Happy reading😊☺
Suasana meja itu tiba-tiba hening. Felix dan Raymond yang saling menatap tajam. Sementara Roland sibuk memberikan minum buat Mika begitu juga dengan Noura yang tersedak begitu mendengar perkataan Felix.
Mika meminum air yang diberikan Roland sampai tandas dan meletakkan gelasnya dengan kasar. Felix dan Raymond serentak menoleh ke arahnya.
Mika menatap Felix tajam.
''Kau tau Mr.McKenzie yang terhormat, aku tidak mungkin tergoda denganmu, karena kau tahu aku sangat membencimu,'' sarkas Mika.
Raymond mengerutkan dahinya bingung melihat sikap dingin Mika. Ini pertama kali dia melihat wajah dingin kekasihnya itu. Raymond menatap Felix yang sedang menatap Mika datar. Raymond kemudian menatap Mika yang sedang menatap Felix dengan tatapan benci.
''Ehmm..'' Raymond berdehem.
''Apa ada sesuatu yang terjadi yang kulewatkan?''
Pertanyaan Raymond memutuskan aksi tatap menatap Mika dan Felix.
Mika memalingkan wajahnya begitu juga dengan Felix.
''Ayolah Mika, kau tidak usah munafik begitu, kau memandang Felix seakan kau sangat membencinya padahal kalian sudah berulang kali berciuman'' sindir Noura dengan nada mengejek.
Mendengar sindiran yang ditujukan padanya Mika sontak menoleh kearah Noura dan menatapnya tajam. Noura mengangkat sudut bibirnya tersenyum meremehkan.
Mika menatap Raymond dengan wajah pucat sambil geleng kepala. Rahang Raymond mengeras dan kedua tangannya terkepal. Noura yang melihatnya tersenyum penuh kemenangan.
''Bukan kah begitu Felix? Kau juga menikmati ciumanmu dengannya'' Noura sengaja memancing kemarahan Raymond.
Felix menatap Noura sekilas kemudian menatap Mika yang terlihat pucat.
''Apa maksud perkataanmu itu Noura?'' Tanya Raymond tajam tanpa mengalihkan tatapan nya dari Mika.
''Apa ada dari ucapanku yang tidak kau mengerti sayang, Felix dan Mika berciuman. Sebelum kita mengenalkan Felix dengan Mika mereka sudah saling kenal. Bahkan mereka sudah berciuman di klub begitu juga kemarin di ruangan Felix. Bukan begitu Roland?'' Noura meminta pembenaran dari Roland.
Roland bingung dengan keadaan yang ada di hadapannya. Dia tahu Noura sengaja membahas ciuman itu untuk membuat suasana tegang begini. Mika yang pucat dan takut setelah mendengar Noura mengungkit perihal ciuman nya dengan Felix dan Raymond yang tiba-tiba ikut tegang setelah mendengar penuturan Noura sedangkan Felix menatap Mika dengan tatapan yang sulit dimengerti.
Roland menghembuskan nafasnya kasar.
''Aku tidak mengerti apa yang terjadi di sini, hanya gara-gara perihal ciuman Felix dengan Mika suasananya jadi tidak enak begini'' Roland menyuarakan fikirannya.
''Jadi itu benar?'' Tanya Raymond dingin dan menatap Roland menyelidik.
Roland mengangguk membenarkan.
''Kenapa wajahmu seperti kebakaran jenggot begitu kawan, kau bertingkah seolah kau menangkap basah kekasihmu berselingkuh'' Roland terkekeh geli mendengar ucapannya yang tidak masuk di akal menurutnya.
''Apa kau ingin merasakan tinjuku ini Roland?'' Raymond mengepalkan tinjunya.
''Aku yang menciumnya secara paksa''
Kata-kata Felix itu sontak membuat ke empat orang itu menoleh kearahnya.
'Apa-apaan pria mesum ini, apa dia sengaja ingin melindungiku, dibalik kemesumannya ternyata masih ada sedikit rasa tanggung jawab di dirinya fikir Mika.
