Tiga hari setelah kejadian di cafe Mika tidak bertemu dengan Raymond. Mika memang sengaja menghindarinya. Namun pria itu juga sepertinya melakukan hal yang sama, karna sampai detik ini Raymond tidak pernah menelepon walau hanya untuk sekedar menanyakan khabar. Terkadang Mika merasa buruk terhadap dirinya sendiri yang mau menjalani hubungan yang menurutnya cukup rumit. Ayolah, tidak ada satu wanita pun yang mau menjalin hubungan dengan pria yang memiliki kekasih lebih dari satu. Mika ingin menyerah tetapi tidak tahu harus bagaimana mengungkapkannya. Hubungan mereka melibatkan dua keluarga dan yang terpenting Mika sangat menyayangi Raymond.
Mika berhenti di depan pintu apertemen milik Keyra dan memencet belnya. Mika melakukannya berulang kali namun tak juga ada tanda-tanda Keyra akan membukakan pintu.
''Mungkin Keyra tidak ada di dalam'' gumamnya kepada dirinya sendiri.
Mika menekan pasword apertement milik Keyra. Ya, Mika maupun Nayla tahu kode apartementnya, begitupun sebaliknya. Mika membunyikan bel tadi hanya untuk menjaga privasi Keyra yang mungkin saja sedang melakukan hal yang iya iya di dalam rumahnya bersama teman kencannya. Keyra memang sering membawa teman kencan ke dalam rumahnya.
Begitu masuk, Mika langsung menuju kamar Keyra. Sebelum masuk kekamar Keyra, Mika menelepon ponsel Keyra untuk memberitahu keberadaannya. Mika mengernyit begitu mendengar nada dering milik Keyra dari dalam bilik. Mika mematikan panggilannya dan mengulanginya lagi, nada dering Keyra terdengar lagi.
''Benar-benar ini anak'' Mika membuka pintu kamar Keyra yang memang tidak pernah dikunci, kecuali Keyra lagi bersama teman kencannya.
''Keyra...Oh my God, Oh Tuhan ap..ap..apa yang kalian lakukan'' pekik Mika terkejut dan langsung menutup matanya dengan kedua tangannya.
Mika benar-benar shock dengan pemandangan yang ada didepannya sehingga hanya bisa mematung dan menutup mata dengan kedua tangannya.
Keyra beranjak dari posisinya yang berada di atas tubuh seorang pria.
''Maaf sayang, sepertinya permainan ini harus kita tunda dulu. Aku perlu menenangkan sahabatku ini dari keterkejutannya dari pertunjukan live kita tadi."
''It's Ok''
Pria itu terkekeh mendengar ucapan Keyra yang terkesan tidak tahu malu setelah tertangkap basah sedang bercinta oleh sahabatnya sendiri. Keyra berjalan mendekati Mika setelah memakai pakaiannya.
Keyra menuntun Mika berjalan dan mendudukkannya di sofa. Keyra meninggalkan Mika dengan keadaan masih menutup mata dengan kedua tangannya. Keyra kembali dengan segelas air putih ditangannya.
''Sudah Ay, kau sudah boleh membuka matamu, ini minum dulu''
Keyra menyodorkan air minum yang langsung diminum Mika sampai tandas tak bersisa. Belum hilang keterkejutannya Mika tersedak melihat sosok pria yang berjalan ke arah mereka.
''Uncle'' teriaknya spontan bersamaan dengan bunyi bel apartement milik Keyra. Lelaki yang dipanggil uncle itu pergi membukakan pintu seolah dia sudah menunggu kedatangan orang yang membunyikan bel tersebut, melihat dia sendiri yang berinisiatif membukakan pintu yang notabene ini adalah apartemen milik Keyra.
''Oh, hai..kau...'' Keyra menggantung kalimatnya.
Karna penasaran Mika berbalik untuk melihat siapa tamu yang datang itu dan seketika mata Mika membulat sempurna melihat sosok tampan menawan yang ada di hadapannya.
''Hai Mika, kita berjumpa lagi untuk ketiga kalinya'' pria itu menyapa Mika dengan senyum manis di wajahnya.
''Ketiga?'' tanya Roland teman kencan Keyra kali ini.
''Jadi kalian sudah pernah bertemu sebelum ini setelah insiden itu?"
Roland menatap Felix dan dibalas anggukan oleh Felix sebagai jawaban. Mika menyeret tangan Keyra ke dapur tanpa membalas sapaan Felix atau pun menjawab pertanyaan Roland.
''Bisa kau jelaskan Key, apa yang terjadi di sini?'' Mika melepaskan tangan Keyra.
''Aku tidak tahu'' Keyra menggidikkan bahunya.
''Yang aku tahu, aku sedang ingin bercinta dengan Roland sebelum kau tiba-tiba berdiri di hadapan kami dan mengacaukan segalanya."
''Key, aku serius bertanya dan sejak kapan kau berkencan dengan pria tua itu yang lebih pantas kita panggil uncle daripada dijadikan teman kencan."
''Sejak insiden di klub'' jawab Keyra santai.
''Sejak kapan seleramu berubah Key, aku tahu kau lebih menyukai pria yang lebih muda darimu bukan pria tua yang lebih pantas kau panggil uncle."
