Mikayla pov
Nayla tertawa puas setelah berhasil mengodaku dan Keyra. Aku mengambil ponselku dan kembali menyalakannya. Aku berniat menghubungi kak Raymond. Belum sempat aku menekan nomor kak Raymond, ponselku sudah lebih dulu berdering. Nama si mesum muncul di layar. Aku memutar bola mataku malas dan menyesali tindakanku yang meyalakan ponsel setelah mematikannya tadi.
''Ada apa?'' tanyaku dingin begitu aku mengangkat telepon si mesum itu.
''Keluarlah, aku ada di depan cafe''
Aku memutuskan panggilannya tanpa membalas ucapannya. Aku beranjak dari kursiku. Nayla dan Keyra mengernyit.
Aku menghembuskan nafasku.
''Si mesum ada di depan, aku harus pergi jika ingin segera lulus dan mendapatkan nilai''.
Keyra mengepalkan tangannya dan mengangkatnya ke atas.
''Semangat!'' ucapnya, aku mengangguk.
''Kau pasti bisa'' Nayla menepuk-nepuk pundakku.
''Jika kau tidak kuat, aku bisa menggantikanmu untuk nya'' lanjut nya sambil mengerling.
Aku berdecak, lalu pergi setelah mencium ke dua sahabatku itu.
Aku menoleh ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan si mesum itu.
Tiinn
Bunyi kalakson mobil. Aku menoleh ke arah sumber suara. Si mesum itu melambaikan tangannya dari dalam mobil sport miliknya.
Aku berjalalan menghampirinya. Dia keluar dari mobilnya begitu aku sampai di depannya. Dia melihat penampilanku dari atas sampai bawah dan kembali ke atas. Aku mengernyit.
''Apa aku mengganggu kencanmu?'' tanya nya sambil melipat kedua tangannya di dada.
Aku mengernyit, baru sesaat kemudian aku mengerti setelah si mesum itu menunjuk jas yang melilit di pinggangku.
''Apa lagi yang dilakakukan seseorang yang mempunyai kekasih di akhir pekan kalau tidak berkencan'' ucapku sinis.
''Dan kau tahu, kau sudah mengacaukan kencanku, jadi katakan ada urusan apa kau memanggilku?'' lanjutku dengan wajah yang tidak bersahabat tentunya.
''Maafkan aku'' katanya dengan raut wajah menyesal yang dibuat-buat.
''Dan percayalah aku bangga akan diriku yang sudah berhasil mengacaukan kencanmu'' lanjutnya dengan seringai menyebalkan.
''Ciihh..menyebalkan!'' aku memalingkan wajahku.
Felix terkekeh lalu berjalan memutari mobilnya. Felix membuka pintu penumpang.
''Masuklah'' Felix menatapku lembut sambil tersenyum manis.
Darahku berdesir dan jantungku berdetak. Di umurku yang masih terbilang muda ini apa aku sudah mengidap penyakit jantung. Kenapa setiap berhadapan dengannya jantungku bekerja lebih kuat dari biasanya. Wah ini tidak baik buat kesehatanku.
Aku mendengus.
''Ini bukan jebakan kan membawaku kabur agar Noura bisa bersama kak Raymond?'' selidikku dengan mata menyipit.
Felix tergelak.
''Wah, harusnya aku tidak terkejut dengan fantasimu itu. Tapi percayalah aku tidak akan menggunakan cara seperti itu untuk menjauhkanmu dari Raymond'' ucapnya santai.
''Lalu cara seperti apa yang akan kau lakukan?" Tanya ku menyelidik dan menatapnya lekat.
''Menjadikanmu milikku '' jawabnya enteng sambil menatap langsung manik mataku.
Wajahku merona mendengar jawaban spontannya. Aku tahu dia hanya menggodaku tapi aku tidak bisa mengendalikan diriku dimana jantungku berdetak lebih kencang.
Aku memalingkan wajahku untuk menyembunyikan wajah meronaku.
''Aku tidak akan pernah menjadi milikmu Mr. McKenzie'' aku sengaja menginjak kakinya sebelum masuk ke dalam mobil dan mendengar dia meringis kesakitan.
Ternyata dia memiliki sifat gentle juga dibalik kemesumannya itu, terlihat dari cara dia membuka kan pintu untuk seorang wanita.
''Kau mau membawaku kemana?'' tanyaku begitu Felix duduk di bangku kemudi.
''Kerja'' jawab nya singkat.
Aku mendengus sambil memasang sabuk pengaman.
''Bangunkan aku setelah sampai tujuan'' ucapku enteng karna memang tidak ingin menghabiskan tenagaku untuk berdebat dengannya.
Felix menoleh sesaat kemudian kembali menatap lurus ke jalanan.
''Apa kau sudah lama mengenal Raymond ?'' tanyanya begitu aku memejamkan mataku.
''Apa kau lagi menyelidikiku siapa yang menjadi selingkuhan di sini, aku atau wanita yang kau sukai itu?'' aku menjawab pertanyaannya dengan pertanyaan.
Aku masih memejamkan mataku dan mendengar dia tertawa. Aku memiringkan badanku ke samping dan membelakanginya.
''Apa caraku begitu kentara?" Tanyanya. Aku membalikkan badanku dan melotot ke arahnya.
