"Cieee yang baru dideketin sama Pak Kaisar!" goda Mba Fina yang langsung duduk di kursi samping Syahla.
"Kayaknya Pak Kaisar duluan nih yang naksir sama kamu! Lumayan loh La, buat gantiin Gus Faris!" celetuk Mba Fina membuat Syahla terkekeh pelan.
"Diiih, apaan sih mba Fina! Pak Kaisar cuma mau minta laporan atar perencanaan yang ia paparkan tadi pagi. Kebetulan kan aku yang langsung terjun di bidang pelayanan masyarakat!" jelas Syahla membuat alasan.
"Oh yaaa? Aku juga terjun langsung loh di bidang pelayanan. Kok Pak Kaisar gak minta laporannya sama aku?" tanya Mb Fina.
"Yaa kan bertahap mba, masa iya langsung dimintai semuanya secara serentak!" balas Syahla sambil menikmati makan siangnya.
"Bener juga sih kata kamu! Mungkin nanti akan dipanggil satu per satu ya?" timpal Mba Fina yang percaya begitu saja dengan alasan Syahla.
Selepas makan siang, Syahla langsung menuju ke ruangan Kaisar. Ia mengetuk pintu ruangan Kaisar dan langsung dipersilakan masuk ke dalam dengan si empunya ruangan.
"Ada yang bisa saya bantu, Pak Kaisar?" tanya Syahla saat sudah berada di dalam ruangan.
"Emm, Saya hanya ingin membicarakan mengenai masalah pernikahan kita Syahla!" jawab Kaisar membuat Syahla berdebar-debar tidak menentu.
Jujur, ia belum siap untuk membicarakan hal ini dengan Kaisar. Padahal waktunya sudah tinggal sebentar lagi.
"Hari ini undangannya akan segera disebarkan, Syahla. Seharusnya di rumahmu juga mulai sibuk bukan?" tanya Kaisar dan Syahla hanya menganggukkan kepalanya.
"Aku sudah membuatkan jadwal cuti untukmu, mulai besok kamu sudah bisa cuti bekerja dan mempersiapkan diri untuk hari H!" tutur Kaisar membuat dadanya semakin berdebar-debar.
Entah kenapa rasanya sangat berbeda dengan pertama kali ia menemukan Kaisar tergeletak di pinggir jalan.
"Apa itu tidak terlalu cepat, pak? Lagi pula saat ini saya sedang menjalankan program baru dari Pak Kaisar."
"Saya akan mengajukan cuti satu hari sebelum hari H saja pak!" tukas Syahla tanpa berani mengangkat kepalanya memandang ke arah Kaisar.
"Ooooh, baiklah. Kamu pasti ingin memperlambat masa cuti selepas pernikahan kita ya?" tanya Kaisar menimpali ucapan Syahla.
Blush!
Wajah Syahla langsung merah merona dibuatnya. Namun cepat-cepat Syahla mengalihkan pembicaraan mereka yang hampir membuatnya mati gaya.
"Bukan begitu Pak, saya hanya akan mengambil masa cuti selama tiga hari saja. Program baru ini tidak bisa berjalan dengan baik jika saya terlalu lama mengambil masa cuti!" jelas Syahla.
"Woow! Kerja keras yang baik, Syahla. Dan saya sangat menyukai itu!" timpal Pak Kaisar.
"Dan tentunya, saya lebih menyukai kamu!"
Deg!
Ucapan Pak Kaisar kali ini membuat Syahla sudah tidak berani berlama-lama di dalam ruangan Pak Kaisar apalagi hanya berdua.
Bisa-bisa Pak Kaisar terus membuat pipinya semakin memerah seperti eiting rebus.
"Emm, Saya masih harus bekerja pak. Jika tidak ada hal lain yang ingin disampaikan, saya kembali ke ruangan ya Pak!" pinta Syahla undur diri.
"Tunggu Syahla!" cegah Kaisar. "Apa saya bisa minta nomor ponsel kamu?" tanya Kaisar sambil menyodorkan ponselnya ke arah Syahla,
Syahla pun mengangguk dan meraih ponsel milik Kaisar. Kemudian ia mengetikkan nomor ponselnya di ponsel milik Kaisar.
0838 - 1234 - 1234
Kemudian Syahla mengembalikan ponsel Kaisar dan langsung keluar dari ruangannya.
