Bukan Salahku, Indahnya Reuni Bagian 7
Oleh Sept
Mungkin Tari salah, sudah tahu suaminya tidak di rumah ia malah jalan dengan pria lain. Meskipun teman sejak kecil dulu, dan meskipun teman yang sudah lama.
Mertua manapun pasti akan salah paham dan berpikir jelek tentang menantu yang kepergok bersama laki-laki lain selama suaminya tidak di rumah.
"Dari mana kalian?" tanya sang mertua tanpa basa-basi.
Wanita paruh baya itu menatap Tari dengan tatapan tidak suka. Dan mungkin karena pria yang datang speknya lebih daripada putranya. Ditambah Tari yang kelihatan lain, beda dengan hari biasa.
Tari selama ini jarang dandan, paling kalau ada acara resmi, lah sekarang malah dandan cantik padahal suaminya tidak di rumah. lalu uang siapa yang dihamburkan? Pikirkan sang mertua mulai jelek terus pada Tari.
"Kami cuma kebetulan ketemu, Bu. Tadi Ibel minta diajak ke mall."
Seketika wajah sang mertua tidak percaya. Sementara Rio, ia tersenyum kecut. Rupanya hubungannya dengan Tari harus ditutup rapat-rapat.
"Saya permisi, Bu," kata Rio yang tidak mau merusak rencananya. Dia harus lebih sabar, agar Tari datang sendiri padanya.
Sedikit menahan diri, tapi dia akan mendapatkan semuanya.
Setelah pamit, laki-laki itu menatap Tari, mengangguk sedikit lalu berbalik.
Tidak lama kemudian, setelah Tari membawa Ibel masuk, mertua Tari langsung mengomel.
"Bisa-bisanya kamu ketemu pria lain selama suamimu tidak di rumah?" omel sang mertua.
"Ibu jangan salah paham."
"Jangan salah paham? Kalau Ibu gak ada, mungkin kamu sudah membawa masuk laki-laki itu ke dalam rumah ini!" cibir sang mertua.
Tari menatap tidak percaya.
"Lihat! Apa yang kau kenakan! Seperti perempuan gatalll!"
Jleb
Hati Tari langsung nyes, seperti sentil pakai palu.
"Bu, Ibu salah paham."
"Halah! Jangan banyak alasan, kamu kelihatan lugu, polos di mata kami. Ternyata ... rupanya kamu seperti ini ya?"
Tari tidak bisa membela diri, sebagus apapun dia, pasti kelihatan jelek pada orang yang tidak menyukainya.
"Bu ... kenapa sih? Ibu sepertinya gak suka sama aku?"
"Kamu mengalihkan perhatian? Ya ampun. Sudah kepergok selingkuh, masih cari pembenaran?"
"Tari gak seperti ibu pikirkan, bukan Tari yang selingkuh, tapi anak Ibu!" ucap Tari pelan, tapi terdengar jelas di telinga sang mertua.
"Bicara apa kamu? Coba katakan lagi? Kenapa malah memfitnah anakku?" omel sang mertua yang tambah marah-marah.
Wajah Tari mengeras, kemudian terangkat dan menatap wajah mertuanya tanpa takut.
"Ibu juga tahu kan? Kalian semua tahu ... Mas Dewa punya wanita lain," ucap Tari penuh keyakinan.
Sang mertua menelan ludah.
"Gilaaa kamu! Ketahuan selingkuh malah menuduh orang lain."
Tari tersenyum miris.
"Sudah, Bu ... kita sudahi sandiwara antara kita. Tari sudah tahu semuanya."
Harga diri mertua Tari sangat tinggi, tidak terima Dewa dikatakan selingkuh, wanita paruh baya itu pun memasang muka tidak suka.
"Saya menyesal, menyetujui Dewa memilih wanita sepertimu! Tidak berguna dan tidak tahu diri!"
Tari tidak marah, sebab dia tahu. Memang mertuanya mulai tidak suka dengannya, jadi dia tidak kaget saat sang mertua mengatakan kalimat penuh kebencian.
"Saya juga menyesal, Bu. Menikah dengan Mas Dewa," balas Tari kemudian.
Seketika sang mertua kebakaran jenggot, kemudian langsung menelpon Dewa.
"Pulang sekarang, cari penerbangan paling awal," ucap wanita paruh baya itu di telepon.
"Ibu, apa-apa ini. Dewa baru pulang beberapa saat lalu."
"Istrimu selingkuh!"
Terdengar Dewa terkekeh.
"Ibu, Ibu sedang bicara apa? Siapa yang mau dengannya? Jangan bercanda," balas Dewa di telpon. Dia benar-benar menganggap Tari sangat rendah.
"Ibu tunggu secepatnya!" lalu telpon diputus.
Tari hanya duduk mendengarkan telpon tersebut.
"Lihat saja! Kamu akan menyesal," kata sang mertua.
"Kalian yang akan menyesal," balas Tari tidak mau kalah. Masalahnya, dia sudah tidak tahan selama ini kejulitan sang mertua, ipar dan khususnya sang suami, punya suami tapi seperti janda.
Apapun ia lakukan sendiri, dan paling menyakitkan, dia selalu salah di mata mereka.
***
Dewa akhirnya pulang, karena memang Singapura dan jakarta tidak cukup jauh. Sambil ngomel-ngomel dia mencari ibunya di rumah.
"Ceraikan Tari!" pinta sang ibu ketika Dewa baru sampai dan baru minum segelas air putih.
"Cih ... Ibu ini kenapa sih? Apa Tari mengatakan sesuatu?"
"Ibu bilang ceraikan dia."
Dahi Dewa langsung mengkerut, tidak ada angin tidak ada hujan, ibunya kok banyak berubah, terutama setelah dia pergi ke Singapura.
"Tidak mungkin Tari selingkuh, lagian mungkin itu hanya temannya. Siapa sih yang mau sama Tari, Bu? Dia bukan artis atau model. Sialll banget orang yang mau selingkuh dengannya," kata Dewa dengan kesombongan yang menembus langit, semoga tidak menabrak pesawat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Bunda Aish
wa ..wa.... siap-siap ya jangan sampai kedatangan si menyesal karena tiada guna
2024-05-13
0
Dewa Dewi
wahh minta ditabok nih mulutnya si Dewa 🤬🤬 sial bgt Tari punya suami kaya Dewa udh tukang selingkuh, keluarganya toxic semua lagi
2024-03-23
0
Henny Haerani
mulutmu harimaumu dewa, yg naksir tari itu bos km
semoga kamu menyesal setelah ini
2023-08-14
2