Mika sampai di rumahnya hampir jam 23.00. Di sana sudah ada Raymond yang menatapnya tajam.
''Ada apa?'' tanya Mika begitu sampai di hadapan Raymond yang masih duduk sambil melipat tangannya di dadanya.
Raymond mengernyit mendengar nada suara Mika yang terkesan dingin. Raymond menghembuskan nafasnya lalu berdiri dan menangkup wajah Mika.
''Kenapa? Ay marah sama kakak?'' tanya Raymond lembut sambil mengelus wajah Mika.
Mika sebenarnya marah dengan kejadian di cafe tadi siang, tapi Mika hanya menggelengkan kepalanya karna mendapat perlakuan lembut Raymond. Mika memang selalu luluh dan tidak bisa marah pada Raymond jika sudah mempelakukannya lembut seperti ini. Dan sepertinya Raymond tahu itu kelemahan Mika.
''Kalau tidak marah lalu kenapa pergi tidak kasih kabar, kakak telepon juga tidak diangkat, hmmm..??'' Raymond menatap manik mata gadisnya itu.
"Mika cemburu'' cicit Mika yang masih bisa didengar jelas oleh Raymond. Mendengar pengakuan polos Mika membuat Raymond tertawa lalu menariknya ke dalam pelukannya.
''Ikh..kakak kenapa ketawa?'' Mika memukul dada Raymond pelan.
''Kakak senang sayang, kalau Mika cemburu kan tandanya Mika sayang sama kakak'' tutur Raymond.
''Mika memang sayang sama kakak tapi hatiku juga panas melihat kakak seperti tadi, jadi Mika butuh pengalihan, biar hati Mika bisa tenang, tapi bukannya tenang yang ada emosi jiwa yang dapat" sungut Mika kesal begitu mengingat kejadian di klub.
Mendengar penuturan Mika Raymond melepas pelukannya dan mendorong sedikit tubuh Mika, agar bisa melihat wajah kekasihnya itu.
''Pengalihan?'' tanya Raymond bingung.
Mika mengangguk
''Mika, Keyra sama Nayla tadi pergi ke klub.."
''Klub...?'' potong Raymond.
''Ay, sejak kapan kau jadi nakal begini, kakak sudah pernah katakan jangan pernah pergi ke tempat seperti itu, oh astaga Ay, ada apa denganmu?''
''Bbb..bukan begitu kak''
Mika tergugup menyadari kemarahan Raymond dan merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa mengendalikan mulutnya.
Bisa-bisa Keyra sama Nayla dapat amukan dari kak Raymond juga, fikirnya.
''Ingatkan kakak besok agar memberi peringatan kepada kedua sahabatmu itu yang sudah berani mengajakmu ke tempat seperti itu'' tegas Raymond seolah membaca fikiran Mika.
Mika menghela nafas.
Nah 'kan, batinnya lagi.
''Bukan salah mereka, tapi Mika yang mengajak mereka ke sana, Keyra sama Nayla juga sudah melarang dan membujuk agar Mika tidak masuk, tapi Mika penasaran ditambah Mika juga lagi kesal sama kakak. Kakak tahu itu cafe tempat kami biasa kumpul tapi kakak malah datang ke sana bersama pacar kakak yang cantik itu. Mika cemburu, Mika juga merasa minder melihat pacar kakak cantik begitu. Mika takut kakak meninggalkanku, Mika...''
Ucapannya terputus karna Raymond menariknya kembali ke pelukannya. Mika menangis dipelukannya. Raymond mengelus rambut dan punggungnya berusaha menenangkan.
''Maafkan Kakak, kakak tadi tidak bermaksud buat memarahimu, kakak hanya kecewa, Mika tidak kasih kabar dan pergi ke tempat seperti itu, kalau Mika penasaran harusnya Mika kasih tau kakak biar kakak yang temani Mika ke sana. Jangan seperti ini, ke sana hanya dengan kedua sahabatmu. Bisa saja kalian diganggu seseorang yang sengaja membuat kalian mabuk. Beruntung hal itu tidak terjadi. Kakak minta hal seperti ini jangan terulang lagi, Mika fahamkan maksud kakak?''
Mika menganggukkan kepalanya mendengar penuturan pria yang disayanginya itu.
''Kakak jangan marah sama teman-teman Mika, mereka tidak salah, tadi di sana Keyra juga hanya kasih aku minum orange juice itu juga tidak sempat diminum gara-gara ada uncle mesum yang tiba-tiba mencium Mika..''
Raymond kembali melepaskan pelukannya dan menatap Mika. Melihat raut wajah Raymond yang berubah dan rahangnya mengeras, Mika tahu Raymond sedang marah. Mika tersadar dan merutuki kebodohannya yang tidak bisa mengendalikan mulutnya.
