Bab 6

"Kakak dan ayah tentukan saja tanggal pernikahannya. Aku akan menikah dengan siapapun yang ayah inginkan" kata Henry begitu percaya diri setelah mengetahui kalau dirinya bisa melakukan apa yang seharusnya seorang pria lakukan.

Ayahnya yang juga mengetahui rahasia itu segera mencari calon istri yang tidak mungkin ditolak oleh anaknya. Malam ini adalah pertemuan pertama Henry dan calon istrinya yang merupakan cucu mantan Presiden negeri ini.

Dari awal bertemu, Henry tahu kalau wanita ini melakukan beberapa prosedur perbaikan bentuk. Wajah, bagian dada dan juga pinggang. Tapi hasilnya sangat memuaskan. Membuat wanita ini layak untuk menerima perhatiannya. Pendidikan tidak perlu dipertanyakan lagi. Lulusan Magister luar negeri di Universitas bergengsi dan juga bekerja di banyak kegiatan amal. Sangat sesuai dengan kriteria istri yang diinginkan baik oleh Henry maupun keluarganya..

Henry juga merasa nyaman saat bicara dengan wanita ini. Semua pembicaraan mereka mengalir begitu saja, membuat waktu bergulir tak terasa. Henry sangat puas dengan wanita pilihan ayah dan kakaknya. Tanpa mengulur waktu, dia mengajak wanita ini untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Tahap dimana dia akan bisa menunjukkan keperkasaannya.

Tapi ... semua tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Dia bisa bereaksi dan seperti kembali seperti sebelumnya. Meskipun melalui beberapa waktu yang cukup melelahkan, dia kembali tidak dapat menembak. Kenapa? Padahal dia memiliki gairah yang sama dengan saat berhubungan dengan perempuan itu. Lalu, ada apa dengannya?

Tidak ingin membuat wanita di depannya kecewa, Henry akhirnya hanya bisa memuaskan lawan mainnya. Lalu pergi begitu saja dari hotel.

"Sial!!" umpatnya saat masuk ke dalam mobil.

"Kenapa? Kenapa tidak bisa?!!!"

Henry sangat kesal pada dirinya sendiri. Dia melihat ke bagian bawah tubuhnya dan tidak habis pikir. Kenapa dengan sekertaris kakaknya dia bisa? Sedangkan dengan wanita yang akan menjadi calon istrinya, dia tidak bisa????

Dia begitu marah sampai tidak sadar Fint telah ada disana, menunggu perintah selanjutnya.

"Tuan" sapa Fint mengembalikan ketenangannya.

"Kita kembali ke apartemen sekarang!!" perintah Henry dan segera mereka meluncur pulang.

Keesokan harinya Henry melempar tablet yang ada di tangannya ke sofa. Berita tentang perjodohannya telah diumumkan dimana-mana. Dia menyesal telah dengan percaya diri meminta pernikahannya disiapkan, padahal ... .

Henry masuk ke dalam kamar dan berencana mengambil obat sakit kepala di samping ranjangnya lalu melihat kain hitam berenda disana. Kenapa dia bisa keluar hanya dengan perempuan itu? Apa yang membuat Miss Grey berbeda dengan wanita lainnya? Dia benar-benar tidak mengerti.

Tidak ingin menerka-nerka, Henry pergi ke dokter yang selama ini mengetahui kondisinya. Tapi dokter itu juga tidak memiliki jawaban pasti untuk kondisinya.

"Perempuan itu. Apa ada yang spesial dengannya? Daripada semua perempuan yang pernah Anda temui?" tanya dokter berusaha menyelidiki.

"Tidak ada. Dia bukan perempuan yang bisa disejajarkan dengan yang lain"

"Mungkin itu yang membuat Anda bisa melakukannya"

"Apa?"

"Karena Anda tidak memiliki tekanan apapun saat berhubungan dengannya"

Henry memikirkan pendapat dokter lalu mengingat semua wanita kelas atas yang pernah bersamanya. Mungkin karena beban untuk mencari istri yang sesuai dengan kriteria keluarganya, maka dia menjadi seperti ini.

"Lalu?"

"Apa perempuan itu tidak bisa menjadi calon ... "

Henry tertawa sinis. Dia bukanlah orang kaya yang romantis. Dia tidak bisa berpikir mengangkat seseorang dari kalangan bawah untuk menjadi istrinya. Dan yang lebih penting, dia sama sekali tidak mencintai perempuan itu. Perempuan itu hanya sekertaris kakaknya. Tidak lebih dan tidak kurang.

