Bab 12

Eva tidak pernah menyangka dia akan berada di situasi yang seperti sekarang. Memakai bikini, berbaring di pinggir pantai yang putih. Ditemani segelas coktail dingin dan hembusan angin yang menyegarkan. Selama hidup, baru kali ini Eva merasakan waktu luang yang sangat berkualitas seperti ini.

"Apa ada yang Anda perlukan Miss Grey?"

Eva terbangun dan berusaha menutup pahanya yang terbuka. Di sampingnya telah berdiri seorang pelayan pria yang membawa baki.

"Ini sudah cukup" jawab Eva melihat bermacam-macam kue yang kini berpindah tempat dari baki ke atas meja di dekatnya.

"Anda bisa memanggil saya kalau membutuhkan sesuatu"

Sebelum pelayan pria itu meninggalkannya, Eva teringat sesuatu.

"Tunggu! Bu Presdir, apa sudah kembali?" tanyanya segera.

"Belum. Presdir akan kembali dengan Nona Leonore malam nanti. Beliau berpesan agar Anda tidak menunggu mereka untuk makan malam nanti"

Eva mendesah pelan setelah mendengar penjelasan pelayan itu.

"Terima kasih"

"Terima kasih kembali Miss Grey. Silahkan menikmati waktu Anda"

Eva mengangguk lemah

Sudah lima hari sejak dia datang ke pulau ini. Pulau pribadi hadiah untuk Nona Leonore dari kakeknya. Dia datang tanpa persiapan karena ajakan dari Bu Presdir tepat setelah acara makan malam dengan keluarga de Hart usai.

"Temani aku dan jangan banyak bertanya" perintah Bu Presdir saat keluar dari rumah utama keluarga Ford malam itu. Tiba-tiba saja Eva naik helikopter dan tiba di pulau ini hanya dalam waktu kurang lebih satu jam.

"Maaf Bu Presdir. Apa ada pekerjaan yang harus kita lakukan disini?" tanyanya khawatir.

"Pekerjaan? Jangan membicarakan pekerjaan disini! Aku mengajakmu kesini untuk istirahat. Tidak bekerja"

Tidak bekerja? Bagaimana bisa Eva yang selama ini setiap hari selalu disibukkan dengan pekerjaan tiba-tiba diperintahkan untuk beristirahat?

"Tapi Bu Presdir. Ada kerjasama yang belum selesai dibahas. Di kantor juga banyak pekerjaan ... "

Bu Presdir mengangkat tangannya, memerintahkan Eva untuk berhenti bicara.

"Fint dan anak nakal itu yang akan mengurusnya. Aku kesini untuk menikmati waktu dengan Leonore. Dan kau ... anggap saja sedang berlibur selama dua minggu"

Eva melongo. Berlibur? Dua minggu? Di pulau ini?

"Tapi Bu Presdir saya tidak membawa apa-apa"

"Tenang saja. Kepala pelayan disini sudah mempersiapkan semuanya"

Meski masih terkejut tapi liburan Eva dimulai begitu dia sampai. Kepala pelayan mengantarnya ke sebuah kamar yang bagi Eva, mewah sekali. Dengan ranjang besar, kamar mandi dalam dan yang lebih penting adalah koleksi pakaian mahal yang telah disiapkan khusus untuknya. Belum lagi pemandangan yang tersaji di sekeliling villa. Bukit kecil dengan deretan pohon menhijau dan bunga-bunga tropis indah. Pantai berpasir dengan air jernih sampai bisa terlihat dasar lautnya. Dan yang paling luar biasa adalah pelayanan kelas satu yang tidak pernah dirasakan olehnya sebagai seorang asisten Presdir. Dia benar-benar diperlakukan layaknya tamu keluarga Ford di pulau ini. Pada awalnya dia malu-malu, tapi setelah dua hari Eva menikmati semuanya. Kapan lagi bisa seperti ini, pikirnya.

