Mulai

Bukan Salahku, Indahnya Reuni Bagian 19

Oleh Sept

Sebelum Rio datang tiba-tiba dalam hidup Tari, sebenarnya rumah tangga perempuan itu sudah tidak baik-baik saja.

Rio datang seperti pahlawan bertopeng, mulai mengisi hati Tari yang mulai goyah. Setelah telpon malam itu, hubungan keduanya semakin intens.

Tari lebih terbuka, dan belajar menutup telinganya saat Dewa kembali marah-marah di telepon. Apalagi saat Tari bilang akan tetap kerja.

Dewa ingin pulang dan bicara tegas pada istrinya itu, sayang sekali. Pekerjaan di sana tidak bisa ditinggal.

"Sialll. Mulai berani dia!" rutuk Dewa sambil menendang benda di sebelah kakinya.

"Sayang ... kartunya sudah limit, aku gak bisa belanja lagi," ucap wanita dengan manja. Ia mengelayut di lengan Dewa. Padahal laki-laki itu sedang gusar.

"Belanja apa saja kamu ini?" omel Dewa.

Marah pada Tari tapi tak kesampaian, ia malah marah pada kekasihnya.

"Buat ke salon, skincare, tas saja kurang sayang!"

Dewa mencebik, wanita ini terlalu boros. Beda sekali dengan istrinya. Diberikan berapa saja pasti cukup dan tidak pernah protes.

"Ada koleksi tas terbaru, mumpung di sini. Aku mau beli, boleh ya?"

Hidung Dewa mengembang, rasanya ingin marah tapi dia tahan.

Ia kemudian memberikan sebuah kartu lagi dari dalam dompetnya.

"Makasih sayang!"

Wanita itu langsung menghadiahi wajah Dewa dengan banyak stempel.

Begitulah Dewa, uangnya habis hanya untuk memelihara wanita yang panuan. Sering gatal dan pengen digaruk.

Mulanya hanya main-main, lama-lama Dewa jadi kebiasaan.

***

Di tempat lain.

Tari sedang menyiapkan ruangan Rio. Meletakkan berkas di tempatnya, serta habis membuatkan kopi.

KLEK

Rio masuk sambil membawa tas, buru-buru Tari mendekat dan mengambil alih tas tersebut.

"Aku saja!" kata Rio mencegah.

Tari mengangguk paham, kalau di kantor, mereka akan bersikap sangat formal.

"Kalau begitu, saya permisi, Pak. Jika ada yang Bapak butuhkan, silahkan panggil saya."

Rio menatap Tari sejenak, kemudian mencegah Tari keluar dari ruangannya.

"Nanti malam bisakah kamu ikut denganku? Anggap saja lembur."

Tari langsung mengerutkan keningnya.

"Ke mana, Pak?"

"Duduklah!" titah Rio.

Tari kemudian duduk, ia rasa akan menghadiri jamuan lagi.

***

Saat pulang ke rumah ibunya, jelas sang ibu senang. Sepertinya ada konspirasi antara sang ibu dan Rio.

Sebab Tari pergi tanpa kendala apapun, bahkan Ibel sangat pintar. Tidak merajuk atau apa. Mungkin karena banyak mainan baru.

Siap-siap gaji Tari dipotong habis, karena Rio memberikannya banyak hadiah.

Ketika di dalam mobil, Tari mulai memberanikan diri bertanya.

"Kali ini mau ketemu klien di mana, Pak? Maaf kalau saya tanya-tanya."

"Kamu masih ingat Tante Diana?"

Tari langsung mengangguk.

"Aku ingin menjenguknya."

"Beliau sakit?"

"Ya, sudah stroke setahun ini."

"Ya ampun."

Tari ingat, wanita itu yang mengasuh Rio. Seorang asisten rumah tangga di rumah lama Rio. Wanita yang pernah menangis setiap kali Rio pergi dari rumah. Dan wanita yang sering menangis karena luka-luka di tubuh Rio dulu.

"Beliau sekarang tinggal di mana?"

"Di sebuah panti."

Tari langsung merasa tidak enak.

"Apa tidak ada keluarga?"

Rio menggeleng.

"Itu, pantinya. Dia pasti seneng melihatmu."

Mobil mereka kemudian masuk halaman sebuah panti.

Tari mulanya ragu, tapi kemudian turun dan berjalan di belakang Rio.

Malam-malam ke panti, rasanya bagaimana gitu. Pasti semuanya sedang istirahat.

"Kenapa gak pagi saja?" bisik Tari pelan.

"Tidak apa-apa."

Rio jalan duluan, kemudian mengetuk salah satu pintu. Dan sesaat kemudian, seorang pengurus muncul.

Ia hafal dengan wajah Rio, karena salah satu donatur tetap.

"Selamat malam Pak Rio, tumben berkunjung malam hari? Mari ... mari ... nenek pasti senang pak Rio datang."

Rio hanya mengangguk, lalu menyusuri lorong panjang bersama Tari dan pengurus panti menuju kamar Tante Diana, dipanggil nenek karena rambutnya sudah memutih.

Tok tok tok

"Nek ... nenek!"

Wanita tua di atas kursi roda menatap siapa yang datang. Wajah Tari tidak berubah, meskipun tambah cubby.

Dari cara Tante Diana menatap, jelas Tante mengenal Tari.

"Ta ... Tari ..."

Tari mengangguk lalu mendekat.

Tante Diana stroke ringan. Masih bisa bicara normal.

"Sudah Tante duga, kalian pasti jodoh," ucap Tante Diana dengan terbata.

Tari menatapnya Rio, bingung juga menjelaskan.

"Tapi dia gendutan, aku sudah suruh dia diet!" canda Rio di depan wanita itu.

Baru kali ini Rio bercanda dengan lepas, pria itu seperti punya kepribadian yang lain.

Tante Diana yang tadinya kelihatan murung, seketika terkekeh sampai batuk.

"Minum dulu, Tante."

Setelah minum, Tante Diana terus saja menatap Tari, sampai Tari salah tingkah.

"Tante kok lihatnya gitu."

"Tante tidak mengira, bisa bertemu lagi. Wanita yang selalu dibicarakan Rio."

Rio langsung melotot, tapi Tari malah tersenyum manis.

"Benarkah? Memangnya dia cerita apa Tante?"

Dua wanita beda generasi itu pun mulai mengobrol. Sampai akhirnya, Tante Diana harus istirahat karena hari semakin malam.

Karena malam semakin larut, mereka pun pulang. Bergegas masuk mobil, takut Ibel juga mencari.

"Terima kasih, sudah membuatnya senang."

"Sama-sama, aku juga senang kok. Ini bukan lembur ya. Tidak usah bayar-bayar," kata Tari lalu mengencangkan sabuk pengaman.

"Tidak ada makan siang gratis, Tari. Nanti sampai rumah aku transfer."

"Gak usah!"

Rio menoleh, menatap lawan bicaranya. Sedangkan Tari, ditatap seperti itu ia langsung membuang muka. Takut salting.

"Tari ..."

"Ya."

Tari menoleh.

Keduanya saling menatap, dan saat Tari menundukkan wajahnya perlahan, tiba-tiba Rio mulai menyentuh dagu wanita tersebut, lalu mengunci pintu mobil.

Terpopuler

Comments

komalia komalia

komalia komalia

waduuh

2024-02-13

0

kakaika

kakaika

wkwkwkwkwk

2023-09-08

0

Henny Haerani

Henny Haerani

klw perempuan gatal itu karena panuan dan korengan ya makanya minta digaruk

2023-08-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!