''Fokus dan perhatikan saja jalanmu, dan jangan berbicara lagi '' sungutku dengan wajah kesal.
''Kau memang selalu di luar dugaan'' Felix masih terkekeh
''Baiklah aku tidak akan mengganggumu. Tidurlah'' ucapnya lembut.
Aku membuka mataku dan meregangkan otot-ototku. Aku tidak tahu sudah berapa lama aku tertidur di dalam mobilnya. Aku tertegun dan segera menoleh kesamping dan menemukan Felix yang sedang menatapku lembut.
''Kau sudah bangun?'' tanyanya sambil merapikan rambutku yang sedikit berantakan. Aku hanya mengangguk bodoh.
''Turun lah, dan jangan lupa bersihkan bekas liurmu itu'' ucap nya sebelum turun dari mobilnya.
Mendengar ucapannya aku segera mengambil kaca kecil dari dalam tasku dan melihat pantulan wajahku di sana.
''Kau menyebalkan'' teriakku begitu aku tahu dia mengerjaiku.
Aku turun dari mobil dan terpana melihat mansion mewah yang ada di hadapanku. Seketika itu juga jiwa kemiskinanku menjerit.
''Ayo masuk'' ajaknya sambil menarik tanganku.
''Apa ini rumahmu?'' Tanyaku penasaran. Karna begitu kami masuk para maid yang bekerja di mansion ini menunduk hormat padanya.
''Tidak, ini rumah orang tuaku'' jawabnya.
Aku hanya mengangguk.
''Apa kita akan bekerja di sini?'' tanyaku mengingat tadi dia mengatakan akan mengajakku bekerja.
Felix menggeleng lalu tersenyum
''Aku hanya ingin mengenalkan mu dengan ibuku''
Baru saja aku mau protes tiba-tiba terdengar suara seorang wanita.
''Son, akhirnya kau pulang, aku tidak percaya akan mendapat kejutan hari ini'' wanita paruh baya yang masih cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi itu berjalan menghampiri kami sambil merentangkan tangannya.
Felix memeluk wanita cantik itu dan mengecup puncak kepalanya. Sepertinya dia sangat menyayangi wanita itu. Mungkin wanita ini ibunya.
Wanita itu melepaskan pelukannya dan menoleh ke arahku. Aku tersenyum kikuk. Wanita itu mengerutkan dahinya lalu kembali menoleh ke arah Felix.
Felix tersenyum dan merangkul pundak ibunya.
''Mikayla, ini ibu ku Kelly Mc.Kenzie''
''Moms, ini Mikayla Anderson mahasiswi yang sedang magang di kantorku'' Felix mengenalkan ku pada ibunya.
''Hallo aunty, saya Mikayla Anderson. Suatu kehormatan bisa mengenalmu''
Ibunya tersenyum lalu memelukku. Hangat. Seperti pelukan mommy.
''Selamat datang di kediaman Mc.Kenzie sayang'' ucap ibunya seraya melepaskan pelukannya.
''Ayo masuk, kebetulan mommy sedang memasak untuk makan malam. Kau ajak lah Mika ke atas dan beristirahat, mommy akan memanggil kalian begitu makanannya sudah siap.''
''Tidak aunty, sepanjang perjalanan ke sini aku hanya tidur. Kalau aunty tidak keberatan aku akan membantumu menyiapkan makanannya'' ucapku. Tentu saja aku melakukannya untuk menghindari berduaan dengan si mesum itu.
Ibu nya tersenyum.
''Baik lah jika itu maumu, tapi bisa kah kau memanggil ku mommy'' pintanya. Aku menoleh ke arah Felix sebelum menjawab permintaan ibunya.
''Aku akan memberikanmu nilai yang bagus jika kau memenuhi permintaannya'' bisiknya di telingaku.
Aku menatapnya, dia mengangkat sebelah alisnya. Aku menarik dasinya agar dia menunduk.
''Aku akan memenuhi permintaannya jika kau tidak mengancamku lagi dengan menggunakan nilaiku sebagai alat'' aku berbisik di telinga nya dan mencoba bernegosiasi dengannya.
Aku melepaskan tarikan dasinya dan menatapnya sambil tersenyum dan mengangkat kedua alisku.
Dia terkekeh
''Baik lah kau menang'' ucapnya sambil mengacak rambutku.
''Baik lah mommy'' ucapku dengan senyum sumringah sambil menggandeng tangan ibunya.
''Ayo mommy, kita siapkan makanannya, kebetulan aku sudah lapar sekali.''
Kami meninggalkan Felix yang masih berdiri di tempatnya. Terkejut mungkin dengan perubahan sikapku. Tentu saja tanpa di ancam aku tetap akan memanggilnya mommy jika ia meminta dan tidak akan menolak. Bernego dengan Felix hanyalah bonus.
T.B.C
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Elly Setia Ningsih
aku masih penasaran kenapa raymond pacaran sama naura kalok dia suka sama mika? butuh pov raymond ini
2022-12-20
1
♥️💕 MomSha 🌹🌹💕❤️
nnnaaahhh...nnnaahhhh...felix memperkenalkan mika ke mommynya dan membawa mika ke ranah pribadinya.bukan itu namanya kalo mika itu spesial buat felix???
2021-08-04
0
Lina yuu
mending sama felix aja udaaah
2021-03-03
0