Bukan Salahku, Indahnya Reuni Bagian 5
Oleh Sept
Dewa keluar dari ruangan dengan wajah sumringah. Bulan depan dia akan dipindahkan ke kantor pusat. Katanya karena kinerja Dewa yang sangat bagus selama ini. Seperti bintang jatuh, karirnya melesat dengan pesat.
Tidak peduli untuk sementara dia akan menetap di Singapura. Yang penting karirnya semakin bersinar.
***
Kabar baik itu pertama kali Dewa sampaikan pada sang ibu, bukannya pada sang istri yang menemani Dewa selama ini.
Sang ibu jelas sangat senang, karena anaknya semakin sukses.
"Jadi kamu akan bawa anak istrimu?"
"Tidak, Bu."
"Baguslah," timpal sang ibu yang malah kelihatan senang. Mungkin karena tidak bisa jauh dari Ibel.
"Lalu bagaimana tanggapan Tari?"
Aku belum cerita."
"Oh."
"Tapi ibu jangan khawatir, Tari bukan wanita manja yang suka ngikutin aku," kata Dewa dengan yakin.
"Ibu sih terserah kamu saja."
"Doain Dewa, Bu."
"Pasti!"
Dewa kemudian memberikan amplop tebal untuk ibunya, kemudian pamit pulang.
Pria itu memang kelihatan sangat berbakti pada sang ibu. Bisa dibilang, Dewa paling loyal pada wanita. Apalagi wanita di luar sana. Janda-janda cantik yang mengemaskan.
Sambil mengemudi mobil menuju rumahnya, Dewa menelpon seseorang. Dan menceritakan pada orang tersebut kalau dia akan ke Singapura.
"Lama tidak?" tanya wanita di telpon dengan nada manja, seperti minta digaruk.
"Lumayan, kita bisa sewa apartemen di sana."
"Beneran beb? Ya ampun ... makasih ya tayang. Muacchh!"
Dewa tersenyum geli.
"Ya sudah, aku tutup telponnya. Ini mau sampai rumah."
"Iya, sayang akuh."
Tut tut Tut
Dewa melirik ponselnya sebentar, kemudian fokus pada jalan di depannya.
***
"Papa ..."
Ibel sudah cantik, manis dan wangi. Anak itu selalu lengket kalau papanya pulang. Sementara itu, Tari kelihatan murung. Mungkin memikirkan kata-kata Mia, sahabatnya itu.
"Kamu kenapa? Bengong sejak tadi?" tanya Dewa.
"Gak apa-apa," kata Tari kemudian masuk ke belakang.
"Ada apa dengannya? Wajahnya kusut seperti cucian belum disetrika," gumam Dewa kemudian bermain bersama Ibel.
Ibel kemudian meminta HP, seperti biasa dia minta lihat video kartun atau nyanyian anak-anak. Kebetulan ipad Ibel sedang mati karena lowbat. Akhirnya, Dewa pun meminjamkan ponselnya.
Saat Tari kembali, Dewa hendak mandi.
"Ini ... jagain Ibel dulu. Aku mau mandi."
"Hemm."
Begitu suaminya masuk kamar, Tari melihat situasi. Yakin sang suami sedang mandi, buru-buru dia menukar ponsel miliknya dengan milik Dewa, sang suami.
"Ganti ini dulu sayang. Mama pinjem."
Ibel yang tidak tahu apa-apa, ia pun menurut begitu saja. Dan Tari pun mulai berakhir, mumpung HP sang suami masih terbuka.
Ia kemudian mencari panggilan terakhir di WA. Ada panggilan dari ibu mertua, adik ipar dan satu lagi nomor dengan nama yang mencurigakan. Dan durasi telponnya pun lebih dari 10 menit. Kalau rekan bisnis pastikan ngobrol langsung, bicara seperlunya saja.
Tari yang penasaran, mulai mengecek riwayat panggilan lebih lama. Dan nomor itu kembali muncul. Seperti rutin bicara pada suaminya. Atau Dewa lupa belum menghapus semua riwayat panggilan.