''Bahkan dia menyiram dan menampar wajah tampan milikku'' cengir Felix dan menatap lembut kearah Mika. Mika mendengus.
Bugh...
Felix terjatuh dari kursinya akibat serangan mendadak dari Raymond. Mika terpekik kaget begitu juga dengan Noura dan Roland.
''Mika gadis baik-baik sialan!! Berani sekali kau menyentuhnya brengsek!!''
Felix tertawa sumbang dan mengusap sudut bibirnya yang berdarah akibat serangan dari Raymond.
''Kenapa kau bertindak berlebihan seperti ini kawan, memang nya gadis itu siapa buatmu?'' Felix tertawa sinis dan sengaja memancing emosi Raymond. Roland membantu Felix berdiri.
Emosi Raymond terpancing kembali mendengar cara Felix menyebut kekasihnya itu. Raymond melayangkan tinjunya lagi kearah Felix tetapi tangannya ditahan seseorang. Noura.
''Apa-apaan ini Raymond, kau seperti kesetanan begini. Kau tahu ini perkelahian pertamamu dengan Felix. Apa dia begitu berharga di mata mu sehingga kau tidak memikirkan perasaanku'' Noura menangis.
Raymond menghempaskan tangan Noura kasar dan menatapnya tajam kemudian berlalu meninggalkan yang lainnya. Mika berbalik bermaksud mengejar Raymond sebelum kata-kata Raymond menghentikan langkahnya.
''Berhenti Mika! Jangan mengikutiku!!''
Mika menatap punggung Raymond sedih.
''Dasar wanita murahan! Berhentilah membuat kekacauan ******!'' teriak Noura.
''Stop Noura! Itu sudah keterlaluan'' tegas Felix.
Noura menatap nanar kearah Felix.
''Apa kau juga mau melindunginya Felix setelah aku mengatakan semua apa yang ku rasakan. Apa kau sudah tidak peduli dan tidak menyayangiku lagi?'' Noura meneteskan air matanya.
''Ayolah Noura kau berlebihan'' Roland memutar bola matanya malas.
''Jangan mengambil hati perkataan Noura Mika, percyalah dia hanya cemburu denganmu.'' Roland menepuk pundak Mika menenangkan gadis itu. Mika tersenyum dan mengangguk walau hatinya sakit mendengar Noura menyebutnya dengan kata ******.
'Terkutuklah kau gadis sialan' Rutuk Mika dalam hati.
Roland menuntun Mika berjalan keluar meninggalkan Felix dan Noura.
''Katakan padaku Mika, apa kau yakin kau dan Ray hanya sebatas teman yang kebetulan bertetangga?'' tanya Roland membuka percakapan.
''Apa kau selalu seperti ini uncle? Selalu ikut campur urusan orang lain'' sindir Mika. Roland tertawa mendengar sindiran yang dilayangkan Mika kepadanya.
''Tergantung, jika itu bersangkutan dengan gadis cantik sepertimu tentu saja aku ikut campur'' kekeh Roland.
''Uncle ingat umur dan berhentilah menggodaku karna aku tidak akan jatuh dalam pesonamu uncle?''
Roland tertawa mendengar penuturan Mika yang memang jujur apa adanya. Roland menyukai sifat dan sikap Mika yang terus terang apa adanya.
''Come on Mika, berhenti memanggilku seperti itu' erang Roland dengan wajah memelas.
Mika tertawa puas melihat wajah frustasi Roland.
''Tidak, aku sangat menyukainya dan percayalah itu sangat cocok untukmu dan itu akan menjadi panggilan khususku buatmu, uncle''
''Apa bisa kuartikan sebagi panggilan sayang begitu?'' Roland bertanya dengan wajah sumringah yang dibuat-buat. Mika tertawa geli melihat wajah konyol itu.
Mika mengangguk.
''Ya kau boleh mengartikannya seperti itu''
''Apa artinya aku menjadi orang yang spesial buatmu?'' Roland mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum jahil.
