Episode 11

"Tapi aku malu mengatakannya,aku juga tidak tahu apakah ia menyukai juga" ucap Angel dengan pasrah.

"Astaga,mengapa seperti itu" sambung ibu.

"Kan benar,dia pasti lebih memilih yang lain dari pada ku" ucap Reynand dengan sadar.

"Ya,aku benar-benar tidak ingin mu.Jadi,jangan mendekatiku lagi!" Angel mengatakannya dengan begitu serius.

"Papa mengenal seseorang yang sangat pintar,dan juga sopan.Ia melakukan sejumlah investasi terhadap perusahaan papa.Tapi papa lupa namanya" ucap papa Angel.

Angel dengan kegugupannya mencoba untuk memberitahukan kepada mereka bahwa dia ini sebenarnya telah menyukai seseorang sejak lama dan gagal move on darinya."Dia....aku masih belum menyebutkannya.Ini belum tentu" ucap Angel dengan gugup.

"Owalah" -Reynand.

................

Keesokan harinya,hari libur dimana geng Julian memutuskan untuk pergi menonton suatu film di bioskop.Julian dan Angel masih ragu dengan keputusannya.

Pukul 05.40

Menuju Angel yang baru saja bangun dipagi hari yang cerah dan indah dengan sinar matahari yang menyinari semangat untuk memulai hari pekan yang baru.Dengan kondisi rumah yang sepi,ya.Hanya ada seorang diri(Angel) dirumahnya.Kedua orang tuanya sedang mengadakan suatu rapat diperusahaannya."Hoaamm,ngantuk.... pukul berapa ini?" Angel mengecek ponselnya.

"Apakah aku harus ikut dengan mereka?.Tidak lah,malas" Angel kemudian bangun dari tempat tidur.

Lalu dia mandi dan membereskan dan membersihkan tempat tidurnya serta seluruh barang-barang yang ada di kamarnya.Tak lama ketika Angel sedang menyusun buku-buku ponselnya berbunyi,dan ia pun mengeceknya terlebih dahulu.

~Duuutt----duuttt~ suara dering ponselnya 🗿

"Siapa....oh Shely,malas ah" Angel membanting ponselnya dikasur.kenapa gak sekalian aja di lantai?🗿

Tetapi Shely terus spam telpon terhadap Angel yang membuat seorang Angel kesal dan jengkel.Dia pun terpaksa melihatnya kembali dia melihat bahwa Shely akan mendatanginya untuk pergi ke bioskop bersama-sama.

In phone

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

👤Shely f*ck

Woy tar jadi gak? jadi ya...tar gw kerumah lho.06.30

Apasih,gw gak mau ikut.Jgn maksa lho.06.02

Bodooo amat tar gw paksa.Gw hanya ingin membantu lu buat menyatakan cinta,ahayayy.06.03

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ*

Angel merasa semakin kesal dengan sahabatnya yang bawel itu.Walaupun ia juga sama,sahabatnya itu memang kerap sekali memaksa dirinya untuk berbuat sesuatu.

Tak lama Shely telah datang di rumahnya.Shely pun terus memanggil-manggil Angel dengan keras."Angel!!!"

Angel keluar dengan wajah yang tidak friendly."Apa? masih pagi jangan teriak"

"Jadi?"

"Gw dirumah sendirian,tar kalau gw pergi ini rumah ga ada yang jagain" jawabnya sambil mengepal salah satu tangan.

"Ouh,yah.Kalau gitu lu mau ditemenin gak?" Shely mulai mencari masalah baru lagi pada Angel.

"Dengan siapa?.." tanya Angel dengan penasaran.

"Julian,yah ayok.Biar lho gak bosan,hehehe"

Mendengar itu Angel hanya berwajah datar saja tak ada ekspresi apa pun.Walaupun sebenarnya hatinya ingin,tapi ia tidak bisa menyatakannya.

"Mau?"

"Gw pergi aja deh.Ayo ke bioskop,pemaksaan!" Angel setuju dengan terpaksa.

Angel siap-siap dahulu untuk pergi liburan,hanya memakai pakaian biasa tidak bercorak mewah.Selesai Angel merapikan dirinya,waktunya untuk mengunci pintu rumah dan juga meminta izin terhadap orang tuanya."Bentar gw izin dulu.....Ya boleh,yok"

"Yogass!" seru Shely dengan penuh keceriaan.

