Laki-laki itu sungguh tidak berperasaan. Bagaimana bisa dia dibuat tidak kuat berjalan seperti ini? Padahal Bu Presdir dan Nona Leonore sudah kembali dari perjalanannya, dan Eva harus menyambut mereka. Tapi ... untuk berdiri saja kakinya masih bergetar hebat. Sedangkan laki-laki itu tampak baik-baik saja disana. Ini sangat tidak adil.
Tentu saja Bu Presdir segera memasang wajah kesal melihat adiknya ada disini. Setelah Nona Leonore pergi ke kamar, mereka berdua mengadakan pembicaraan di ruang baca. Meninggalkan Eva bersama Mr Fint yang sejak tadi tidak melihatnya sama sekali.
"Apa ada yang terjadi di perusahaan Mr Fint?" tanya Eva berusaha menjalin komunikasi.
"Tidak ada" jawab Mr Fint ketus.
Mengerti Mr Fint telah salah paham padanya, Eva memilih untuk tidak bertanya lagi. Dia duduk di depan ruangan dan menunggu atasannya keluar dari ruangan. Setelah setengah jam, Bu Presdir keluar.
"Eva, kita harus kembali"
Tanpa perlu mengerti ada masalah apa, Eva mengangguk dan mulai bersiap untuk kembali ke kota.
"Sialan, padahal aku hanya minta dua minggu" ucap Bu Presdir saat naik ke heli. Eva mengerti atasannya sangat kesal karena harus meninggalkan putrinya lagi.
"Kau masih Presdir perusahaan" jawab wakil Presdir tidak merasa bersalah.
"Kau majukan saja pernikahanmu"
Perkataan Bu Presdir mengejutkan Eva. Dia melihat ke arah laki-laki yang ada di hadapannya dan merasa ... aneh. Seperti ada duri ikan yang tertelan di tenggorokannya.
"Ehm" suara deham Mr Fint, mengingatkan Eva untuk mengalihkan pandangan.
Percakapan antara kakak dan adik terhenti sampai disitu saja. Membuat suara heli terngiang-ngiang di telinga bahkan saat Eva turun dari heli.
"Ini sudah malam, lebih baik kau pulang saja dulu Ev. Besok siapkan semua berkas yang kusuruh!" kata Bu Presdir.
"Baik Bu"
"Biar Henry mengantarmu pulang. Apartemennya sejalan ke rumahmu"
Tentu saja Eva segera menolak ide dari atasannya.
"Tidak perlu Bu, saya bisa pulang sendiri dari sini"
"Apa kau pikir aku sekejam itu?"
Tidak bisa menolak, akhirnya Eva berada di mobil wakil Presdir. kali ini tanpa kehadiran Mr Fint. Karena Bu Presdir membutuhkan asisten keluarga Ford yang paling terpercaya itu.
Setelah lima tahun, ini pertama kalinya Eva berada dalam satu mobil dengan wakil Presdir tanpa kehadiran orang lain. Keduanya hanya diam karena tidak terbiasa dengan situasi seperti ini. Karena disaat hanya mereka berdua saja, yang terdengar hanya desahan dan teriakan kenikmatan.
"Rumahmu di jalan ini?" tanya laki-laki itu memecah ketidaknyamanan.
"Tidak. Setelah jalan besar ini, lalu belok kanan. Di ujung jalan yang itu baru rumah saya"
Hanya sebatas itu percakapan mereka sampai mobil berhenti di depan rumah Eva.
"Ini rumahmu?" tanya laki-laki itu lalu melihat ke arah rumah berumur tiga puluh tahun itu.
"Iya. Terima kasih sudah mengantar Tuan muda" jawab Eva lalu membuka pintu
Yang tidak dia perkirakan, laki-laki itu ikut turun dari mobilnya.
"Kau ... tinggal sendiri disini?"
"Ehm iya"
"Apartemen yang ada di biodatamu?"
Ahhh. Laki-laki ini pasti mengira Eva tinggal di apartemen dekat kota. Apartemen yang ditinggali Eva bersama mantan suaminya dulu.
"Apartemen itu milik mantan suami saya. Setelah bercerai, saya kembali ke rumah orang tua"
Setelah mendengar penjelasan itu, Eva berharap wakil Presdir akan segera pergi. Tapi laki-laki itu tidak pergi juga. Wakil Presdir berbalik dan melihat sekeliling rumah.
"Disini ... sepi" kata laki-laki itu selanjutnya.
"Banyak rumah yang sudah ditinggalkan pemiliknya karena pindah ke tengah kota. Jadi ... kebanyakan yang tinggal disini adalah orang-orang yang sudah pensiun atau orang dengan pekerjaan yang membutuhkan keheningan" jelas Eva lagi bersemangat menjelaskan kelebihan dari lingkungan rumah tuanya.
"Bagus"
Ha? Apa? Bagus? Kenapa bagus?
Belum sempat dia bertanya, laki-laki itu bergerak masuk ke dalam mobil. Dan dalam satu detik, mobil itu telah melesat pergi, meninggalkan Eva yang masih bertanya-tanya dalam hati.
Tidak ingin terlalu banyak memikirkan laki-laki itu, Eva masuk ke dalam rumah. Dan menemukan situasi yang membuatnya sangat tidak senang. Rumahnya berantakan. Inilah akibatnya kalau seseorang yang malas beres-beres seperti dia meninggalkan rumah selama lima hari. Sungguh berantakan dengan gelas bekas kopi dan piring makanan dimana-mana.
