Sugar

Happy reading😊😊

Felix pov

Aku menikmati kopi di atas tempat tidur. Ini adalah akhir pekan. Hari yang membosankan menurutku. Aku tidak bisa bertemu dengan gadis kecil itu.

Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan ku tapi akhir-akhir ini aku sering memikirkannya, mungkin karna rasa bersalah ku yang telah membuat dia menangis. Aku menyesali perbuatan ku yang telah mengeluarkan kata-kata kasar yang tentu saja menyakiti hatinya.

Aku beranjak dari tempat tidurku. Aku memutuskan untuk membersihkan diri.

Aku menyelesaikan ritual mandiku setelah tiga puluh menit di kamar mandi.

Aku mengenakan pakaian santai. Kaos dan jeans sobek di lututnya.

Aku memandang keluar jendela kamar masih bertanya-tanya kepada diriku sendiri apa yang terjadi sebenarnya dengan diriku setelah kehadiran nona Anderson itu.

Aku sangat terkejut mendapati diri ku yang tidak bisa membencinya. Aku membenci segala bentuk pengkhianatan, perselelingkuhan dan segala jenis nya. Daddy yang meninggal akibat pesawat yang di tumpanginya yang sedang melakukan perjalanan bersama salah satu simpanannya. Merasa kehilangan? Tentu saja. Tapi rasa kecewaku lebih besar di banding itu. Aku melihat hampir setiap hari mommy menangisinya. Suami yang tega menelantarkannya hanya untuk menyenangkan para simpanannya itu.

Marinka, adik perempuan yang sangatku cintai dan sayangi. Mengalami kecelakaan dan meninggal setelah memergoki kekasihnya sedang bercinta dengan kekasihku, sahabat nya sendiri. Apa lagi yang lebih mengerikan dari itu?

Lima tahun sudah berlalu sejak kejadian itu. Tapi masih sangat menyakitkan setiap aku mengingatnya. Seperti kejadian itu terjadi kemarin. Aku marah dan membenci keadaan itu, aku mengutuk wanita jalang itu yang sudah menghancurkan kebahagiaan adikku dan mengutuk kebodohanku yang sudah jatuh cinta kepada wanita ular sepertinya.

Aku menghembuskan nafas kasar. Tapi kenapa aku tidak bisa membencinya yang sudah menyakiti Noura. Ya Noura, sahabat yang sudah ku anggap seperti adikku sendiri. Dia sangat mengetahui apa yang terjadi padaku. Noura, Marinka dan wanita jalang itu berteman baik. Noura juga ada di sana menyaksikan bagaimana wanita jalang itu dan kekasih Marinka bercinta.

''Kau menyukainya sebagai wanita''

Aku terkekeh setiap mengingat pernyataan gadis kecil itu. Tapi aku tidak menyangkalnya, aku membiarkannya agar aku lebih leluasa mengganggu dan menggodanya. Bagaimana mungkin aku menyukai Noura yang sudah ku anggap seperti adik sendiri.

Ada kebahagiaan tersendiri setiap aku menggodanya. Dia memang tidak seksi dan menarik tetapi tidak bisa dipungkiri dia cantik dengan caranya sendiri.

Cantik. Oh tuhan ada apa denganku.

''apa kau mulai tertarik denganku?''

Pertanyaannya terngiang- ngiang di telingaku. Apa mungkin aku memang tertarik dengannya. Tidak..tidak itu tidak mungkin.

''Oh Felix, berhentilah memikirkannya, dia kekasih sahabatmu, ralat selingkuhan Raymond'' aku berbicara kepada diriku sendiri.

Berbicara tentang Raymond aku masih tidak habis fikir kenapa dia bisa mengkhianati Noura. Ya walau tidak bisa dipungkiri seperti yang aku katakan tadi Mika memang cantik dengan caranya sendiri. Tapi aku mengenal sahabatku itu. Dia bukan tipe pria murahan seperti Roland yang suka mempermainkan hati wanita dan jangan lupakan ONS nya yang bertebaran dimana-mana.

Di antara kami bertiga, Raymond satu-satunya yang tidak pernah menyewa para jalang untuk memuaskan nafsu birahinya. Aku tidak munafik sesekali aku memang menyewa para jalang itu untuk memuaskan kebutuhan seksualku. Ayo lah aku ini pria normal dan tentu saja aku membutuhkan nya walau tidak sesering yang dilakukan Roland tentunya.

''Kelak kau akan sadar siapa yang bersabar di sini''

Kembali kata-katanya terngiang di telingaku. Aku tidak bisa melupakan wajah itu.  Mata yang sarat akan kesedihan saat dia melontarkan kata-kata itu. Apa yang sebenarnya terjadi. Sebagian dari diriku tidak yakin Mika gadis polos itu tega melakukan hal seperti itu. Tapi sebagian dari diriku juga tidak tega melihat Noura yang tersakiti. Tapi melihat perlakuan Raymond terhadap Mika sepertinya ia sangat mencintai gadis itu. Apa jangan-jangan Mika adalah gadis yang sama yang sering ia ceritakan dulu. Oh tidak! Jangan sampai hal itu terjadi.

Rasanya kepala ku mau pecah memikarkannya.

''Dasar Raymond brengsek! Tidak bisakah dia hanya dengan satu wanita. Noura, agar Mika bisa bersama denganku tentunya!''

Oh God, lagi dan lagi aku terkejut dengan ucapan yang keluar dari mulut ku sendiri. Tidak mungkin aku menginginkannya, aku hanya ingin dia menjauh dari Raymond agar tidak menyakiti Noura lagi.

