Episode 2

Tak terasa Angel telah sampai dirumahnya ia ingin memasuki rumahnya.Tetapi karena ada seseorang yang mengantarkannya maka ia harus menyambut hangat seseorang tersebut.

Julian yang hanya berniat untuk mengantarkan Angel sampai ketempat tujuan ia langsung berbalik dan melambaikan tangannya."Selamat tinggal"

Namun,Angel tidak sempat mengajaknya untuk duduk sejenak dirumahnya.

Pukul 19.30

Angel sedang dirumah sendirian orangtuanya sedang menghadiri rapat diperusahaannya.Ia adalah satu-satunya anak dari mereka.

"Hahhh,aku lelah sekali hari ini" Angel yang sedang terbaring ditempat tidurnya.

"Hmm,mengapa dia mengantarkanku pulang hari ini.Aneh,biasanya dia terlihat cuek"

Lalu Angel meraih ponselnya dia membuka pesan yang ia dapatkan pada hari ini.

"Hmm,tidak ada yang menarik.Aku bossaannn"

"Aku berharap dia membalas apa yang kulakukan untuknya.Hhm,aku tidak yakin.Dia begitu ambisi terhadap cita-citanya"

"Meskipun aku harus menahan rasa sakit hati ini,tetapi aku tidak akan memilih yang lain dari pada dia.Dia terlihat seperti perhatian" Angel sambil tersenyum pahit.

Keesokannya

"Angel!!!,cepat kau terlambat!" suara keras dari sang ibu.

Kenalkan ibu dari Angel,Emalia berusia 42 tahun,tinggi 170 cm,rambut Hitam pekat panjang dan mata hijau sama seperti anaknya.

"Yaaah,baik bu"

Angel bergegas menyiapkan diri untuk berangkat ke sekolah hari ini.Ia tidak akan tahu apa yang akan diberikan hukuman dari guru padanya.

"Ayahmu sudah berangkat kekantor,habisnya kau lama"

Angel yang terkejut mengetahui ayahnya tidak akan mengantarnya kesekolah pagi ini,ya terpaksa jalan kaki.

"Aku harus cepat!"

Ketika tiba saatnya ia disekolah,ia masih harus lari menuju kelasnya yang jaraknya cukup jauh dari depan pintu gerbang.

Dilorong sekolah saat ia berlari tak sengaja menabrak seseorang laki-laki dihadapannya."Aduh!"

"Kalau jalan lihat-lihat dong" ujar laki-laki tersebut.

Melihat orang yang ia kenal itu juga terlambat,ia merasa heran karena biasanya dia selalu datang tepat waktu."Kau terlambat juga,Julian?"

"Siapa yang terlambat,justru kau yang terlambat.Aku baru saja mengantarkan berkas keruang guru,aku saja tidak bawa tas,kau buta?"

"Eee-e,ahh baiklah aku harus kekelas sekarang"

Wanita itu terus berlari,Julian yang menatapnya dari belakang melihat rambut indahnya dari wanita tersebut saat dia berlari.Membuat perasaannya sedikit bahagia.

Kelas 12 C(Kelas Angel)

Angel yang letih karena lari sepanjang jalan ia pun berhenti didepan pintu kelas untuk istirahat sejenak.Dikarenakan guru belum datang kekelas,ini menjadi rasa lega untuk Angel."H-halo,teman...teman..." sapa Angel sambil melambaikan tangan.

Angel langsung pergi menduduki kursinya.

Salah satu teman sejatinya heran kenapa ia terlambat untuk hari ini,biasanya tidak."Mengapa kau datang terlambat hari ini"

"Hah,huhh,....aku...kesia..ngaann.." jawab Angel terengah-engah.

Teman yang peduli itu memberikan sebotol air mineral kepada Angel.Angel lupa membawa air saat pergi kesekolah karena waktu yang tidak sempat."Nih aku ada air untukmu" sambil menodongkan botol tersebut terhadap Angel.

Angel yang merasa sangat lelah dan haus langsung mengambil botol air tersebut dengan refleks yang cepat dan langsung meminumnya.

~Glukk,Gleukk~

"Terima kasih" Angel mengembalikan botol air temannya tersebut.

"Hhuhh,kau benar-benar haus.Airku sisa setengah dari awalnya"

"E-..maaf,hehe"

~Kriingg!!!~

Bel istirahat berbunyi inilah saat dimana untuk pergi memburu makanan-makanan.

"Ouh ya,kau mau pergi kekantin,Angel?" tanya sahabatnya.

"Tidak" menolak dengan lembut.

"Ok"

Angel keluar duduk dipilar kelas,ia sedang memikirkan sesuatu apa yang membuatnya terlambat pada hari ini.

Julian yang hendak pergi menuju kelasnya sehabis dari kantin,dengan kebetulan membeli makanan lebih.Melihat Angel yang sedang melamun dipilar kelas,memberikannya makanan."Mengapa kau melamun disini?"

Angel yang tak sadarkan kalah Julian ada dihadapannya,agak malu dan ragu untuk menjawabnya.Karena ini pertama kalinya seorang pria menanyakan keadaannya."Oh,tidak apa-apa kok" menjawab sambil senyum.

"Kau mau ini,kau terlambat kan tadi,pasti tidak sempat sarapan atau makan lainnya" Julian menodongkan makanan pada Angel.

"E-ee tidak perlu,tidak apa-apa" Angel menolak menjauhi makanan tersebut dari hadapannya.