"Harus bersih malam ini juga" ucapnya lalu menyingsingkan lengan baju dan mulai membersihkan rumah. Satu jam kemudian dia kelelahan dan berbaring di atas ranjang.
"Capeknya ... " keluh Eva lalu melihat sesuatu di atas lemari. Dia berdiri dan mulai menghitung satu persatu "mainan" yang dimilikinya itu.
Setelah mengetahui kondisi tubuhnya, Eva memang membeli beberapa "mainan" untuk sekedar membuat tubuhnya merasakan kenikmatan yang tidak pernah dia alami sebelumnya. Tapi ... sudah sebulan ini dia tidak pernah menggunakan semua maninan ini. Karena partner kenikmatan yang telah membuatnya puas sampai lemas. Laki-laki itu ... sungguh mengerti bagaimana cara membuatnya mencapai kenikmatan puncak. Tapi tidak tahu sejak kapan, Eva merasa aneh melihat laki-laki itu bersikap biasa saja setelah mereka melakukan semua itu. Padahal itulah yang seharusnya dilakukan. Dan seharusnya Eva tidak merasa aneh. Apa dia mulai memiliki perasaan pada laki-laki itu?
"Tidak. Tidak boleh" kata Eva pada dirinya sendiri lalu membereskan semua mainannya. Berjaga-jaga kalau kesepakatan tak tertulisnya dengan wakil Presdir telah usai dan mungkin dia membutuhkan semua mainan ini lagi.
Hari Senin berikutnya, Eva kembali bekerja di perusahaan seperti biasanya. Baik Presdir maupun dia tidak memiliki waktu luang untuk istirahat sama sekali. Sibuk seharian. Dan ketika malam tiba, akhirnya Eva bisa duduk sedikit lebih lama.
"Pasti kau capek juga" kata Bu Presdir membuatnya berdiri lagi.
"Tidak Bu Presdir. Apa ada yang harus saya lakukan?" jawabnya sigap.
"Tidak ada. Besok saja kita lanjutkan lagi. Sekarang pulanglah sebelum terlalu malam"
"Baik Bu"
Dengan senang, Eva membereskan meja dan bersiap untuk pulang. Dia mengikuti langkah atasannya yang juga berniat untuk pulang.
"Apa kau membawa mobil?" tanya atasannya.
"Iya"
"Baguslah. Tapi ... sepertinya Henry tertarik dengan lingkungan rumahmu"
"Apa?" tanya Eva terkejut dengan fakta baru tentang laki-laki itu.
"Iya. Akhir pekan kemarin dia memerintahkan Fint untuk mencari rumah dan tanah dekat dengan rumahmu. Sepertinya dia senang dengan lingkungan yang hening disana"
Sungguh, Eva tidak menyangka, ternyata itu alasan wakil Presdir bertanya tentang rumah Eva dan sekitarnya malam itu.
Seperti tahu sedang dibicarakan, sosok laki-laki itu muncul saat pintu lift terbuka. Lengkap dengan Mr Fint yang selalu ada dibelakangnya. Eva segera mundur di belakang atasannya dan menundukkan pandangan.
"Baru saja kami membicarakanmu" kata Bu Presdir membuat Eva sedikit takut.
"Aku?"
"Iya. Aku katakan kau memiliki niat membeli properti di dekat rumah Eva"
Eva mengangkat kepala sedikit dan merasakan semua pandangan mengarah padanya.
"Tuan muda tertarik karena disana sepi dan hening" koreksi Mr Fint, seperti tidak ingin ada kesalahpahaman.
Hanya sampai disitu saja pembicaraan tentang hal ini. Karena lift telah sampai di basement dan kedua pewaris perusahaan itu pulang ke rumahnya masing-masing. Meninggalkan Eva sendiri di dekat mobilnya.
"Jangan besar kepala!"
Eva terkejut menyadari Mr Fint tidak ikut dalam mobil wakil Presdir.
"Apa maksud Anda Mr Fint?"
"Tuan muda membeli properti disana bukan karena Anda"
Jelas sekali Mr Fint tidak suka dengannya.
"Saya tidak memiliki pemikiran seperti itu" jawab Eva lalu membuka pintu mobilnya.
"Saya tidak tahu apa yang Anda harapkan dari semua ini. Tapi yang dilakukan Tuan muda pasti murni hanya untuk kesenangan saja. Sekali lagi saya katakan, Anda bukanlah wanita yang pantas, bahkan untuk berada di dekat Tuan muda"
Eva tersenyum kecut mendengar semua kata-kata Mr Fint. Sebenarnya dia kesal mendengar tuduhan seperti ini. Tapi karena kesepakatan dengan laki-laki itu, Eva tidak bisa bicara alasan yang sebenarnya pada Mr Fint.
"Iya" jawabnya lalu masuk ke dalam mobil dan meninggalkan asisten paling dipercaya oleh keluarga Ford itu. Sambil menahan rasa kesal yang ada dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Anonymous
cerita’a terlalu merendahkan perempuan…kurang suka
2024-02-06
1
Uthie
koq sedikit curiga Mr Fin yaa 🤔😁
2023-12-24
0
semaumu aja
udh kyk si oyen lu Mr
2023-11-19
1