Bab 10

"Miss Grey, Tuan muda memanggil Anda"

Eva yang sedang bersiap untuk makan siang tertegun mendengar kata-kata Mr Fint. Kenapa wakil Presdir memanggilnya? Sepertinya tidak ada berkas kerjasama yang harus dia antar. Apa ini berhubungan dengan perginya Bu Presdir dari ruangan tadi? kalau begitu hal ini pasti berhubungan dengan pekerjaan.

"Baik" jawab Eva lalu mengikuti di belakang Mr Fint.

"Sejak kapan?" tanya Mr Fint ketika mereka ada di dalam lift. Eva tidak lagi terkejut dengan hal ini. Dia lebih terkejut saat Mr Fint tidak mengatakan apa-apa tentang apa yang dia lakukan dengan wakil Presdir.

"Bulan lalu"

"Jangan pernah berharap apapun dari semua ini!"

Eva tersenyum. Tentu saja. Semua orang pasti mengira kalau dia berharap menjadi seperti Cinderella karena berbuat seperti ini dengan wakil Presdir. karena dia tidak memiliki apa-apa. Sedangkan wakil Presdir memiliki segalanya.

"Anda pasti tidak percaya pada saya. Tapi semua ini tidak berhubungan dengan uang sama sekali" jawab Eva lalu mendahului Mr Fint untuk masuk ke dalam ruangan wakil Presdir.

Saat dia kira laki-laki berpenampilan rapi dengan jasnya itu memanggil untuk membahas masalah pekerjaan. Eva sangat keliru. Laki-laki itu ... mengharapkan dia mau melakukan hal itu disini? Di ruangan ini? Di siang hari seperti ini? Mungkin laki-laki itu sudah gila, tapi ... Eva tidak bisa menolak sesuatu yang juga dia sukai. Jadi Eva berjalan ke arah laki-laki itu dengan sangat percaya diri. Saat berada di pangkuan laki-laki itu, dia bukan lagi asisten Presdir. Namun hanya menjadi Evalia Grey dengan libido tinggi dan sedang memuaskan gairah seksualnya yang selalu memuncak setiap harinya.

"Sudah" kata Eva ketika mencapai kenikmatan keduanya. Laki-laki itu juga sudah mengeluarkan benihnya. Dia ingin turun dari pangkuan wakil Presdir lalu mendengar sebuah bisikan.

"Evalia"

Bisikan itu membuat Eva menatap wakil Presdir tepat di matanya. Laki-laki itu menyunggingkan senyum di sudut bibir, membuat Eva berdebar. Dia tidak tahu kalau wakil Presdir mengetahui namanya. Bahkan di surat perjanjian yang dia baca, laki-laki ini menulis namanya sebagai miss Grey saja.  Tapi Eva segera menyadari posisinya. Dia segera melompat turun dari pangkuan wakil Presdir dan merapikan diri.

"Sebaiknya saya kembali ke ruangan" katanya lalu segera keluar dari ruangan wakil Presdir.

"Waktu istirahat hampir habis"

Eva melompat kaget mendengar suara Mr. Fint yang begitu kaku. Dia menundukkan wajah untuk menutupi rasa malu dan segera pergi dari ruangan wakil Presdir. Sebelum kembali ke ruangannya sendiri, Eva baru ingat meninggalkan sesuatu di tempat laki-laki itu. Celana dalamnya. Ini sudah dua kali dia meninggalkan celana dalam ketika berhubungan dengan wakil Presdir. Pasti laki-laki itu sudah membuangnya, dia harus membeli yang baru.

"Darimana? Ini pertama kalinya kau kembali dari istirahat begitu terlambat" tanyaPresdir yang menyadari keterlambatannya.

"Maaf Bu Presdir, perut saya tidak nyaman"

Ini juga pertama kalinya dia berbohong pada atasan yang paling dihormatinya.

"Ikut aku pergi malam ini! Aku harus menemani calon iparku memilih gaun"

Eva terhenyak untuk beberapa detik lalu menjawab.

"Baik"

Rambut tergelung rapi, rupa menawan, dan pembawaan yang anggun. Sungguh wanita yang sempurna bagi keluarga Ford.

"Bagaimana, apa sudah ada yang kau pilih?" tanya Bu Presdir pada calon adik iparnya.

"Belum. Koleksi mereka tidak sesuai dengan yang kuinginkan."

"Lalu?"

"Mereka harusnya menyediakan yang terbaik saat kita datang kemari"

Eva hanya bisa menggigit bibir bawahnya karena kasihan pada pegawai butik yang saat ini menunduk di depan dua wanita terhormat dan kaya ini.

"Eva, apa yang harus kita lakukan?" tanya Bu Presdir. Eva segera maju dan memberikan berkas yang sudah disiapkannya dari beberapa hari yang lalu.

"Apa ini?" tanya calon istri wakil Presdir.

