Delapan Belas

Author Pov

"Ehemm.."

Felix berdehem dan berjalan menghampiri ibunya dan Mika. Felix duduk di hadapan Mika.

Aku sudah merasa lapar makanya aku turun, tapi yang aku lihat kalian para wanita hanya bergosip dan tidak memasak sama sekali." sindir Felix.

Mika melotot tajam ke arahnya lalu mendengus. Felix terkekeh melihat tingkahnya.

"Baiklah Mommy, sepertinya kami harus pergi, mungkin lain kali kita makan bersama" Felix beranjak dari duduknya.

"Kenapa terburu-buru sekali, mommy masih ingin bercerita dengan Mika dan kita bisa saja melakukan pesan antar buat makan bersama atau kita makan di luar" Mommy nya berusaha menahan kepergian Felix dan Mika.

"Lain kali saja, aku janji Mom" ucap Felix meyakinkan Mommy Kelly.

"Hari ini aku ingin mengajaknya kencan" sambungnya enteng sambil mengerling nakal ke arah Mika.

Mika mendengus. Mommy Kelly tersenyum melihat tingkah kedua anak muda itu.

"Baik lah, jika kau mengatakan ingin berkencan aku tidak akan menahannya dan pastikan kau mendapatkannya dan membuat nya melupakan kekasihnya" goda Mommy Kelly.

Mika melebarkan matanya, tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.

Ibu sama anak sama saja. Batinnya.

"Datang lah berkunjung, walau tanpa Felix. Aku akan dengan senang hati menyambutmu" ucap mommy Kelly begitu mereka ada di pintu.

Mika mengangguk kemudian memeluk Mommy Kelly sebelum masuk ke dalam mobil.

"Jadi katakan apa yang kau dan ibu ku gosipkan sehingga kau dan ibu bisa kenyang dan tidak merasa lapar sama sekali" sindir Felix begitu dia menjalan kan mobilnya.

Tahan Mika. Tahan emosimu. Berbaik hati lah dengan pria ini. Dia sudah melalui kejadian yang buruk dan akhirnya bisa melewatinya hari ini, batin Mika.

"Tidak banyak. Hanya obrolan biasa seputar wanita" ucap Mika santai.

"Benar kah?" Sepertinya Ibuku menyukaimu." ucapnya menatap sekilas.

"Aku memang orang yang mudah untuk disukai. Tentu saja itu tidak berlaku untukmu" ucap Mika menyanjung dirinya dan menyindir Felix secara bersamaan.

Felix terkekeh

"Jadi Mika katakan apa kau sudah lama mengenal Raymond?" tanyanya.

Mika menghembus nafas berat.

"Berdua denganmu memang tidak akan pernah lepas dari pembahasan seputaran kisah asmaraku, apa kau begitu tertarik untuk mendengarnya. Percaya lah kau tidak akan menyukainya jika kau tahu kenyataannya" ucap Mika penuh teka teki.

Felix menghentikan mobilnya. Lalu menatap Mika dengan menyipitkan matanya.

"Percayalah aku memang sangat penasaran dengan kisah asmaramu tapi aku lebih tertarik jika kita bisa melakukan hal lain yang lebih menyenangkan dimana hanya ada aku dan kau" ucap Felix lalu mendekatkan dirinya ke arah Mika. Mika memundurkan badannya dan menabrak pintu mobil. Felix membuka seat beltnya lalu duduk kembali ketempatnya.

Felix terkekeh geli melihat wajah Mika yang merah merona antara malu dan kesal.

"Turunlah. Kau pasti sudah lapar" ucapnya.

Sialan, kenapa pria ini selalu berhasil membuatku merona.

Mika turun dan mengikuti Felix ke dalam restaurant. Mika tidak memungkiri dirinya memang sudah lapar, karena tadi di cafe bersama sahabatnya dia tidak menikmati makannya.

Felix menarik kursi untuk Mika tempati lalu dia duduk disampingnya.

Felix menopang kepalanya dengan satu tangannya lalu menatap Mika sambil tersenyum tipis.

Mika yang ditatap begitu merasa kikuk.

Aku yakin Tuhan pasti sangat bahagia waktu menciptakan pria satu ini. Oh Tuhan ujian apa lagi ini. Aku tidak ingin mengakuinya tetapi dia sangat tampan hari ini, Batin Mika.

"Ehemm" Mika berdehem

"Berhentilah menatapku seperti itukau membuatku tidak nyaman" ucapnya.

Felix terkekeh.

"Aku sangat menyukai wajah polosmu itu"

"Bukannya kau sangat membencinya ?" tanya Mika.

"Kapan aku mengatakannya?" Felix balik bertanya.

"Karna kau menganggapku pengkhianat"

Tubuh Felix tiba-tiba menegang, Mika yang melihatnya menyadari apa yang barusan dia ucapkan. Hal sensitif buat Felix.

"Apa Ibu ku menceritakan sesuatu padamu ?" tanyanya dingin dengan sorot mata yang tajam. Tidak ada lagi wajah lembut yang baru saja dia perlihatkan beberapa menit sebelumnya.

Mika terdiam dan mengalihkan tatapan tatapannya kesembarang arah.

"Jangan mengabaikanku disaat aku bertanya nona Anderson" ucap Felix masih dengan nada dingin.

Mika menghembuskan nafas berat

"Ibumu hanya mengatakan dia merasa kesepian karena kau tidak pernah mengunjunginya. Berbaik hati lah sedikit kau adalah anak satu-satunya, sering-seringlah mengunjunginya" ucapnya sambil menatap wajah Felix.

