Bab 19

Henry masih duduk dibelakang mejanya saat Fint masuk dan menjelaskan tentang semua agenda yang harus dilakukannya hari ini. Dia hanya diam saja dan tidak menyela atau memperhatikan sama sekali.

"Jadi, Anda akan menghadiri pesta penyambutan walikota baru dengan Nona De Hart?" tanya Fint membuyarkan lamunannya.

"Iya. Ayah dan ibu juga akan hadir. Hanya Margareth yang tidak bisa datang, Leonore sedang tidak enak badan"

"Baiklah. Saya akan mempersiapkan segalanya" ujar Fint tampak sangat bersemangat.

Hingga akhir jam kerja, ternyata asisten Henry itu masih sangat bersemangat. Bahkan setelah pesta penyambutan walikota berakhir sampai Henry mengantar tunangannya pulang.

"Aku akan sangat merindukanmu" ucap Lisa lalu mengecup bibir Henry.

Tanpa bicara atau bereaksi, dia segera kembali ke mobil dan memerintahkan supir untuk pulang. Tingkah laku tunangannya juga berubah sekarang. Bisa dibilang, Lisa sekarang tidak lagi memandang rendah dirinya. Dan semua itu berawal dari malam itu. Malam saat akhirnya dia bisa melakukan "hal itu" dengan tunangannya.

Fint bersemangat, Lisa tidak memandang rendah dirinya. Bukankah hal itu merupakan hal yang baik? Tapi ... kenapa Henry tidak merasa senang sama sekali? Dia seperti merasa kosong.

Keesokan harinya, dia tiba-tiba merasa nyaman saat melihat perempuan yang sedang berdiri di belakang ibunya.

"Bagaimana dengan yang ini?" tanya ibunya membuat Henry terpaksa mengalihkan pandangan.

"Ini bagus"

"Benar kan? Miss Grey tadi juga lebih setuju dengan yang ini. Dua lainnya tampak terlalu apa Miss Grey?"

Henry kembali melihat perempuan yang selalu tampak rapi dan serius itu.

"Meriah Nyonya"

Hanya dengan mendengar dua kata dari perempuan itu, gairah Henry naik. Darahnya seperti mendidih dan bagian tubuh bawahnya mulai mengeras. Tapi dia terpaksa menahan semuanya setelah mendengar tawa ibunya.

"Hahaha. Apa kau percaya Miss Grey menilai villa dengan kata meriah? Sungguh menarik. Tapi ... sepertinya memang kata itu yang paling tepat. Dan untuk villa ini, apa kata yang tepat Miss Grey?"

"Menawan Nyonya"

"Iya. Menawan. Sungguh menawan. Apa menurutmu juga begitu?"

Henry tersenyum kecil lalu menyetujui perkataan ibunya. Meski yang berada di fokusnya bukanlah villa ini.

"Untunglah kau datang. Kalau tidak mungkin ibu akan menghabiskan waktu Miss Grey seharian ini hanya untuk mencari villa yang cocok"

Henry duduk di samping ibunya, diikuti oleh beberapa bagian penjualan villa yang kini tampak bahagia. Tapi perempuan yang dilihatnya di ujung mata bertahan di tempatnya berdiri. Tidak mendekat sama sekali.

"Aku tidak membutuhkan villa ini. Setelah menikah kami akan tinggal di rumah utama" kata Henry.

"Ibu tahu. Tapi pasti nanti kalian membutuhkan waktu sendiri dan ibu ingin menghadiahkan sesuatu yang spesial pada kalian. Meski ibu tahu kau bisa memberikan lebih dari ini"

"Ibu ... kami akan sangat berterima kasih. Lebih baik sekarang ibu pulang, Biar Fint yang mengurus sisanya" jawab Henry ingin menenangkan ibunya yang bersemangat.

"Tidak. AKu harus mengajak Miss Grey makan siang. Setidaknya itu yang bisa kulakukan setelah ditemani setengah hari ini. Apa kau mau ikut dengan kami?"

Tadi saat Fint menyarankan dia datang untuk membantu ibunya, Henry tidak ingin datang. Dia pikir, bagaimanapun bentuk villa yang dihadiahkan ibunya tidak akan terlalu berpengaruh. Karena villa ini hanya akan menjadi hadiah tanpa pernah ditempati sama sekali. Tapi ... saat mengetahui perempuan itu juga ada disini dan kini dia diminta untuk makan siang bersama. Henry hanya bisa tersenyum dan mengangguk pada ibunya.

