Bab 15

Henry masih ada di dalam mobilnya, setelah mengantar Miss Grey pulang. Masih terngiang di telinganya penjelasan perempuan itu mengenai lingkungan rumahnya yang sepi. Lalu ... terbesit sebuah ide di kepalanya. Daripada mereka melakukannya di hotel atau apartemen dan kantor, bukankah lebih baik kesepakatan mereka dilaksanakan di sebuah tempat yang sepi? Seperti rumah Miss Grey? Tidak akan ada yang mencurigainya datang ke tempat seperti itu. Terutama media.

"Cari tahu tentang rumah dan tanah yang dijual di dekat rumah Miss Grey!" perintahnya pada Fint keesokan harinya.

"Di dekat rumah Miss Grey? Bukankah itu lingkungan yang sudah ditinggalkan Tuan Muda?"

"Iya. Beli semua yang dijual sekitar tempat itu!"

"Apa Anda akan menghadiahkan semua tanah itu pada Miss Grey, Tuan Muda?" tanya Fint dengan serius.

Henry mendongak, dia menatap asisten yang sudah mengikutinya sejak masih remaja itu.

"Apa maksudmu?"

"Mungkin Anda tertarik pada Miss Grey karena berbeda dengan wanita lain yang Anda kenal. Tapi semua wanita itu sama saja. Mereka pasti hanya mengejar kekayaan dan nama besar Anda. Akhirnya mereka akan menjatuhkan keluarga Ford di media. Dan hal itu akan merugikan Anda. Saya minta tolong Anda dapat memikirkan hal ini kembali Tuan Muda."

Henry menyandarkan punggung dan menyilangkan tangannya di depan dada. Ternyata selama ini Fint salah paham terhadapa perempuan itu. Tapi Henry tidak bisa menyalahkan asistennya yang setia itu. Semua wanita yang dekat dengannya selalu melakukan hal yang sama. Meminta sesuatu yang mahal juga melemparnya ke media hanya untuk setumpuak uang tak berharga.

"Aku melihat potensi pada tempat itu" kata Henry mengejutkan asistennya.

"Potensi?"

"Iya. Aku ingin membangun sebuah rumah peristirahatan disana. Rumah terpencil, jauh dari jalan utama juga kota yang berisik"

"Masih banyak lingkungan yang lain. Saya akan mencarikan lingkungan yang lebih hening dan sepi"

Heny tersenyum melihat Fint yang gugup lalu menyebutkan beberapa tanah yang dijual di tempat lain.

"Berapa lama kau mengenal Miss Grey?" tanyanya menghentikan Fint yang mengoceh.

"Lima tahun lebih"

"Bagaimana karakternya menurutmu?"

"Tuan Muda, ini tidak ada hubungannya dengan ... "

Henry menatap asistennya seakan meminta sebuah jawaban yang benar.

"Miss Grey adalah pegawai yang bertanggung jawab. Dia selalu datang tepat waktu dan tidak pernah lalai dalam tugas. Miss Grey juga pekerja keras dan mampu mengimbangi langkah Presdir. Tapi ... sekali lagi ini bukan berarti Anda dapat menjadikannya ... "

Henry berdiri dan mendekat ke arah jendela.

"Tenang saja. Aku akan menjadi penerus keluarga Ford yang membanggakan. Dan tidak akan ada wanita satupun yang bisa menghancurkan niat itu. Siapapun wanita itu" tegas Henry lalu berbalik melihat asistennya yang masih khawatir.

"Lalu Miss Grey?"

"Ada kesepakatan antara kami berdua. Dan aku bisa memastikan tidak akan ada yang akan dirugikan. baik itu aku ... dan Miss Grey. Jadi urus pembelian semua property di sekitar rumah perempuan itu"

Hari Senin, Henry kembali bekerja sebagai wakil Presdir. Karena kakaknya telah kembali ke kantor. Semuanya berjalan seperti semula dan Henry memiliki banyak waktu untuk dirinya sendiri. Tapi ... hal itu tidak berjalan lama karena Lisai menghubunginya. Calon istrinya itu ingin membeli beberapa gaun untuk persiapan pesta menjelang pernikahan. Terpaksa Henry pergi menemani wanita yang nantinya akan mendampingi hidupnya itu.

