Author Pov
"Ehemm.."
Felix berdehem dan berjalan menghampiri ibunya dan Mika. Felix duduk di hadapan Mika.
Aku sudah merasa lapar makanya aku turun, tapi yang aku lihat kalian para wanita hanya bergosip dan tidak memasak sama sekali." sindir Felix.
Mika melotot tajam ke arahnya lalu mendengus. Felix terkekeh melihat tingkahnya.
"Baiklah Mommy, sepertinya kami harus pergi, mungkin lain kali kita makan bersama" Felix beranjak dari duduknya.
"Kenapa terburu-buru sekali, mommy masih ingin bercerita dengan Mika dan kita bisa saja melakukan pesan antar buat makan bersama atau kita makan di luar" Mommy nya berusaha menahan kepergian Felix dan Mika.
"Lain kali saja, aku janji Mom" ucap Felix meyakinkan Mommy Kelly.
"Hari ini aku ingin mengajaknya kencan" sambungnya enteng sambil mengerling nakal ke arah Mika.
Mika mendengus. Mommy Kelly tersenyum melihat tingkah kedua anak muda itu.
"Baik lah, jika kau mengatakan ingin berkencan aku tidak akan menahannya dan pastikan kau mendapatkannya dan membuat nya melupakan kekasihnya" goda Mommy Kelly.
Mika melebarkan matanya, tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
Ibu sama anak sama saja. Batinnya.
"Datang lah berkunjung, walau tanpa Felix. Aku akan dengan senang hati menyambutmu" ucap mommy Kelly begitu mereka ada di pintu.
Mika mengangguk kemudian memeluk Mommy Kelly sebelum masuk ke dalam mobil.
"Jadi katakan apa yang kau dan ibu ku gosipkan sehingga kau dan ibu bisa kenyang dan tidak merasa lapar sama sekali" sindir Felix begitu dia menjalan kan mobilnya.
Tahan Mika. Tahan emosimu. Berbaik hati lah dengan pria ini. Dia sudah melalui kejadian yang buruk dan akhirnya bisa melewatinya hari ini, batin Mika.
"Tidak banyak. Hanya obrolan biasa seputar wanita" ucap Mika santai.
"Benar kah?" Sepertinya Ibuku menyukaimu." ucapnya menatap sekilas.
"Aku memang orang yang mudah untuk disukai. Tentu saja itu tidak berlaku untukmu" ucap Mika menyanjung dirinya dan menyindir Felix secara bersamaan.
Felix terkekeh
"Jadi Mika katakan apa kau sudah lama mengenal Raymond?" tanyanya.
Mika menghembus nafas berat.
"Berdua denganmu memang tidak akan pernah lepas dari pembahasan seputaran kisah asmaraku, apa kau begitu tertarik untuk mendengarnya. Percaya lah kau tidak akan menyukainya jika kau tahu kenyataannya" ucap Mika penuh teka teki.
Felix menghentikan mobilnya. Lalu menatap Mika dengan menyipitkan matanya.
"Percayalah aku memang sangat penasaran dengan kisah asmaramu tapi aku lebih tertarik jika kita bisa melakukan hal lain yang lebih menyenangkan dimana hanya ada aku dan kau" ucap Felix lalu mendekatkan dirinya ke arah Mika. Mika memundurkan badannya dan menabrak pintu mobil. Felix membuka seat beltnya lalu duduk kembali ketempatnya.
Felix terkekeh geli melihat wajah Mika yang merah merona antara malu dan kesal.
"Turunlah. Kau pasti sudah lapar" ucapnya.
Sialan, kenapa pria ini selalu berhasil membuatku merona.
Mika turun dan mengikuti Felix ke dalam restaurant. Mika tidak memungkiri dirinya memang sudah lapar, karena tadi di cafe bersama sahabatnya dia tidak menikmati makannya.
Felix menarik kursi untuk Mika tempati lalu dia duduk disampingnya.
Felix menopang kepalanya dengan satu tangannya lalu menatap Mika sambil tersenyum tipis.
Mika yang ditatap begitu merasa kikuk.
Aku yakin Tuhan pasti sangat bahagia waktu menciptakan pria satu ini. Oh Tuhan ujian apa lagi ini. Aku tidak ingin mengakuinya tetapi dia sangat tampan hari ini, Batin Mika.
