Bab 2

"Eva, apa sisa kegiatanku hari ini?" tanya Presdir pada Eva yang kini sudah lima tahun menjadi asistennya.

"Tidak ada lagi Bu Presdir"

"Aku akan pulang"

"Saya akan memberitahu Mr Fint untuk menyiapkan mobil" sahut Eva lalu mengirim text ke Mr Fint agar bersiap mengantarkan presdir mereka pulang.

"Besok kosongkan jadwalku! Aku harus mengantar Leonore ke dokter"

"Baik Bu Presdir. Saya akan pergi ke ruangan Wakil Presdir bila ada kepentingan yang mendadak"

"Jangan! Hubungi aku saja. Henry harus pergi ke perjodohan besok. Dia tidak akan bisa memutuskan apapun dengan benar"

Eva menghela napas dalam diam.

"Baik Bu Presdir"

Setelah mengantar atasannya ke mobil, Eva segera kembali ke ruangannya. Sebelum pulang dia harus memeriksa apa saja yang harus dilakukannya untuk besok.

Perusahaan tempat dia bekerja selama lima tahun ini merupakan perusahaan keluarga. Dimulai dari pencarian harta karun yang dilakukan oleh nenek moyang keluarga Ford yang menghasilkan tambang permata terbesar di negeri ini. Lalu merambah ke pendirian Universitas paling bergengsi juga perusahaan peralatan keamanan yang sekarang mempekerjakan Eva sebagai asisten Presdir. Keluarga Ford memiliki dua keturunan utama yang seharusnya mengambil kepemimpinan utama di Universitas dan Perusahaan.

Margareth Rose Ford yang seharusnya mengepalai Universitas dan Henry James Ford pemimpin perusahaan. Sayangnya, karena James Ford belum menikah, maka semua jabatan kepemimpinan tertinggi baik Universitas maupun Perusahaan masih dipegang oleh Margareth Ford. Hal itu membuat Bu Presdir kewalahan, apalagi putrinya yang lahir tiga tahun lalu memiliki kebutuhan khusus yang memerlukan banyak perhatian.

Karena itu perjodohan untuk Tuan Henry Ford alias wakil Presdir dilakukan hampir setiap bulan. Dan sampai sekarang sama sekali tidak membuahkan hasil sama sekali. Tidak tahu kenapa. Eva yang mengerti kesusahan Presdir sebenarnya juga heran kenapa seorang laki-laki di usia tiga puluh enam tahun dengan paras tampan, dan tubuh kekar, tinggi serta tegap itu belum juga menikah. Padahal yang dijodohkan dengan laki-laki itu kebanyakan adalah perempuan paling cantik dan terpandang di negeri ini.

"Apa kakakku sudah pulang?"

Eva terkejut karena laki-laki yang sedang dia pikirkan tiba-tiba muncul di hadapannya

"Sudah wakil Presdir. Apa ada yang Anda butuhkan?"

"Tidak......."

Eva menunggu kata selanjutnya yang akan diucapkan, tapi ternyata tidak ada. Dia menduga tuan muda Henry ingin membatalkan rencana perjodohan yang akan dilaksanakan besok.

"Apa saya harus menyampaikan sesuatu pada Bu Presdir?" tanya Eva berusaha mengkonfirmasi.

"Tidak. Aku pergi ke rumah utama saja"

"Baik"

Eva melihat wakil presdir pergi meninggalkannya dan hanya bisa mendesah pelan. Menyayangkan keadaan Presdirnya yang kesusahan karena adik laki-lakinya.

Eva sampai di rumah sebelum tengah malam. Tanpa makan malam, dia meletakkan tas lalu segera pergi ke sebuah lemari yang selalu terkunci di dalam kamarnya. Eva mengeluarkan kunci dan membuka lemari itu. Beberapa detik dihabiskannya untuk memilih lalu dia membawa sebuah alat ke dalam kamar mandi. Kurang lebih sepuluh menit dia habiskan di dalam kamar mandi tanpa suara air yang mengalir. Setelah meraih apa yang tubuhnya butuhkan untuk hari ini, Eva keluar dari kamar mandi dalam keadaan lemas.

