Sampai dirumah Angel,kebetulan kedua orang tuanya berada dirumah.Mereka berterimakasih kepada Julian yang telah mengantarkan anaknya dengan selamat."Baiklah Julian terimakasih atas semua ini,mari duduk dan kita mengobrol sebentar" ujar Rafael(Ayah Angel).
Rafael berumur 42,memiliki rambut pirang Shortcut tinggi 179 cm.Ia merupakan seorang direktur perusahaan Light Skin yang menjual berbagai macam skincare.
"Tidak,terima kasih aku harus pulang"
"Baiklah hati-hati dijalan"
Ditengah perjalanan Julian
"Hhm,apa aku terlihat peduli padanya.Ah,mungkin kebetulan.Tapi jujur sebenarnya aku memang ada perasaan padanya,apa yang aku ketahui tentang Angel ini membuat ku.....apa ya" tanya Julian pada dirinya sendiri sambil menatap kedua telapak tangan.
"Apakah dia juga masih menyimpan perasaan padaku selama ini.Dan apakah aku harus mengungkapkan ini" Julian mengepalkan tangan.
Sesampainya dirumah Julian,dikagetkan didepan pintu oleh adik kecilnya yang masih bersekolah di sekolah dasar kelas 2."Baaaa..,kakak kemana aja kok pulangnya terlambat?" kejutan oleh Quinn.
Quinn berusia 7 tahun,bersekolah di SD Going To Success.Memiliki tinggi badan 100 cm pas gak kurang gak lebih.Dengan wajah imut dan mata berwarna merah mudanya,serta rambut coklat yang dikuncir dua.
"Kakak mengantarkan teman untuk pulang dahulu,Quinn" Julian mengusap kepala adiknya.
Julian tinggal bersama adik dan neneknya,kedua orangtuanya meninggal 2 tahun lalu,sekarang Julian berada di bangku kelas 12.Julian & Quinn hidup sederhana dirumah warisan orang tua.Melihat keadaan ini,Julian memikul tanggung jawab yang besar untuk menggantikan posisi kedua orang tuanya.Julian berjualan voucher-voucher game dan berbagai kebutuhan internet lainnya.Ia juga berinvestasi kepada suatu perusahaan saat dia sudah memiliki KTP ia melakukannya.Julian dari kecil bercita-cita untuk menjadi seorang Direktur (CEO) seperti ayahnya.Namun,setelah kematian orang tuanya perusahaan ayahnya bangkrut dan hanya meninggalkan sepeser uang dan rumah.
"Kak,aku akan membantu kakak memasak" Quinn menodongkan suatu sayuran pada kakaknya.
"Terima kasih,Quinn"
Waktu makan malam
"Kakak kenapa belakangan ini selalu melamun?" tanya Quin yang sedang mengunyah makanan.
"Tidak kenapa-napa"
Julian benar-benar merindukan kedua orang tuanya.Ia terkadang menangis didalam kamarnya saat sendirian.Tidak ada yang bisa membantu mereka berdua selain Julian sendiri.Paman dan bibinya Chris & Elsa sedang berada diluar negeri.
"Nenek dimana,Quinn?" tanya Julian.
"Tadi sepertinya keluar entah kemana"
Ditengah mereka berdua yang sedang menyantap makanan,neneknya,Sally pulang sambil membawa sekantung sayuran.
"Nenek dari mana saja" tanya Quinn bangun dari kursi.
"Nenek habis beli sayuran tadi"
"Harusnya tadi aku saja yang membelinya nek,kau istirahat saja" ujar Julian.
"Tidak apa-apa.Sepertinya kau juga sibuk dengan tugas sekolahmu,jadi nenek pergi membelinya sendiri"
Besoknya
Neneknya sedang memasak sarapan untuk mereka berdua."Julian,Quinn cepat bangun"
Julian keluar dari kamarnya"Baiklah nek,aku kan membangunkan adikku dulu"
Julian menatap sekitar kamar adiknya,terlihat berantakan sekali kamar bocah ini ia segera membereskan semua lalu membangunkan adiknya."Quinn,bangun kau mau pergi kesekolah tidak" Julian mengelus rambut Quinn.
"Hoaamm,baik kak" bangun dari kasur.
Selesai sarapan
Julian menunggu adiknya untuk pergi bersama.Berdiri didepan pintu memandangi langit-langit yang cerah,daun-daunan asri udara yang sejuk."Quinn,cepat pakai sepatumu nanti telat"
"Siap kak" berdiri dibelakang Julian.
Di persimpangan jalan perpisahan jarak antara SD dan SMA dari mereka.Julian jongkok."Baiklah hati-hati disana jangan nakal" nasihat Julian.Lalu mencium kening adiknya.
"Baik kak,kakak juga hati-hati,dah" Quinn berlari sambil melambaikan tangan.
SMA BRIGHT TIMES
Kelas 12 A(Kelas Julian)
"Hei Ju,kau ingin ikut lomba bernyanyi untuk minggu depan" tanya Willy teman sebangkunya.
Willy teman dekat Julian sejak kelas 12,rambut pirang Two Block oranye seperti buah jeruk.Tinggi 173 cm,dan mata yang berwarna oranye juga.Memiliki sifat ceria,humoris.
"Aku tidak tahu" Julian tengah menulis.
