Bab 5

Eva berdiri tegang di dalam lift menuju ke kantor Presdir. Di dalam tasnya telah siap surat pengunduran diri yang telah berulang kali ditulis dan direvisi. Kini dia siap dengan apapun yang akan terjadi karena kejadian semalam.

"Selamat pagi Mr. Fint" sapanya saat melihat asisten Presdir berdiri di depan lift.

"Hari ini kau akan berperan sebagai asisten Wakil Presdir. Siapkan semua berkas kerjasama dengan Tuan Hardy dan kita berangkat lima menit lagi"

Apa? Kenapa? Kenapa harus bersama wakil Presdir pagi ini? Setelah ...

Eva ingin sekali menolak, tapi profesionalisme yang dipelajarinya selama lima tahun terakhir membuatnya mengangguk dan segera menyiapkan diri.

"Cepat masuk, kita berangkat" ucap Mr Fint memerintahkan Eva untuk masuk ke dalam mobil. Dia masuk saja tanpa berpikir dan berakhir menyesal. Disebelahnya duduk satu-satunya laki-laki yang membuatnya tidak ingin berangkat kerja pagi ini. Dadanya berdebar kencang dan tubuhnya bergetar. Bukan karena terangsang tapi takut. Takut kalau terjadi sesuatu padanya setelah berani menyentuh lajang paling diinginkan di negeri ini. Padahal laki-laki di sebelahnya hanya diam tak bergerak dan bicara. Mungkin bagi laki-laki di sebelahnya ini, apa yang terjadi semalam tidak berarti. Lalu kenapa Eva berpikir terlalu jauh sampai menyiapkan surat pengunduran diri? Dia hanya perlu bersikap seperti tidak ada yang terjadi diantara dirinya dan wakil Presdir.

Sampai di tempat pertemuan, Eva membuang semua pikiran yang mengganggunya dan kembali ke pengaturan seorang sekertaris seperti yang biasanya.

"Kirimkan salinan perjanjian hari ini ke Presdir dan sekarang kita kembali ke perusahaan" kata Mr Fint mengingatkan ketika perjanjian kerja usai ditanda tangani.

"Baik" jawab Eva lalu mengikuti langkah wakil Presdir dan Mr Fint kembali ke perusahaan. Sesaat setelah mereka masuk ke dalam mobil Mr Fint seperti teringat sesuatu dan minta ijin pergi, meninggalkan Eva dengan Wakil Presdir dan juga supir di kursi depan.

"Kalau terjadi sesuatu, datanglah ke dokter ini!" kata laki-laki yang ada di sebelahnya lalu menyodorkan sebuah kartu nama.

Dokter OBGYN, baca Eva lalu segera mengerti apa yang dimaksud oleh wakil Presdir dengan memberinya kartu nama ini. Eva baru ingat kalau laki-laki di sebelahnya ini semalam tidak memakai pengaman apapun. Dan untuk seorang pewaris perusahaan besar, hal itu adalah sebuah kesalahan besar. Padahal Eva telah divonis akan kesulitan mendapat keturunan sampai saat pemeriksaan terakhirnya bulan lalu. Tapi, tentu saja dia tidak akan bicara tentang kekurangannya ini. Apalagi pada orang yang hanya melakukan hal itu satu kali dengannya. Jadi ...

"Baik" jawab Eva patuh dan memasukkan kartu nama itu di dalam tas-nya.

Mr. Fint kembali dengan tergesa dan masuk ke dalam mobil. Menoleh sekejap ke arahnya, seperti memastikan tidak ada yang terjadi diantara dia dan wakil Presdir lalu memerintahkan supir untuk kembali ke perusahaan. Pekerjaan Eva berjalan seperti biasa saat Bu Presdir tidak ada di tempat. Karena Mr. Fint telah menangani semua urusan dengan wakil Presdir tanpa ada bantuannya sama sekali. Jadi Eva bisa pulang tepat waktu ke rumahnya dan beristirahat. Setelah semalam hampir tidak bisa tidur karena takut dengan apa yang akan terjadi pagi ini.

Tiga hari kemudian, Eva bertemu dengan Bu Presdir yang kelihatan ceria.

"Selamat Pagi Bu"

"Pagi. Apa yang harus aku lakukan hari ini?"

Eva mulai menjabarkan apa saja yang terjadi selama Presdir tidak ada di tempat dan rencana kerja hari ini.

"Anda tampak senang hari ini Bu" komentar Eva melihat atasannya terus tersenyum sejak pagi.

"Tidak tahu apa yang terjadi dengan anak nakal itu. Tapi kemarin, anak itu berjanji akan menikah, dengan siapapun yang kami inginkan. Dia bahkan berjanji di hadapan ayah dan ibu. Jadi ... kupikir anak itu serius kali ini."

Eva tertegun untuk beberapa detik kemudian ikut tersenyum.

"Semoga saja kali ini ... "

"Iya. Semoga saja kali ini anak itu benar-benar menikah dan aku bisa melepas jabatan ini. Tapi kau tidak perlu khawatir Eva. Kau akan tetap menjadi asisten ku meski bukan di perusahaan ini. Atau kau mau ada di perusahaan dan membantu Fint?"