Seandainya saja Eva memiliki sifat egois seperti teman satu kantornya. Yang memanfaatkan pria hanya untuk kesenangan pribadinya dengan ganjaran menghabiskan malam bersama, maka mungkin dia tidak akan menderita seperti sekarang. Tapi dia bukanlah perempuan yang seperti itu. Dia tidak bisa berhubungan dengan sembarang pria. Dan kalau sudah memiliki perasaan dengan satu pria, maka dia akan menjadi terlalu terikat. Hal itu menjadi boomerang baginya, karena ... keadaan tubuhnya yang tidak sempurna. Karena itu Eva lebih memilih seperti sekarang saja.

Setelah meringkuk selama sepuluh menit di atas ranjang untuk mengembalikan kekuatannya, Eva bangun dan kini benar-benar membersihkan tubuhnya di kamar mandi.

Keesokan harinya, Eva disibukkan dengan rencana kerja yang sengaja harus dibatalkan hari itu karena Presdir akan pergi ke terapi putrinya. Eva tidak bisa berpikir yang lain sampai waktu makan siang tiba.

"Menurutmu apakah Tuan muda kita akan menikah tahun ini?"

Eva mendengar beberapa karyawan perempuan dengan berani bergosip tentang masalah wakil Presdir.

"Malam ini katanya seorang artis yang baru naik daun itu yang akan menjadi wanita yang akan dijodohkan dengan Tuan muda kita"

"Apa? Bagaimana bisa kau tahu?"

"Asisten artis itu sendiri yang bicara di pers pagi tadi"

"Apa benar?"

"Mereka pasti berpikir kalau ini akan menjadi promosi gratis artisnya meski perjodohan tidak berhasil"

"Apa artis itu cantik?"

"Sangat cantik dan badannya idaman baik bagi laki-laki maupun perempuan seperti kita"

"Pasti nanti ada beritanya, kan?"

"Pasti, kita lihat saja di internet"

Kelima karyawan itu keluar dari kantin tanpa berhenti membicarakan tentang wakil presdir. Eva juga berharap perjodohan kali ini berhasil, siapapun calon pengantin wakil Presdir nantinya. Alasannya tentu saja karena dia kasihan melihat Bu Presdir selalu tersiksa setiap kali harus memilih antara pekerjaan dan kewajibannya sebagai seorang ibu. Meski kemungkinan besar dia tidak akan bisa memiliki anak, Eva tetaplah perempuan.

"Miss Grey" panggil seseorang yang sedang menjadi bahan gosip di perusahaan.

"Wakil Presdir, apa ada yang bisa saya bantu?"

Tuan muda ini memang sangat gagah dan tampan. Apalagi dengan balutan setelan jas ber merk yang melekat pas di tubuh kekarnya. Meski selalu terkesan dengan penampilan wakil Presdir, Eva tidak pernah memendam perasaan lain. Karena dia tahu posisinya di dalam perusahaan itu.

"Pekerjaan kakak hari ini alihkan semua padaku. Fint akan membantuku hari ini" kata wakil Presdir lalu berlalu pergi dan digantikan dengan Mr Fint berdiri di depan Eva.

"Semua pekerjaan Presdir akan dialihkan?" tanya Eva memastikan.

"Tidak semua tapi buat seperti semua dialihkan"

Eva mengerti sekarang. Ini adalah cara wakil Presdir untuk menolak perjodohannya lagi.

"Baik"

Untuk sisa hari itu, Eva berusaha memilah pekerjaan yang bisa dilakukan dalam waktu singkat. Sehingga wakil Presdirnya tidak akan terlambat untuk perjodohan malam ini.

"Apa ada lagi setelah ini?" tanya wakil presdir padanya.

"Tidak ada. Semua pekerjaan Presdir hari ini sudah selesai."

"Kau yakin?"

"Sangat yakin"

"Sial"

Baru kali ini Eva melihat kekesalan yang terpampang nyata di wajah wakil Presdir. Ternyata gosip tentang wakil Presdir membenci perjodohan itu benar. Apa sebenarnya alasan laki-laki ini menolak semua perjodohan itu? Kini Eva sungguh penasaran. Tapi tentu saja dia tidak akan pernah mencari tahu tentang alasannya. Toh, itu bukan urusannya yang hanya pekerja kecil di perusahaan.

Terpopuler

Comments

Kusmiati

Kusmiati

semoga berjodoh sama eva
lanjut

2024-02-06

0

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

mampir ni thor😊

2024-01-07

0

Uthie

Uthie

menarik 👍

2023-12-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!