Episode 10

Jam pelajaran pun dimulai seperti biasanya.Berfokus pada Julian,yang sedang mencermati.Drama pun dimulai dengan kejahilan temannya Willy yang melempari kertas sewaktu dosen pergi keluar kelas.

"Willy kau jangan bermain kertas!" ucap salah satu siswi.

Kemudian Willy menjawab."Bodo amat"

"Hei,Julian.Bagaimana perasaanmu belakangan ini?"

"Apa yang kau maksud"

"Tidak,maksudku kau merasa sedih atau senang"

"Senang"

"Bagus"

Zayn pindah dari kursinya lalu beranjak ke Julian dan Wilson."Aku ikut mengobrol"

"Tapi ini bukan waktu yang tepat,pergi!" Julian memerintahkan kepada temannya untuk kembali ketempat masing-masing.Karena,jam pelajaran masih berlanjut.

"Baiklah" mereka pun kembali lagi ke kursinya.

Istirahat pun tiba mereka bertiga masih mengobrol hal yang tidak jelas.Mereka keluar dari ruangan menuju pilar depan kelas.Mereka duduk.

"Hei,mengapa kita akhir-akhir ini begitu saling cuek?" tanya seorang Wilson.

"Aku tida tahu,yang pasti kita harus berfokus pada keinginan kita terlebih dahulu" sambung Zayn.

"Apa masalahnya dengan keinginanmu? apakah pertemanan menghancurkan semua keinginanmu?" ucap Willy dengan sedikit emosi.

"Tenang saja.Kita semua memiliki visi misi berbeda" sambung Julian yang menghentikan keributan kedua temannya.

"Kau benar,eh...ya.Bagaimana perasaanmu terhadap bidadari itu?" tanya Wilson.

"Aku tidak tahu" jawab singkat Julian.

Zayn bangun dari tempat duduknya karena ingin membeli sebuah makanan."Aku ke kantin" Zayn berlalu.

Zayn sedang berjalan ke kantin kebetulan ia bertemu dengan Angel dan juga Shely yang usai pergi dari kantin sekolah."Hai Angel,Shely" sapa Zayn.

"Oh,hai.Ada apa?" tanya Shely dengan judes.

"Biasa aja kali.Gak usah geregetan gitu mukanya" ucap Zayn menyinggung Shely.

"Ada apa,Zayn?" tanya Angel.

"Tidak.Ya,besok ada acara untuk menonton sebuah film yang amat seru.Kalian ingin ikut?" jelas Zayn.

"Dimana? siapa?" tanya mereka berdua.

"Di Bioskop New Coon.Aku Willy dan juga pastinya orang yang kau sangat inginkan,Angel"

"Setuju!" seru Shely.

"E-ee maksudmu Julian? apa hubunganku dengannya? aku tidak menginginkan apapun darinya,ini serius!" jelas Angel panjang lebar.

"Ah serius?" tanya Shely.

"Duarius" jawab Angel wajah datar.

"Kau sungguh? mengapa?.Aku yakin kau bohong" sambung Zayn.

"Diam! mengapa menanyakan hal ini?.Aku pergi!"

Angel yang kesal dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu pun merasa dirinya kesal.Ia pergi kesuatu tempat dimana itu tenang dan damai tanpa kekacauan.Saat dimana Angel sedang menyantai ia sendiri yang melihat Julian dan ingin menghampirinya."Julian" panggil Angel.

"Ya,Angel" Julian berbalik.

"Mengapa kau disini?" tanya Angel.

"Aku hanya ingin suasana yang tenang.Kau sendiri? mengapa tiba-tiba menginginkan suatu ketenangan?"

"Tidak apa.Belakanga ini aku kebanyakan berfikir,overthinking.Aku ingin healing.Oh ya memangnya besok kau ingin pergi menonton suatu film di bioskop?" jawab sekaligus tanya dari Angel.

"Tidak,aku tidak akan ada waktu untuk itu" Julian menatap langit-langit.

"Tapi..mohon lah ikut bersama" Angel meminta dengan ragu.

"Mengapa? memangnya akan semakin menyenangkan jika ada aku?" tanya Julian yang seketika mengarah ke Angel.

"Ee-eee aku hanya ingin kau tidak terlalu banyak berfikir" jawab Angel dengan ragu dan mencoba menghindari tatapan Julian.

"Itu bukan urusanmu.Kenapa kau peduli denganku?"

"Ishhh banyak tanya.Aku kan....aku ...ARRGHHHHH.MENGAPA BEGITU SYULIT MENGATAKANNYA!!!!!!?" Angel teriak-teriak tidak berguna.

"Diam,cerewet!" Julian menutup mulut Angel.

"Lepas!"

Julian melepaskan.

"Kau kenapa?" tanya Julian yang mencoba menatap tajam.

"Kalau ditatap dekat-dekat begini aku makin ragu,hhhgggghhhhrghhh" batin Angel.

"Tidak! jangan terlalu dekat,hush sana!" usiran Angel.

"Aku pergi dulu" Angel pun pergi meninggalkan Julian sendiri.