Eva terdiam. Dia tahu cerita tentang Presdir yang akan segera mundur dari jabatannya kalau adiknya telah menikah. Dan dia sudah memutuskan untuk tetap menjadi asisten Presdir selanjutnya karena dia bekerja keras untuk posisi ini selama lima tahun terakhir. Tapi ... setelah apa yang terjadi malam itu. Sepertinya Eva tidak mungkin bisa menjadi asisten Presdir yang baru.

"Saya ... " Eva tidak tahu harus bicara apa.

"Kamu harus segera memikirkannya, karena kali ini sepertinya Henry sudah memutuskan untuk segera menikah"

Eva keluar dari ruangan Presdir dan masih tertegun memikirkan nasibnya saat Bu Presdir benar-benar mundur dari jabatannya. Apa yang akan dia lakukan saat itu terjadi?

Satu bulan berlalu dengan cepat dan ada kehebohan lagi terjadi di perusahaan. Kali ini beredar kabar pernikahan wakil Presdir. Bukan perjodohan, melainkan pernikahan. Calon istri yang merupakan cucu dari mantan Presiden pertama negeri ini membuat pernikahan ini dipastikan akan terjadi. Bu Presdir juga sudah menyuruhnya mengatur makan malam untuk kedua keluarga, juga rencana pernikahan yang akan dilakukan enam bulan lagi. Hal itu meninggalkan Eva dalam kebingungan. Apa yang akan dia lakukan kalau pernikahan itu benar terjadi? Dia akan melakukan apa?

Sampai malam datang, Eva masih duduk di kursinya. Sibuk memikirkan nasibnya setelah tidak lagi menjadi seorang sekertaris. Malam semakin larut dan dia belum juga menemukan tujuan hidup baru. Eva menghela napas panjang dan mulai membereskan barangnya, bersiap untuk pulang. Dia berdiri di depan lift dan menunggu. Pintu lift terbuka beberapa menit kemudian dan kehadiran laki-laki itu disana mengejutkannya.

"Tuan mu ... wakil Presdir?!" sapanya lalu membungkuk seperti seharusnya. Setelah kembali berdiri tegak, dia merasa tatapan laki-laki di hadapannya berbeda. Sepertinya wakil Presdir datang ke kantor dalam keadaan yang kurang baik. Mata menatap tajam, rahang kaku dan tubuh yang tegap berdiri seakan bersiap untuk menyerang apapun yang ada dihadapannya.

"Kamu ... "

"Ya?"

Tubuh Eva seketika tertarik ke dalam lift. Dan bibirnya terasa panas karena ******* laki-laki yang tadi menatapnya dengan tajam. Eva yang terkejut tentu saja berusaha melepaskan diri. Tapi tuntutan bibir dan sentuhan laki-laki itu begitu dahsyat, membuat gairah yang ada di dalam diri Eva memuncak.

Saat pintu lift mulai menutup, laki-laki itu menahannya. lalu dia mengangkat tubuh Eva seperti sebongkah kapas yang ringan dan keluar dari dalam lift. Tanpa memutus ciuman yang semakin bergelora. Saat ciuman itu berakhir, Eva baru sadar telah memasuki ruangan presdir dan dia sedang duduk tepat di meja atasannya. Tanpa bicara satu kata pun, wakil Presdir telah menindihnya. Di meja tempat kakaknya memimpin perusahaan. Sungguh, Eva tidak pernah membayangkan akan mengalami hal ini lagi. Terutama setelah wakil Presdir seakan tidak terkesan dengan malam terakhir mereka melakukannya.

Tanpa aba-aba sebelumnya, Eva terkejut laki-laki itu telah berada di dalam tubuhnya. Terdengar suara barang yang berjatuhan dari meja Bu Presdir karena Eva bingung menahan kuatnya desakan laki-laki yang menindihnya ini. Tak lama, rasa geli di perut bagian bawahnya terasa menyiksa dan akhirnya .... dia mengalami hal itu. Kenikmatan yang sama dengan yang dialaminya saat mereka pertama kali berhubungan.Dia ingin berhenti sejenak, tapi laki-laki itu tidak mengijinkannya. Ciuman dan gerakan wakil Presdir semakin menuntut dan tiba-tiba Eva merasa ada yang aneh.

Rasa geli itu kembali lagi. Eva mulai bertanya-tanya apakah hal itu dapat dialami dua kali dalam satu kali masa berhubungan. Dan ternyata bisa. Dia sampai tidak sadar telah menggores tangan wakil Presdir dengan kukunya. Dan bersamaan dengan lemas nya kaki Eva, tubuh laki-laki itu menegang. Wakil presdir tidak segera bangun dari tubuh Eva. Keduanya hanya bisa saling menempelkan kening bersamaan dengan mengatur napas yang sempat memburu.

Terpopuler

Comments

rinny

rinny

kayaknya si tuan muda bisa on hanya bersama Eva

2024-02-06

0

semaumu aja

semaumu aja

ok cukup tau aja nggak boleh di bayangkan

2023-11-19

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!