"Jangan membuatku seperti seorang pangeran yang baik hati. Aku harus menikah dengan seorang wanita yang tepat, berasal dari keluarga berada, berpendidikan baik. Keturunan keluarga Ford dipertaruhkan disini" jawab Henry begitu tegas dan terkesan kejam. Tapi itulah yang selalu diyakininya sejak kecil. Keluarganya berada dari kalangan atas dan dia tidak ingin merubah hal itu untuk selamanya.

"Mungkin yang terjadi kemarin dengan perempuan itu bukanlah sesuatu yang spesial" kata dokter berusaha menyelamatkan dirinya sendiri.

Tidak menemukan solusi akan masalahnya, Henry memutuskan pergi dari dokter. Sampai di rumah, dia menemukan kakak dan ibunya begitu bersemangat. Membicarakan masalah pernikahannya yang kemungkinan besar akan segera dilaksanakan. karena permintaannya sendiri.

"Kakak senang kali ini kau bersungguh-sungguh. Terima kasih" kata kakaknya begitu tulus. Membuat Henry tidak bisa mundur lagi. Dia harus tetap melanjutkan rencana pernikahannya dengan memikirkan cara menyembuhkan dirinya sendiri.

Menghindar dari semua pemberitaan pernikahan, Henry memilih untuk pergi keluar negeri. Menjalankan pekerjaan yang nanti akan dilakukannya saat menjabat menjadi Presdir perusahaan menggantikan kakaknya. Setelah pulang dari luar negeri, Henry disibukkan dengan pertemuan dengan calon mertuanya. Semua berjalan lancar sampai adanya pembicaraan tentang keturunan.

"Jangan khawatir. Henry adalah pria yang sehat" ujar kakaknya bangga, bersamaan dengan semu merah di wajah calon istri Henry. Hanya dia yang tahu kalau semua itu tidak benar. Tapi apa yang bisa dilakukannya selain tersenyum.

Setelah mengantar calon istrinya pulang, Henry pergi ke perusahaan. Dia pergi ke lantai teratas, berniat untuk melihat ruangan Presdir yang akan ditempatinya setelah menikah nanti. Mencoba meneguhkan keputusan yang sudah terlanjur diambilnya. Lift terbuka dan perempuan itu berdiri disana.

"Tuan mu ... Wakil Presdir?"

Belum selesai perempuan itu menyapa, Henry menariknya ke dalam lift. Menghujani perempuan itu dengan ciuman yang menggairahkan. Saat pintu lift akan menutup kembali, Henry menahannya. Dia pergi ke ruangan Presdir dan segera membaringkan perempuan itu di atas meja. Dia sempat merasakan penolakan dari asisten kakaknya itu, tapi tidak menghiraukannya. Dia seperti binatang yang tidak dapat menahan birahinya sendiri.

******* perempuan itu menembus telinga dan membuat Henry semakin bergairah. Tak menunggu lagi, dia menyatukan tubuh mereka dengan sekali hentakan.

"Ohhh" rintih perempuan itu berulang-ulang saat Henry menikmati pergumulan mereka. Tubuh Miss Grey bergetar menandakan perempuan itu mendapatkan kepuasan. Dan tidak berselang jauh, tiba-tiba bagian tubuh Henry merasakan sesuatu yang tidak bisa ditahan.

Satu ... dua ... tiga dan .... Haaaaaa keluar.

Henry menatap wajah lelah perempuan yang ada di bawahnya. Tidak tahu kenapa, Henry merasa perempuan ini kini tampak lebih cantik dari sebelumnya. Sebelum berpikir lebih jauh, Henry segera berdiri dan merapikan baju dan celananya. Saat menoleh, perempuan itu ternyata melakukan hal yang sama.

"Jangan salah sangka. Aku tidak menyukaimu" kata Henry tegas lalu pergi meninggalkan ruangan tanpa menoleh ke belakang. Dia turun ke basement sambil terus berpikir. Kenapa dengan perempuan ini dia bisa melakukannya? Sedangkan dengan wanita lain tidak bisa. Kenapa? Dia harus mencari alasannya. Dan harus dia lakukan dalam jangka waktu secepat-cepatnya. Sebelum pernikahannya berlangsung.

Terpopuler

Comments

rinny

rinny

pingin AQ kirim santet online ke Harry, bisa bisa habis nembak pergi dengan SE enaknya

2024-02-06

5

Uthie

Uthie

Yaaa ampun 🤦😆

2023-12-23

0

semaumu aja

semaumu aja

uh mantab nih kl cowok pd kyk gini nggak ada yg namanya pelakor cocok sama satu colokan aja

2023-11-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!