"Ini bagus? Kalau ini? Yang ini lebih bagus?"

Awalnya Henry tidak tahu alasan Lusi mengajaknya ke pusat perbelanjaan yang ramai hanya untuk membeli pakaian. Tapi melihat beberapa wartawan yang hadir secara sembunyi-sembunyi, Henry mengerti.

"Apa yang mereka tawarkan padamu?" tanyanya merubah raut wajah calon istrinya.

"Tidak ada. Hanya saja ada rumor pernikahan batal dilaksanakan karena kita jarang tampil bersama" jelas wanita itu dengan kesal.

Untuk memuaskan keinginan konyol calon istrinya, Henry terpaksa terlihat bahagia mengikuti Lisa ke beberapa toko pakaian. Tidak lupa dengan membeli apapun yang diinginkan wanita itu. Setelah dua jam, bagasi mobil Lisa penuh dengan tas, pakaian dan sepatu baru.

"Baiklah, terima kasih sudah membelikan semuanya. Sekarang kau boleh kembali bekerja"

Konyol sekali wanita ini. Kenapa nona De Hart ini bicara seakan telah berhasil mengendalikan Henry sepenuhnya. Tapi Henry menekan emosinya dan berusaha tersenyum. Karena ada wartawan yang mengikuti mereka bahkan sampai di tempat parkir.

"Pulanglah dan selamat bersenang-senang dengan semua itu" katanya lalu pergi setelah melihat Lisa De Hart pergi meninggalkannya.

Sampai di perusahaan, Henry masih merasa kesal. Dia sedang menunggu lift khusus lalu melihat perempuan yang dikenalnya sedang menyapa dan memberi hormat. Tentu saja bersama dengan pegawai lainnya. Sepertinya Miss Grey pulang dari makan siang dengan beberapa temannya. Pintu lift terbuka dan Henry masuk. Saat pintu hampir tertutup, tiba-tiba dia menahannya.

"Miss Grey" panggilnya membuat perempuan itu menoleh.

"Iya Wakil Presdir"

"Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu!"

Tidak tahu kenapa tiba-tiba dia memanggil perempuan itu. Henry yang selalu menganggap eksekutif perusahaan memiliki kedudukan lebih tinggi dari pegawai lain. Dan kini dia mempersilahkan Miss Grey masuk ke dalam lift eksekutif. Sesuatu yang bertentangan dengan peraturannya sendiri

Miss Grey yang mengerti tentang sifatnya nampak ragu masuk ke dalam lift. tapi tidak punya pilihan lain. Dan akhirnya perempuan itu masuk ke dalam lift bersama dengan Henry.

"Malam ini, Fint akan membawamu ke tempatku!" kata Henry lalu membayangkan malam yang menyenangkan untuknya.

"Maaf wakil Presdir, tapi saya tidak bisa"

Apa? Henry menatap perempuan yang dari tadi hanya berdiri di pojok lift dengan wajah tertunduk.

"Apa maksudmu? Kesepakatan kita belum berakhir"

"Saya datang bulan"

Sebuah alasan yang membuat Henry tidak bisa membantah. Sial, dia lupa kalau Miss Grey juga akan mengalami siklus bulanan. Saat perempuan itu keluar dari lift, rasa kesalnya bertambah.

"Tuan, ada sepuluh rumah dan tanah yang ada di sekitar rumah Miss Grey. Semuanya dijual dengan harga pantas. Apa Anda akan membeli semuanya?"

"Tunda dulu"

"Apa?"

"Aku bilang tunda ya tunda"

Henry pulang dalam keadaan marah. karena keinginannya tidak terpenuhi malam ini.

Lalu Henry berusaha bersabar sampai tujuh hari berlalu begitu saja. Malam ini, dia berharap bisa melapaskan apa yang sudah ditahannya selama seminggu. Dia sengaja pergi ke ruangan Presdir tapi tidak menjumpai siapapun disana.

