Pulang Bareng

Bukan Salahku, Indahnya Reuni Bagian 11

Oleh Sept

Mana mungkin pria sempurna seperti Rio menyukainya? Jelas ini hanya candaan. Dan Tari tahu diri, dia tidak boleh GR. Rio memang baik, mungkin karena sudah kenal lama, jadi candaan seperti itu tidak masalah, meskipun dia sudah punya suami.

"Baiklah, akan aku coba kerja satu bulan. Dan tolong jangan mengatakan candaan itu lagi di depanku. Jika orang lain dengan, mungkin mereka akan salah paham!" kata Tari dengan tegas.

"Bagaimana jika aku serius," ucap Rio dengan tatapan yang tidak berubah.

Tari lalu menggeleng. "Aku sudah menikah!"

"Suamimu mendua!" balas Rio dengan tegas tanpa basa-basi, hal itu langsung membuat Tari menatapnya balik.

"Rio, tolong jangan ikut campur urusan pribadiku. Aku rasa, kita memang tidak bisa jadi tekan kerja!" kata Tari tanpa kedip. Mungkin sakit hati, jika ingat suaminya yang sepertinya benar-benar sudah selingkuh.

Telpon yang sering diabaikan, dan beberapa kejanggalan yang ia rasakan. Bagaimanapun juga, Tari ini perempuan dan instingnya lumayan tajam.

"Buka matamu Tari!" ujar Rio kemudian. Rio juga marah, karena Tari diperlakukan begitu oleh pria seperti Dewa.

"Iki urusan pribadiku!" balas Tari dengan galak.

Rio seperti sudah kehilangan cara, "Baiklah, aku tidak akan ikut campur urusan pribadimu. Mari bekerja secara profesional!" kata Rio sambil mengulurkan tangannya.

Sedangkan Tari, dia kelihatan ragu. Kalau ditolak, dia akan kembali dihina dina oleh keluarga suaminya, kalau diterima, pasti cukup sulit karena Rio sebagai bos-nya.

Namun, hinaan, bully-an, sindiran dan omongan jelek di belakangnya dari pihak sang suami, membuat jiwa Tari langsung terbakar. Dia harus membuktikan pada mereka, kalau dirinya ini tidak hanya kaum rebahan, bisanya cuma makan tidur. Hanya karena sebagai IRT, mereka semua memandang rendah padanya. Tari harus bangkit, harus menampar mereka semua yang memandangnya rendah dengan sebuah pembuktian.

Entah mengapa, tiba-tiba tangannya seperti mendapatkan kekuatan. Tari langsung menjabat tangan Rio.

***

Hari pertama bekerja.

Setelah tanda tangan kontrak telah finish dan semuanya beres. Tari langsung bekerja, Rio yang meminta agar mereka profesional, dan dia langsung memberikan tumpukan berkas pada sekretar

Sementara itu, Tari yang sudah duduk di meja kerjanya, menatap banyak pekerjaan yang harus ia lakukan, bisa-bisa dia lembur.

"Ini Rio mau ngerjain aku apa bagaimana?" omel Tari dalam hati.

Tidak butuh waktu lama, hanya sejam kurang akhirnya Tari bisa merapikan berkas sesuai tanggalnya, sekarang tinggal dipilah yang penting duluan.

Beruntung otaknya encer, Tari yang lama tidak bermain dengan keyboard dan mouse akhirnya kembali bergelut dengan semua itu.

Jari-jarinya dengan gesit mengetik beberapa lembar laporan. Sesekali ia merentangkan kedua tangannya. Tari tidak sadar, sebuah kamera sedang on mengamati dirinya.

Ya, Rio rupanya mengawasi Tari lewat CCTV tersembunyi yang dia pasang.

Melihat Tari sangat giat dan serius melakukan pekerjaan pertamanya, Rio pun merasa lega. Setidaknya mereka bisa dekat, meskipun status masih bos dan bawahan.

***

Menjelang siang.

Memasuki jam istirahat, Tari pun video call ibunya. Untuk mengecek Ibel.

"Bagaimana Ibel, Bu?"

"Main sama tantenya. Kamu pulang jam berapa?"

"Mungkin jam 4 sore. Tolong titip Ibel dulu ya, Bu. Ini Tari juga WA agen buat cari babysitter."

"Iya. Jangan khawatir, Ibel anteng. Lagian juga tadi main, disamperin anak tentang," kata ibunya Tari.

"Hemm. Ya sudah, Bu. Tari kerja lagi."

"Iya."

Tari menghela napas panjang, lalu makan makanan yang tadi di pesan online.

KLEK

Tiba-tiba pintu Presdir terbuka, Tari langsung menyingkirkan makanan di depannya.

"Makan saja!" kata Rio lalu berjalan melewati Tari.

"Kok tahu aku lagi mau makan?" gumam Tari. Padahal masih ada sekat, jelas Rio tidak tahu kalau dia sedang makan.

Daripada bingung, Tari pun makan saja. Dia tidak tahu kalau ada CCTV tersembunyi di dekat sana.

Setengah jam kemudian, Rio sudah kembali. Dia tidak menyapa Tari, bersikap profesional dan langsung masuk ke ruangannya. Padahal, dia masih mau ngobrol.

Tidak peduli kata orang body Tari yang Gemoyyy. Di mana Rio, wanita satu anak itu menarik. Entahlah, mungkin ini yang dinamakan istri orang lebih menantang.

***

Menjelang sore, Rio keluar dari ruangan. Dia langsung berhenti di depan bilik Tari.

"Besok lagi. Jam kerja sudah habis."

"Ya sebentar lagi, Pak!"

"Tari."

"Baik," balas Tari yang kemudian langsung beres-beres.

Ketika Tari sedang membersihkan mejanya, Rio masih menunggu.

"Bapak menunggu apa?" tanya Tari dengan mata bulatnya.

"Kita pulang bareng!" kata Rio dan langsung jalan duluan.

"Hah?"

Terpopuler

Comments

komalia komalia

komalia komalia

istri Orang lebih menantang

2024-02-13

1

Mina Rasi

Mina Rasi

berdasarkan pengalaman di sekitarku emang bener ada banyak juga kok cowok yang suka cewe² gemoy semok bahenol. jadi jangan khwatir, selera orangkan beda²

2023-08-10

4

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

pokok ke istri orang paling terdepan yak babang Rio 🤭

2023-05-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!