Mereka semua hanya berjalan kaki menuju bioskopnya.Lagi pula itu dekat dan tidak perlu membawa kendaraan apapun.Ditengah perjalanan mereka melewati kebun milik seorang yang sangat asri.Mereka memutuskan untuk berjalan perlahan sambil menikmati nikmatnya udara segar."Apa kita mengambil buah orang yang memiliki kebun ini?" tanya polos seorang Shely.

"Ya gak lah,tar harus bayar kompensasi.Lagi pula itu perilaku tidak terpuji" balas Angel dengan penuh kepercayaan diri.

"Owalah,ya pasti gak banyak,kan bayar gantinya?"

"Ya tergantung lu makan berapa,...dah ayo jalan lagi"

Setelah mereka singgah sebentar mereka melangkah kembali untuk mencapai puncaknya,yaitu disebuah bioskop.

Mereka berdua sampai diwaktu yang telah ditentukan.Mereka masih menunggu Julian dkk untuk menonton bersama.Mereka juga tak lupa menunggu sekaligus menghubungi teman satunya lagi yaitu,Lisa.

Angel dan Shely memutuskan untuk pergi ke popcorn stand lalu ke ticket box dan tiba di movie posters untuk menunggu yang lainnya.

Setelah menunggu selama 10 menit akhirnya Lisa datang menghampiri mereka."Hai,terima kasih sudah menunggu.Yang lainnya?"

"Hai juga,gak tau nih yang cowoknya gimana" jawab Shely.

Lisa mencoba bersandar didinding.

Mereka masih bersabar untuk menunggu kedatangan yang lainya.Setelah 10 menit mereka bertiga bergumam kesal akhirnya Zayn dan Willy tiba.

"Hei,maaf menunggu" ucap Wilson.

"Mana Julian?" tanya Shely.

"Aku tidak tahu,katanya dia tidak ingin ikut" jawab Willy yang mengadah ke atap.

Mereka berpikir untuk segera menonton filmnya atau menunggu Julian?

"Ayo kita langsung aja,nanti telat" Shely terburu-buru karena tidak ingin rugi.

"Yaelah kayak apa aja telat" sambung Zayn.

Mereka berempat masuk ke movie theater.Namun,Angel hanya diam dikarenakan ia disuruh pergi ke gedung kantor milik papahnya.Entah karena apa atau apa,Angel menuruti itu."Maaf,teman-teman aku harus pergi!" Angel berlalu begitu cepat.

"Tung......gu...." Willy mencoba memanggil.

 

Angel naik taksi untuk tiba di gedung ayahnya.Dalam perjalan yang masih cukup jauh sekitar 1,5 km lagi.Ia mengecek ponselnya lagi untuk mengetahui apakah ada notifikasi terbaru?!.

Dia mencoba menenangkan dirinya dengan memasangkan earphone dan mendengarkan sebuah lagu yang berirama tenang.Angel menutup matanya untuk menikmati lagu yang didengarnya,tak terasa ia ketiduran.

Angel sudah tiba di tempat,sopir taksi mencoba membangunkannya dengan berteriak."Hey nona kamu sudah tiba.Bangun lah....ini bukan tempatnya tidur" ucap pak sopir dengan suaranya yang keras.

"Eh... ya maaf,ini dia" Angel mengasih uangnya untuk membayar jasa pak sopir taksi.

"Terima kasih"

Taksi itu pergi cepat dari pandangan Angel.Angel mulai memasuki pintu utama dari gedung tersebut.Ia menaiki lift dan menekan angka 20 dimana itu tempat ayahnya berada.

Saat memasuki lift ia melihat Julian ada didalam lift tersebut.Betapa terkejut ia melihat seorang pelajar sedang berada didalam kantoran yang seharusnya diinjak oleh para pekerja-pekerja yang sudah lulus sekolah."Ju...lian..Mengapa kau ada disini?" mata Angel seketika melebar.

"Aku? oh tidak ada apa-apa.Kau dicari oleh ayahmu tadi,cepat kesana!" Julian keluar dari lift yang dilantai bawah.

"Baiklah" Angel masuk kedalam lift sendirian ia mulai mencari angka 20.Dan menemukannya.

Setiba di lantai 20 dimana ayahnya berdiri tepat didepan pintu lift menunggu kedatangannya sejak tadi."Kemana saja?" tanya Rafael.

"Aku tadi habis dibioskop,pa" jawab Angel keringat dingin.

"Oh,ada yang ingin papa sampaikan padamu"

"Apa itu?"

"Sebaiknya kita duduk terlebih dahulu"

Mereka menduduki kursi yang telah tersedia.

"Bagaimana nilai dan pengetahuanmu mengenai dunia bisnis?"