''Kk..kak mmm..maksud Mika, bb..bukan seperti itu'' Mika gugup dan Raymond tahu Mika juga takut akan kemarahannya.
''Sudah malam, Ay masuk ke dalam dan istirahat, munggkin mommy sama daddy sudah tidur, kakak tidak permisi lagi''
Raymond mencium keningnya sebelum pergi.
🦞🦞🦞🦞🐳
Mika berulang kali melihat ponselnya dan berulang kali juga menghela nafas. Keyra dan Nayla hanya bisa memperhatikan tingkah temannya itu. Mereka tahu pasti penyebabnya adalah kisah asmaranya, karena hanya Raymond yang bisa membuat Mika uring-uringan tidak jelas seperti ini.
Sebenarnya Keyra dan Nayla miris melihat kisah percintaannya yang dengan relanya membiarkan kekasihnya mempunyai kekasih lain. Ya mau bagaimana lagi namanya cinta orang pintar bisa jadi bodoh. Sebagai sahabat mereka hanya bisa mendukungnya karna mereka juga sadar kisah percintaan mereka juga tidak kalah miris. Bisa dikatakan mereka tiga sahabat yang memiliki kisah percintaan yang runyam.
''Nay, semalam kau pulang jam berapa?'' Keyra memecahkan keheningan.
''Tengah malam, kau sama Mika pulang jam berapa? aku cari-cari kalian sudah tidak ada''
''Mika pulangnya cepat, minum aja tidak sempat''
Keyra menghentikan ucapannya dan melirik Mika dengan mata jahilnya. Mika yang dilirik pura-pura tidak peduli tetapi wajahnya memerah seperti tomat.
Nayla yang melihat wajah Mika merah langsung memegang wajahnya.
''Wajahmu merah, kau sakit Ay?'' tanya Nayla khawatir.
Keyra yang mendengar langsung tertawa.
''Bukan sakit Nay, tapi malu karna kemesumannya sendiri. Coba kau ada di sana Nay, aku yakin bukan hanya kaget tapi mungkin kau sudah pingsan berdiri melihat perbuatan teman kita yang kita tahu sangat polos ini. Ternyata diam-diam menghanyutkan, apa Raymond yang mengajarimu jadi mesum seperti itu, Ay?'' goda Keyra, Mika hanya mendengus kesal.
''Ada kejadian apa yang kulewatkan semalam?'' tanya Nayla bingung yang memang tidak ada di tempat kejadian memalukan semalam.
Keyra dengan semangat pantang mundur menceritakan kejadian semalam dari bokong Mika yang mendarat sukses dipangkuan pria menawan sampai ciuman mereka yang diakhiri dengan siraman orange juice dari Mika. Mendengar cerita Keyra sontak membuat Nayla tertawa terpingkal-pingkal sampai memukul-mukul meja segala.
Mika yang melihat kedua temannya itu tertawa puas hanya bisa menatap tajam pada keduanya. Kesal iya tapi bisa apa dia, gara-gara kejadian itu Raymond mendiamkannya sampai sekarang. Lagi dan lagi Mika mengembuskan nafasnya. Tiba-tiba Keyra menghentikan tawanya dan menarik Mika agar berhadapan dengannya.
''Jangan katakan Raymond tahu kejadian ini?''
selidik Keyra dan berharap Mika menggelengkan kepalanya tapi sepertinya Keyra harus kecewa karna Mika menganggukkan kepalanya pertanda Raymond sudah tahu kejadian itu.
''WHAT'' pekik Nayla mengabaikan pandangan orang yang ada di ruangan kelas mereka.
''Oh God, jangan katakan Raymond juga tahu aku dan Keyra ada di sana.''
Lagi Mika menganggukkan kepalanya. Keyra dan Nayla menghembuskan nafas mereka.
''Sorry'' lirih Mika
''Key, aku harap kau sudah menyiapkan jawaban atas amukan Raymond si brengsek itu'' Nayla memberikan semangat pada Keyra karna dia yakin Raymond akan menghubungi Keyra bukan dirinya. Alasannya Raymond tidak terlalu menyukai Nayla karena mulutnya yang suka asal bicara.
T. B.C
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
MONARITA @ RITA
addduuuhhhh mikaaaaaa.....itu mulut apa jln tol sih?kok lurus banget......
2024-09-05
0
Reksa Nanta
apa alasan kuat Raymond sampai harus menduakan Mika ?
2024-04-30
0
Reksa Nanta
di sini posisi Mika sebagai kekasih gelap atau bagaimana ? 🤔
2024-04-30
0