Masih dihari yang cerah di Universitas Star Student.Matahari masih menyinari bumi yang hijau dan biru.Cahaya matahari yang menyilau disuatu jendela ruangan membuat seorang Angel kesilauan."Aghh silau" Angel berusaha menutup matanya dengan telapak tangan.

Lalu,Angel keluar dari kelasnya dan kembali berjalan-jalan tidak bertujuan.Berjalan sambil menelusuri sekitar ia pun sekarang tiba di perpustakaan.Ia memutuskan untuk meminjam sebuah buku.

Saat mengambil buku tak sengaja berpapasan dengan Tony yang juga ada disitu."Angel,apa kabar" sapa Tony.

"Apa kabar apanya kemarin dia baru saja menanyakan hal ini,bodoh!" batin Angel.

"Baik,ada apa,Tony.Jika tidak ada yang penting pergilah!" ucap Angel dengan sedikit kesombongan.

"Hey hey jangan seperti itu.Aku ingin memberimu sesuatu,nih.Julian pasti belum pernah memberikanmu ini,kan?.Padahal kau menyukainya,haha sungguh ironis" Tony memperlihatkan sebuah buket yang berisikan bunga mawar kesukaan Angel.

"Maaf,aku tidak menginginkan itu,terima kasih" Angel membuang buket pemberian Tony.

"What? mengapa kau tidak bisa menghargai orang lain.Pantas saja Julian tidak menyukaimu,tapi tenang saja aku pasti akan berhasil membujuk rayu dirimu" ucap Tony dengan kekesalan yang membara.

"Jangan berharap! kau tidak tahu perasaan orang lain.Memangnya kau anak indigo?"

Mereka terus bertengkar tiada henti hingga Julian muncul menghentikan keributan yang tidak ada jelasnya."Stop!" Julian berdiri dibelakang mereka dan memisahkan mereka.

"Wow,pahlawan datang" ucap Tony dengan kesombongan tingkat dewa.

"Apa? aku bukan apa-apa.Aku hanya ingin kalian berhenti bertengkar yang tidak jelas" jawab Julian.

"Kau tidak tahu hati nurani,Julian.Oranb yang selama ini menyukaimu,kau diam saja,dasar" ucap Tony dengan kebanggaan bahwa kata-katanya itu benar.

"Kau tidak tahu apa-apa Tony.Lagi pula untuk apa menjadi sepasang kekasih jika belum tahu apa itu cinta yang sebenarnya,bagaimana menjalankan kehidupan kedepannya.Aku sedang memikirkannya,jadi tolong jangan berburuk sangka" jelas panjang lebar Julian.

Tony pun pergi dengan perasaan dengki terhadap Julian.Hening sekejap.

"Bukankah kalian berteman baik?" tanya Angel.

"Tidak,itu hanya sandiwara.Aku pergi dulu" Julian melangkah cepat.

Angel tidak sempat mengucapkan sepatah kata pun pada Julian.Dia bergumam kesal.

...----------------...

Sore hari dimana waktu pulang dari kampus.Angek berjalan begitu lesu tanpa memiliki sedikit semangat sekalipun.Dia hampir saja terjatuh ketika turun dari anak tangga,terpeleset saat berjalan di lantai,bahkan tersandung saat melangkah di tempat parkir kendaraan dikampusnya.

"Mengapa aku sangat lelah hari ini,pusing" Angel memegang terus kepalanya yang terasa sakit.

Tanpa disadari ia jatuh pingsan saat di depan gerbang kampus menuju jalan raya disana.Ia tergeletak di aspal.

Seseorang yang melihatnya langsung membantu Angel menyadarkan diri.Dia adalah orang yang dahulu sangat menyukai Angel.Bernama:Reynand.

"Angel sadar!" panggil Reynand.

Reynand membawa Angel pergi ke rumah Angel tinggal.Ia sampai,dan memanggil-manggil kedua orang tua Angel.

"Bu,pa Angel pingsan!" teriak Reynand.

Setelah Angel sadar mereka semua duduk diruang tamu dengan sofa yang halus dan empuk.

"Terima kasih,siapa namamu?" tanya papa Angel.

"Namaku Reynand,salam kenal" jawab Reynand dengan sopan.

"Bukankah kau dulu yang sempat menyukai anak kami?"

"Reynand,mengapa dia bisa disini"

"Ya,tapi itu dulu.Pasti Angel sudah ada yang memilikinya,kan" balas Reynand.

"Omong kosong! Angel masih single,tau" sambung ibu Angel.

"Ya benar" lanjut papa Angel.

Reynand meraih secangkir teh yang sudah disediakan.

"Tapi,maaf aku tidak ingin dirimu.Aku hanya ingin fokus pada impianku terlebih dahulu.Lagi pula sebenarnya aku menyukai seseorang,tetapi aku masih gugup untuk mengatakannya" jelas Angel.

"Siapa,nak?" tanya ibu Angel dengan amat penasaran.

"Dia adalah....."

Bersambung,lanjut episode selanjutnya!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!