"Asistenku berhasil menghubungi beberapa perancang gaun pengantin yang akan mengeluarkan koleksi terbaru. Mereka semua belum ada di pasaran. Dan kau bisa memilih atau membuat janji dengan mereka agar dapat membuatkan gaun yang sesuai. Bagaimana?"

"Aku akan melihat-lihat dulu"

"Kalau begitu pertemuan ini kita sudahi saja. Hubungi aku saat kau sudah memilih. Eva akan segera menghubungi perancang itu untukmu"

"Eva? Jadi ini asisten yang sering kakak bicarakan itu?"

Eva segera menunduk di hadapan calon istri wakil Presdir. Namun dia tidak merasa bersalah sama sekali pada wanita yang ada di hadapannya. Padahal dia baru saja berhubungan dengan wakil Presdir siang tadi. Mungkin karena dia dan wakil Presdir memang tidak memiliki hubungan apapun.

"Dia adalah asistenku selama lima tahun ini. Tapi sayang, kau mungkin tidak akan bertemu dengannya setelah menikah"

Eva menegakkan badannya lalu kembali ke dekat Bu Presdir.

"Kenapa?"

"Karena dia akan mundur dari perusahaan sama sepertiku"

"Bawahan yang setia"

"Iya. Padahal aku ingin dia menjadi bantuan bagi Henry"

"Bawahan yang mengerti posisinya adalah yang terbaik" komentar  perempuan itu yang sedikit mengejutkan Eva.

Sepertinya, calon adik ipar Bu Presdir termasuk orang kaya yang memandang rendah pegawai sepertinya. Tapi kebanyakan penerus yang golden spoon memang seperti ini. Jadi dia tidak terlalu terkejut.

Pertemuan hari itu berakhir seperti itu saja. Dalam perjalanan pulang Bu Presdir lebih banyak diam. Seperti memikirkan sesuatu.

"Apa kau pikir Lisa cocok untuk Henry?" tanya Bu Presdir tiba-tiba.

"Nona De hart adalah wanita yang cantik dan anggun. Juga berasal dari keluarga yang sangat terhormat di negeri ini. Seorang sosok yang sangat pantas menjadi pendamping wakil Presdir" jawabnya

"Iya. Memang calon istri yang sempurna. Aku juga heran Henry bisa menemukan wanita seperti itu. Tapi ... sifatnya ... "

Eva tidak berani berkomentar tentang wanita yang mereka bahas. Dia memilih untuk diam sepanjang sisa perjalanan pulang mereka.

Ketika dia pikir tidak akan bertemu dengan calon istri wakil Presdir, Eva salah. Karena seminggu kemudian dia diharuskan hadir dalam pertemuan kedua keluarga di rumah utama Ford. Disana dia tidak sendiri, ada Mr Fint yang melihatnya dengan tatapan tajam.

"Ini rumah utama, jaga sikapmu!!" perintah Mr Fint yang lebih berpengalaman menghadapi semua keluarga Ford.

"Baik" jawab Eva lalu diam dan menjaga sikap seperti yang diperintahkan.

Pertemuan keluarga berkedok makan malam bersama berjalan dengan sedikit kaku. Mungkin memang kedua keluarga jarang berada dalam lingkungan yang sama. Keluarga Ford lebih banyak berkecimpung dalam bidang bisnis dan akademis. Sedangkan keluarga De Hart lebih banyak ke arah politik. Disaat makan malam dimulai, asisten diperbolehkan berada di luar rumah. Dan kini Eva berada di lokasi favoritnya. Taman belakang kediaman keluarga Ford. Taman bunga indah dengan sebuah gazebo kecil yang tersembunyi di balik tanaman rambat lebat. Ini menjadi tempat favoritnya sejak datang ke rumah utama keluarga Ford lima tahun lalu.

Sepuluh menit bersantai disini, Eva berniat untuk kembali ke dalam rumah utama. Lalu dia hampir menjerit karena kehadiran sosok tinggi besar disana.

"Tuan muda? Wakil Presdir, kenapa Anda kemari?"

Dalam hati Eva bersyukur sosok tinggi itu adalah wakil Presdir. Karena dia berpikir tadi bertemu dengan penunggu gazebo. Tapi wakil Presdir tidak bicara apa-apa. Laki-laki itu mendorong tubuh Eva ke kursi kayu panjang dan memaksanya membuka kaki. Dia memang memiliki gairah yang memuncak setiap harinya, tapi pikirannya kali ini mendahului nafsu.

"Tidak!" tolaknya lalu berusaha melarikan diri. Sayang sekali langkahnya terlalu pendek ketika berhadapan dengan laki-laki ini. Dia tertangkap dan terpaksa berada dalam posisi tengkurap di atas kursi.

"Jangan melawanku, Evalia Grey!" kata laki-laki itu di telinganya, membuat Eva takut. Suara yang didengarnya begitu dalam dan kasar. Berbeda dengan bisikan lembut waktu itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***