Penasaran, Tari langsung menelpon nomor itu dengan ponselnya. Sedangkan Ibel, ia berikan mainan lain.
"Hallo, siapa ini?"
Terdengar suara manja seperti penyanyi.
"Hallo ... jangan iseng ya."
Tari langsung menutup telponnya. Di ponsel Dewa, nama yang tertera tadi adalah Haris, tapi mengapa suaranya sangat lembut dan lembek?
Takut suaminya sudah selesai mandi, dan takut ketahuan. Buru-buru Tari meletakkan ponsel milik Dewa.
***
Malam harinya, Dewa akan tidur. Namun, saat keduanya berbaring, Dewa mengatakan sesuatu yang membuat Tari terkejut sekaligus tertegun.
"Kenapa mendadak?"
"Kamu kok kelihatan gak senang? Suami sukses harusnya kamu juga seneng!" celetuk Dewa.
"Bukan begitu, Mas. Terus bagaimana dengan kami?"
"Kamu tetap di sini, toh aku kerja!" kata Dewa yang mulai dingin dan tidak ada manis-manisnya.
Melihat situasi yang tidak kondusif, dan kalau diteruskan akan menjadi perdebatan, Tari pun mengalah. Biarlah, ia ikuti permainan Dewa.
***
Di tempat lain.
"Pak Rio, kenapa dia dipindahkan? Sepertinya masih banyak orang yang lebih pantas," kata sekretaris Rio.
"Lakukan saja sesuai perintah."
Rio berdiri menatap pemandangan malam dari gedung tinggi miliknya. Pria itu melipat tangan, tatapan lurus dan tajam ke depan.
Rio memejamkan mata dalam-dalam, kemudian bayangan anak kecil gendut duduk di depan sebuah toko muncul di pelupuk matanya.
"Di luar gerimis ... ayo masuk," kata anak kecil dengan poni miring dan senyum manis.
Rio kecil menggeleng. Gadis kecil itu kemudian mendekati Rio, lalu menyentuh wajah Rio yang memar. Seketika Rio menepis tangan tersebut.
Gadis kecil itu tambah melotot, melihat lengan Rio yang biru-biru.
"Ibu .... Ibu!"
Dia lari untuk memanggil ibunya. Ibu-ibu keluar dari ruko, kemudian terkejut. Sepertinya Rio kecil habis disiksa. Entah oleh siapa.
Gadis kecil itu pun mulai berteman dengan Rio, sampai dewasa, sampai sekarang. Sampai Rio kecil menjadi orang sukses dan gadis kecil itu yang sekarang kelihatan menyedihkan.
Rio yang larut dalam kenangan masa lalu, seketika tersadar. Kemudian menggenggam ponselnya, di mana ada foto gadis cantik dengan senyum paling manis.
"Dia tidak pantas untukmu ... aku mungkin sedikit terlambat."
Rio kemudian berbalik, memakai jas lalu keluar dari ruangan.
Bergelimang harta, nyatanya membuat Rio kesepian. Dia merindukan kehangatan keluarga yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya.
Sepanjang perjalanan menuju kediaman yang mewah, tatapan Rio kelihatan kosong. Sampai akhirnya sopir mengatakan bahwa mereka sudah tiba.
Tidur sendiri, makan sendiri, apapun sendiri. Membuat Rio jenuh.
***
Beberapa hari setelah keberangkatan Dewa ke Singapura. Rio pun mulai beraksi. Hal apa yang pertama Rio lakukan untuk mendapatkan tujuannya? Memisahkan Dewa dan Tari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Bunda Aish
kalau kayak gini sepertinya gpp selengki dibalas selengki, mana lebih untung kayak nya buat Tari /Applaud//Facepalm/
2024-05-13
0
kakaika
garuk pake besi 🤣
2024-02-20
0
yuliyuli
bos barunya kyaknya rio nich akal2an rio nich ndeketin tari dewa d lambungkn seakan bersinar karirnya kyak reyhan n ana
2023-08-10
1