"Masih...belum terlalu paham" Angel menjawab dengan ragu.

"Aapaaa!!! mengapa begitu? kau harus terus belajar! pergi!" Rafael berdiri dan emosi terhadap anaknya itu.Ia tidak sadar bahwa dirinya terlalu memaksa anaknya.

Angel turun kembali kebawah,kini ia menuju cafe yang berada di gedung tersebut.Tiba didepan pintu,terbuka.Ia langsung saja pergi ke kasir untuk memesan suatu makanan.

"Aku pesan makanan yang menenangkan jiwa" pesan Angel.

"Hahaha,lucu sekali nona.Kau memang menggemaskan,hmmm.Baiklah tunggu saja dimeja" kasir.

Dia duduk di meja yang hanya tersisa dua kursi lagi.Ia duduk disalah satunya.Ia duduk dengan begitu lesu,tak semangat.Saat dia menaruh kepala dimeja ada seorang yang duduk dikursi sampingnya."Angel,mengapa kau begitu tidak semangat hari ini.Bukankah kau pergi ke bioskop seharusnya?"

"Suara ini?....."

"Oh,Julian.Ya....aku sedang tidak ingin menonton film"

"Pesanan" pelayan menghantarkan pesanan Angel.

"Terima kasih" ucap Angel.

"Mengapa? kau merasa terpaksa oleh ayahmu?" ucap Julian sambil memotong seiris steak yang dipesannya.

"Mengapa kau tahu?"

"Ada.Kalau saran dariku,kau itu harus berani menyatakan pendapatmu bahwa kau ini ingin menjadi apa?"

"Aku....aku juga sebenarnya suka dengan pekerjaan kantoran.Namun,aku masih belum mahir.....aargghhh" Angel memegang kepala dan menggeleng.

"Lalu?.Kau mau ini"

Angel tidak sadar kalau ia disuapkan seiris steak kemulutnya oleh Julian."Aaa.......mmm.Eh..JULIAN!!!!"

"Apa? kau sendiri yang membuka mulutmu"

Saat sedang asik mengobrol mereka berdua didatangi oleh seorang gadis berambut merah muda.Dengan pakaian yang cukup berkelas tepat dengan tempatnya.

"Hai,Julian" sapa Ania.

"Ya,ada apa?" Julian menjawab sapa dari Ania.

"Kau kenal dengannya" sambung Angel.

"Ya,dia Ania teman sekelas di kampus"

"Ey ey siapa yang menyuruhmu bicara?" ucap Ania dengan sombongnya.

"Bersikaplah baik,Ania.Kau tidak sopan" perintah Julian.

"Julian apa kau selama ini bersamanya? Mengapa kau ingin dengan gadis jelek ini?" ucap Ania tanpa tahu malu.

"Dia anak dari direktur Rafael,kau sendiri?"

"Apa!!!" Ania terkejut.

"Siapa sih dia,nyebelin banget", batin Angel.

"Oh,gitu ya anak direktur berpacaran dengan cowok"

"Aku tidak berpacaran.Jangan sok tahu!" Angel bangun dari kursinya menunjuk ke arah Ania dengan emosi.

"Jujur saja!" bentak Ania.

"Diam! tidak ada gunanya bertengkar" perintah Julian yang menghentikan pertengkaran mereka.

"Dia menyukaiku,begitupun aku" jelas Julian.

"Awas kau!!!" batin Ania.

Gadis lajang itu pun pergi dari mereka berdua.

"Apa yang kau katakan,Julian" Angel sungguh tersipu mendengar kata-kata itu.

"Apa benar......" batin Angel.

"Tidak,itu hanya sandiwara"

"Oh kukira benar....." batin Angel.Angel mengembungkan pipinya.

"Mengapa?" tanya Julian.

"Tidak!"

"Se...sebenarnya aku juga menyukaimu,Angel.Namun,ini semua aku tunda untuk menggapai impianku terlebih dahulu.Ingat ditunda,bukan tidak suka!" jelas Julian.

"Aargghhh kan benar,........wgwhejegjsusgsvevb kwkwkw awokwns hahahah" batin Angel sungguh berantakan.

"Angel? sadar wey"

"Eh ...yaaaa maaaff.Kau serius kan Julian?"

"Tidak terlalu,karena kita belum tentu.Aku pergi" Julian pergi dari Angel.

"Huuuhh,hmmmm gimana ini? belum lagi ada perusak,Ania.Ahhhh...bodo lah" keluh resah Angel.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!