak bisa mengelola rumah sakit dengan baik nantinya?"
"Papa percaya jika kamu bisa membantu papa dengan baik, Kaisar! Katakan saja kapan kamu siap untuk terjun!"
Kaisar terdiam sejenak menimang-nimang tawaran papanya. Jika ia bergabung dengan papanya dalam mengelola rumah sakit, sudah pasti ia akan bisa bertemu dengan Syahla setiap hari.
Apalagi sudah tiga hari berlalu, bayangan Syahla sama sekali tidak pernah hilang dari pelupuk matanya.
"Besok, Kaisar akan siap bergabung!" balas Kaisar dengan mantap membuat papanya semakin merasa gembira.
Dipeluknya dengan erat putra kesayangannya Itu sambil menepuk punggungnya pelan. "Terima kasih sudah bersedia untuk bergabung dengan papa!"
“Besok, Papa akan mengenalkanmu sebagai wakil pemimpin di Rumah Sakit Ibnu Sina."
“Sekali lagi papa berterima kasih atas perubahan baikmu, Kaisar. Papa benar-benar bangga denganmu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Pratomo Adi
demogs kaisar jd lbh baik fsn berjofoh dgn syakila. jjr sku agak nggak suka sm gus tunsngan syakila kok egois gitu ya
2024-03-07
7
freyasyfaa
semua orang itu bisa berubah jadi percayalah Alloh Maha membalikan hati manusia,, contoh nya kaisar tu liat
2023-11-04
0
Rita
masih harus memantaskan diri sendiri dulu
2023-05-04
1