Flash back on

Malam itu Noura meneleponku. Yang terdengar hanya suara tangisannya. Aku mencemaskannya dan segera pergi mendatangi rumahnya.

''Apa yang kau lakukan Noura?'' tanyaku begitu sampai di apartement miliknya dan menemukannya di kamar terduduk dilantai. Noura mabuk dan keadaannya sangat berantakan.

''Raymond'' lirihnya yang masih bisa ku dengar.

''Ada apa dengan Raymond?'' aku menuntun nya berdiri agar duduk di atas tempat tidurnya.

''Raymond berselingkuh, dia mengkhianatiku Felix'' Noura menangis.

Aku menghembuskan nafasku kasar.

''Dari dulu aku sudah memperingatimu Noura, kita berempat tahu Raymond sudah dijodohkan oleh orang tuanya jadi tidak mungkin hubunganmu dan Ray berhasil''

''Aku tahu itu, tapi kita juga tahu dia hanya dijodohkan dan sampai sekarang kita tidak pernah melihat wanita yang dijodohkan dengannya seperti apa."

Kata Noura dengan sikap keras kepalanya.

''Kita tahu bagaimana dia sangat menyayangi orang tuanya. Kau hanya akan menyakiti dirimu sendiri. Tinggalkan dia'' ucapku sambil menggenggam tangan nya.

Noura menghentakkan tangannya dan menatapku tajam.

''Apa kau ingin melihatku seperti Marinka!!'' ucap Noura dengan penuh penekanan.

Tubuhku menegang mendengar ucapannya. Aku menatapnya tajam begitu juga dengan Noura. Aku menghembuskan nafasku berusaha meredam emosiku.

''Lalu apa yang kau inginkan?" Tanyaku. Noura menghamburkan diri nya kedalam pelukanku.

''Kau ingin aku berbicara dengan Raymond'' tanyaku lagi. Noura menggelengkan kepalanya.

''Jangan! Jangan katakan apa pun padanya. Tapi berjanjilah Felix kau akan membuat Raymond selalu ada di sampingku. Aku tidak mau kehilangannya'' ucap Noura sambil terisak.

Aku mengelus rambutnya.

''Bagaiman caranya?''

''Buatlah wanita itu menjauh darinya''

Aku melepaskan pelukan Noura, aku mentapnya bingung.

''Aku tidak mengenal wanita itu, bagaimana aku bisa membuatnya menjauh, dan bisa saja wanita itu adalah wanita yang dijodohkan dengannya?'' aku berusaha mengembalikan akal sehatnya.

Noura menggeleng.

''Tidak mungkin. Wanita itu terlalu biasa. Tidak cantik dan tidak menarik. Wanita itu juga jauh dari kata seksi. Raymond tidak mungkin mau menjadikan wanita seperti itu istrinya. Aku yakin Raymond hanya ingin bermain-main saja dengan wanita itu. Tapi tetap saja aku tidak terima Felix. Aku yakin kau akan sependapat denganku begitu kau melihat wanita itu.''

Noura menjeda ucapannya untuk menarik nafas. Aku terdiam dan menunggu dia menyelesaikan ucapannya.

''Aku akan mengenalkannya padamu besok. Aku tidak sengaja mendengar pembicaraannya tadi ditelpon. Mereka akan bertemu besok, kau akan membantuku kan?" Tanya Noura dengan tatapan memohon.

Aku berdecak dan mengalihkan pandanganku lalu menatap nya kembali.

''Kau tahu, aku tidak menyukai kata-kata yang keluar dari mulutmu. Kau merendahkan orang lain.''

Noura mendengus mendengar ucapanku.

''Kau akan sependapat dengan ku begitu kau melihatnya''

''Apa kau mengenalnya?" Tanyaku penasaran.

Noura mengangguk.

''Raymond yang mengenalakanku dengannya''

Aku terkejut. Apa-apaan bajingan itu. Mengenalkan kekasihnya dengan kekasihnya yang lain. Apa dia sudah tidak waras.

''Baiklah, aku akan ikut denganmu. Sekarang bersihkan dirimu dan istirahatlah. Aku pulang.''

Noura mengangguk.

Keesokan harinya aku dan Noura makan siang di salah satu cafe yang memakan waktu lebih dari tiga puluh menit perjalanan dari kantor. Tentu saja itu hanya alasan. Aku mengikuti kemauannya yang ingin mengenalkanku dengan wanita selingkuhan Raymond.

Aku dan Noura memasuki cafe yang di yakini Noura sebagai tempat Raymond bertemu dengan kekasihnya yang lain. Begitu aku masuk hal pertama yang ku lihat adalah Raymond yang sedang mencium wanita lain. Aku merasakan Noura mencengkram lenganku kuat bentuk dari rasa cemburu dan amarahnya. Tapi tunggu dulu sepertinya aku mengenal wanita itu. Begitu Raymond melepaskan ciumannya aku tersentak. Wanita itu wanita yang sama yang ku temui di klub. Mikayla Anderson.

Flash back off

Sepertinya aku harus memastikan sesuatu. Aku mengambil ponselku dan menghubungi nomor dan nama Sugar muncul di layar. Aku terkekeh melihat nama itu.

T.B.C

Silahkan vote dan komen, tapi jangan di bully. Penulis masih baru dan belum handal. Butuh krisan yang membangun. Dan terimakasih buat yang sudah vote cerita ini 🤩🙏👍

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***