"Ehemm" Mika berdehem
"Berhentilah menatapku seperti itukau membuatku tidak nyaman" ucapnya.
Felix terkekeh.
"Aku sangat menyukai wajah polosmu itu"
"Bukannya kau sangat membencinya ?" tanya Mika.
"Kapan aku mengatakannya?" Felix balik bertanya.
"Karna kau menganggapku pengkhianat"
Tubuh Felix tiba-tiba menegang, Mika yang melihatnya menyadari apa yang barusan dia ucapkan. Hal sensitif buat Felix.
"Apa Ibu ku menceritakan sesuatu padamu ?" tanyanya dingin dengan sorot mata yang tajam. Tidak ada lagi wajah lembut yang baru saja dia perlihatkan beberapa menit sebelumnya.
Mika terdiam dan mengalihkan tatapan tatapannya kesembarang arah.
"Jangan mengabaikanku disaat aku bertanya nona Anderson" ucap Felix masih dengan nada dingin.
Mika menghembuskan nafas berat
"Ibumu hanya mengatakan dia merasa kesepian karena kau tidak pernah mengunjunginya. Berbaik hati lah sedikit kau adalah anak satu-satunya, sering-seringlah mengunjunginya" ucapnya sambil menatap wajah Felix.
Felix masih menatapnya lekat menuntut jawaban apa yang ingin dia dengar. Tatapan mengintimidasi Felix membuat Mika merasa terpojok.
Lagi Mika menghembuskan nafasnya
"Baik lah, Ibumu menceritakan semuanya" ucap Mika lirih.
Felix masih dalam diamnya menunggu Mika mengatakan semuanya dan masih dengan tatapan mengintimidasi.
"Daddymu, Marinka dan kekasihmu, ibumu menceritakan segalanya" jelas Mika jujur. Felix mendengus lalu mengacak rambutnya frustasi.
"Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri, itu bukan salahmu" ucap Mika sambil menggenggam tangan Felix. Felix tersentak, dia melihat tangan Mika yang menggenggam tangannya lalu menatap Mika seolah tidak percaya.
Mika tersenyum. Sangat manis
"Aku tahu aku tidak punya hak untuk mengatakan ini, tapi ibumu lah yang paling merasakan sakit disini. Selain kehilangan putri yang sangat di cintainya, ia juga kehilangan anak laki-lakinya."
Felix mengernyit mendengar apa yang di katakan Mika.
"Kau ada dan masih hidup tapi dia tidak bisa menjamahmu. Kau menghindar dan menjauhinya, bahkan meninggalkan rumah"
Felix tersentak mendengar ucapan Mika.
Mika tersenyum dan mengelus punggung tangan Felix.
"Hangat" batin Felix
"Kau menyiksanya, dia sudah tidak muda lagi" ucap Mika lalu berniat melepaskan genggamannya, tapi Felix menahannya.
"Biarkan begini sebentar lagi" ucapnya.
"Aku sangat menyukainya bahkan aku sangat senang melihatmu untuk pertama kalinya berbicara lembut seperti ini, tapi entah kenapa aku merasa kau kasihan padaku" ucap Felix dengan nada datar dan menatap Mika lekat penuh arti.
Mika menarik tangannya kasar. Felix terkekeh
"Aku tidak kasihan padamu, aku hanya berusaha membujukmu agar lebih memperhatikan ibumu, itu saja."
"Baiklah, baik lah aku akan sering mengunjungi nya bersamamu" ucap Felix.
Mika melotot, dan Felix hanya mengangat kedua bahunya.
"Apa mommy mengatakan sesuatu yang lain?" tanya Felix serius.
"Tidak, hanya itu" ucap Mika singkat.
Felix hanya mengangguk
"Mungkin pertemuan selanjutnya, ibu mu akan menceritakan hal lain nya yang mungkin membuatku lebih terkejut lagi" canda Mika.
Felix terdiam mendengar apa yang dikatakan Mika. Felix tersenyum getir lalu menunduk.
T.B.C
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Elly Setia Ningsih
yaa ampun ganteng sih abang felix
2022-12-21
0
Ndhe Nii
bakalan ada ketemu an dg camer lagi nihh 👍🤣🤣
2022-10-07
0
yeyeh pahriah
selalu suka baca novel ini, ulang lagi...ulang lagi
2021-08-15
0