Episode 7

Setelah lamanya waktu yang dihabiskan di SMA Bright Times Julian sebentar lagi akan menempuh perguruan tinggi disalah satu universitas.

Daftar telah usai tinggal menunggu waktu kapan ia akan masuk dihari pertama diuniversitasnya.

Dia meneruskan pendidikannya bersama kedua teman sejatinya yaitu Willy dan Zayn.Mereka bertiga seperti tiga saudara yang dekat.

................

Hari pertama masuk berjalan seperti biasanya tanpa halangan yang menghalangi Julian dalam mencapai tujuannya.Setiap hari menjalani dan mengulanginya,tidak pernah bosan.

Pada suatu waktu Julian berjalan sendiri menuju ruang perpustakaan dikampusnya lalu duduk dan membaca sebuah buku.

Seorang wanita juga datang kedalam ruang perpustakaan tersebut ia baru saja melangsungkan kakinya kelantai perpustakaan.Melihat ada seorang pria yang sudah cukup lama tidak berdialog lagi dengannya.Cukup tercengang melihat suasana ini sepi hanya berdua.

"Mengapa dia ada disini" batin seorang .....

Tetapi dia terus saja berjalan kearah berbeda dari Julian supaya tidak terlihat lagi olehnya.Karena,Julian memang sama sekali tidak terpikat oleh wanita manapun.

Kemudian ia menata buku yang berantakan entah karena siapa disalah satu rak buku.Saat sedang menata buku ia dikejutkan dengan sapaan dari seorang pria yang tidak ingin ditemuinya lagi.

"Angel apa kabar" sapa Julian,berdiri dari arah belakang Angel.

"B-,baik bagaimana denganmu.Apa kau terus sendirian?" balas dan tanya Angel berbalik badan.

"Baik juga.Ya aku memang suka menyendiri.Mengapa?"

"Eh tidak apa-apa aku hanya ingin bertanya setelah lamanya kita tidak berinteraksi lagi"

"Bagaimana,kau sudah paham lebih?" tanya Julian.

"Tahu tentang apa?" Angel menaikkan bahunya.

"Tentang perbisnisan"

"Oohh,ya lumayan"

Hening sesudah dialog mereka Angel memutuskan untuk pergi keluar dari ruangan itu."Baiklah permisi aku ingin pergi"

"Tunggu!"

"Mengapa?"

"Tidak kenapa-napa,hanya ingin bertanya apa kau masih menyimpan perasaan pada diriku?"

"Eee pertanyaan macam apa itu aku tidak tahu"

"Apakah kau sudah menemukan yang baru?"

"Kamu sungguh tidak jelas,apa maksudmu?. dah.."

"Tu...." Julian tidak sempat menghentikan langkahnya dia ingin berbincang lebih lama.

Julian memutuskan untuk meninggalkan perpustakaan dan menuju ke ruang kelasnya.

Berjalan sambil melewati daun-daunan yang berderai disekitarnya cahaya matahari yang menyilau dipagi hari.Namun,itu semua dirusak oleh temannya yang bernama Willy tiba-tiba memanggilnya."Julian kau dari mana saja?aku mencarimu kemana-mana" Willy terengah-engah berlari ke hadapan Julian.

"Ada apa memangnya?"

"Aku hanya ingin bersamamu saja,hehe"

"Tidak jelas.Minggir aku ingin kekelas dulu"

"Baiklah"

Sepulang dari universitas Julian.Dikejutkan dengan informasi bahwa neneknya telah meninggal dunia dari telpon adiknya.

Mendengar semua itu Julian bergegas pulang untuk melihat keadaan tersebut.Dan untungnya paman dan bibinya sudah pulang dari luar negeri dan sudah berada dikediamannya.

Tiba didepan pintu suasana sedih mulai terasa melihat neneknya berbaring tak berdaya.Hati terasa ditusuk-tusuk oleh banyaknya pisau,memori lama menjadi teringat kembali,sampai mengeluarkan setetes demi setetes air mata yang mengalir dipipinya.

Bagaimana rasanya ditinggalkan oleh orang yang menyayangimu? sungguh menyakitkan bukan.

Setelah proses pemakaman selesai Julian masih berlutut dimakam neneknya.Dengan kondisi yang sedang hujan,perasaan sedih.

Namun,itu semua dihentikan oleh adiknya yang membawa payung datang kearahnya."Kak,sudahlah!" Quinn menaruh telapak tangan dibahu Julian.

"Tunggu dulu sebentar" balas Julian melepas tangan adiknya.

"Hmm,nanti masuk angin!"

Secara terpaksa Quinn menarik kakaknya yang entah mengapa menjadi sad tak terhenti.Biasanya Julian tidak menangis tetapi ini.

"Ayooo!" Quinn berusaha menarik dengan menggemaskan.

"Yayaya"

Esok harinya seperti biasa mereka harus menjalankan kebiasaan para pelajar pada umumnya.

Berjalan menuju laboratorium dikampusnya iseng-iseng melihat-lihat dinding-dinding sekitar.Lalu keluar dari laboratorium,berjalan-jalan di halaman-halaman.Entah tujuan untuk apa?.

----------------

Diwaktu yang sama Wilson,dan Zayn selalu bersama.Mereka sedang membincangkan sesuatu ditaman sekolah."Menurutmu,ada apa dengan Julian akhir-akhir ini?" tanya Willy yang berusaha naik kesuatu pohon.

"Entahlah kita tidak perlu ikut campur dalam urusannya"

"Tapi kita seharusnya membujuknya!"

"Ya aku tahu" Zayn bersandar dipohon.

"Lalu?"

"Malas,sungguh malas"

"Waduh"

----------------

Duduk mengayunkan kedua kakinya dipilar depan kelas sambil melamun entah apa."Hm,mengapa dia selalu ada dipikiranku.Padahal dia saja tidak ingin"

"Hai" Shely datang menepuk bahu Angel.

"AAPA!"

"Terkejut ya.Melamun terus,gamon yaaa wkwk"

"Apasih ah sana pergi!" Angel berusaha mendorong sahabatnya itu.

Didalam kelas Angel

Semua murid sedang mengerjakan sebuah tugas yang diberikan oleh dosen.Ditengah itu ada suatu alat tulis jatuh dari meja Shely.

"Suara apa itu?" tanya dosen.

"E-e tidak,ini cuma pulpen saya yang terjatuh" Shely sedikit berkeringat melihat tatapan menyeramkan dari seorang dosen.

"Angel..sstt...Angel....!!" panggilan Shely dengan volume kecil.

"Apa?" Angel menoleh.

"Aku pinjam pulpennya dulu,boleh.Pulpenku habis?"

"Nih" Angel segera memberinya.

"Terima kasih"

Pukul 12.30

Jam istirahat untuk makan siang.Angel dan Shely datang menjumpai Lisa untuk pergi makan siang bersama.

Didepan pintu kelasnya Shely pelan-pelan memanggil Lisa."Sssttt....Lis...Lisa"

Lisa yang merasa sedikit janggal menoleh kekanan kekiri,lalu melihat sahabatnya yang berada didepan pintu kelasnya seperti orang tidak waras."Oh kalian,sebentar"

Lisa menjumpai mereka."Ada apa teman-teman?"

"Lu tau gak? sebenarnya Angel itu masih gamon dengan Julian,hahaha" Shely menggoyahkan tubuh Lisa.

"Oh,lalu.Apa ada urusannya denganku?"

"Gak sih tapi...."

"Kalian bicara apa sih! kok aku gak diajak" Angel memisahkan jarak antara mereka.

"Kepooo" Shely dan Lisa menjawab dengan kompak.

"Dah yuk.Kekantin dulu nanti takut kehabisan"

Dikantin

Mereka bertiga mengantre diantrean yang sama yaitu untuk membeli Tako-Yaki.Shely ada dibarisan pertama diantara mereka,Lisa kedua dan Angel yang terakhir dari mereka dan juga semua pelanggan.

"Saya pak,saya pak.Saya pesan 10 buah yah!" Shely dengan gercap.

"Saya 5 buah saja" lanjut Lisa.

Sekarang antrean giliran Angel."Saya..."

"Maaf stok sudah habis" ucap kasir.

Lalu,mereka bertiga duduk dimeja yang sudah disediakan.Shely & Lisa sedang menyantap dengan lahap.Sementara Angel hanya menggerutu.

"Lu mau?" tawar Shely.

"Gak!" Angel menolak keras.

"Eh,gak usah naikin nada dong" sambung Lisa.

"Wkwkwk" Shely dan Lisa tertawa.

"Kalian kenapa sih! kok gitu banget" Angel menatap tajam kearah Shely dan Lisa.

"Apanya yang gitu banget?" tanya Shely

"Eh,gel lu itu kalau marah gak seram.Tapi malah gemess tauu" sambung Lisa.

"Iya bener tuh,wkwkwk"

"Bodo!" gertak Angel.

"Coba deh lu gembungkan pipi.Awww pasti kawaii" Shely segera mencubit pipi Angel.

"Ihhh sakit! Shely" jerit sakit Angel.

"Wkwkwk,bener lu gemes" sambung Lisa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!