Bab 18

Kupikir kunci yang sebelumnya saya dapatkan dari hadiah terakhir, akan berguna untuk jalan keluar dengan pintu itu.

Saya mengambil beberapa langkah maju kedepan, atmosfer ditempat ini seakan menekan dengan sangat kuat, setiap langkah tubuh ini terasa seperti sedang ditimpa oleh sesuatu yang berat.

[ Sisa waktu 8 jam 30 detik ]

Apa ini masuk akal? Hanya melangkah kedepan beberapa saat, waktu berjalan dengan begitu cepat, dan tekanan ditempat ini semakin besar ketika saya semakin mendekat pada pintu itu.

Saya mengambil beberapa Potion dalam tas saya, sembari mencoba menahan tekanan dalam ruangan tak dikenal ini, untungnya masih ada beberapa sisa Potion yang saya bawa, tapi sekarang persediaan Potion di tas saya semakin menipis.

Potion penambah kekuatan, kurasa ini akan berguna untuk situasi ini, saat saya meneguk Potion itu, beberapa langkah saya menjadi lebih ringan, semakin dekat dengan pintu, ini menjadi semakin menyilaukan.

Tersisa beberapa langkah lagi untuk mencapai tujuan.

[ Sisa waktu 2 jam 30 detik ]

Sialan..

Satu langkah lagi telah ku lewati, sekarang kurasa tinggal 3 langkah lagi untuk sampai.

Banyak keringat yang mengalir dari tubuh Levis, kini tubuhnya semakin tak berdaya, dan kewalahan karena disaat itu juga efek Potion dengan cepat menghilang, karena pergerakan waktu yang begitu cepat.

Saya hanya harus menekan tubuh saya lagi untuk mencapai tempat itu, saya harus melampaui batasan dalam diri saya, mengingat seberapa keras saya berlatih dalam lima tahun belakangan ini.

Orang tua saya, Geron, Chely, mereka pasti sedang menunggu saya, saya tidak boleh mati begitu saja ditempat ini.

[ Sisa waktu 1 Jam ]

Tersisa dua langkah lagi untuk keluar dari tempat ini, pandanganku semakin pudar, lagi dan lagi saya menekan tubuh saya.

Levis mengeluarkan pedang dari tas untuk menggores lengannya, itu ia lakukan agar kesadarannya tidak menghilang.

[ Sisa waktu 10 menit ]

Sedikit lagi, sekarang satu langkah tersisa, mari keluarkan semua yang kita punya untuk detik-detik terakhir ini.

......................

Diluar Goa ada Geron dan Lira yang sudah mulai bosan menunggu, Geron menendang-nendang batu kecil yang berada disekitaran goa.

Geron terduduk di samping pintu Goa, dia memandangi Lira yang berdiri dehapannya.

"Hei.. menurutmu kapan kak Levis akan keluar? Sudah tiga jam berlalu semenjak dia masuk kedalam Goa."

Levis berada dalam ingatan Ordeya selama tiga hari, tapi diluar ingatan itu, waktu berjalan lebih lama, tiga hari dalam sebuah 'kisah' hanya akan memakan waktu tiga jam diluar kisah.

Lira menjawab dengan ringan "entahlah, kita hanya harus menunggunya."

"Jika itu akan menjadi lebih lama, biarkan aku yang akan masuk dan mencarinya" Geron menambahi.

......................

Ditempat Levis, tekanan ruangan itu menjadi sangat kuat, sangat susah bernafas untuk sekarang.

[ Sisa waktu 30 detik ]

Dengan begitu langkah terakhir saya dapat memasuki pintu itu, dengan sebuah kunci yang masih saya pegang, saat saya sampai di pintu itu seketika pintu itu berubah menjadi warna yang lebih gelap, ada sebuah lubang untuk memasukkan kunci, saat saya memasukan kunci hadiah kedalam lubang itu dan kemudian memutarnya.

CEKLEK

Seketika tempat disekitar saya berubah menjadi lebih terang daripada sebelumnya.