"Kenapa,kalau seperti itu bagaimana kita membuat klub musik untuk kau,aku dan Zayn"
"Baiklah,apakah Zayn setuju"
Zayn,usia 17,kelas 12,rambut berwarna hitam pekat bermodel Short & Spike.Mata berwarna hitam juga,tinggi 174 cm.Sikapnya yang dingin membuat para gadis tertarik dengannya.
"Tentu,dia justru mengharapkan kau"
"Oh,baiklah"
Kantin
Begitu ramai para siswa/i mengantre untuk melakukan transaksi jual beli.Zayn tengah mengantre untuk membeli Jus.
Willy dan Julian datang menghampiri Zayn."Hei Zayn Julian sudah setuju" sapa Willy yang tengah membawa hamburger.
Zayn membalik badan."Bagus,nanti kita latihan" balas Zayn dengan ekspresi senang.
"Dimana?" tanya Julian.
"Dirumah Zayn saja,disana ada banyak alat-alat musik" seru Wilson.
"Bagaimana,Julian?" tanya Zayn.
"Baiklah,aku setuju"
Sepulang sekolah tepat didepan gerbang.Willy dan Zayn menunggu kehadiran Julian untuk kesepakatan mereka.Melihat Julian sedang berjalan berdampingan dengan Angel.Membuat Willy ingin mengolok-oloknya."Wow sudah punya pasangan ya" tanya Willy yang entah kemana.
"Bukan dia cuma temanku" jawab Julian.
Aduh sakit gak tuh "Cuma teman"
"Kenapa kau terlambat untuk pulang,Julian?" tanya Zayn.
"Aku tadi mengantarkan berkas keruang guru"
"Oh ya,Angel apakah kau diam-diam menyukai Julian" tanya Willy mendekati Angel.
"A-apa-apaan tidak mungkin,aku hanya ingin pulang bersama dengannya saja" jawab Angel tersipu.
"Baiklah hari ini kau pulang sendiri saja,aku ada janji dengan mereka berdua" kata Julian pada Angel.
"Baiklah"
Angel melangkah pergi dari hadapan mereka bertiga.
Sambil berjalan Willy membuka pembicaraan."Apakah benar,Julian.Angel itu belakangan ini selalu dekat denganmu?" tanya Wilson.
"Ya aku tahu,sejak SMP dia sudah" jawab Julian menatap ke arah langit.
"AAPAA"
"Kenapa kau terkejut Wilson?" sambung Zayn.
"Tidak,yang benar saja lalu apa kau suka dengannya juga?"
"Ya,tapi tolong rahasiakan"
Tiba dirumah Zayn,Zayn tinggal dirumah mewah,ayahnya merupakan seorang manajer disuatu perusahaan.Ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga.Dan Zayn satu-satunya anak tunggal keluarga tersebut."Silahkan masuk,teman-teman" jamuan hangat Zayn.
"Terima kasih"
Didalam ruangan khusus Zayn berlatih kemampuan vokalisnya terdapat banyak sekali alat-alat musik mulai dari yang tradisional hingga modern.
Julian dan Willy kagum dengan isi ruangan tersebut mereka memasuki ruangan tersebut,menatap kearah langit-langit ruangan,dan dinding yang penuh dengan alat-alat musik dan juga foto band ternama.
"Baiklah kawan-kawan kita akan berlatih lagu apa?" tanya sang Zayn.
"Terserah anda,kau pemimpin dari klub musik kita ini" balas Wilson.
Julian terus memandangi foto-foto band ternama,disalah satu foto itu ada yang merupakan favoritnya."Ini sangat keren,ternyata kau penggemar seni musik,Zayn" kata Julian mengambil salah satu foto band.
"Iya,aku memang gemar lagu.Tapi menjadi penyanyi bukanlah cita-citaku" balas Zayn.
"Hah,lucu sekali.Kau benar-benar fans dengan mereka tetapi kau tidak ingin menjadi seperti mereka,Zayn" sambung Wilson,kemudian duduk disalah satu sofa yang tersedia.
"Ok,langsung To The Point" Zayn mengambil salah satu naskah berisi lagu.
"Ok"
"Kalau menurutku lebih baik kita semua menjadi vokalis saja,tidak usah ada yang bermain alat musik.Kalau irama-irama iringan nanti di ponsel saja,bagaimana" ucap Julian.
"Ok,aku setuju" Willy menunjuk kearah Julian.
...----------------...
Mereka bertiga berlatih dengan serius,melafalkan abjad dengan benar dan tepat.Menghafal iramanya dll.
"Ini sudah larut malam,sebaiknya untuk latihan esok kita pulang kerumah dahulu untuk berganti pakaian" Julian menatap jendela.
"Ok,terima kasih telah datang,hati-hati dijalan" sambung Zayn singkat.
Diperjalanan menuju rumah,Julian memikirkan tentang lagu-lagu yang ia nyanyikan tadi.Ia tidak tahu bahwa dirinya ternyata pandai dalam bernyanyi,ia kira ia hanya ingin mendengar suatu lagu saja.Tetapi secara tidak sadar Julian telah hafal sedikit lagu yang ia sukai.Julian selalu mendengarkan lagu ketika ia mengerjakan suatu tugas,karena baginya mendengar lagu sambil bekerja itu menambahkan rasa fokusnya pada suatu tujuan.
Tiba dikediamannya,jarum jam telah bertunjuk pada angka 10.Sudah malam sekali ia pulang hari ini.Ia langsung bergegas mandi,makan,baca buku sebelum tidur lalu tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments