Mikayla Pov
Kak Raymond baru melepaskan pegangannya setelah kami sampai di dalam kamarnya. Kak Raymond menutup pintu lalu berjalan ke arah balkon.
Aku masih mematung di tempatku berdiri dari tadi. Aku menatap punggung kak Raymond yang membelakangiku.
Melihat sikap dinginnya itu aku tahu dia sangat kecewa padaku. Ini semua terjadi gara-gara pria brengsek itu.
Kak Roland menghembuskan nafasnya lalu berbalik. Aku langsung menundukkan kepalaku.
Aku mendengar langkah kaki kak Raymond yang mendekatiku. Aku makin menekan kuat jemariku.
Kak Raymond mengangkat daguku agar aku menatapnya. Aku menemukan mata teduh itu. Mata yang selalu kusukai. Ingin rasanya aku memeluknya. Kak Raymond menyentuh kedua pipiku lalu mengecup keningku. Aku menutup mata merasakan hangatnya kecupan kak Raymond. Kak Raymond menarik bibirnya dari keningku lalu menarikku ke dalam pelukannya.
''Maaf'' lirihku yang masih bisa di dengar oleh kak Raymond.
Aku membalas pelukan kak Raymond. Hangat.
''Katakan sayang, apa yang harus kakak lakukan?'' Kak Raymond bertanya dengan lembut dan mengecup puncak kepala ku sesekali.
''Kenapa tidak cerita sama kakak, hmm?''
''Kakak kecewa dan marah apa lagi setelah tahu pria mesum yang Ay maksud adalah sahabat kakak sendiri.''
''Jadi katakan sayang, apa yang harus kakak lakukan?'' kak Raymond semakin mempererat pelukannya.
''Maaf'' lagi dan lagi aku hanya bisa mengeluarkan kata maaf.
''Apa kakak langsung menikahimu saja agar tidak ada lagi pria lain yang berani menggodamu?'' Kak Raymond melepas pelukan kami dan menangkup wajahku dengan kedua tangannya. Aku menatap nya dengan wajah yang mungkin terlihat konyol karna sesaat kemudian kak Raymond tertawa.
''Kakak...'' rajukku begitu tahu kak Raymond hanya menggodaku.
''Iya sayang..'' Kak Raymond kembali memelukku.
''Berjanjilah, kau tidak akan tergoda dengan pria lain apa lagi menyukainya termasuk sahabat kakak Felix dan Roland'' ucap kak Raymond lembut tapi penuh dengan ketegasan. Aku hanya mengangguk di dalam pelukannya.
''Kakak tahu kakak egois, tapi kau tahu kakak tidak akan pernah melepaskanmu, you are my sunshine and you know how much i love you''
Aku mengeratkan pelukanku mendengar pernyataan kak Raymond. Terharu dan tersentuh tentu saja. Oh bukankah harusnya aku mengambil sikap disini.
''Mulai sekarang apa pun yang terjadi jangan pernah menutupinya dan membiarkan kakak mengetahuinya dari orang lain, sayang mengertikan maksud kakak?'' kak Raymond melepaskan pelukannya dan menaikkan alisnya menunggu jawabanku.
''Yes sir'' jawabku sambil memberi hormat. Kak Raymond terkekeh dan mengacak rambutku.
''Ayo kakak antar pulang, kasihan mommy Nicholl kesepian karena ditinggal Daddy Peter dinas luar.''
Kak Raymond menuntunku keluar dari kamar. Sampai di bawah aku melihat aunty dan uncle masih menonton sambil berpelukan. Oh manisnya.
''Aunty, uncle, Ayrin permisi dulu!'' aku menghampiri mereka.
Aunty Chatrin beranjak dari kursinya lalu melotot kearah kak Raymond. Kak Raymond tertawa lalu geleng-geleng kepala.
''Aku tidak akan membuat putri kesayanganmu ini menangis mommy'' ucap kak Raymond.
''Itu sama saja menyakitiku'' lanjutnya.
Tuan dan Nyonya William kompak mendengus.
''Ya sudah sayang, sampaikan salam aunty sama mommy mu'' Nyonya William memeluk lalu mengecup keningku.
Aku mengangguk.
''Mommy juga tadi titip salam aunty''.
💎💎💎💎
Hari ini adalah akhir pekan. Seperti kebiasaanku bersama sahabatku Keyra dan Nayla akan menghabiskan waktu bersama. Aku melihat pantulan diri ku di cermin. Aku mengenakan kaos pink over size dan hot pants yang memperlihatkan paha putih mulus ku serta sepatu kets warna putih. Rambut coklat milikku, ku biarkan tergerai begitu saja.
Aku menuruni tangga dan mendapati ibuku sedang merangkai bunga sambil menonton.
''Apa kau akan bertemu dengan Keyra dan Nayla sayang?'' tanya Mommy mengghentikan kegiatan nya dan menatapku.
Aku duduk disamping mommy
''ya mom, apa aku perlu membatalkan pertemuan kami dan mengajak mereka ke sini untuk menemani mommy, mungkin mommy kesepian?'' tanyaku pada mommy. Mungkin mommy merasa kesepian karna daddy belum pulang dari dinas nya.
Mommy tersenyum hangat
''Oh sayang, itu tidak perlu. Pergilah nikmati harimu bersama Keyra dan Nayla. Nanti mommy akan menghubungi aunty Chatrin untuk menemani mommy jika mommy meresa kesepian'' kata mommy sambil berdiri dan menuntunku berjalan keluar bertepatan dengan kak Raymond yang baru sampai.
''Selamat siang mommy Nichol'' sapa kak Raymond sambil mencium kedua pipi mommy. Mommy tersenyum sambil menepuk-nepuk lengan kak Raymond.
''Kita berangkat sekarang sayang?" tanya kak Raymond mengalihkan tatapannya dari mommy. Aku mengangguk.
Aku dan kak Raymond pamit sama mommy sambil mencium kedua pipinya.
''Selamat bersenang-senang sayang, pulangnya jangan kemalaman'' nasehat mommy.
''Oke moms '' balasku singkat.
💎💎💎💎💎
''Jadi katakan tuan putri, kemana kakak harus mengantarmu?'' tanya kak Raymond begitu kami sampai di dalam mobilnya. Kak Raymond memang tahu kebiasanku dengan Keyra dan Nayla yang selalu mengahabiskan akhir pekan bersama, bahkan terkadang dia ikut menghabiskan waktu bersama kami. Tentu saja hal itu sekarang tidak pernah terjadi lagi mengingat dia harus membagi waktu dengan kekasihnya yang lain.
Aku menarik nafas panjang mengingat hal itu.
''Kenapa sayang? Apa ada yang mengganggu fikiranmu?'' kak Raymond menggenggam tangan ku sedangkan tangan satu lagi mengendalikan kemudi.
Aku menggelengkan kepalaku. Kak Raymond tersenyum dan mengecup punggung tanganku.
''Jadi kemana?'' tanya kak Raymond kembali.
''Huh..oh..Apartment Keyra, tadi Keyra bilang mobilnya rusak, jadi kita jemput Keyra dulu baru ke cafe Nayla kak''
Raymond mengangguk.
''Kakak tidak masalah kan? Tanyaku sambil menatap matanya. Mata yang sangatku sukai.
Kak Raymond mengernyit bingung mendengar pertanyaanku. Lalu sesaat kemudian tersenyum.
''Pertanyaan macam apa itu sayang, sejak kapan permintaanmu jadi masalah buat kakak, permintaanmu adalah perintah buat kakak''
Aku mendengus.
''Mulai lagi, dasar perayu ulung'' ucapku sambil tertawa begitu juga kak Raymond sambil mengacak rambutku gemas.
Aku dan kak Raymond sampai di apartmen Keyra setelah melalui perjalanan selama tiga puluh menit.
Aku memencet bel dan menunggu Keyra membukakan pintu.
''Sayang'' bisik kak Raymond yang memelukku dari belakang sambil sesakali mencium rambutku.
''Hmmm..''balasku sambil memencet bel untuk kesekian kalinya.
''Bisa kah kau ganti celana sialanmu ini dengan celana panjang milik Keyra sayang?'' tanya Kak Raymond lembut tapi penuh penekanan.
Aku sontak berbalik dan menyipitkan kedua mataku.
''Kenapa sekarang baru protes?''
''Tadi kita hanya berdua sayang, tentu saja aku ingin menikmatinya'' kak Raymond mengerling nakal lalu memeluk pinggangku dengan satu tangannya dan mengelus wajahku dengan tangan yang satunya lagi.
Aku menganga mendengar penuturannya.
''Dasar mesum'' aku memukul dadanya.
Kak Raymond terkekeh sambil melepaskan jas miliknya.
''Tentu saja aku tidak ingin orang lain juga menikmati paha mulus kekasihku ini'' kata nya sambil mengikatkan jas milik nya di pinggulku.
Ceklek
Aku menoleh begitu mendengar suara pintu yang terbuka dan mendapati Keyra yang sedang memutar kedua bola matanya malas melihat keposesifan kak Raymond.
Keyra berbalik dan masuk ke kamar nya untuk bersiap.
Aku dan kak Raymond masuk kedalam dan mendapati Roland yang sedang menikmati minumnya dengan hanya mengenakan celana tanpa bajunya.
Aku menganga dan mengedip-ngedipkan mataku melihat pemandangan yang sangat jarangku lihat. Dada bidang dan perut six pack miliknya sungguh menggoda iman. Pantas saja Keyra berubah haluan dari pecinta daun muda jadi pecinta pria tua seperti Roland.
''Oh Shit '' umpat kak Raymond sambil menyembunyikan wajahku di dadanya.
''Apa yang kau lakukan di sini brengsek, dan kenakan bajumu sialan, kau membuat penglihatannya terkontaminasi ********!!''
Roland terbahak mendengar segala umpatan Raymond. Dia berjalan perlahan menghampiri kami.
''Oh Tuhan Ray, kau sungguh keterlaluan, lepas kan dia, kau membuat dia sulit bernafas dan biarkan dia melihat tubuh sexi ku ini dan bahkan aku akan dengan senang hati memberikan nya jika dia ingin menyentuhnya'' Seperti biasa kata-kata yang keluar dari mulut Roland selalu saja vulgar.
Kak Raymond berdecak.
''Roland Orlando, aku akan membunuhmu jka dalam satu menit kau tidak mengenakan bajumu sialan'' ancamnya.
Roland semakin terbahak.
''Kau berlebihan''
''Ayo, kita berangkat'' ajak Keyra yang sudah siap dan berdiri disamping Roland. Keyra melemparkan kemeja Roland.
''Berhentilah menggodanya, dan kenakan bajumu'' ucap Keyra datar.
Keyra menarik tanganku agar melepaskan pelukan kak Raymond.
''Aku akan mengantarmu, biarkan Mika pergi bersama Raymond'' kata Roland.
Keyra menarikku dan berjalan seolah tidak mendengar apa yang baru saja di katakan Roland. Aku mengernyit bingung.
Roland mencengkram tangan Keyra.
''Aku katakan aku akan mengantarmu Keyra'' tegas Roland dengan menatap lekat wajah Keyra.
Aku sedikit terkejut melihat wajah serius Roland untuk pertama kali nya. Lalu aku menatap Keyra. Datar. Tidak ada wajah menggoda yang biasa dia tunjukkan jika berhadapan dengan pria tampan.
''Ada apa dengan atmosfer yang tiba-tiba menjadi dingin begini'' kak Raymond melepaskan genggaman Keyra dari tanganku.
''Apa kau menghamilinya dude?''
Mendengar pertanyaan kak Raymond sontak tiga pasang mata menatap tajam kearahnya.
Kak Raymond mengidikan bahunya tidak mempedulikan tatapan kami.
''Pulang lah dude, aku akan menghubungimu nanti. Aku yang akan mengantar Mika dan Keyra'' ucap kak Raymond sambil menuntunku berjalan bersama Keyra.
T.B.C
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Reksa Nanta
tapi kenapa kau mendua, bro ? 😅
2024-05-01
0
Reksa Nanta
Raymond. typo.
2024-05-01
0
Alaina Sulifa Kaplale
🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬
2023-06-02
0