"Tentu saja"

"Apa yang ingin kau makan Miss Grey?" tanya ibunya pada perempuan yang dari tadi hanya terdiam saja.

"Saya bisa makan apa saja kecuali udang"

"Benarkah? Kau alergi dengan udang?"

"Iya Nyonya"

Henry melihat menu di depannya dan baru sadar kalau perempuan itu memiliki alergi pada udang. Dia tidak membaca keterangan apapun pada laporan kesehatan miss Grey. Atau sebenarnya disebutkan tapi dia tidak membacanya? Padahal dia menyiapkan sarapan untuk perempuan itu selama seminggu. Sungguh beruntung dia tidak menyajikan udang di salah satunya.

Saat makanan disajikan, Henry menyadari Miss Grey tampak tidak nyaman. Perempuan itu gelisah dan tidak duduk dengan tenang. Apa mungkin??

"Miss Grey" Dia memanggil perempuan itu tanpa sadar dan membuat perhatian semua orang tertuju padanya.

"Iya wakil Presdir?" jawab perempuan itu dengan mata jernih yang melihat ke arahnya. Sangat jernih.

"Sebaiknya kau cepat kembali ke kantor"

"Apa?"

"Sekarang juga pergilah!" perintahnya lalu perempuan itu menurut dan tidak menyia-nyiakan waktu lagi. Setelah berpamitan secara sopan pada ibu, Miss Grey pergi meninggalkan restoran dan hilang dari pandangan Henry.

"Apa-apaan kau ini? Ibu yang meminta tolong pada Miss Grey dan Margareth sudah mengijinkan. Kenapa kau seperti tidak suka kalau Miss Grey makan dengan kita?" protes ibunya. Tanpa tahu kebenaran dibalik semuanya. Henry menghitung dalam hati dan menemukan kalau kemungkinan besar perempuan itu mendapatkan tamu bulanannya hari ini. Ternyata, apa yang dilakukannya tampak seperti pengusiran di mata orang lain.

"Dia hanya seorang asisten" jawabnya semakin membuat ibu dan juga Fint berpikir kalau dia membenci perempuan itu.

"Fint juga asistenmu. Tapi dia masuk ke rumahmu, makan dengan kita seperti keluarga. Miss Grey juga sudah mengabdikan diri pada Margareth selama lima tahun terakhir. Ibu hanya ingin berterima kasih sebelum akhirnya nanti dia pergi dari perusahaan saat kau menjadi seorang Presdir"

Mendengar hal itu, Henry merasa tidak nyaman. Dia sudah tahu tentang rencana mundurnya Miss Grey dari perusahaan setelah pernikahannya. Tapi ... itu berarti dia tidak akan pernah melihat perempuan itu lagi.

Makan siang hari itu berakhir saat Henry mengantar ibunya ke mobil.

"Saya akan mengambil mobil" kata Fint meninggalkannya berdiri sendiri di depan restoran. Membuatnya teringat pada seorang perempuan yang kemungkinan sekarang sudah kembali ke perusahaan.

"Miss Grey" panggilnya dengan suara kecil.

"Evalia Grey, terima kasih" panggilnya lagi lalu mendengar suara mobil datang kepadanya.

Dia harus memberikan sesuatu untuk perempuan itu. Meski perempuan itu tidak meminta apapun. Tapi berkat Miss Grey, dia bisa melakukan fungsinya secara normal kepada Lisa.

"Carikan sebuah kalung emas sederhana, dengan batu permata terkecil tapi berharga" perintahnya tiba-tiba. Fint yang mendengarnya merasa ragu lalu bertanya.

"Apa Anda akan menghadiahkannya untuk Nona De Hart?"

"Tidak. Aku ingin berterima kasih pada seseorang" katanya membuat wajah Fint berkerut. Asistennya itu pasti sedang bertanya-tanya dalam hati. Tentang siapa orang yang akan menerima kalung emas itu.

Terpopuler

Comments

yuiwnye

yuiwnye

fint apaan sih Lo, koq gak seneng dg Eva, cemburu ya

2024-12-27

0

Uthie

Uthie

Hmmmm.. apakah nanti kau akan selamanya membayangkan dulu Eva saat setiap berhubungan dengan istri mu, Henry?! 😏

2023-12-24

2

semaumu aja

semaumu aja

liat aja nanti ya pak Henry tahan apa tidak

2023-11-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!