"Bu Presdir dan Miss Grey sedang pergi keluar kota. Untuk pembahasan anggaran perusahaan tahun depan" jelas staftt Presdir yang tertinggal.

Henry kembali ke ruangannya lalu meminum air seakan kerongkongannya kering selama satu tahun.

"Tuan muda"

Datanglah asisten yang kembali menyiksanya dengan pekerjaan.

"Apa?"

"Nona De Hart ada di bawah"

"Apa?"

Sungguh waktu yang tidak tepat. Kenapa wanita itu datang menemuinya lagi hanya dalam kurun waktu seminggu? Tapi Henry tidak punya pilihan lain selain menemui calon istrinya itu. Dia tidak mungkin menolak kedatangan wanita itu di perusahaan

"Henry" sapa wanita itu dengan nada manja.

"Apa yang ... " Belum selesai Henry bertanya, wanita itu menciumnya di depan Fint dan staff ruang wakil Presdir. Kelakuan yang tidak pantas untuk calon istri pewaris Perusahaan Ford. Henry terpaksa membawa wanita itu ke dalam ruangannya.

"Aku sangat merindukanmu" kata wanita itu lalu menyentuh Henry dan menggodanya.

Seminggu sudah dia menunggu untuk menyalurkan keinginannya. Mungkin kedatangan Lisa ada gunanya juga hari ini. Henry menyambut ciuman calon istrinya dengan lebih bergairah. Keduanya bergumul di sofa sampai ada tekanan kuat di bagian bawah tubuh Henry.

"Berhasil" pikir Henry

Kesepakatan tak tertulisnya dengan Miss Grey membuahkan hasil. Lalu saat dia membuka celana dan ingin melakukan hal itu, tiba tiba wanita yang ada di depannya melantur.

"Buktikan kalau kau jantan!"

Jantan?

Henry menutup kembali celananya. Dia berdiri dan membiarkan wanita itu menggeliat seperti ulat di sofa. Lalu Lisa sadar dan memandangnya penuh tanya.

"Ini bukan tempat yang pantas" katanya lalu duduk di balik meja. tanpa melihat Lisa terpaksa memakai pakaiannya lagi.

"Kau ... padahal aku sudah merendahkan diriku sendiri untuk datang kemari dan melakukan hal ini. Kau ... jahat sekali"

Henry tersenyum kecut. Bukan dia yang menginginkan wanita itu datang. Dan kini dia harus membayar atas penghinaan yang tidak dilakukannya.

"Pulanglah! aku akan mengirim sesuatu ke rumahmu" kata Henry membuat wanita itu akhirnya pergi.

Malam datang dan Henry malas pulang ke apartemen. Meski Fint bersikeras mengantar, dia tetap menolak dan berputar-putar keliling kota dengan mobilnya. Bunga sudah dikirim ke rumah de Hart. Mungkin bisa mengobati rasa sakit hati wanita itu padanya. Sungguh wanita yang merepotkan, pikirnya kembali kesal. Dia menginjak gas dan berkendara sampai ke sebuah tempat yang sepi. Henry keluar dari mobilnya dan menikmati suasana hening yang membuatnya tenang.

Lalu sebuah langkah kaki mengganggu ketenangannya. Dia berbalik dan melihat perempuan itu. Perempuan yang tadi pagi dicarinya. Tiba-tiba dia merasa sangat senang hanya dengan melihat wajah perempuan itu. Seperti semua kekesalannya selama ini sirna begitu saja.

"Wakil Presdir" sapa perempuan itu dengan sedikit membungkuk.

Selalu menempatkan dirinya sendiri dengan tepat. Dia kagum pada Miss Grey yang seperti ini.

"Aku ingin masuk ke dalam rumahmu" katanya membuat perempuan itu terpana tapi tidak bisa menolak. Sepertinya malam ini akan menyenangkan, pikir Henry mengikuti langkah Miss Grey masuk ke dalam rumahnya.

Terpopuler

Comments

semaumu aja

semaumu aja

sehari aja nggak betah gmn mau seumur idup

2023-11-19

1

semaumu aja

semaumu aja

dih emak tiri bgt otak nya Mr f

2023-11-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!