Tiba-tiba ada bayangan besar yang menghalangi terpaan sinar matahari di kulitnya. Eva membuka mata dan melihat sosok tinggi besar berdiri di sampingnya. Bukan pelayan yang sering dia lihat. Tunggu ... Eva mengenal sosok ini. Dia memicingkan mata dan akhirnya melihat dengan jelas sosok yang berdiri di sampingnya.

"Tuan ... Wakil Presdir!!"

Eva sangat terkejut sampai tidak ingat menutupi tubuhnya yang hanya menggunakan bikini itu.

"Baru kali ini aku melihatmu seperti ini" kata laki-laki itu membuat Eva melihat dirinya sendiri. Sadar tidak berpakaian seperti biasanya, Eva segera menarik kain untuk menutupi tubuhnya.

"Maaf wakil Presdir. Apa ... kenapa Anda ada disini?"

Setahu Eva, Bu Presdir sedang tidak ingin bicara dengan adiknya. Karena itu mereka pergi ke pulau pribadi Nona Leonore ini. Dan kalau laki-laki ini disini, siapa yang ada di perusahaan sekarang?

"Dimana Margareth?" tanya laki-laki itu membuatnya gugup.

"Bu Presdir sedang keluar dengan Nona Leonore. Kemungkinan malam nanti baru pulang"

"Dan kau?" tanya wakil Presdir lalu melangkahi kursi santai dan mendekat ke arah Eva. Tentu saja Eva mundur dengan cepat, bermaksud menjaga jarak.

"Saya? Saya diperintahkan untuk tetap di rumah ini."

Saat laki-laki itu mencoba mendekat lagi, Eva menjadi ketakutan. Dia teringat kejadian malam itu. Dimana laki-laki itu berubah kasar dengan menangkap dan menekannya di kursi gazebo.

Meskipun mereka memang menjalin kesepakatan tak tertulis atas dasar kepentingan bersama, tapi Eva tidak mau dipaksa. Dia tidak ingin terkesan seperti wanita milik laki-laki itu. Yang mau digunakan kapanpun laki-laki itu ingin. Kapanpun dan dimanapun.  Karena sibuk menghindar, Eva tidak sadar menginjak batang kayu dan kehilangan keseimbangan.

"Awas!!" teriak laki-laki itu lalu menarik Eva.

Eva bersyukur tidak jatuh tapi dia kini berada dalam pelukan laki-laki yang ingin dijauhinya. Dan bau parfum wakil Presdir memberi efek kuat padanya. Seperti aliran listrik yang tersambung, gairahnya mulai menyala.

"Terima kasih" katanya pelan, berusaha menekan gairah yang terlanjur muncul.

"Tuan muda" panggil seseorang dari kejauhan.

Eva segera melepaskan diri dari pelukan laki-laki itu dan melihat siapa yang muncul. Ternyata itu ... Mr. Fint. Laki-laki ini rupanya datang kemari dengan Mr. Fint.

Lalu terjadi sesuatu yang bahkan tidak pernah muncul dalam mimpinya. Tiba-tiba saja wakil Presdir melepas jas yang sedang dipakainya lalu memasangnya di pundak Eva. Tepat sebelum Mr Fint sampai di dekat mereka.

"Tuan muda, oh Miss Grey. Anda ada disini rupanya" sapa Mr Fint.

"Kita tunggu Margareth datang malam ini. Aku tidak akan mengganggu waktunya dengan Leonore" kata wakil Presdir lalu pergi setelah memastikan tubuh Eva benar-benar tertutup dengan jas. Mr Fint mengikuti atasannya pergi, meninggalkan Eva yang tertegun sendiri. Dia menyentuh jas yang sedang menutupi tubuh bagian atasnya itu. Kebesaran sekali. Tentu saja, karena ukuran tubuh laki-laki itu berbeda jauh darinya. Tidak tahu alasan laki-laki itu berbuat seperti ini. Tapi ...

"Tapi hangat" katanya dengan pipi bersemu merah.

Terpopuler

Comments

Kusmiati

Kusmiati

semangat
lanjut

2024-02-06

1

semaumu aja

semaumu aja

jgn baper dulu MBK grey

2023-11-19

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!