"Nomor yang cantik, seperti yang punya!" gumam Kaisar yang langsung menyimpan nomor Syahla dengan nama "Bidadariku" dengan senyum yang merekah lebar dari bibirnya.
☘️☘️☘️
Tiga hari berlalu,
Meski sudah mendapatkan nomor ponsel Syahla, Kaisar hanya sesekali mengirimnya pesan karena ia tidak ingin mengganggu kesibukan Syahla.
Saat undangan pernikahan mereka tersebar di rumah sakit, semuanya langsung gempar sampai Kaisar akhirnya mengumumkan kepada para pegawainya dalang rapat terbuka jika ia adalah lelaki yang sudah diselamatkan oleh Syahla saat hampir meregang nyawa.
Penjelasan dari Kaisar tentunya membuat nama Syahla langsung populer sebagai bidadari penolong Kaisar. Bahkan hampir semua dari mereka menilai jika Syahla lebih baik bersanding dengan Kaisar dari pada dengan mantan yang sebelumnya.
Sedangkan di sisi lain, Gus Faris masih terus saja menghasut Syahla agar menggagalkan pernikahannya yang akan dihelat beberapa hari lagi.
Sayangnya, pernikahan Kaisar kali ini terdengar oleh teman-teman genk balap liar yang masih mengharapkan Kaisar bergabung dengan mereka untuk yang terakhir kalinya.
Malam ini, Kaisar yang tengah sibuk mempersiapkan hantaran pernikahannya harus diganggu oleh dering ponselnya.
Tampak nomor tidak dikenal tengah menghubunginya dan Kaisar langsung menjawab panggilan tersebut.
"Kaisar! Ini aku Aldo!" ucap Aldo di ujung panggilan.
Terdengar Kaisar menghela nafasnya panjang dan membuat Aldo cepat-cepat menyampaikan pesannya kali ini.
"Jangan tutup dulu, Kaisar! Kami sudah mengetahui dimana Syahla, calon istrimu itu tinggal!" ucap Aldo membuat Kaisar langsung membeliakkan
"Jangan libatkan dia dalam kegilaan kalian!" pekik Kaisar dengan gusar.
"Aku tidak ingin melibatkan Syahla Adiba, Kaisar! Asalkan kamu datang malam ini ke tempat biasa!" ucap Aldo yang langsung mematikan panggilannya secara sepihak.
"Argh! Sial! Aku tidak bisa diam saja kali ini!" gerutu Kaisar.
Ia pun langsung menyambar jaketnya dan mengambil kunci motornya. Kemudian ia bergegas keluar dari kamarnya dan memenuhi panggilan Aldo malam ini.
Namun saat ia baru keluar dari kamarnya, tanpa sengaja berpapasan dengan Mirza dan adik tirinya itu langsung menanyakan Kaisar hendak pergi kemana.
"Mau kemana, Mas?" tanya Mirza.
"Ada hal penting yang harus Mas selesaikan. Tolong pamit kan sama papa mama ya!" jawab Kaisar sambil menuruni anak tangga.
"Hati-hati ya Mas!" teriak Mirza yang diam-diam mengkhawatirkan abang tirinya itu.
Mirza pun langsung menuju ke kamar papa mamanya dan mengetuk pintunya.
"Ada apa Mirza?" tanya Mama,
"Mas Kaisar tadi suruh Mirza pamitin ke mama. Dia pergi buru-buru banget barusan!" jawab Mirza.
"Kemana?" tanya Pak Andika yang ikut keluar dari kamarnya.
"Mirza juga gak tahu pa!" jawabnya sambil mengedikkan bahunya.
"Mirza cuma takut kalo Mas Kaisar balik gabung sama temen balap motornya. Soalnya sebelum pergi tadi, Mas Kaisar sempat ngumpat di kamarnya!" lanjut Mirza
"Gak papa, kita doakan aja tidak terjadi apa-apa dengan Kaisar!" tutur Pak Andika.
"Papa akan tunggu dia pulang malam ini.!"
☘️☘️☘️
Jangan lupa mampir ke novel bestie aku juga yaa!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Heran aku sebenarnya mereka itu berdendam dgn Kaisar karena apa? gak mungkin kan cuman karena kalah taruhan??
2024-05-21
1
Wiwik Murniati
jangan pergi kai kamu di jebak
2024-04-17
1
A Yes
hahahahahahaha 🤣🤣🤣🤣🤣 nomor cantik euy💃💃💃💃💃
2024-04-07
1