''Roland Ay, namanya Roland! Aku memang lebih menyukai pria yang lebih muda tapi bukan berarti aku tidak menyukai pria tua Ay, apa lagi pria tua seperti Roland. Dia gagah dan tidak bisa dipungkiri wajahnya yang kharismatik bisa membuat wanita mana saja lupa diri."
"Oh, ayolah mereka itu tidak tua!"
''Keyra Anatasya Glory''
''Yes i'am''
Keyra tersenyum mendengar Mika menyebut nama panjangnya pertanda perempuan itu sedang kesal.
''Apa kau frustasi ditinggal teman kencanmu yang terakhir? Belum satu bulan sejak pertemuan pertama kita dengan kedua pria mesum itu kau sudah ingin melakukannya dengan dia. Oh Tuhan, Keyra aku sungguh tidak percaya ini..''
''Bisakah kalian berhenti membicarakan kedua pria tua mesum ini seolah kami tidak ada di sini'' sindir Roland sambil melipat tangan di dadanya. Mika dan Keyra langsung menoleh ke sumber suara dan mendapati kedua pria tampan itu sedang berdiri tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
''Sejak kapan kalian berdiri di sana?'' Mika bertanya sambil menatap Felix.
Felix berjalan ke arahnya sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.
''Sejak kalian berdua berdiri di sini''
Felix tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua wanita di hadapannya ini.
''Sungguh sopan sekali'' sindir Mika
''Dan kenapa kalian mengikuti kami ke sini?''
''Dan kenapa kalian meninggalkan tamu kalian di sana dan bergosip tentang kami, dan percayalah itu juga sungguh sangat sopan sekali'' Felix membalas sindiran Mika sambil terkekeh.
Sejak pertemuannya dengan Mika, dia selalu terhibur dengan setiap tingkah dan perbuatan gadis itu. Mendengar perkataannya Mika menatapnya tajam, sebaliknya Felix menatapnya lembut dan penuh arti.
''Sudah..sudah..aku menghubungimu ke sini agar kau membawa gadis marmut ini dari sini, agar aku dan Keyra bisa melanjutkan aktivitas kami yang tertunda tadi, bukankah kau juga merindukannya Felix?'' Roland mengedipkan matanya.
''Menjijikkan...!'' Mika berjalan meninggalkan mereka di dapur dan mengambil tasnya di sofa dan pergi dari apartemen Keyra.
''Sepertinya aku juga harus pergi dan kalian silahkan melanjutkan aktivitas kalian yang tertunda kembali'' Felix berdiri dari tempatnya dan menyusul Mikayla.
🦂🦂🦂🦂
Felix menarik bangku yang ada di seberang Mika. Melihat itu Mika mendengus dan memalingkan wajahnya.
Kenapa juga dia harus mengikutiku, batinnya.
''Kenapa kau di sini?'' tanya Mika tanpa melihat wajah Felix.
''Kenapa aku tidak boleh ada disini? Apa ada larangan untuk aku memasuki cafe ini?''
''Maksudku kenapa harus di depanku,
sedangkan masih ada tempat lain yang kosong'' kesal Mika.
''Aku mau minta maaf. Sorry!!" Kata maaf dari Felix yang tidak disangka Mika akan terlontar dari mulut pria itu sontak membuat Mika menatap wajah Felix.
'Sungguh dia benar tampan sekali' batin Mika.
''Untuk?'' tanya Mika dengan wajah datarnya berusaha menyembunyikan keterpesonaannya terhadap pria itu.
''Ciuman di klub''
Wajah Mika merona mendengar jawaban Felix karna tidak bisa dipungkiri ciuman Felix sungguh memabukkan.
''Oh..'' jawab Mika singkat.
''Aku juga minta maaf atas bokongku yang menimpa pahamu'' lanjutnya.
Felix mengangguk dan tersenyum manis sekali yang membuat Mika terpukau akan senyumnya untuk sesaat. Mika menggelengkan kepalanya untuk menyadarkannya. Mika beranjak dari kursinya.
''Kalau begitu saya permisi dulu, dan senang berkenalan denganmu, Felix'' Mika tersenyum dan mengulurkan tangannya.
Untuk sesaat Felix terdiam karena setelah tiga kali pertemuan mereka baru kali ini Mika tersenyum padanya. Dan senyuman itu sungguh membuatnya terpukau.
'Manis' batin Felix.
''Oh, ya aku juga begitu'' Felix menerima uluran tangan Mika.
''Bolehkah aku meminta nomor ponselmu'' pinta Felix.
Mika tampak berfikir sesaat,
''Kurasa kita belum cukup dekat untuk saling bertukar nomor ponsel, kuharap kau tidak tersinggung karna aku bukan tipe orang yang dengan mudahnya dekat dengan seseorang'' ucap Mika lalu meninggalkan Felix begitu saja.
''Menarik!'' ucap Felix masih menatap punggung Mika yang semakin menjauh.
T.B.C
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
ℳℯ𝓁𝒶𝓃
kalau Roland tua apakah Felix juga pria tua 😂✌️
2022-06-04
0
Sri Fatmawaty
uhuuuuy
2022-03-10
0
Keyvania Eleanor
COBA BSOK LIBUR,PSTI TABELAIN BEGADANG AMPE JM 2,SDH BYK YG KU BACA TPI CRITAX BEDA,POKOKEEE MANTAP KOK THOR,KU SUKAA
2021-11-04
0