Mika menggeleng.
''Tidak..tidak..kau tidak bisa menjadi orang yang spesial buat ku uncle karena kau terlalu tua dan juga mesum!! Tapi kau tenang saja uncle kau bisa menjadi teman dekatku karena kau sudah menghibur dan menemaniku hari ini''
''Maukah kau menjadi temanku?'' Mika mengulurkan tangannya sambil tersenyum manis. Roland terdiam menatap Mika tidak percaya.
Roland tertawa geli melihat tindakan polos, jujur dan manis yang dilakukan Mika. Roland menyambut tangan Mika dan meletakkannya di dadanya.
''Kau terdengar seperti sedang melamarku, aku tidak keberatan sekalipun kau memintaku jadi suamimu."
Hening
Mika dan Roland saling menatap dalam diam.
Mika mendengus dan kemudian menarik kasar tangannya dari genggaman tangan Roland.
''In your dream, uncle !''
Mika berlalu meninggalkan Raymond yang tertawa puas setelah berhasil menggoda Mika.
Roland berlari kecil mengejar Mika. Begitu sejajar dengan Mika, Roland merangkul pundaknya.
''Jangan meninggalkanku, Istriku. Aku bisa hilang arah."
Melihat Roland yang tidak ada hentinya menggod nya Mika menyikut kuat perut Roland. Roland meringis kesakitan dan tidak menyangka akan mendapatkan serangan mendadak dari tangan mungil milik Mika.
''Rasakan itu! Dasar pria tua menyebalkan!!''
Di waktu yang sama di tempat yang berbeda. Felix dan Noura duduk berhadapan.
''Aku tidak menyukai kata-kata yang keluar dari mulutmu tadi. Kau tahu itu sangat kasar dan berlebihan Noura'' Ucap Felix tanpa memandang wajah Noura.
''Ada apa denganmu Felix, kenapa kau jadi membela wanita murahan itu? Apa kau tidak melihat bagaimana Raymond tadi memperlakukannya tanpa mempedulikan aku kekasihnya. Apa kau tidak melihat aku terluka Felix. Aku kekasih Raymond sedangkan wanita itu adalah selingkuhannya. Tidak kah kau mengerti perasaanku Felix'' cecar Noura dengan berderai air mata. Tentu saja itu air mata kepalsuan untuk menarik simpati Felix.
Felix menarik nafas dan menghembuskannya.
''Tidak bisa kah kau meninggalkannya?'' Felix bertanya dengan suara yang tidak bernada.
Noura terkejut mendengar pertanyaan Felix dan menarik tangan Felix agar menatapnya.
''Kau ingin aku meninggalkannya dan merelakannya dengan wanita itu'' Noura meninggikan suaranya dan menatap tajam Felix.
''Aku yakin kau tidak bodoh Noura, kita bisa melihat bagaimana Ray memperlakukan Mika tadi. Aku tahu ini akan menyakitimu tapi yang aku lihat Ray tidak pernah selembut itu padamu Noura''
''Aku tahu itu Felix maka dari itu aku meminta bantuanmu, buat gadis itu menjauh dari Raymond dan hancurkan dia Felix. Aku yakin kau pasti lebih tahu bagaimana rasanya dikhianati Felix, kau menyayangiku bukan, jadi aku mohon lakukan itu untukku'' Noura menggenggam tangan Felix.
Felix menarik Noura kedalam pelukannya dan mengusap rambutnya.
''Setengah dari diriku ingin melakukannya tapi setengah diriku tidak yakin mampu melakukannya'' gumam Felix.
T.B.C
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Reksa Nanta
kamu hanya dimanfaatkan oleh Noura. dengan kamuflase perasaan sayang.
2024-05-01
0
Neni Widiarti
oh cinta sebodoh itukah
2022-05-23
0
PeQueena
pantesan mika tak respect pdmu .ternyata kaupun Sama Bajinganya dengan yg laen..😌
2021-11-20
0