Felix masih menatapnya lekat menuntut jawaban apa yang ingin dia dengar. Tatapan mengintimidasi Felix membuat Mika merasa terpojok.

Lagi Mika menghembuskan nafasnya

"Baik lah, Ibumu menceritakan semuanya" ucap Mika lirih.

Felix masih dalam diamnya menunggu Mika mengatakan semuanya dan masih dengan tatapan mengintimidasi.

"Daddymu, Marinka dan kekasihmu, ibumu menceritakan segalanya" jelas Mika jujur. Felix mendengus lalu mengacak rambutnya frustasi.

"Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri, itu bukan salahmu" ucap Mika sambil menggenggam tangan Felix. Felix tersentak, dia melihat tangan Mika yang menggenggam tangannya lalu menatap Mika seolah tidak percaya.

Mika tersenyum. Sangat manis

"Aku tahu aku tidak punya hak untuk mengatakan ini, tapi ibumu lah yang paling merasakan sakit disini. Selain kehilangan putri yang sangat di cintainya, ia juga kehilangan anak laki-lakinya."

Felix mengernyit mendengar apa yang di katakan Mika.

"Kau ada dan masih hidup tapi dia tidak bisa menjamahmu. Kau menghindar dan menjauhinya, bahkan meninggalkan rumah"

Felix tersentak mendengar ucapan Mika.

Mika tersenyum dan mengelus punggung tangan Felix.

"Hangat" batin Felix

"Kau menyiksanya, dia sudah tidak muda lagi" ucap Mika lalu berniat melepaskan genggamannya, tapi Felix menahannya.

"Biarkan begini sebentar lagi" ucapnya.

"Aku sangat menyukainya bahkan aku sangat senang melihatmu untuk pertama kalinya berbicara lembut seperti ini, tapi entah kenapa aku merasa kau kasihan padaku" ucap Felix dengan nada datar dan menatap Mika lekat penuh arti.

Mika menarik tangannya kasar. Felix terkekeh

"Aku tidak kasihan padamu, aku hanya berusaha membujukmu agar lebih memperhatikan ibumu, itu saja."

"Baiklah, baik lah aku akan sering mengunjungi nya bersamamu" ucap Felix.

Mika melotot, dan Felix hanya mengangat kedua bahunya.

"Apa mommy mengatakan sesuatu yang lain?" tanya Felix serius.

"Tidak, hanya itu" ucap Mika singkat.

Felix hanya mengangguk

"Mungkin pertemuan selanjutnya, ibu mu akan menceritakan hal lain nya yang mungkin membuatku lebih terkejut lagi" canda Mika.

Felix terdiam mendengar apa yang dikatakan Mika. Felix tersenyum getir lalu menunduk.

T.B.C

Terpopuler

Comments

Elly Setia Ningsih

Elly Setia Ningsih

yaa ampun ganteng sih abang felix

2022-12-21

0

Ndhe Nii

Ndhe Nii

bakalan ada ketemu an dg camer lagi nihh 👍🤣🤣

2022-10-07

0

yeyeh pahriah

yeyeh pahriah

selalu suka baca novel ini, ulang lagi...ulang lagi

2021-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal Pertemuan
3 Hubungan yang Rumit
4 Pertemuan Kedua
5 Senang Berkenalan Denganmu
6 Felix O'Neil
7 Aku Melihatmu
8 Kekesalan Mika
9 Bagaimana Jika Dia Tergoda?
10 Terungkap
11 Kelak Kau Akan Sadar
12 Rumah Raymond
13 Akhir Pekan 1
14 Sugar
15 Akhir Pekan 2
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas.
20 Dua puluh.
21 Dua puluh satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Aku tidak Cemburu
47 Aku Mencintaimu
48 Mantan
49 Patah Sebelum Dimulai
50 Pria Brengsek
51 Patah Hati
52 Pernikahan
53 Pergi Untuk Selamanya
54 Ingin Dia
55 Ini Daddy
56 Apa Aku Sudah Melakukan Hal yang Benar?
57 Selamat Datang
58 Kebenaran yang Terungkap
59 Felicia
60 Aku Merindukanmu
61 Daddy
62 I'm Yours
63 Kembalilah Padaku
64 Selamat Datang Kembali
65 Gangguan
66 Happy Ending
67 Keluarga McKenzie
68 Hamil
69 Bahagia
70 Aku Menginginkanmu
71 Welcome Mike
72 Epilog
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Prolog
2
Awal Pertemuan
3
Hubungan yang Rumit
4
Pertemuan Kedua
5
Senang Berkenalan Denganmu
6
Felix O'Neil
7
Aku Melihatmu
8
Kekesalan Mika
9
Bagaimana Jika Dia Tergoda?
10
Terungkap
11
Kelak Kau Akan Sadar
12
Rumah Raymond
13
Akhir Pekan 1
14
Sugar
15
Akhir Pekan 2
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas.
20
Dua puluh.
21
Dua puluh satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Aku tidak Cemburu
47
Aku Mencintaimu
48
Mantan
49
Patah Sebelum Dimulai
50
Pria Brengsek
51
Patah Hati
52
Pernikahan
53
Pergi Untuk Selamanya
54
Ingin Dia
55
Ini Daddy
56
Apa Aku Sudah Melakukan Hal yang Benar?
57
Selamat Datang
58
Kebenaran yang Terungkap
59
Felicia
60
Aku Merindukanmu
61
Daddy
62
I'm Yours
63
Kembalilah Padaku
64
Selamat Datang Kembali
65
Gangguan
66
Happy Ending
67
Keluarga McKenzie
68
Hamil
69
Bahagia
70
Aku Menginginkanmu
71
Welcome Mike
72
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!