[ Kisah Ordeya telah selesai, kisah akan ditutup ]

[ Selamat anda adalah orang pertama yang menyelesaikan tugas 'kisah masa lalu' ]

Fyuh, saya terjatuh dengan rasa lelah, saya memandangi sekitar, dan benar saya telah kembali, ini.. saya berada didalam Goa yang sebelumnya.

Sekarang saya semakin yakin, sesuatu yang dibungkus oleh kristal yang berada tepat didepan mata saya adalah Ordeya, saya menghela nafas mengambil nafas dengan dalam-dalam.

'tidak ada yang terjadi disini'

Sebuah suara muncul lagi dalam kepala saya.

[ Anda akan menerima hadiah, anda telah mendapatkan hadiah, sebuah 'nyawa tambahan' ]

Nyawa tambahan? Bukankah yang seperti ini adalah ilegal? Itu tidak masuk akal.

Tapi yah, didunia ini dari awal semuanya memang tidak ada yang masuk akal, saya lelah, dan apa gunanya saya memikirkan hal itu sekarang, kurasa saya harus beristirahat ditempat ini.

[ Kekuatan, dan ketahanan tubuh anda telah meningkat karena pencapaian dari penyelesaian 'kisah' ]

Ini lebih baik..

CRAKK

Retakan muncul pada kristal yang membungkus Ordeya, perlahan tapi pasti retakan itu melebar, dan membuat sesuatu didalamnya bergerak.

Pecahan-pecahan kristal berjatuhan, berserakan, kristal yang semulanya indah sekarang sudah runtuh, Ordeya telah bangun.

Satu sayap keluar dari kristal itu, sayap itu melebar, satu lagi keluar menyusulnya, dia berhenti untuk beberapa saat, kemudian berusaha memecah kristal lagi, tangan panjang keluar daridalam kristal.

Dia menekan kristal dengan tangannya yang masih menjepit kepalanya, dengan menarik kepalanya, kristal terpecah dan beberapa kristal terpental.

Sekarang kepala makhluk itu sudah keluar, dia menggelengkan kepalanya untuk membersihkan sisa-sisa pecahan kristal pada bulunya.

Dia berdiri, dan kemudian menarik kakinya, bulu-bulu Ordeya menjadi lebih segar daripada saat dia berada dalam kristal.

Setelah tubuhnya sepenuhnya keluar dari dalam kristal yang menjebak itu, dia mengeluarkan suara yang aneh, seperti suara burung tetapi ini sangat keras.

Goa bergetar dengan hebat, Ordeya melompat keatas menuju atap Goa, dan dengan kekuatannya dia menghancurkan atap Goa.

Ordeya murka.

'Siapa yang berani mengganggu tidur tuanku?!'

Dia membuat lubang besar pada atap Goa, dan keluar dari tempat itu, meninggalkan Levis yang masih tertidur, untungnya tubuh Levis tidak terkena reruntuhan Goa yang dihancurkan Ordeya.

................

Diluar Goa Geron dan Lira merasakan guncangan hebat tersebut, Geron berdiri dari duduknya, dia dan Lira saling memandang, dan bertanya-tanya.

'apa yang terjadi?'

Entahlah, sebuah bayangan muncul dari atas kepala mereka, seketika langit terasa gelap, makhluk dengan wujud burung raksasa terbang tepat diantara mereka.

Geron dan Lira mencoba untuk menjaga langkah mereka, karena jika mereka panik sedikit saja mereka dapat terjatuh ke jurang yang berada tepat didepan mereka.

Kini makhluk raksasa itu terbang tepat didepan Geron dan Lira, mata burung itu menatap tajam kearah mereka berdua.

Gluk.

Geron dan Lira menelan ludah, keringat mulai bercucuran dari tubuh mereka, mereka berdua merasa seperti sedang diikat oleh sesuatu yang sangat kuat, tubuh mereka bergetar, tapi tidak dapat berpindah sedikitpun.

Ordeya mengangkat satu tangannya menuju mereka berdua dan.

Wuush

Angin kencang berhembus, sebuah kristal es membekukan udara, merambat menuju mereka berdua.

Kekuatan Ordeya, siapa yang terkena serangannya akan langsung membeku, tertidur, dan tidak akan bangun kembali, kecuali seseorang menghancurkannya.

Beberapa detik sebelum kristal es itu sampai ditempat mereka.

Geron bergumam "ayolah, bergeraklah walau sedikit saya.. kumohon."

Lira menenangkan diri, saat Ordeya menyerang, dia bergerak dengan tepat, dan cepat, tubuhnya bergerak cepat menghindari serangan itu.

Geron juga, dia berusaha keras menggerakkan kakinya dibawah teror dari Ordeya.

Kaki Geron dapat melangkah menjauh, dia tergelincir dan selamat dari serangan Ordeya, hanya untuk sementara, sebelum kekuatan Ordeya benar-benar merambat melalui dinding Gunung.

Saat serangan itu berada tepat disamping mata Geron, Ordeya menurunkan tangannya, dia berhenti bergerak, dan serangannya ikut berhenti.

Ordeya memandang kedalam Goa, seseorang datang dengan langkah berat, keluar dari kegelapan Goa, mengenakan pakaian putih dengan belt sharness, dengan celana berwarna hitam, dia berjalan dan menundukkan kepalanya, menuju keluar Goa.

Itu Levis, Levis mendongakkan kepalanya, dan menatap tajam kearah Ordeya, mata Levis berubah menjadi gelap, aura gelap menyelimutinya, satu tangannya mengepal, dan satu lagi memegang pedang dengan penuh keyakinan.

Orang ini mungkin lebih marah daripada Ordeya.

Levis membuka mulutnya "Jangan sakiti saudaraku."

Disaat itu Geron dan Lira mencoba menjauh dari tempat itu, agar serangan Ordeya tidak sampai ke tempat mereka.

Geron beranjak ketempat yang lebih tinggi, sedangkan Lira pergi menuruni gunung, karena sebelumnya tempat mereka memang sempat terpisahkan.

Jika dilihat dari dalam Goa, Geron berlari kearah kanan, dan Lira pergi ke kiri.

Geron mengintip Levis, dan Ordeya yang sedang saling bertatapan, dari balik sebuah batu besar yang berada dipinggiran jalan setapak di gunung.

'Ada apa dengan kak Levis?' ujar Geron dalam hati.

Ordeya mengangkat satu tangannya lagi, dia bersiap untuk menyerang lagi.

Dengan cepat Levis melompat dari bibir jalan setapak didepan Goa, dia melompat tinggi menuju Ordeya.

'Apa ini? Tubuhku tak bisa ku gerakkan' ujar Levis dalam hati, dengan nyata dia melihat dia sedang berhadapan dengan Ordeya, Ordeya berada tepat didepannya, tapi dia tak bisa melakukan apa-apa.

Jangan sampai pedang ini melukai Ordeya.

Ordeya menghempaskan tubuh Levis, untungnya tidak ada kristal es yang menyelimutinya.

Levis terhempas tapi dia tidak terjatuh, sekarang Levis terbang tepat didepan Ordeya.

Geron yang melihat pemandangan itu, dia sekali lagi menulan ludah.

Dalam hatinya dia berkata 'tekanan ini sungguh luar biasa, tekanan ini mirip seperti saat paman Draven, dan Daron sedang berduel, mereka adalah top lima dari kerajaan.

Sekali lagi Levis menyerang kearah Ordeya, tapi kini dia semakin cepat, Ordeya tak dapat menghindarinya, dia menciptakan sebuah perisai dari kristal yang ia ciptakan dari udara disekitar, dicampur dengan kekuatan alaminya.

Namun dengan mudah Levis menghancurkan pertahanan itu, pedangnya membelah perisai keras itu dengan sangat mudah, sekarang dia semakin dekat dengan Ordeya.

'Sialan aku tak bisa mengendalikan tubuhku, tubuh ini keluar kendali.'

'Setidaknya jangan sampai pedang ini mengenai Ordeya.'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!