Namun,Julian yang perhatian tidak akan membiarkan seseorang kelaparan sesiapapun itu."Tidak perlu?,kau tidak akan fokus belajar kali ini.Kalau seperti itu,apa mau disuapkan kemulutmu?"

Mendengar kata-kata bahwa Julian akan menyuapkannya makanan membuat Angel benar-benar sangat gerogi."....Tidak perlu aku akan makan sendiri,terima kasih" meraih makanan yang diberikan oleh Julian.

"Aku heran mengapa Julian tiba-tiba sangat peduli denganku mulai saat ini" suara kecil.

"Apa mungkin dia juga menyukaiku?,hmmm tidak mungkin,tapi bisa jadi juga.Dia membalas budi apa yang kulakukan sebelumnya"

"Saat dia kesusahan dimasa lalunya (SMP-10-11),hanya aku yang bisa menemaninya.Karena semua orang mengucilkannya.Eh..tapi bagaimana dia bisa tidak seperti dulu lagi sekarang,sepertinya dia sudah melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhannya,apa itu?"

Temannya yang menguping dibelakang Angel mendengar semua itu.Sekarang mungkin ia berencana untuk melakukan sesuatu untuk mendekatkan mereka berdua supaya seperti pasangan pada umumnya.

"Kau bicara tentang siapa?" tanya Shely yang membuat Angel terkejut.

Shely merupakan sahabat dekat Angel sejak kecil.Usia 17 tahun,kelas 12,rambut coklat yang berponi.Tinggi 165 cm.

Shely sahabat dekat Angel semasa kecilnya,dengan tinggi badan 165 cm sama seperti Angel juga,rambut poni coklatnya dan mata biru yang bagaikan biru sebiru hatiku.

"A-apa,mengapa kau ada disini"

"Orang bertanya malah bertanya balik" Shely mencubit hidung Angel.

"Tidak ada apa-apa kok" melepaskan tangan Shely dari hidungnya.

"Ouh gitu,omong-omong itu makanan dari siapa,katanya kau tidak kekantin dan tidak membawa uang?" tanya Shely dengan senyum usil.

"E-a..apa ini tadi.Hhhh,baiklah jangan diberitahu kesiapapun.Ini makanan pemberian Julian,kau kenal orang itu?"

"Julian?,ouh kau menyukainya sejak masa SMP ya?"

"Hhh,yaaa.Tapi tolong diam dan rahasiakan ini" pasrah Angel.

"Ok,tetapi sebaliknya aku akan membantumu untuk saling dekat dengannya"

"Hah apa,tidak perlu!" menolak keras.

~Kriiinggg!!!~

Waktu jam pelajaran telah usai,Angel berjalan dilorong sekolah dengan langkah yang besar dan terburu-buru.

Angel merasa lelah hari ini,ia mungkin tidak terlalu sanggup untuk berjalan.Tapi dia tidak menyerah,lagipula sekolah telah sepi walaupun ia pingsan tidak akan ada yang membantunya."Hhh,aku lelah sekali hari ini,ujian harian matematika itu sangat membuatku pusing" Angel menyentuh keningnya.

Saat berjalan setengah lagi sampai didepan gerbang ia jalan dengan sempoyongan,lalu jatuh.

Tapi tanpa sepengetahuan Angel ada seorang murid yang membantunya ia pikir pada saat itu semua murid telah pulang,dan orang itu adalah....

"Kau sudah sadar?"

Posisi Angel yang sedang dipangkuan seseorang."Hhh,a-apa....ka..kamu belum pulang,Julian?" tanya Angel yang terkejut lalu bangun dari pangkuan Julian.

"Iya,sengaja supaya bisa menikmati indahnya senja.Tadi aku lihat kau jalan sempoyongan,ada apa?"

Angel yang tersipu malu dan sedikit berutang budi pada Julian,andai dia tidak disadari oleh Julian mungkin ia akan bangun besok,jadi gak usah pulang lagi untuk kesekolah."Ee--e,aku cuma....pusing aja,soalnya tadi ada ulangan harian matematika" jawabnya sambil berpaling.

"Oh,kalau lelah mengapa tidak bilang.Biar aku mengantarkanmu pulang" Julian berdiri dari jongkoknya.

"A-apa tidak usah repot-repot" Angel menolak.

"Apanya tidak perlu,kau kelelahan.Kau pasti tidak sanggup jalan kaki" ujar Julian dengan nada yang sedikit tinggi.

Angel mengembungkan pipinya."Baiklah"

"Kau ingin ku gendong atau naik kepundakku?" tanya Julian polosnya.

"Aaa,pertanyaan apa ini aku harus jawab gimana" batin Angel.

"Ee--ee terserah kamu aja"

"Baiklah naik kepundakku" perintah Julian memberikan pundak pada Angel.

Namun,Angel tidak bisa berdiri sendiri karena kakinya seperti mati rasa saja.

"Kenapa,kau tidak bisa bangun?" tanya Julian mengalih ke Angel.

"I-iya"

Refleks Julian yang cepat langsung mengangkat Angel yang terbaring tidak berdaya itu.Suasana ini benar-benar menggetarkan hati."Baiklah ku gendong saja"

"Aaa,mmm baiklah,kau jalan juga?" tanya Angel yang sedang digendong oleh Julian.

"Ya"

"Apa dia gila menggendongku dari sekolah sampai rumahku itu merupakan jarak yang terbilang jauh" Angel melotot mendengar jawaban itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!